Draft per Awal Desember 2012
ANALISIS SWOT (STRENGTH, WEAKNESSES, OPPORTUNITY, DAN THREAT)
PROFIL DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GARAM RAKYAT
DI PROVINSI JAWA BARAT
(Bagian Kedua)
Tabel 5. Hasil Identifikasi SWOT untuk Aspek Permodalan
Renee) Pete)
Dee Cac Lee)
1. Peningkatan program kemitraan
dengan pemangkukepentingan
(stakeholder) terkaitmelalui PUGAR
1. Kepemilikan petani terhadap dana
untuk modal kerja dan modal
investasi masih terbatas
2. Siklus produksi usaha garam yang
sifatnya musiman dan panen
pertama baru bisa dilakukan
(hampir) selang 2 bulan sejak
persiapan lahan mulai dilakukan
membuatnya sulit menyesuaikan
dengan skim kredit bank/lembaga
keuangan yang ada."
3. Di saat panen, petani garam
biasanya terdesak untuk segera
membayar biaya produksi dan biaya
kebutuhan sehari-harinya
4. Banyak petani garam yang
meminjam dana modal kerja dari
tengkulak yang harus dibayar
sebelum musim garam usai (yarnen)
dengan cara menjual garam ke
tengkulak tersebut dengan harga
rendah
5. Umumnya petani garam kurang
memiliki wawasan/pengetahuan
mengenai skim, persyaratan, dan
prosedur pengajuan kredit usaha ke
bank/lembaga keuangan.
PUN)
1. Jika tidak ada bank/lembaga
keuangan/lembaga mitra yang
bersedia menyesuaikan skim
kreditnya dengan siklus peroduksi
usaha garam
* Pembayaran angsuran pokok dan bunga kredit harus mulai dilakukan pada bulan
berikutnya, terhitung sejak kredit dicairkana (tanpa ada masa tenggang)Draft per Awal Desember 2012
Tabel 6. Hasil Identifikasi SWOT untuk Aspek Regulasi
Peak raw La)
. Adanya regulasi yang berpihak
kepada pata petani dan kebijakan
yang mendukung pengembangan
usaha garam akan menambah
‘semangat dan kemampuan para
petani untuk menjalankan dan
eeu eg ase)
pet une
1. Kebijakan Penetapan HPP dan
Larangan Impor di musim garam
‘masih sulit diterapkan di tingkat akar
rumput akibat masih lemahnya
mekanisme pengawasan dan tidak
adanya pemberan sanksi yang tegas
bagi para pelanggar
UNL)
. Setidaknya ada 3 kebijakan
pemerintah yang mendukung usaha
garam rakyat (PUGAR, Penetapan
HPP, dan Larangan Impor)
. Program KKP dalam menindaklanjuti
program swasembada garam sangat
tinggi
. Pemerintah Provinsi Jawa Barat,
Pemerintah Kabupaten Indramayu,
dan Pemerintah Kabupaten Cirebon
sangat mendukung pengembangan
usaha garam rakyat di wilayahnya
. Pemerintah terus mendorong
penerapan teknologi baru di sentra-
sentra produksi garam
1. Pelaksanaan kebijakan importasi--
khususnya garam konsumsi-yang
merugikan petani garam.
Tabel 7. Hasil Identifikasi SWOT untuk Aspek Kelembagaan
DOr in Coir)
. Sudah banyak terbentuk KUGAR
. Di sejumiah sentra sudah ada koperasi
garam
De en) rac)
. Adanya wacana pembentukan Lembaga
Penyangga Garam atau Lembaga
Stabilisasi Harga Garam (semacam
BULOG khusus garam)
OE RCCL)
1. Posisi tawar petani sangat rendah pada
saat berhadapan dengan para tengkulak
2. Selama ini peran kelembagaan
Kelompok Tani/KUGAR/Koperasi belum
‘optimal
ETON eco)
1. Belum ada lembaga yang berperan kuat
melakukan stabilisasi harga garam di
tingkat petani agar sesuai dengan HPP
. Belum ada lembaga pengawas
pelaksanaan regulasi di sektor garam
yang bisa memberi sanksi yang tegas
bagi para pelanggarnya
xvDraft per Awal Desember 2012
Setelah komponen SWOT diidentifikasi, selanjutnya dilakukan identifikasi
komponen strategi pengembangan usaha garam rakyat di Provinsi Jawa Barat
dengan menggunakan Matching Tools Matrix yang dikenal dengan nama Matriks
SWOT. Penyusunan strategi yang didasarkan pada kombinasi keempat komponen
SWOT tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1) Strategi strengths - opportunities (S-O) yang didasarkan pada logika
bagaimana memaksimalkan kekuatan (strengths) yang dimiliki untuk
memanfatkan kesempatan (opportunities) yang tersedia.
2
Strategi strengths - threats (S-T) yang didasarkan logika bagaimana
memaksimalkan kekuatan (strengths) untuk mengantisipasi ancaman
(threats) yang menghadang.
3
Strategi weakness - opportunities (W-O) yang didasarkan pada logika
bagaimana _meminimalkan dampak kelemahan (weaknesses) yang
dimiliki untuk memanfatkan kesempatan (qpportunities) yang tersedia.
4
Strategi weakness - threats (W-T) yang didasarkan logika bagaimana
meminimalkan dampak kelemahan (weaknesses) yang dimiliki untuk
mengantisipasi ancaman (threats) yang menghadang.
Hasil identifikasi keempat kelompok strategi tersebut disajikan pada Table 8
dan Tabel 9 di bawah.