“KALORIMETER JOULE”
Di susun oleh :
1. Andi Asri Jannah 066118163
2. M. Gemal Fadilah 066118169
3. Mia Febriyani 066118174
4. Reni Lestari 066118181
Tanggal percobaan : 6 Desember 2018
Tanggal Penyerahan Laporan : 13 Desember 2018
Dosen Pembimbing :
1. Dra. NuTrirahma S. M.Si
2. Rissa S. M.Si
Asisten Dosen :
1. Nurul Malisa, S. Farm
2. Puri Indah Julianti
3. Fajria Nurhasanah
LAPORAN FISIKA
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
BAB I
PENDAHULUAN
Panas/kalor adalah salah satu bentuk energi. Banyaknya panas yang diperlukan
suatu benda untuk menaikkan suhunya sangat bergantung pada kapasitas panas, C,
dari bahan benda tersebut. Secara matematis dituliskan :
C = dQ/dT ……………….(1)
Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu :
c = C/m ……………….(2)
Panas jenis merupakan salah satu sifat termometrik benda. Untuk selang suhu yang
tak terlalu besar, biasanya c dapat dianggap konstan, sehingga apabila suatu benda
bermassa m, panas jenis bahannya c dan suhunya T1 maka untuk menaikkan
suhunya menjadi T2 diperlukan panas sebesar :
Q = m.c.(T2 T1) …………..(3)
Bila sebuah benda dengan suhu tertentu disinggungkan benda lain yang
suhunya lebih rendah maka dalam selang waktu tertentu suhu kedua benda tersebut
akan menjadi sama (setimbang). Hal ini terjadi karena benda yang bersuhu lebih
tinggi memberikan panasnya ke benda yang bersuhu lebih rendah. Berdasarkan
hukum kekekalan energi jumlah panas yang diberikan sama dengan jumlah panas
yang diterima oleh benda yang bersuhu lebih rendah (asas Black). Sejumlah air
yang telah diketahui massanya, dipanaskan dengan menggunakan kompor listrik.
Air yang suhunya lebih tinggi ini dimasukkan ke dalam kalorimeter yang berisi
air, massa air dingin sudah ditimbang terlebih dahulu. Dalam hal ini air dingin dan
kalorimeter adalah dua benda yang bersuhu sama yang akan menerima panas dari
air panas.
Hukum kekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan dan
diciptakan melainkan hanya dapat diubah dari suatu bentuk energi kebentuk energi
yang lain. Misalnya pada peristiwa gesekan energi mekanik berubah menjadi panas.
Pada mesin uap panas diubah menjadi energi mekanik. Demikian pula energi listrik
dapat diubah menjadi panas atau sebaliknya. Sehingga dikenal adanya kesetaraan
antara panas dengan energi mekanik/listrik, secara kuantitatif hal ini dinyatakan dengan
angka kesetaraan panas-energi listrik/mekanik.
Kesetaraan panas-energi mekanik pertama kali diukur oleh Joule dengan
mengambil energi mekanik benda jatuh untuk mengaduk air dalam kalorimeter
sehingga air menjadi panas. Energi listrik dapat diubah menjadi panas dengan cara
mengalirkan arus listrik pada suatu kawat tahanan yang tercelup dalam air yang berada
dalam kalorimeter. Energi listrik yang hilang dalam kawat tahanan besarnya adalah:
Keterangan: W= energi listrik (joule)
𝑾=𝑽 × 𝑰 ×𝒕 V = tegangan listrik (volt)
I = arus listrik (ampere)
t = lama aliran listrik (sekon)
Kalor adalah suatu bentuk energi yang berpindah dari benda yang bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah ketika benda itu saling berhubungan. Benda
yang menerima kalor, suhunya akan naik sedangkan benda yang melepas kalor,
suhunya akan turun. Besarnya kalor yang diserap atau dilepas oleh suatu benda
berbanding lurus dengan:
1. Massa benda
2. Kalor jenis benda
3. Perubahan suhu
Dalam satuan SI, kalor adalah joule. Satuan kalor yang lain adalah kalori.
Kesetaraan joule dan kalori adalah sebagai berikut:
Satu kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 1oC
air murni yang massanya 1 gram. Kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor yang
diperlukan untuk menaikan 1 kg zat sebesar 1K atau 1oC.
Di sisi lain, dengan mengukur tegangan yang diberikan V, arus efektif I dan
waktu t, energy listrik yang diberikan pada kalorimeter dapat dihitung dengan
persamaan di atas. Dengan mengukur suhu awal dan akhir kalorimeter, yaitu air, bejana
aluminium dan elemen pemanas, maka energi yang dihasilkan dapat dihitung. Tentu
saja kapasitas kalor spesifik air, aluminium serta elemen pemanas harus ditentukan dari
literature fisika.
Panas yang diserap kalorimeter :
Q total = Q air + Q bejana + Q pengaduk + Q elemen
gambar 1
HUKUM KEKEKALAN ENERGI
Hukum kekekalan energy adalah salah satu dari hukum-hukum kekekalan yang
meliputi energy kinetic dan energy potensial. Hukum ini adalah hokum pertama dalam
termodinamika.
Hukum Kekekalan Energi (Hukum I Termodinamika) berbunyi: "Energi dapat
berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tapi tidak bias diciptakan ataupun
dimusnahkan (konversienergi)".
2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah air
BAB III
METODE PERCOBAAN
1. Mencatat suhu, tekanan udara, dan kelembaban ruangan sebelum dan sesudah
percobaan.
