Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

DENGAN MASALAH KEBUTUHAN NUTRISI

1. LANDASAN TEORI
A. DEFINISI
Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. Dimana zat
makanan itu terdiri atas zat-zat gizi dan zat lain yang dapat menghasilkan energi dan
tenaga. Nutrisi juga berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk
keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan
penting dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh adalah keadaaan dimana individu yang mengalami kekurangan
asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolic. (Wilkinso Judith M. 2007)
B. STRUKTUR DAN FUNGSI NUTRISI
Nutrient atau kandungan zat yang terdapat dalam makanan yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh terdiri dari 6 kategori, yaitu : karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan air.
- Karbohidrat
Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi utama dan merupakan
bahan bakar untuk otak,otot rangka selama latihan,eritrosit dan leukosit,dan
medula renal.
Sumber karbohidrat : beras, tepung-tepungan, gula, buah dan lain-lain.
- Protein
Berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel tubuh, juga
bisa menghasilkan kalori, sintesa hormon, katalisator enzim (dari proses absorpsi,
metabolisme dan katabolisme) dan anti bodi.
Sumber protein : daging sapi, ayam, ikan, telur, susu, tahu, tempe dan kacang-
kacangan.
- Lemak
Fungsi lemak adalah untuk menyediakan kebutuhan kalori, menjaga temperatur
tubuh dan organ tubuh dengan lapisan lemak dan juga menjaga fungsi normal dari
kulit.
Sumber lemak : mentega, margarin, minyak kelapa, cream, lemak hewan dan
kacang-kacangan.
- Vitamin
Vitamin A
Penting untuk pertumbuhan tulang, rambut, dan kulit serta kesehatan mata.
Vitamin A juga berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
infeksi. Sumber vitamin A : hati, daging, mentega, keju, susu, kuning telur, buah
dan sayuran berwarna.
Vitamin D
Membantu tubuh untuk menyerap kalsium dan fosfor, membentuk dan menjaga
kesehatan tulang dan gigi. Sumber Vitamin D : susu dan hasilnya, kuning telur,
hati ikan tuna, salem.
Vitamin E
Penting untuk proses metabolisme, menjaga kesehatan kulit dan otot. Sebagai
antioksidan dalam menjaga sel dan jaringan tubuh dari kerusakan. Sumber
Vitamin E : kuning telur, kacang kedelai, sayuran hijau, margarin, roti, kentang
dan gandum.
Vitamin K
Penting untuk penggumpalan darah. Sumber vitamin K : sayuran hijau.
Vitamin C
Penting untuk pemeliharaan kesehatan gigi, gusi, kulit, otot dan tulang
Mempercepat penyembuhan luka
Meningkatkan daya tahan tubuh dari infeksi
Membantu penyerapan zat besi
Sumber Vitamin C : sayuran segar dan buah-buahan segar
Vitamin B Compleks
Mengambil peranan penting pada metabolisme karbohidrat
Meningkakan selera makan
Menjaga fungsi normal dari pencernaan, jantung dan sistem saraf
Sumber Vitamin B Compleks : beras, daging, susu, kacang-kacangan, telur dan
kedelai.
C. NUTRISI ESENSIAL
Nutrisi dikatakan esensial bagi tubuh jika tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri
sehingga harus dipenuhi dari sumber makanan seperti karbohidrat, protein, lemak dan
berbagai vitamin dan mineral. Jadi, nutrisi esensial penting agar tubuh dapat
memproduksi nutrisi nonesensial.
1. Karbohidarat
Karbohidrat merupakan senyawa yang mengandung zat karbon dalam ikatan
hydrogen dan oksigen dalam suatu perbandingan 1:2:1.
Fungsi karbohidrat :
Sebagai sumber energy utama bagi tubuh
Penting dalam mempertahankan integritas fungsi sel syaraf
Sebagai sumber energy otak
2. Lemak
Merupakan sumber energy yang kedua setelah karbohidrat. Pencernaan lemak
dimuali dari lambung (walaupunhanyasedikit), karena dalam mulut tidak ada
enzim pemecah lemak.
