Dalam mengkaji konsep diri, perawat mengumpulkan data objektif dan subjektif
yang berfokus pada stresor konsep diri baik yang aktual maupun potensial dan pada
perilaku yang berkaitan dengan perubahan konsep diri. Contoh stresor yang mungkin
dirasakan perawat selama mengumpulkan riwayat keperawatan termasuk kehilangan
pekerjaan, awitan penyakit kronis, atau tuna wisma. Data objektif selanjutnya termasuk
perilaku yang diperlihatkan oleh klien, seperti preokupasi terhadap perubahan citra tubuh,
keengganan untuk mencoba hal-hal baru, dan interaksi verbal dan nonverbal antara klien
dengan orang lain (misalnya pengekspresian rasa malu atau kegagalan untuk melihat pada
bagian tubuh yang mengallami perubahan). Data subjektif dikumpulkan untuk menentukan
pandangan klien tentang diri dan lingkungan. Persepsi orang terdekat adalah sumber data
yang penting. Bagaimana keluarga dan orang terdekat merasakan respons klien terhadap
ancaman pada harga diri? Pada tabel dibawah ini menyajikan pertanyaan pengkajian yang
dapat membantu dalam mengkaji konsep diri.
Juga penting untuk mengkaji aktivitas peningkatan kesehatan yang dilakukan klien.
Misalnya, apakah klien menghindari kelompok dukacita atau kelompok berceai intuk
mendapat dukungan selama peristiwa hidup yang menegangkan? suatu tinjauan tentang
sumber didalam komunitas klien dan keinginan atau minat klien dalam menggunakan
sumber komunitas tersebut juga membantu dalam menetapkan rencana perawatan.
Rumah sakit dan perawat komunitas harus mewaspadai sumber untuk rujukan klien karena
perawatan tidak berakhir dengan berakhirnya perawatan di rumah sakit. Perawatan klien
dirumah dan komunitas dengan cepat menjadi sumber utama perawatan kesehatan.