MIPA Edisi
Juni
2018
Tentu saja iblis tidak akan pernah berhenti mengusik kehidupan kita dan ada harga yag harus kita bayar jika
kita berkomitmen untuk menempuh hidup ini dalam sebuah kesetiaan pada Yesus. Karena itu hendaklah
kita ingat pada Efesus 6 : 11 “Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan
melawan tipu muslihat Iblis”
Di bagian lain, perhatikanlah bagaimana Salomo menggambarkan apa itu kesetiaan pada Amsal 3 : 1-4. Pada
dasarnya keseluruhan perikop ini berbicara tentang kesetiaan akan perintah Tuhan dan berkat yang di-
peroleh sebagai akibatnya. Penulis Amsal seolah mengidentikkan hikmat yang berkaitan erat dengan kese-
tiaan. Ayat 1 berbicara tentang bagaimana kita setia memelihara ajaranNya. Pada ayat 2 menjelaskan bahwa
berkat dari kesetiaan tersebut adalah panjang umur, lanjut usia dan sejahtera. Ayat 3 tak tanggung-
tanggung, penulis Amsal dengan jelas menyuarakan untuk janganlah sesekali kita meninggalkan kesetiaan
itu. Kata “kalungkanlah” adalah analogi bagaimana kita memakai/memegang erat/mengikat kuat kesetiaan
itu dalam tiap langkah hidup kita, suka ataupun duka, berlimpah ataupun kekurangan, mendapat ataupun
kehilangan. Selanjutnya, frasa “hati” adalah simbol cinta. Kesetiaan pada Tuhan haruslah seperti cinta per-
tama, utama dan satu-satunya dalam hidup kita. Buah dari semuanya itu adalah penghargaan, tak hanya di
mata manusia namun terlebih di mata Tuhan (ayat 4).
Pada akhirnya, biarlah perjalanan sebuah kesetiaan menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup kita sebagai
murid Kristus. Jangan pernah berhenti untuk taat dan setia pada perintahNya hanya karena kita telah me-
nyelesaikan perjalanan pelayanan periode ini atau karena kita telah menyelesaikan studi kita. Tetaplah setia
pada semester yang akan datang, pada pelayanan periode yang baru, pada kehidupan baru sebagai alumni,
dan pada seluruh rangkaian perjalanan hidup kita masing-masing.
“SEBAB ITU JUGA KAMI BERUSAHA, BAIK KAMI DIAM DI DALAM TUBUH INI, MAUPUN KAMI DI-
AM DI LUARNYA, SUPAYA KAMI BERKENAN KEPADA-NYA” 2KOR 5:9.
Waingapu-Kupang, medio Mei 2018