Fungsi lemak :
Sumber cadangan energy
Isolator suhu tubuh
Pelarut vitamin A, D, E, dan K
3. Potein
Protein adalah nutrient utama yang diperlukan oleh tubuh. Protein yang telah
diubah ke dalam bentuk asam amino mempunyai sifat larut dalam air.
Fungsi protein :
Mempertahankan kesehatan dan vitalitas tubuh
Pertumbuhan dan perkembangan semua jaringan tubuh
Pembentukan hormon
Pembentukan enzim, antibody , dan suu saat proses laktasi
4. Vitamin
Vitamin merupakan zat organic yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit dan
akan menimbulkan penyakit yang khas bila tubuh tidak memperolehnya dalam
jumlah yang mencukupi.
5. Mineral
Umumnya mineral diserap dengan mudah melalui dinding usus halus secara
difusi pasif maupun transportasi aktif.
6. Air
Air merupakan zat makanan yang paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh
manusia terdiri atas 70-50% air.
D. FISIOLOGI
Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan zat nutrien (zat yang sudah
dicerna), air, dan garam yang berasal dari zat makanan untuk didistribusikan ke sel-
sel melalaui sistem sirkulasi. Zat makanan merupakan sumber energi bagi tubuh
seperti ATP yang dibutuhkan sel-sel untuk melaksanakn tugasnya.
Agar makanan dapat dicerna secara optimal dalam saluran pencernaan , maka saluran
pencernaan harus mempunyai persediaan air, elektrolit dan zat makanan yang terus
menerus.Untuk ini dibutuhkan:
1. Pergerakan makan melaui saluran pencernaan.
2. Sekresi getah pencernaan.
3. Absorbpsi hasil pencernaan, air, dan elektrolit.
4. Sirkulasi darah melalui organ gastrointestinal yang membawa zat yang
diabsorbpsi.
5. Pengaturan semua fungsi oleh sistem saraf dan hormone
Dalam lumen saluran gastroinrestinal (GI) harus diciptakan suatu lingkunugan
khusus supaya pencernaan dan absorbsi dapat berlangsung.
Sekresi kelenjar dan kontraksi otot harus dikendalikan sedemikian rupa supaya
tersedia lingkungan yang optimal. Mekanisme pengendalian lebih banyak
dipengaruhi oleh volume dan komposisi kandungan dan lumen gastrointestinal.
Sistem pengendalian harus dapat mendeteksi keadaan lumen.sistem ini terdapat
didalam dinding saluran gastrointestinal. Kebanyakan refleks GI dimulai oleh
sejumlah rangsangan dilumen yaitu regangan dinding oleh isi lumen ,osmolaritas
kimus atau konsenttrasi zat yang terlarut, keasaman kimus atau konsentrsi ion H, dan
hasil pencernaan karbohidrat, lemak, protein (monosakarida, asam lemak dan peptide
dari asam amino).
E. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis atau tanda dan gejala nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh menurut
buku saku diagnosa keperawatan NIC-NOC antara lain :
a. Subjektif
1. Kram abdomen
2. Nyeri abdomen dengan atau tanpa penyakit.
3. Merasakan ketidakmampuan untuk mengingesti makanan.
4. Melaporkan perubahan sensasi rasa.
5. Melaporkan kurangnya makanan.
6. Merasa kenyang segrav setelah mengingesti makanan.
b. Objektif
1. Tidak tertarik untuk makan.
2. Diare.
3. Adanya bukti kekurangan makanan.
4. Kehilangan rambut yang berlebiahan.
5. Busing usus hiperaktif
6. Kurangnya minat pada makanan.
7. Luka,rongga mulut inflamasi.
F. MASALAH KEBUTUHAN NUTRISI
1. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan
tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan
asupan nutrisi kebutuhan matabolisme.
Tanda klinis :
Berat badan 10-20% dibawah normal
Tinggi badan dibawah ideal
Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
Adanya penurunan albumin serum
Kemungkinan penyebab :
Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat
penyakit infeksi atau kanker
Penurunan absrobsi nutrisi
Nafsu makan menurun
2. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang
mempunyai resiko peningkatan bera t badan akibat asupan kebutuhan nutrisi
secara berlebihan
Tanda klinis :
Berat badan lebih dari 10% berat ideal
Adanya jumlah asupan yang berlebihan
Aktivitas menurun atau monoton
Kemungkinan penyebab :
Perubahan pola makan
Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman
3. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari
20% berat badan normal
4. Kurang Nutrisi
Kurang nutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat
gizi pada tingkat sel. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan
makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya
kelemahan otot, dan penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa ,
konjungtiva, dll.
5. Diabetes Melitus
Diabetes mellitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan
adanya gangguan metabolism karbohidrat akibat kekurangan insulin atau
penggunaan karbohidrat secara berlebuhan.
6. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai
masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas serta
asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebuhan.
7. Penyakit jantung coroner
Penyakit jantung coroner merupakan gangguan nutrisi yang disebabkan oleh
adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok.
8. Kanker
Kanker merupakan gangguan nutrisi yang disebabkan pengkonsumsian lemak
secara berlebihan.
9. Anoreksia nervosa
Merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan,
ditandai dengan adanya konstipasi , pembengkakan badan, nyeri abdomen,
kedinginan, letar gi dan kelebihan energi.
G. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN NUTRISI
1. Pengetahuan
2. Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi
pola konsumsi makan.
3. Prasangka
4. Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergiz itinggi dapat
mempengaruhi status gizi seseorang.
5. Kebiasaan
6. Kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu juga dapat
mempengaruhi status gizi
7. Kesukaan
8. Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan
kurang variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang
dibutuhkan oleh tubuh.
9. Ekonomi
10. Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan
makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.
KONSEP ASKEP PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
A. Pengkajian keperawatan
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi
pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum yang
berhubungan dengan kebutuhan nutrisi
1. Riwayat keparawatan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola makan, tipe
makanan yang dihindari ataupun diabaikan, makanan yang lebih disukai, yang
dapat digunakan untuk membantu merencanakan jenis makanan untuk masa
selanjutnya.
2. Kemampuan makan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara lain
kemampuan mengunyah,menelan dan makan sendiri tanpa bantuan orang lain.
3. Pengetahuan tentang nutrisi
Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah penentuan tingkat
pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi
4. Nafsu makan,jumlah asupan
5. Tingkat aktivitas
6. Pengonsumsian obat
7. Penampilan fisik
8. Pengukuran antropometrik, data biomedis (biomedical data), tanda-tanda klinis
status nutrisi (clinical sign), diet (dietary)
B. Antoprometri
Tinggi badan. Pengukuran tinggi badan pada individu dewasa dan balita dilakukan
dalam posisi berdiri tanpa alas kaki, sedangkan pada bayi dilakukan dalam posisi
berbaring.
Berat badan
Alat serta skala ukur yang digunakan harus sama setiap kali menimbang.
Pasien ditimbang tanpa alas kaki.
Pakaian diusahakan tidak tebal dan relatif sama beratnya setiap kali menimbang.
Waktu penimbangan relatif sama, misalnya sebelum dan sesudah makan.
Tebal lipatan kulit
Anjuran klien untuk membuka baju guna mencegah kesalahan pada hasil
pengukuran.
Perhatikan selalu privasi dan rasa nyaman klien.
Dalam pengukuran TSF utamakan lengan klien yang tidak dominan.
Pengukuran TSF dilakukan pada titik lengan atas, antara akromion dan olekranon.
Ketika pengukuran dilakukan, anjurkan klien untuk relaks.
Alat yang digunakan adalah kaliper
Lingkaran tubuh : umumnya area tubuh yang digunakan untuk pengukuran ini adalah
kepala, dada dan otot bagian tengah lengan atas.
