KEMACETAN DI JAKARTA
ANGGOTA KELOMPOK:
1. Habib Abdurrasyid
2. Tasya Karinda
3. Mia Audina
4. Maria Andini
5. Virdannisa Selqy Satphira
6. Ardika Satria
7. Jeans Prima Simaremare
Ucapan puji-puji dan syukur semata-mata hanyalah milik Allah SWT. Hanya
kepada-Nya lah kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami bersyukur, kami
meminta ampunan dan kami meminta pertolongan.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
gung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah
SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni
Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling
besar bagi seluruh alam semesta.
Dengan hormat serta pertolongan-Nya, puji syukur, pada akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah kami dengan judul kasus “Kemacetan di Ibukota DKI
Jakarta” dengan lancar. Kami pun menyadari dengan sepenuh hati bahwa tetap
terdapat kekurangan pada makalah kami ini.
Oleh sebab itu, kami sangat menantikan kritik dan saran yang membangun
dari setiap pembaca untuk materi evaluasi kami mengenai penulisan makalah ini.
Kami juga berharap hal tersebut mampu dijadikan cambuk untuk kami supaya kami
lebih mengutamakan kualitas makalah di masa yang selanjutnya.
i
Daftar Isi
Data Anggota Kelompok ..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................................... 2
BAB II Studi Kasus .................................................................................................................. 2
A. Transportasi Masal Untuk Mengatasi Kemacetan di Ibukota Jakarta ........................... 2
B. Kebijakan 3 in 1 Untuk Kendaraan Pribadi .................................................................. 4
C. Kebijakan Penyediaan Bus Trans Jakarta ..................................................................... 5
D. Kebijakan Permanen Untuk Kemacetan Ibu Kota DKI Jakarta .................................... 6
Daftar Pustaka ......................................................................................................................... 10
ii
Data Anggota Kelompok
iii
Nama : Ardika Satria
NIM : 11116084
Prodi : Fisika
Bagian tugas : BAB III Penutup dan Studi Kasus
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki berbagai
konsep perencanaan guna meningkatkan kesejahteraan setiap masyarakat. Di wilayah
DKI Jakarta yang menjadi ibukota negara sekaligus pusat perekonomian negara
memiliki kepadatan penduduk yang memunculkan berbagai masalah sosial khususnya
kemacetan. Terpusatnya aktivitas bisnis,pebankan,perkantoran dan pusat
pembelanjaan maupun perumahan yang membuat kemacetan semakin meningkat
setiap harinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang diatas didapat rumusan masalahny adalah sebagai berikut:
1. Apakah kebijakan- kebijakan yang telah ditetapkan sudah
diimplementasikan?
2. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan tersebut?
1
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui latar belakang kebijakan tersebut diatur dalam undang-
undang.
2. Menganalisis bagaimana implementasi masyarakat terhadap kebijakan
yang telah ditetapkan.
3. Mengetahui pro dan kontra masyarakat mengenai kebijakan yang telah
ditetapkan.
2
semakin menjadi kenyataan. Namun kebijakan 3 in 1 ini tidak berjalan secara efektif.
Kebijakan 3 in 1 yang diimplementasikan di DKI Jakarta belum mampu mengurangi
kemacetan. Rendahnya ketidak disiplinan dan ketidak tegasan aparatur penegak
hukum menjadi penyebab tidak berjalannya kebijakan 3 in 1 dalam mengurangi
kemcaetan. Bahkan di tahun 2013 ini, rencananya kebijakan 3 in 1 akan di hapus oleh
pemerintah DKI Jakarta dengan alasan tidak bisa mengatasi kemacetan. Sebagai
penggantinya, pemerintah DKI Jakarta mulai tahun 2004 fokus pada pembangunan
system transportasi masal. Tujuannya agar penduduk DKI Jakarta dapat beralih dari
kendaraan pribadi ke transportasi masal
3
Adanya kebijakan ini dapat mengefisienkan waktu pengguna karena tidak
terbuang sia-sia menghadapi kemacetan Jakarta. Namun apa yang terjadi justru malah
sebaliknya. Bus Transjakarta atau busway hampir setiap harinya justru terjebak
didalam kemacetan. Jalur yang seharusnya steril dari kendaraan pribadi justru banyak
diserobot oleh kendaraan pribadi. Sehingga keberadaan buswa disejumlah koridor
belum dapat menjawab permasalahan kemacetan. (www.medium.com). (oleh : Maria
Andini)
4
Kebijakan ini termasuk kebijakan regulatori, dimana akan ada tindak-
langsung bagi pelanggarnya. Berlakunya kebijakan ini tidak merata di seluruh jalan
raya Ibukota. Oleh karena itu, kebijakan ini juga termasuk kebijakan prosedural
dengan syarat-syarat tertentu.
Masyarakat pemilik kendaraan roda empat yang 'hemat' akan lebih memilih
mengajak keluarga, tetangga, atau rekan untuk melengkap prosedur pada kebijakan 3
in 1 tersebut. Selain mengurangi penggunaan kendaraan pribadi terutama mobil,
program ini dapat meningkatkan keharmonisan hubungan sosial antar masyarakat
dengan adanya kerja sama yang erat dan saling menguntungkan. (www.bbc.com)
(oleh : Tasya Karinda)
5
Bus memiliki fungsi yang sama seperti seperti transportasi pada umumnya, yang
membedakannya adalah pemberian jalur khusus yang tidak boleh dilewati oleh
kendaraan lain. Tujuannya adalah untuk mempersingkat waktu tempuh karena
kemacetan yang setiap waktu melanda Jakarta.
Bus Trans Jakarta Beroperasi sejak 15 januari 2004. Hingga tahun 2014
jumlah koridor yang dilayani bus Transjakarta telah sebanyak 12 Koridor.
Transjakata dikelola oleh Badan Layanan Umum (BLU) yang diawasi oleh Dinas
Perhubungan DKI Jakarta.
6
kondisi. Dikutip dari kompas, bahwa kebijakan ganjil genap kembali di perpanjang
hanya untuk jam sibuk maupun percepatan 21 km per jam. Sementara dalam survei
Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Perhubungan
menyatakan bahwa aplikasi dari sistem ganjil genap di ruas protocol DKI Jakarta
merupakan penyebab kemacetan di jalur alternatif. 53 persen dari total survei,
masyarakat masih menggunakan kendaraan pribadi. Hal ini memicu kemacetan di
jalur lain yang bukan merupakan jalur ganjil genap. Eksistensi dari kebijakan ini
semakin lama juga tidak akan bertahan, sebab perpanjangan kebijakan ini
dikarenakan Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018 hingga 31 Desember
2018. Berdasarkan sistem yang selama ini diterapkan, ganjil-genap berlangsung senin
sampai jumat dari pukul 08:00 WIB hingga 21:00 WIB. Sabtu, minggu dan hari libur
nasional tidak diberlakukan. Namun, berdasarkan Pergub 106 Tahun 2018 yang
mengatur perpanjangan ganjil-genap ini, sistem tersebut berlaku pukul 06:00 – 10:00
WIB dan pukul 16:00 WIB – 20:00 WIB. Pergub ini berlaku dari tanggal 14 Oktober
2018.
7
brilian untuk mengatasi kemacetan yang berkepanjangan. Salah satu lembaga yaitu
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memiliki pandangan jika kemacetan
Jakarta dapat di selesaikan dengan kebijakan yang permanen yang tidak hanya
wacana usang, yaitu penerapan ERP (Electronic Road Pricing).
8
dan menimbulkan banyak kerugian negara di sisi ekonomi. Untuk itu
diperlukan kebijakan distributive yang kuat dalam implementasinya.
3. Kemacetan yang tidak berkesudahan sepanjang hari di ibukota DKI Jakarta
membuat pemerintah harus mengkaji ulang terhadap kebijakan kebijakan
yang akan berlaku lagi, tidak hanya insidential maupun infrastruktur tetapi
kebijakan yang kuat dan permanen. Oleh karena itu diperlukan pemerintahan
pusat yang dapat mengatur ERP yang dapat di aplikasikan pada kemacetan
pada ibukota DKI Jakarta, dan juga kebijakan-kebijakan yang mendukung
infrastruktur yang ada untuk saat ini.
B. Saran
Diperlukan kajian yang mendalam dalam bidang ilmu social maupun ilmu
hukum untuk mendapatkan solusi yang tepat dalam mengatasi kemacetan ibukota
DKI Jakarta. Maka penelitian dalam bidang social dan teknologi dapat menjadi jalan
alternatif terhadap permasalahan kebijakan-kebijakan yang belum kuat.
9
Daftar Pustaka
https://rinastkip.wordpress.com/2013/02/09/makalah-analisa-mengenai-kebijakan-3-
in-1-dalam-mengatasi-kemacetan-lalu-lintas-di-dki-jakarta/
https://megapolitan.kompas.com/read/2016/10/18/05325381/kebijakan.gratis.naik.tra
nsjakarta.cara.pemprov.dki.dorong.warga.gunakan.transportasi.publik
http://khafidsociality.blogspot.com/2011/04/contoh-dan-analisis-kebijakan-
publik.html
https://www.bbc.com/indonesia/amp/trensosial-41058951
Ravel, Stanly. “YLKI Minta Pemerintah Buat Instrumen Permanen Atasi Kemacetan
Jakarta”. Kompas. Jakarta. 13 April 2018
Adhi, R.KSP. “17 Langkah Urai Kemacetan di Jakarta” . Kompas. Jakarta. 2
September 2010
Velarosdela, Rindi Nuris. “Sistem Ganjil Genap Jakarta Bikin Kemacetan di Jalur
Alternatif”. Kompas. Jakarta 25 Oktober 2018.
10