Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anna Katria

NIM : 2017.C.06B.0077

MK : Manajemen Keperawatan

Dosen : Ayu Puspita, Ners., M.Kep

A. Kasus
Di ruangan bangsal Bedah RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya memiliki kapasitas
42 tempat tidur, terdiri dari 35 tempat tidur untuk pasien rawat biasa, 5 tempat tidur untuk
pasien kemoterapi dan 2 tempat tidur khusus untuk pasien luka bakar. Jumlah keseluruhan
perawat yang bertugas adalah 20 orang termasuk kepala ruangan, dengan pendidikan S1
keperawatan berjumlah 5 orang dan 15 orang lulusan D3 Keperawatan. Terdapat 6 divisi
yang ditangani diruangan, yaitu bedah umum, bedah urologi, bedah digestive, bedah
saraf,orthopedi dan onkologi. Perawat yang bertugas sering mengeluhkan beban kerja
terlalu berat karena pasien yang terlalu banyak serta pasien pre operasi dan kemoterapi
yang memerlukan perhatian khusus ditambah lagi bila ada pasien luka bakar dan pasien
lain yang memerlukan observasi ketat. Dalam satu hari rata-rata pasien yang menjalani
tindakan operasi 5-8 orang dan 4-5 orang yang menjalani kemoterapi. Administrasi pasien
(pengurusan jaminan, kelengkapan berkas yang terkait administrasi dan perincian biaya)
dikerjakan oleh perawat karena petugas administrasi yang memiliki kompetensi yang
kurang memadai di dalam bidangnya. Sering ditemukan masalah keterlambatan dalam
pemberian tindakan kepada pasien karena perawat kurang fokus yang diakibatkan terlalu
banyaknya pekerjaan yang harus dilakukan. Secara tertulis di ruangan menggunakan
metode tim yang terdiri dari tim A dan tim B, hanya saja tidak dapat dilakukan karena
distribusi perawat yang bertugas dalam satu hari tidak bisa dibagi rata untuk metode tim
karena kekurangan tenaga. Sehingga metode yang digunakan adalah keperawatan
fungsional, di mana perawat dalam satu hari dibagi berdasar tugas masing-masing. Ada 6
orang perawat yang telah mengetahui keperawatan dengan metode tim. Komunikasi antar
sesama perawat dan dengan tenaga kesehatan lainnya dan terjalin dengan baik. Perawat
dapat saling bekerjasama dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan.
Sebagian besar perawat masih muda dan berada pada usia produktif. Terdapat 7 orang
perawat yang merupakan fresh graduate.
B. Analisis SWOT
1. Analisis Kekuatan (Strenghts)
No Kekuatan Bobot Rating Nilai
1 Latar belakang pendidikan perawat sudah memandai 100% 3 3,5
2 Terdapat perawat yang telah mengetahui tentang metode 3
tim
3 Perawat dapat saling bekerja sama dan bertanggung jawab 4
terhadap pekerjaan yang dilakukan
4 Komunikasi antar sesama perawat dan dengan tenaga
kesehatan yang lain terjalin dengan baik 4

2. Analisisi Kelemahan (Weaknesses)


No Kelemahan Bobot Rating Nilai
1 Jumlah pasien yang tidak sesuai dengan jumlah perawat 100% 5 4,5
2 Menjalankan metode fungsional 5
3 Administrasi masih dikerjakan perawat 4
4 Sering terjadi keterlambatan pelayanan 4

3. Analisis Peluang (Opportunities)


No Peluang Bobot Rating Nilai
1 Secara tertulis manajemen ruangan menggunakan metode 100% 2 3
tim
2 Perawat fresh graduate yang masih dapat dibentuk karakter 3
bekerjanya
3 Perawat sebagian besar dalam usia produktif 4

4. Analisis Ancaman (Threats)


No Ancaman Bobot Rating Nilai
1 Jumlah cakupan divisi yang terlalu banyak 100% 3 2,5
2 Perawat dengan pengalaman kerja minim 2
5. Analisis SWOT
Sumbu X (S-W) = 3,5 - 4,5 = -1
Sumbu Y (O-T) = 3 – 2,5 = 0,5

0.6

0.4

0.2

0
Sumbu X

-1.2 -1 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0

-0.2

-0.4

-0.6
Sumbu Y

Berada kuadran III (negatif,positif). Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah
namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi,
artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang
lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus
memperbaiki kinerja organisasi.

Anda mungkin juga menyukai