C. Biomedis
Nilai umum yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah kadar total limfosit,
albumin serum, zat besi, transferin serum, kreatinin, hemoglobin, hemotokrit,
keseimbangan nitrogen dan tes antigen kulit (Barkaukas, 1995).Tanda dan gejala
klinis defisiensi nutrisi
Bagian tubuh Tanda klinis Kemungkinan kekurangan
Tanda umum Penurunan berat badan, lemah, lesu -Kalori
Rasa haus adanya dehidrasi -Cairan
Pertumbuhan terhambat -Vitamin A
Rambut Kusut, kakuningan, kekurangan pigmen Protein
Kulit Adanya radang pada kulit atau -Niasin, riboflavin dan
dermatitis biotinemak
Sedangkan pada bayi terjadi dermatosis -Asam asetat
adanya petechial hemorhagik
Eksema
-Pirodoksin
Mata Fotofebia atau penglihatan ganda -Roboflavin
Rabun senja -Vitamin A
Mulut Stomatis -Riboflavin
Glositis -Niasin, asam volat,
sianokobalamin (vit B12) dan zat
besi
Gigi Karies gigi Fluorida
Sistem Kejang -Vitamin D
neuramuskular Lemah otot -Kalium
Tulang Riketsia Vitamin D
Sistem Anoreksia atau nafsu makan menurun -Tiamin
gastrointestinal Mual dan muntah -Garam dapur
Sistem Gondok Iodium
endrokin
Sistem Adanya pendarahan -Vitamin K
kardiovaskular Penyakit jantung -Tiamin
Anemia -Piridoksin dan zat besi
Sistem saraf Kelainan mental -Sianokobalamin
Kelainan saraf perifer

Diagnosis Keperawatan
1. Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan :
a. Faktor Biologis
b. Faktor ekonomi
c. Ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrient
d. Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
e. Ketidakmampuan menelan makanan
f. Faktor psikologis
2. Ketidakseimbangan Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan :
a. Asupan berlebihan dalam kaitannya dengan kebutuhan metabolic
b. Asupan berlebihan dalam kaitannya dengan aktivitas fisik(konsumsi kalori)
c. Resiko ketidakseimbangan Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan :
3. Gangguan Menelan berhubungan dengan :
a. Defisit Kongenital
b. Masalah Neurologis
Rencana Keperawatan
Tujuan :
- Meningkatakan nafsu makan apabila nutrisi kurang
- Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi
- Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral
Rencana Tindakan :
- Monitor perubahan faktor yang menyebabkan terjadinya kekurangan kebutuhan nutrisi
atau kelebihannya dan status kebutuhan nutrisinya
- Kurangi faktor yang memepengaruhi perubahan nutrisi
- Ajarkan untuk merencanakan makanan
- Kaji tanda vital dan bising usus
- Monitor glukosa,elektrolit,albumin dan hemoglobin
- Berikan pendidikan tentang cara diet,kebutuhan kalori,atau tindakan lainnya
- Tindakan pada gangguan kekurangan nutrisi secara umum dapat dilakukan dengan
cara :
- Mengurangi kondisi atau gejala penyakit yang menyebabkan penurunan nafsu makan
- Memberikan makanan yang disukai sedikit demi sedikit tapi sering dengan
memperhatikan jumlah kalori dan tanpa kontra indikasi
- Menata ruangan senyaman mungkin
- Menurunkan stres psikologis
- Menjaga kebersihan mulut
- Menyajikan makanan mudah dicerna
- Hindari makanan yang mengandung gas
- Tindakan pada gangguan kelebihan nutrisi secara umum dapat dilakukan dengan cara :
- Hindari makanan yang mengandung lemak
- Berikan motivasi untuk menurunkan berat badan
- Lakukan program olah raga

Perencanaan dan Implementasi


1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh.
Yang berhubungan dengan :
- Penurunan asupan oral, ketidaknyamanan pada mulut, mual, muntah.
- Penurunan absorpsi nutrisi
- Muntah, anoreksia, gangguan digesti
- Depresi, stres, isolasi sosial
Kriteria hasil
Klien akan mengonsumsi kebutuhan nutrisi harian sesuai dengan tingkat aktivitas dan
kebutuhan metabolik.
Indikator
Menjelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
Mengidentifikasi kekurangan atau defisiensi dalam asupan sehari-hari
Menyebutkan metode-metode untuk meningkatkan nafsu makan
Intervensi umum
Mandiri
- Menjelaskan perlunya konsumsi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan
cairan yang adekuat.
- Konsultasikan dengan ahli gizi untuk menetapkan kebutuhan kalori harian dan jenis
makanan yang sesuai dengan klien.