2. Menimbang kalorimeter kosong dan pengaduknya.
3. Menimbang kalorimeter berisi air untuk mengetahui.
4. Membuat rangkaian.
5. Mengatur Rd dan E sehingga didapatkan harga arus dan tegangan yang pantas.
6. Mengamati suhu awal kalorimeter (t1).
7. Menjalankan arus selama kira-kira 20 menit
8. Mengamati suhu air kalorimeter (t2).
9. Matikan arus dan amati penurunan suhu selama waktu yang digunakan pada
langkah no. 7
10. Menggati air yang ada dalam kalorimeter, dan timbanglah kalorimeter yang
berisi air ini (mengisi kalormeter dengan massa air yang berbeda dengan
percobaan terdahulu).
11. Mengulang langkah no. 6 s/d no. 9.
12. Mengulang percobaan ini dengan merubah arus dan waktu yang digunakan.
Termometer
A
Pengaduk
Catu daya V
kalorimeter
BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
Table pengamatan
m m
V I t T1 T2' T3 ∆T' T2 ∆ T c
no Kosong isi w Q
(volt) (A) (s) ℃ ℃ ℃ (℃) (℃) (℃) (kal)
(gr) (gr)
b. Percobaan 2
W =v.I.t
= 1. 0,8. 600
= 480 joule → 480 x 0,24 = 115,2 kalori
Q = Mair + ( Mkosong. C kalori ) ∆T
= 36,2 + ( 33,6 . 0,217 ) 6
= ( 36,2 + 7,219 ) 6
= 43,491 . 6
= 260,947 kalori
𝑤
C =𝑄
115,2
= 260,947
= 0,441 kal
b. Percobaan 2
M kosong (gr) = 33,6 gr
M kal = 61,8 gr
M air (gr) = M kal – M kosong
= 61,8 gr – 33,6 gr
= 28,2 gr
V = 1,5 volt
I =1A
t = 600 s
T1 = 26 ℃
T2’ = 35 ℃
T3 = 32 ℃
∆T’ = T2’ –T3
= 35 –32
=3℃
T2 = ∆T’ + T2’
= 3 + 35
= 38 ℃
∆T = T2 – T1
= 38 – 26
= 12 ℃
W =V.I.t
= 1,5 . 1. 600
= 900 joule → 900 x 0,24 = 216 kalori
Q = Mair + ( Mkosong. C kalori ) ∆T
= 28,2 + ( 33,6 . 0,217 ) 12
= ( 28,2 + 7,219 ) 12
= 35,491 . 12
= 425,892 kalori
𝑤
C =
𝑄
216
=
425,892
= 0,507 kal
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan uji coba kalorimeter dengan menggunakan
alat kalorimeter, voltmeter, amperemeter dan lain lain. Dengan dilakukannya uji coba
didapatkan hasil (∆T’), suhu akhir (T2), Energi listrik (w), kalori (Q), kalor (C).
Dengan ketetapan kalor yang telah ditentukan sebelumnya yaitu Ckalor 0,217 kal/goC
dan Cair 1 kal/goC.
Pada praktikum ini berlaku hukum asas black yaitu kalor yang diterima sama
dengan kalor yang dilepas. Perubahan kalor yang terjadi adalah energi listrik menjadi
kalor, dengan memberi energy listrik pada air yang terdapat di dalam alat maka air
tersebut menjadi hangat dan dan terjadi perubahan suhu. Suhu awal naik dengan sedikit
demi sedikit sampai detik ke 600 yaitu 31oC dengan 1 volt dan 0,8 ampere dan ketika
voltmeter dimatikan maka suhu menurun hingga 30oC.
Di percobaan kedua diperoleh hasil suhu diwaktu 600 detik yaitu 35oC dengan
1,5 volt dan 1 ampere. Ketika alat voltmeter dimatikan suhu menurun, menurun karena
energy listrik tersebut dimatikan sehingga tidak ada lagi energy listrik yang
tersampaikan kedalam kumparan ai tersebut.
Dalam praktikum kali ini juga pengaruh luar diperhitungkan, dengan adanya
pengaruh luar ini suhu dari t1 hanya dapat naik sampai t2’, padahal seharusnya naik
sampai t2. Penurunan suhu sebesar ∆T dapat diukur melalui percobaan lanjutan. Pada
percobaan arus dijalankan selama 600 detik dan dari persamaan didapatkan suhu naik
dari t1 sampai t2’. Selanjunya arus dimatikan selama 600 detik pula karena adanya
apengaruh luar, suhu akan turun sebesar ∆T menjadi t3 dengan demikian t2 dapat
dihitung. Faktor konversi yang didapat pada salah satu percobaan ini adalah 0,507 kal
dengan faktor konversi dari joule diubah menjadi kalori
Pada kalorimeter terdapat energi disipasi. Energi disipasi dapat berarti energi
yang hilang dari suatu sistem. Hilang dalam arti berubah menjadi energi lain yang tidak
menjadi tujuan suatu sistem (dalam percobaan, energi listrik berubah menjadi energi
kalor) . Timbulnya energi disipasi secara alamiah tidak dapat dihindari. Semakin besar
volt semakin besar energi listrik yang dihasilkan. Semakin kecil volt semakin kecil Q
yang dihasilkan.
BAB VI
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1) Tidak semua panas terserap oleh air dan kalorimeter namun juga oleh
kawat spiral yang dalam hal ini tidak diperhitungkan demikian pula
plastik hitam penutup kalorimeter.
2) Semakin besar volt semakin besar energi listrik yang dihasilkan.
Semakin kecil volt semakin kecil Q yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA