1
FORMAT PENILAIAN IRIGASI DAN TETES MATA
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT JUMLAH
0 1 2
A ALAT DAN BAHAN
1 Spuit 20cc/spuit khusus mata steril 1 buah 1
2 Aquadest/ obat mata lain yang steril 20cc 1
5 Bengkok 1 buah 1
6 Handuk 1
7 Kolentang 1
C TAHAP ORIENTASI
1 Perkenalan dan salam terapeutik 1
3 Kontrak waktu 1
D TAHAP KERJA
1 Pasang perlak dan pengalas di dada pasien 3
2
7 Semprotkan cairan perlahan-lahan ke mata dari arah dalam 3
keluar
8 Keringkan kelopak mata dengan kapas lembab 3
E TAHAP TERMINASI
1 Kaji respon klien 1
4 Cuci tangan 1
5 Dokumentasi 1
50
CATATAN:
Centang Nilai 2 = tindakan dilakukan sempurna
Centang Nilai 1 = tindakan tidak dilakukan sempurna
Centang Nilai 0 = tindakan tidak dilakukan
3
IRIGASI DAN TETES TELINGA
PENGERTIAN Membersihkan rongga telinga bagian luar dengan cairan yang dialirkan atau
disemprotkan ke dalam telinga.
TUJUAN Membersihkan rongga telinga dari nanah, kotoran telinga dan benda asing
KEBIJAKAN 1. Telinga yang tersumbat oleh kotoran telinga/ serumen
2. Telinga yang kemasukan benda asing
ALAT DAN 1. Spuit disposable 50cc/ blass spuit 2 buah
BAHAN 2. Corong telinga 1 buah
3. Serumen hak 1 buah
4. Aplikator 1 buah
5. Kapas steril 2 buah
6. Air hangat kuku 37OC dalam wadah ±200cc
7. Cairan obat perhidrol 3% atau cairan gliserin
8. Gliserin sped besar 1 buah
9. Perlak dan pengalas 1 buah
10. Bengkok 1 buah
PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Cuci tangan
2. Siapkan diri perawat
3. Verifikasi order: nama, no rekam medis, data dasar pelaksanaan
tindakan
4. Dekatkan alat ke dekat klien
5. Jaga privacy klien
B. Tahap Orientasi
1. Perkenalan dan salam terapeutik
2. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Kontrak waktu
4. Beri kesempatan klien bertanya
5. Tanya kesiapan klien
4
C. Tahap Kerja
1. Klien duduk dengan kepala diposisikan miring ke atas sesuai arah
telinga yang akan di irigasi
2. Anjurkan klien memegang bengkok yang diletakkan dibawah telinga
yang akan dibersihkan
3. Isi spuit pertama dengan cairan pehidrol 3%, isi spuit kedua dengan
air hangat kuku
4. Tarik daun telinga klien ke atas dan sedikit ke belakang
5. Ujung gliserin speed diletakkan di depan lubang telinga, dan
masukkan ±1cm, tapi jangan sampe menutupi
6. Penyemprotan dilakukan pada posisi atas lubang telinga dengan aliran
sedikit keras namun tetap berhati-hati
7. Kaji respon klien
8. Tampung cairan yang keluar dari lubang telinga dengan bengkok
9. Ambil kotoran yang masih menempel di dinding telinga tengah
dengan knie pinset/serumen hak
10. Bersihkan telinga dengan corong telinga, kapas kering
11. Beri tetas telinga/ obat sesuai program
D. Tahap Terminasi
1. Kaji respon klien
2. Rapikan klien dan bereskan alat
3. Berpamitan dengan klien
4. Cuci tangan
5. Dokumentasi
REFERENSI Fakultas Ilmu Kesehatan-Program S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan. (2007). Prosedur Keperawatan.
5
3 Kass steril 4 buah 1
5 Bengkok 1 buah 1
6 Handuk 1
7 Kolentang 1
C TAHAP ORIENTASI
1 Perkenalan dan salam terapeutik 1
3 Kontrak waktu 1
D TAHAP KERJA
1 Klien duduk dengan kepala diposisikan miring ke atas 3
sesuai arah telinga yang akan di irigasi
2 Anjurkan klien memegang bengkok yang diletakkan 2
dibawah telinga yang akan dibersihkan
3 Isi spuit pertama dengan cairan pehidrol 3%, isi spuit 3
kedua dengan air hangat kuku
4 Tarik daun telinga klien ke atas dan sedikit ke belakang 3
E TAHAP TERMINASI
1 Kaji respon klien 1
6
2 Rapikan klien dan bereskan alat 1
4 Cuci tangan 1
5 Dokumentasi 1
50
CATATAN:
Centang Nilai 2 = tindakan dilakukan sempurna
Centang Nilai 1 = tindakan tidak dilakukan sempurna
Centang Nilai 0 = tindakan tidak dilakukan
NEBULIZING
MODUL PRAKTIKUM 2
LABORATORIUM KEPERAWATAN
PENGERTIAN Suatu tindakan memeberikan penguapan agar lender lebih encer sehingga
mudah diisap. Nebulizer adalah pelembab yang membentuk aerosol, kabut
butir-butir kecil air (garis tengahnya 5-10 mikron).
TUJUAN 1. Mengencerkan sekret dengan cara memancarkan butir-butir air melalui
7
jalan napas
2. Pemberian obat-obat aerosol
KEBIJAKAN 1. Klien yang tidak dapat mengeluarkan sekret
2. Post-ekstubasi
3. Status asmatikus
4. Laring edema
5. Klien dengan sputum yang kental
6. Sebelum melakukan fisioterapi dada
7. Pada keadaan tertentu dapat diberikan bersamaan dengan ventilator
ALAT DAN 1. Nabulizer dan perlengkapan
BAHAN 2. Obat-obat untuk terapi bila diperlukan, seperti:
- Beta agonis: Ventolin, barotec, brikasma, combivent, bisolvon
- Antikolinergik: atrovent
- Steroid: pulmicort
3. Stetoskop
4. Aquades, NaCl 0.9%
5. Selang oksigen
6. Simple mask
7. Bengkok
8. Tisu
9. Pot sputum
10. Baki beralas/ troli
PROSEDUR E. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN 1. Cuci tangan
2. Siapkan diri perawat
3. Verifikasi order: nama, no rekam medis, data dasar pelaksanaan
tindakan
4. Dekatkan alat ke dekat klien
5. Jaga privacy klien
F. Tahap Orientasi
1. Perkenalan dan salam terapeutik
2. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan (efek samping prosedur)
3. Kontrak waktu
4. Beri kesempatan klien bertanya
5. Tanya kesiapan klien
8
G. Tahap Kerja
1. Atur posisi klien (semifowler/fowler)
2. Masukkan obat sesuai program ke dalam tabung nebulizer
3. Nebulizer dihubungkan ke listrik, kemudian dihidupkan (waktu dan
kelembapan di atur sesuai kebutuhan)
4. Pasang selang nebulizer (oran, nasal, atau masker).
5. Anjurkan kline bernapas panjang dan menghisap udara yang keluar.
6. Pengisapan udara dilakukan dari hidung dan dikeluarkan dari mulut.
7. Secara periodic, anjurkan klien untuk batuk efektif dan mengeluarkan
dahaknya.
8. Auskultasi suara nafas, bila masih terdengar suara ronki, tindakan
nebulizing dapat diulang kembali.
9. Jika uap nebulizer habis, matikan mesin.
10. Jika masih terdengar suara ronkni saat auskultasi suara nafas, lakukan
fisioterapi dada.
11. Bersihkan mulut klien dengan tisu
H. Tahap Terminasi
1. Kaji respon klien
2. Rapikan klien dan bereskan alat
3. Berpamitan dengan klien
4. Cuci tangan
5. Dokumentasi (status kardiopulmonal, waktu pemberian nebulizer, jenis
dan obat yang diberikan, dan karakteristik secret yang keluar)
REFERENSI Fakultas Ilmu Kesehatan-Program S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan. (2007). Prosedur Keperawatan.
Hidayati, R. et al., (2014). Praktik Laboratorium Keperawatan Jilid 1. Jakarta:
Penerbit Erlangga.