- Diskusikan bersama klien kemungkinan penyebab hilangnya nafsu makan.
- Anjurkan klien untuk istirahat sebelum makan.
- Tawarkan makanan dalam jumlah sedikit tetapi sering.
- Pada kondisi menurunnya nafsu makan, batasi asupan cairan saat makan dan hindari
mengonsumsi cairan satu jam sebelum dan sesudah makan.
- Dorong dan bantu klien untuk menjaga kebersihan mulut yang baik.
- Atur agar posisi makanan tinggi kalori dan tinggi protein disajikan saat klien biasanya
paling lapar.
- Lakukan langkah-langkah untuk meningkatkan nafsu makan
2. Ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan
Yang berhubungan dengan :
- Perubahan pada indera pengecapan dan penciuman.
- Medikasi (Kortikosteroid antihistamin, estrogen).
- Risiko peningkatan berat badan sebesar 12,5-15 kg selama kehamilan.
- Penurunan pola aktivitas, penurunan kebutuhan metabolik.
Kriteria hasil
Klien akan menjelaskan mengapa dia berisiko mengalami peningkatan berat
badan.
Indikator
Menjelaskan alasan peningkatan asupan pada kondisi defisit pengecapan atau
panciuman.
Mendiskusikan kebutuhan nutrisi selama kehamilan.
Mendiskusikan pengaruh olah raga terhadap pengontrolan berat badan.
Intervensi umum
- Kaji adanya faktor penyebab peningkatan berat badan, seperti penurunan
indera pembau dan perasa pengaruh medikasi, atau riwayat penambahan berat
badan lebih dari 15 kg selama kehamilan.
- Jelaskan pengaruh penurunan indera perasa dan pembau pada persepsi
kenyang setelah makan. Anjurkan klien untuk mengevaluasi asupan
berdasarkan penghitungan jumlah kalori, bukan perasaan kenyang.
- Jelaskan rasional peningkatan selera makan akibat penggunaan obat-obatan
tertentu (misalnya, steroid, androgen).
- Diskusikan tentang asupan nutrisi dan peningkatan berat badan selama
kehamilan.
- Tingkatkan kesadaran klien mengenai berbagai tindakan yang bisa
menyebabkan peningkatkan asupan makanan.
- Minta klien menuliskan seluruh makanan yang dikonsumsinya dalam 24 jam
terakhir.
- Instruksikan klien untuk membuat buku harian diet selama 1 minggu yang
menjelaskan hal-hal berikut : jenis makanan, kapan, dimana, dan mengapa
klien makan, serta kehadiran orang lain saat makan.
- Tinjau kembali buku harian diet untuk mengetahui pola makan klien yang
mempengaruhi asupan makannya.
3. Ketidakseimbangan nutrisi : potensial lebih dari kebutuhan
Pada dasarnya diagnosis keperawatan ini mirip dengan risiko ketidakseimbangan
nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh. Diagnosis ini menggambarkan individu yang
memiliki riwayat obesitas pada keluarga, yang juga memperlihatkan pola berat badan
yang lebih tinggi serta individu yang pernah memiliki riwayat peningkatan berat badan
yang berlebihan (misalnya, kehamilan sebalumnya). Sampai penelitian klinis
membedakan diagnosis tersebut ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (aktual atau
risiko) atau risiko ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh untuk
memberikan penyuluhan langsung guna mambantu klien dan keluarga
mengidentifikasi pola diet yang tidak sehat.
D. Evaluasi
Asuhan keperawatan yang kita berikan dikatakan berhasil bila :
1. Klien mampu mengatasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi diet.
2. Klien mampu mengontrol pola makannya.
3. Klien merasa nyaman saat makan.
DAFTAR PUSTAKA
Herdman, T.Heather.2011. Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2009-2011. EGC :
Jakarta
Nanda. 2011. Nursing Diagnosa Prinsip dan Classification 2009-2011. Philadelpia : USA
Perry, Potter.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan.EGC : Jakarta
Sparks Ralps, Sheila, M.Taylor, Cynthia.2011.Diagnosa Keperawatan Dengan Rencana
Asuhan.EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai