Anda di halaman 1dari 12

DEIKSIS Vol. 09 No.

01, Januari 2017


p-ISSN: 2085-2274, e-ISSN 2502-227X hal. 1 - 12

ANALISIS STILISTIKA PADA PUISI KEPADA PEMINTA-MINTA


KARYA CHAIRIL ANWAR
Arinah Fransori

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


arinahfransori@gmail.com

Abstrak
Karya sastra sebagai kajian dari stilistik yang menggunakan gaya bahasa sastra sebagai media untuk
menemukan nilai estetisnya. Stilistika adalah ilmu pemanfaatan bahasa dalam karya sastra. Penggunaan
gaya bahasa secara khusus dalam karya sastra yang diciptakan sendiri oleh pengarang. Oleh sebab itu,
tujuan analisis puisi ini adalah mendeskripsikan bahasa dan pembentukan kata dengan aplikasi kajian
stilistika pada puisi Kepada Peminta-Minta karya Chairil Anwar. Berdasarkan pendekatan stilistika yang
dikemukakan sebagai dasar untuk kajian teori yang digunakan dalam analisis. Pendekatan ini mempegaruhi
daya cipta dalam sebuah puisi, sebagai contoh puisi Kepada Peminta-Minta karya Chairil Anwar yang
dikaji dari struktur pembentukan kata (fisik) dan unsur jiwa pembangunnya, yaitu struktur batin. Dalam
kajian puisi tersebut, menonjolkan berbagai aspek pembentukan kata yang kuat dan tak terduga. Sikap
Chairil Anwar yang kritis dalam menampilkan gambaran yang sesungguhnya tentang kehidupan rakyat
miskin atau kaum melarat. Hal ini mampu menyampaikan pesan secara tidak langsung kepada pembaca,
bagaimana sikap dan perilaku yang seharusnya dilakukan. Berdasarkan hasil analisis terhadap puisi Kepada
Peminta-Minta karya Chairil Anwar yang menonjolkan berbagai aspek pembentukan kata yang kuat dan
tak terduga. Kemudian dari aspek batin, bagaimana Chairil Anwar yang memiliki sikap ekspresionisme
memberikan sajian puisi yang ekspresif. Puisi ini juga menunjukkan sikap sosial dan kenyataan yang terjadi
pada masyarakat.
Kata-kata kunci: analisis stilistika, puisi.

Abstract

Literature is a study of stylistic literature which use the style of literary language as a medium to
find its aesthetic value. Stylistic is the usage of the literature knowledge in literature work.
Language style which used in literary works created solely by the author. Therefore, the purpose
of analysing this poem is to describe the concept and its application studies on stylistic poetry
Kepada Peminta-minta which created by Chairil Anwar. Based on the various approaches put
forward as the basis for the review of the theory used in the analysis. It does give creativity
influence in a poem, for example a poetry Kepada Peminta-minta created by Chairil Anwar is a
review of word stucture and literature soul, namely the inner structure. In the study of poetry,
highlighting various aspects of word structure is strongly important and unpredictable. Chairil
Anwar has critical attitude in presenting the real picture of the life from the poor or destitute. It
is capable of conveying the indirect message to the reader, how attitudes and behaviors that
should be done. In this case of literature work especially poetry is attached to the mandate and
the principal message.

Keys Words: stylistic analysis, poetry

PENDAHULUAN sastra diciptakan untuk dinikmati dan


diapresiasi. Dalam hal ini setiap
Latar Belakang pengarang memiliki cara dalam
Karya sastra merupakan wujud mengemukakan gagasan dan
dari hasil pemikiran manusia. Karya gambarannya untuk menghasilkan efek-

1
DEIKSIS | Vol. 09 No.01 | Januari 2017 | 1 - 12

efek tertentu bagi pembacanya. prosa maupun drama. Berdasarkan


Keindahan bahasa dan gaya ketiga jenis sastra modern tersebut,
pembentukan kata seorang pengarang puisilah yang paling sering digunakan
memberikan ekpresi tersendiri dengan dalam penelitian stilistika. Puisi
kalimatnya. Ekspresi dalam puisi yang memiliki ciri khas yaitu kepadatan
memberikan gambaran dan perwakilan pemakaian bahasa, sehingga paling besar
perasaan dari sang pengarang. Dengan kemungkinannya untuk menampilkan
demikian, Secara menyeluruh kajian ciri-ciri stilistika. Dibandingkan dengan
stilistik berperan untuk membantu prosa yang memiliki ciri khas pada cerita
menganalisis dan memberikan gambaran (alur) sedangkan ciri khas drama pada
secara lengkap bagaimana nilai dialog.
keindahan sebuah karya sastra. Pada lingkupnya puisi diciptakan
Karya sastra sebagai kajian dari oleh seseorang dengan melukiskan dan
stilistik menggunakan gaya bahasa sastra mengekspresikan watak-watak yang
sebagai media untuk menemukan nilai penting si pengarang, bukan hanya
estetisnya. Karya sastra tersebut menciptakan keindahan. Dalam pen-
memiliki ciri dan karakteristik tersendiri. ciptaan puisi, misalnya membutuhkan
Dua jenis karya sastra yaitu puisi dan efek-efek emotif yang mempengaruhi
prosa fiksi. Perbedaan karakteristik karya sastra agar lebih indah dan
karya sastra mengakibatkan perbedaan berkesan. Dengan demikian, untuk
dalam tahapan pemaknaan dan memperoleh efek-efek tersebut dapat
penafsiran ciri dan penggambarannya. melalui kebahasaan, paduan bunyi,
Pengarang memiliki kreativitas masing- penggunaan tanda baca, cara penulisan
masing dan setiap karya yang dihasilkan dan lain sebagainya. Dengan kriteria
memperhatikan keterbaruaan karya. tersebut membantu dalam menganalisis
Selain itu juga dipengaruhi sebuah puisi. Berdasarkan kriteria
perkembangan sosial budaya. Misalnya, tersebut dipilih puisi dengan judul
puisi sebagai objek kajian yang Kepada Peminta-minta karya Chairil
dianalisis. Setiap orang tentunya secara Anwar untuk dianalisis. Chairil Anwar
umum memiliki pendapat dan penafsiran pula memiliki pengaruh besar terhadap
terhadap suatu puisi. Perbedaan itu perkembangan sastra Indonesia secara
muncul pula pada pemahaman seseorang keseluruhan. Suksesnya karya-karya
terhadap puisi, stilistika akan muncul Chairil Anwar memberikan warna
dengan kekhasan bahasa yang digunakan tersendiri terhadap penciptaan karya
dan akan sangat berbeda dengan sastra di Indonesia. Berdasarkan hal
penggunaan bahasa sehari-hari. tersebut, keberhasilan puisi Chairil
Sastra terbagi atas dua jenis, yaitu Anwar dipengaruhi oleh beberapa faktor
sastra lama dan modern. Sastra inilah yaitu, 1) representasi visual melalui
yang menjadi objek yang diamati dalam komposisi, sususnan baris dan bait, 2)
penelitian sastra. Kedua sastra ini efisiensi bahasa, penggunaan kata-kata
memiliki karkateristik dan perbedaan secara singkat sederhana, tetapi penuh
dengan kekhasannya. Sastra lama energi, 3) pembawa aliran baru, sebagai
dengan penciptaan dan keindahan ekspresionisme, 4) kebaruan isi, yaitu
bahasanya, dan sastra modern yang nasionalisme, 5) keberhasilannya dalam
menggugah dan penuh ekspresi. Sastra menggugah emosi pembaca. Dengan
modern sebagai sastra yang diteliti, demikian, keindahan puisi pada
memiliki keunikan tersendiri. Sastra dasarnya membentuk suatu pesan dan
modern terdiri atas tiga jenis, yaitu puisi, gaya bahasa tersendiri memberikan

2
Analisis Stilistika pada Puisi Kepada Peminta-Minta Karya Chairil Anwar
(Arinah Fransori)

wujud keindahan karya sastra. Oleh mengungkapkan karyanya dengan dasar


sebab itu, sesuai dengan tujuan dan pemikirannya sendiri.
analisisnya akan mendeskripsikan Dalam hal ini untuk memahami
bahasa dan pembentukan kata dengan konsep stilistik secara seksama
aplikasi kajian stilistika pada puisi Nurhayati (2008: 7) mengemukakan
Kepada Peminta-Minta Karya Chairil pada dasarnya stilistika memiliki dua
Anwar. pemahaman dan jalan pemikiran yang
berbeda. Pemikiran tersebut
KAJIAN PUSTAKA menekankan pada aspek gramatikal
Hakikat Stilistika dengan memberikan contoh-contoh
Stilistika (stylistic) dapat analisis linguistik terhadap karya sastra
diterjemahkan sebagai ilmu tentang yang diamati. Selain itu pula, stillistika
gaya. Secara etimologis stylistic mempunyai pertalian juga dengan aspek-
berhubungan dengan kata style (gaya.) aspek sastra yang menjadi objek
Stilistika adalah ilmu pemanfaatan penelitiannya adalah wacana sastra.
bahasa dalam karya sastra. Penggunaan Stilistika secara definitif adalah
gaya bahasa secara khusus dalam karya ilmu yang berkaiatan dengan gaya dan
sastra. Gaya bahasa yang muncul ketika gaya bahasa. Tetapi pada umumnya
pengarang mengungkapkan idenya. lebih banyak mengacu pada gaya bahasa.
Gaya bahasa ini merupakan efek seni Dalam pengertiannya secara luas
dan dipengaruhi oleh hati nurani. stilistika merupakan ilmu tentang gaya,
Melalui gaya bahasa itu seorang penyair meliputi berbagai cara yang dilakukan
mengungkapkan idenya. Pengungkapan dalam kegiatan manusia (Ratna, 2011:
ide yang diciptakan melalui keindahan 167).
dengan gaya bahasa pengarangnya
(Endraswara, 2011: 72—73). Tujuan Kajian Stilistika
Melalui ide dan pemikirannya Stilistika sebagai salah satu kajian
pengarang membentuk konsep gagasan- untuk menganalisis karya sastra.
nya untuk menghasilkan karya sastra. Endraswara (2011: 72) mengemukakan
Aminuddin (1997:68) mengemukakan bahasa sastra memiliki tugas mulia.
stilistika adalah wujud dari cara Bahasa memiliki pesan keindahan dan
pengarang untuk menggunakan sistem sekaligus pembawa makna. Tanpa
tanda yang sejalan dengan gagasan yang keindahan bahasa, karya sastra menjadi
akan disampaikan. Namun yang menjadi hambar. Keindahan suatu sastra
perhatian adalah kompleksitas dari dipengaruhi oleh kemampuan penulis
kekayaan unsur pembentuk karya sastra mengolah kata. Keindahan karya sastra
yang dijadikan sasaran kajian adalah juga memberikan bobot penilaian pada
wujud penggunaan sistem tandanya. karya sastra itu. Selain itu, menurut
Secara sederhana menurut Sudjiman dikutip Nurhayati (2008: 11)
Sudiman dikutip Nurhayati (2008: 8) mengemukakan titik berat pengkajian
“Stilistika adalah ilmu yang meneliti stilistik adalah terletak pada penggunaan
penggunaan bahasa dan gaya bahasa di bahasa dan gaya bahasa suatu sastra,
dalam karya sastra”. Konsep utamanya tetapi tujuan utamanya adalah meneliti
adalah penggunaan bahasa dan gaya efek estetika bahasa. Keindahan juga
bahasa. Peranan dari pembentukan kata merupakan bagian pengukur dan
dan bahasa yang memiliki kekhasan penentu dari sebuah sastra yang bernilai.
dengan gaya bahasanya. Intinya, untuk
melihat bagaimana seorang pengarang

3
DEIKSIS | Vol. 09 No.01 | Januari 2017 | 1 - 12

METODE PENELITIAN pertama di analisis secara sistematis


tentang sistem linguistik karya sastra,
Penelitian stilistika menuju kepada kemudian membahas interprestasi
bahasa, dalam hal ini merupakan bahasa tentang ciri-cirinya dilihat berdasarkan
yang khas. Menurut Ratna (2009: 14) makna total atau makna keseluruhan.
bahasa yang khas bukan pengertian Melalui hal ini akan muncul sistem
bahwa bahasa dan sastra berbeda dengan linguistik yang khas dari karya atau
bahasa sehari-hari dan bahasa karya sekelompok karya. Pendekatan yang
ilmiah. Ciri khasnya yaitu pada proses kedua yaitu mempelajari sejumlah ciri
pemilihan dan penyusunan kembali. Hal khas membedakan sistem satu dengan
tersebut merupakan analog dengan yang lainnya. Analisis stilistika adalah
kehidupan sehari-hari dan merupakan dengan mengamati deviasi-deviasi
proses seleksi, manipulasi dan seperti pengulangan bunyi, inversi
mengombinasikan kata-kata. Bahasa susunan kata, susunan hirarki klausa
yang memiliki unsur estetis, berbagai yang semuanya mempunyai fungsi
fungsi mediasi, dan emonsionalitas. estetis penekanan, atau membuat
Dalam hal ini kekuatan dalam kejelasan, atau justru kebalikannya yang
karya seni adalah kekuatan untuk membuat makna menjadi tidak jelas.
menciptakan kombinasi baru, bukan Sejalan dengan pernyataan di atas
objek baru. Dengan demikian, seperti dalam kajian stilistik dipengaruhi oleh
yang telah dikemukan sebelumnya jenis karya sastra dan bentuk pendekatan yang
sastra puisilah yang dianggap sebagai digunakan. Nurhayati (2008: 13—20)
objek utama stilistika. Puisi memiliki mengemukakan lima pendekatan yang
medium yang terbatas sehingga dapat digunakan yaitu, sebagai berikut:
keterbatasannya sebagai totalitas puisi Pendekatan Halliday
yang hanya terdiri dari beberapa baris Dalam pendekatan ini Halliday
harus mampu menyampaikan pesan mengilustrasikan bagaimana kategori-
sama dengan sebuah cerpen, bahkan juga kategori dan metode-metode linguistik
novel yang terdiri atas banyak jumlah deskriptif dapat diaplikasikan ke dalam
halaman. analisis teks-teks sastra seperti dalam
Berdasarkan objek yang materi analisis teks yang lainnya.
dikemukan di atas metode yang Melalui hal ini, analisis bukan hanya
digunakan adalah analisis isi (content kepada interprestasi atau evaluasi
analysis) yang berfokus terhadap isi estetika terhadap pesan-pesan sastra
puisi Chairil Anwar. Selain itu, di amati yang dianalisisnya. Tetapi hanya kepada
juga dengan pendekatan dalam stilistika deskripsi unsur-unsur bahasa. Dalam
sebagai salah satu pertimbangan dalam kajiannya ia tidak mengungkapkan
pengamatan. Berikut ini beberapa teori bagaimana bentuk-bentuk verbal
dalam pendekatan stilistika. tersebut disusun sehingga berhubungan
dengan bentuk lainnya pada hubungan
PENDEKATAN DALAM intra-tekstual.
STILISTIKA
Melalui stilistika dapat dijabarkan Pendekatan Sinclair
ciri-ciri khusus karya sastra. Pendekatan ini searah dengan teori
Berdasarkan hal itu, Wellek, dan Warren pendekatan Halliday. Ia menerapkan
(2002: 226) menyatakan ada dua kategori-kategori deskripsi linguistik
kemungkinan pendekatan analisis Halliday. Sinclair mengemukakan
stilistika dengan cara semacam itu. Yang terdapat dua aspek yang berperan

4
Analisis Stilistika pada Puisi Kepada Peminta-Minta Karya Chairil Anwar
(Arinah Fransori)

penting dalam pengungkapan pola-pola unit wacana yang lengkap.


intratekstual karya sastra. Berikut ini Foregrounding merupakan gejala khas
menurut Sinclair dua aspek organisasi yang hanya terdapat dalam karya sastra.
linguistik yang berperan penting dalam Sedangkan cohesion of foregrounding
penngungkapan pola-pola intertekstual adalah penyimpangan-penyimpangan
dalam karya sastra. dalam teks yang dihubungkan dengan
Pertama arrest yang terjadi pada bentuk lain untuk membentuk pola-pola
pola sintaksis yang dapat diprediksi intratekstual.
terhalang atau terpotong unit-unit
linguistik lainnya sehingga penyelesaian Pendekatan Roman Jakobson
tertunda. Berikut ini contoh puisinya Pendekatan ini menggolongkan
yaitu, fungsi puitik bahasa sebagai sebuah
Lambs that lo learn to walk in penggunaan bahasa yang berpusat
snow kepada bentuk aktual dari pesan itu
When their bleating coulds the air sendiri. Tulisan sastra tidak seperti
Meet a vast unwelcome... bentuk-bentuk lainnya. Dalam tulisan
sastra ditemukan pesan yang berpusat
Pada baris pertama puisi tersebut pada pesan itu sendiri. Berbeda dengan
terdapat frasa nomina (Lambs that lo Leech yang mengemukakan bahwa
learn to walk in snow) + frasa verba foregrounding berfokus kepada
(meet a vast unwelcome) terhalang oleh perhatian pembaca terhadap bentuk
adverbia “When their bleating coulds the aktual pesan yang disampaikan.
air” jadi pola puisi tersebut terjadi Jakobson mengungkapkan pandangan
penyelesaian yang tertunda. bahwa jenis kedua foregrounding yang
Kedua realease yang terjadi pada dikemukan oleh Leech merupakan
sebuah struktur sintaksis diperluas kriteria esensial fungsi puitik yaitu
setelah prediksi-prediksi semua unsur adanya pembentukan kesejajaran di
gramatikal terpenuhi. Pada kasus di atas mana kesejajaran tersebut tidak secara
terdapat perluasan unit-unit linguistik normal terjadi. Jakobson mengacu pada
terhadap sebuah pola yang poros bahasa yang disusun yaitu poros
keseluruhannya sintaksis. sintagmatig atau poros seleksi dan poros
paradigmatis atau poros kombinasi.
Pendekatan Goeffrey Leech
Pendekatan Samuel R. Levin
Leech mengemukakn bahwa karya
Pendekatan Levin dalam analisis
sastra mengandung dimensi-dimensi
stilistika serupa dengan pendekatan
makna tambahan yang beroperasi pula di
Halliday dan Sinclair yang berpusat pada
dalam wacana lainnya. Leech meng-
analisis butir-butir linguistik. Levin juga
ungkapkan tiga gejala ekspresi sastra,
mengembangkan gagasan kesejajaran
yaitu cohesion, foregrounding, dan
yang juga dikemukakan oleh Jakobson.
cohesion of foregrounding. Ketiga gejala
Dalam hal ini kesejajaran tersebut
ekspresi ini menghadirkan dimensi-
berlaku pada level fonologi, sintaksis,
dimensi makna yang berbeda yang tidak
dan semantik yang untuk menghasilkan
tercakup oleh deskripsi linguistik dengan
ciri-ciri struktural yang membedakan
kategori-kategori normalnya. Cohesion
antara wacana puisi dengan wacana
merupakan hubungan interatekstual
lainnya.
antara unsur gramatikal dengan unsur
Dua unsur bahasa mempunyai
leksikal yang jalin-menjalin dalam
padanan semantik apabila keduanya
sebuah teks sehingga menjadi sebuah

5
DEIKSIS | Vol. 09 No.01 | Januari 2017 | 1 - 12

dihubungkan dengan sistem relasi pikiran disebut citra atau imaji.


makna dalam bahasa tersebut dan Secara spesifik Tarigan (2011: 31)
dianggap memiliki kelas padanan natural dalam menciptakan karya penyair
yang sama, misalnya sinonim kata berusaha membangkitkan pikiran
‘happy’ dan ‘gay’ lawan kata seperti dan perasaan para penikmat sehingga
‘happy’ dan ‘sad’ atau hiponim seperti merekalah yang benar-benar meng-
emotiondan sadness. Kata-kata yang alami peristiwa dan perasaan ter-
terdapat dalam bidang semantik juga sebut. Penyair berusaha agar pe-
termasuk juga anggota kelas padanan nikmat dapat melihat, merasakan
yang sama seperti bulan, bintang, laut, mendengar, dan menyentuh apa yang
waktu dan matahari. Kata-kata tersebut ia alami dan rasakan.
memiliki pertalian semantis. 3. Kata-kata konkret, merupakan kata
yang dapat melukiskan dengan tepat,
TEORI YANG BERHUBUNGAN membayangkan dengan jitu apa yang
DENGAN KAJIAN STILISTIKA hendak dikemukakan oleh pe-
Pembentuk utama unsur puisi ngarang. Tarigan (2011: 32) meng-
selain bahasa adalah keindahan. Pada ungkapkan salah satu cara mem-
dasarnya kajian stilistika dikemukakan bangkitkan daya bayang imajianasi
beberapa teori-teori yang berhubungan. para penikmat puisi adalah meng-
Menurut Nurhayati (2008: 30—38) gunakan kata-kata yang tepat, kata
teori-teori tersebut digunakan untuk yang dapat menyarankan suatu
menganalisis bahasa. Teori tersebut pengertian secara menyeluruh.
adalah sebagai berikut: 4. Bahasa figuratif, untuk memperoleh
1. Diksi, pemilihan kata sangat erat kepuitisan, penyair menggunakan
kaitannya dengan hakikat puisi yang bahasa figuratif, yaitu bahasa kiasan
penuh pemadatan. Oleh karena itu, atau majas. Menurut Endraswara
penyair harus pandai memilih kata- (2011: 73) terdapat dua macam
kata. Penyair harus cermat agar bahasa kiasan atau stilistik kiasan,
komposisi bunyi rima dan irama yaitu gaya retorik dan gaya kiasan.
memiliki kedudukan yang sesuai dan Gaya retorik meliputi eufemisme,
indah. Selain itu, Tarigan (2011: 29) paradoks, tautologi, polisndeton, dan
mengemukakan diksi adalah pilihan sebagainya. Sedangkan gaya kiasan
kata yang digunakan oleh penyair. amat banyak ragamnya antara lain
Pilihan kata yang tepat dapat men- alegori, personifikasi, simile,
cerminkan ruang, waktu, falsafah, sarkasme, dan sebagainya. Menurut
amanat, efek, dan nada dalam suatu Ratna (2011: 164) majas (figure of
puisi. speech) adalah pilihan kata tertentu
2. Citraan, merupakan penggunaan sesuai dengan maksud penulis atau
bahasa untuk menggambarkan pembicara dalam rangka mem-
objek-objek, tindakan, perasaan, peroleh aspek keindahan.
pikiran, ide, pernyataan, pikiran dan 5. Rima dan ritma, merupakan
setiap pengalaman indera atau pengulangan bunyi dalam puisi.
pengalaman indera yang istimewa. Dengan pengulangan bunyi tersebut,
Dalam hal ini yang dimaksud adalah puisi menjadi merdu bila dibaca.
citraan yang meliputi gambaran Bentuk-bentuk rima yang paling
angan-angan dan pengguna bahasa sering muncul adalah aliterasi,
yang menggambarkan angan-angan asonansi, dan rima akhir. Bunyi-
tersebut, sedangkan setiap gambar bunyi yang berulang, pergantian

6
Analisis Stilistika pada Puisi Kepada Peminta-Minta Karya Chairil Anwar
(Arinah Fransori)

yang teratur, dan variasi-variasi permasalahan yang ada pada


bunyi menimbulkan suatu gerak puisinya.
yang teratur. Gerak yang teratur 8. Nada (tone), merupakan refleksi
tersebut di sebut ritma atau rhythm. sikap penyair terhadap pembacanya,
Tarigan (2011: 35) mengatakan rima baik suasana hati, dan pandangan
dan ritma memiliki pengaruh untuk moral, dan terkadang muncul pula
memperjelas makna puisi. Dalam karakter kepribadian pengarangnya
kepustakaan Indonesia, ritme atau tercemin dalam puisi. Penyair pula
irama adalah turun naiknya suara menunjukkan sikapnya kepada
secara teratur, sedangkan rima pembacanya, misalnya dengan sikap
adalah persamaan bunyi. menggurui, menyindir atau bersifat
lugas.
Struktur Batin Puisi 9. Amanat (intention) atau tujuan
Struktur batin puisi pula yang merupakan hal yang mendorong
menjadi salah satu unsur pembentuk penyair untuk menciptakan suatu
puisi. Struktur batin berperan untuk puisinya. Dalam hal ini penyair
menjiwai sebuah puisi. Dalam hal ini menciptakan puisinya dan tersirat
menurut Nurhayati (2008:40—43) secara tidak langsung muncul
hakikat puisi terdiri atas beberapa melalui di balik tema yang
komponen yang membangun sebuah diungkapkan.
puisi. Unsur-unsur tersebut adalah
sebagai berikut:
6. Tema (sense), merupakan gagasan HASIL DAN PEMBAHASAN
atau ide pokok dalam suatu kajian
puisi. Hal yang menjadi pokok ANALISIS STILISTIKA PADA
persoalan dalam puisi tersebut. PUISI KEPADA PEMINTA-MINTA
Setiap puisi memiliki pokok KARYA CHAIRIL ANWAR
persoalan yang hendak di sampaikan Karya sastra pada analisis stilistika
kepada pembacanya. Selain itu memiliki kaitan erat dengan bahasa yang
menurut Tarigan (2011:10—11) menjadi medium utamanya. Ratna
dalam puisi memiliki subject matter (2009: 330) menyatakan bahwa analisis
yang hendak dikemukakan atau yang baik adalah kajian yang me-
ditonjolkan. Hal ini dapat melihara keseimbangan antara prinsip
dipengaruhi oleh pengalaman- linguistik dan sastra kebudayaan atau
pengalaman penyair. Makna yang yang mendasar pada pencapaian aspek
terkandung dalam subject matter estetis.
adalah sense atau tema dalam puisi Dalam kajian stilistika hendaknya
tersebut. sampai pada dua hal yaitu makna dan
7. Perasaan (feeling) merupakan sikap fungsi. Makna dicari melalui penafsiran
penyair terhadap pokok persoalan yang dikaitkan melalui totalitas karya,
yang terdapat dalam puisinya. Dalam sedangkan fungsi terbesit dari peranan
hal ini pada umumnya setiap penyair stilistika dalam membangun karya
tentunya akan memiliki pandangan (Endraswara, 2011: 76). Berdasarkan
yang berbeda terhadap suatu karya. pendekatan-pendekatan di atas, maka
Menurut Tarigan (2011: 12) dapat dilakukan analisis terhadap puisi.
rasa/felling yaitu merupakan sikap Bagaimana proses pembentukan kata
penyair terhadap pokok dalam puisi, bersumber dari perasaan
dan pemikiran penyair. Namun,

7
DEIKSIS | Vol. 09 No.01 | Januari 2017 | 1 - 12

dipengaruhi dengan pembentukan kata, Berdasarkan kajian teori yang


proses semantis yang sesuai dengan dikemukakan sebelumnya, berikut ini
intertekstual pada puisi-puisi terdahulu. analisis puisi yang dikaji dengan kajian
Senada dengan hal tersebut Nurhayati stitlistika. Dianalisis melalui struktur
(2008:46) mengemukakan terdapat 2 fisik (pembentukan kata) dan struktur
unsur dalam menganalisis puisi, yaitu batin sebagai penafsiran dari puisi
pada kajian stilistika dan struktur batin tersebut.
puisi. Pada kaiian stilistika dibahas
masalah penerimaan, linguistik, diksi, Struktur Fisik Puisi
citraan, kata-kata konkret dan bahasa 1. Diksi
figuratif. Sedangkan struktur batin Kata-kata dalam puisi “Kepada
membahas masalah tema, perasaan, nada Peminta-minta” memiliki makna
dan amanat. Dalam hal ini puisi yang kiasan yang harus dipahami secara
akan di analisis adalah puisi dengan seksama. Tokoh aku dan dia me-
judul Kepada Peminta-minta karya merlukan interprestasi sendiri untuk
Chairil Anwar. Puisi tersebut adalah menentukannya. Hal ini dalam setiap
sebagai berikut: maksudnya memerlukan pemaham-
an yang menyeluruh. Secara umum
Kepada Peminta-Minta puisi juga sulit untuk dipahami,
terdapat penafsiran tertentu. Dengan
1 Baik, baik aku akan menghadap Dia demikian, penggunaan kata konotatif
2 Menyerahkan diri dan segala dosa dalam puisi tersebut cukup menjadi
3 Tapi jangan lagi tentang aku perhatian. Penyair menggunakan
4 Nanti darahku jadi beku kata-kata tersebut untuk meng-
ungkapkan sesuatu. Sesuatu itulah
5 Jangan lagi kau bercerita yang dinamakan makna konotatif.
6 Sudah tercacar semua di muka Jadi, penggunaan kata konotatif
7 Nanah meleleh dari luka dilakukan untuk menyatakan sesuatu
8 Sambil berjalan kau usap juga secara tidak langsung. Penggunaan
kata konotatif juga untuk men-
9 Bersuara tiap kau melangkah ciptakan efek estetis.
10 Mengerang tiap kau menendang Sesuai dengan judulnya, puisi
11 Menetes dari suasana kau datang tersebut banyak menggunakan kata
12 Sembarang kau merebah konotasi. Misalnya pada baris ke
empat Nanti darahku jadi beku. Hal
13 Mengganggu dalam mimpiku ini merupakan makna konotasi yang
14 Menghempas aku di bumi keras memerlukan penafsiran.Terdapat
15 Di bibirku terasa pedas pula makna konotasi pada baris 6
16 Mengaum di telingaku Sudah tercacar semua di muka.
Secara keseluruhan baris dalam puisi
17 Baik, baik aku akan menghadap Dia ini memiliki makna kiasan yang
18 Menyerahkan diri dan segala dosa perlu untuk ditelaah sebelumnya.
19 Tapi jangan tentang lagi aku Bukan jenis citraan yang
20 Nanti darahku jadi beku mengandung makna denotasi yang
secara umum mudah untuk langsung
(Chairil Anwar, 2010:78) dipahami.
Pemilihan kata pada baris
genap tidak terlepas dari kata yang

8
Analisis Stilistika pada Puisi Kepada Peminta-Minta Karya Chairil Anwar
(Arinah Fransori)

digunakan pada 2 baris pertama. bahasa untuk menggambarkan


Misalnya pada baris pertama penyair objek-objek, tindakan, perasaan,
mengatakan dia akan menghadap pikiran, ide, pernyataan, dan setiap
Dia, maka pada baris kedua kata pengalaman indera yang istimewa.
menyerahkan diri dan segala dosa Citraan dibuat dengan pemilihan
dirasa sangat cocok konteksnya. kata (diksi). Dalam puisi “Kepada
Pada baris ketiga dan keempat Peminta-minta” penyair memanfaat-
penyair meminta untuk jangan kan citraan untuk menghidupkan
menentang dirinya lagi, maka imaji pembaca melalui ungkapan
darahnya akan menjadi beku, hal ini yang tidak langsung. Citraan visual
sesuai konteksnya. Pada baris kelima (penglihatan) terlihat pada baris 1,
dan keenam penyair meminta untuk dan 10 yaitu menghadap dan
jangan bercerita lagi, semua sudah memandang. Citraan perabaan
tercacar dimuka. Baris ke tujuh dan terdapat pada baris 8, yaitu kata usap.
ke delapan penyair nanah meleleh Memaknai usap dapat dirasakan
dari luka sambil berjalan kau usap dengan indera perabaan. Citraan
juga. Dari hal itu, terlihat pemilihan pendengaraan terlihat pada baris 9
kata yang tepat sekali yang dan 16, yaitu pada kata bersuara dan
digunakan oleh penyair. mengaum. Dalam hal ini kata
Pilihan kata (diksi) dalam puisi bersuara dan mengaum dapat
“Kepada Peminta-minta” mem- dirasakan oleh indera pendengaran.
punyai efek kecewa, menyerah, letih Selain itu, terdapat citraan pengecap
terluka, sedih, berat, dan risau. Hal yaitu pada baris 15 pada kata pedas.
itu dapat terlihat dari penggunaan Rasa pedas dapat dirasakan melalui
kata: menyerahkan diri, tentang, indera pengecap. Kesimpulannya
luka, tercacar, meleleh, meng- adalah puisi “Kepada Peminta-
hempas, mengerang, merebah, minta” memanfaatkan citraan untuk
menetas. Sedangkan adanya risau menghidupkan imaji pembaca dalam
terlihat dari apa yang di ungkap oleh merasakan apa yang dirasakan oleh
penyair yaitu: mengganggu, meng- penyair. Citraan membantu pembaca
hempas, merasa pedas dan mengaum dalam menghayati makna puisi. Puisi
di telinga. Selain itu, penyair juga “Kepada Peminta-minta” me-
menggunakan pilihan kata yang manfaatkan citraan visual
menciptakan efek letih, menyerah, (penglihatan), pendengaran,
kecewa, terluka, dan risau. pengecap dan citraan perabaan.
Kesimpulan dari analisis puisi
“Kepada Peminta-minta” selain Kata-Kata Konkret
menggunakan kata konotatif untuk Pada puisi ini ditemukan diksi
mengungkapkan gagasan dan untuk yang berupa kata-kata kongkret yang
mencapai efek estetis. dapat membangkitkan citraan seperti
berjalan, melangkah, mengempas,
2. Citraan merebah menunjukkan citraan gerak dan
Citraan dalam karya sastra beberapa citraan lainnya. Kata-kata
berperan untuk menimbulkan kongkret tersebut jelas menunjukkan
pembayangan imajinatif bagi sikap tindakan baik dari si peminta-
pembaca. Pada dasarnya citraan kata minta maupun pengarang. Kata-kata
terefleksi melalui bahasa kias. kongkret yang menggambarkan unsur-
Citraan kata meliputi penggunaan unsur puisi secara tepat dengan tujuan

9
DEIKSIS | Vol. 09 No.01 | Januari 2017 | 1 - 12

pengarang agar pembaca dapat yaitu vokal a dan pada baris 3 dan 4
merasakan keadaannya. berakhiran bunyi vokal yang sama
yaitu vokal u sehingga rima puisi
1. Rima tersebut mempunyai rima yang
Puisi “Kepada Peminta-minta” teratur yaitu aabb. Penggunaan gaya
secara keseluruhan didominasi bunyi dengan variasi dan rima pada
dengan adanya vocal /a/ dan /u/. puisi tersebut menimbulkan sebuah
Sedangkan bunyi konsonan yang irama yang menciptakan sebuah
dominan yaitu bunyi /t/, /k/ dan /d/. irama yang indah
Asonansi a terdapat pada baris puisi 2. Bahasa Figuratif
yaitu baris 1, 2, 5, 6, 7, 8. 17, dan 18 Dalam puisi Kepada Peminta-
Misalnya, pada baris pertama yaitu: minta karya Chairil Anwar bahasa
Baik, baik aku akan menghadap Dia, figuratif yang muncul yaitu pada
pada baris ketiga: Menyerahkan diri baris ke 4 dan 21. Merupakan majas
dan segala dosa. Asonansi u terdapat hiperbola yang bersifat berlebih-
pada baris genap yaitu baris 3, 4, 13, lebihan. Muncul majas hiperbola
16, 19, dan 20. Misalnya, pada baris dari kata nanti darahku jadi beku.
ketiga yaitu: Tapi jangan lagi tentang Selain itu pula muncul majas repetisi
aku, pada baris keempat: Nanti pada baris 1 dan 18. Terjadi
darahku jadi beku. pengulangan pada kata baik, dalam
Asonansi a pada 2 baris pertama dan konteksnya yaitu baik, baik aku akan
asonansi u pada 2 baris berikutnya menghadap Dia.
mengesankan bahwa puisi ini
mempunyai irama yang tetap dan Struktur Batin Puisi
teratur yakni irama vokal aauu. 1. Tema (sense), merupakan hal yang
Pada baris pertama dijumpai ingin disampaikan oleh pengarang.
aliterasi d (menghadap, dia). Puisi Chairil Anwar menceritakan
Aliterasi d juga terdapat pada baris 7, seseorang yang melarat, miskin yang
10, 11, 13 dan 15 yakni pada kata: tidak memiliki apa-apa. Subjet
dari, menghadang, datang, dalam, matter yang ditonjolkan dalam puisi
dan pedas. Pengulangan 4 baris ini yaitu tingkah atau sikap si
pertama juga dilakukan untuk peminta-minta dan bagaimana sikap
menambah bentuk asonansi dan penyair terhadap-nya. Penyair
aliterasi dalam puisi ini. Aliterasi k menekankan pandangannya kepada
dapat dilihat banyak sekali sang peminta-minta. Bagaimana
digunakan. Beberapa di antaranya sikapnya terhadap kaum melarat.
juga terdapat pada baris 1, 2, 4, 5, 6, Pada baris ketiga Tapi jangan
7, 14 dan 16 yakni pada kata: baik, tentang lagi aku menunjukkan
aku, akan, menyerahkan, beku, kau, sikapnya yang merasa nyaman
muka, luka, keras dan ku. dengan kehadirannya. Penyair
Berikutnya aliterasi t terdapat mengungkapkan semua yang terjadi
pada baris 3, 5, 11, 15, dan 16 yaitu: telah diketahui. Hal ini tertuang
tentang, bercerita, datang, terasa, dalam baris 5, 6, 7 yaitu Jangan lagi
dan ditelingaku. Selain asonansi dan kau bercerita sudah tercecer semua
aliterasi, terdapat pengulangan rima dimuka dengan nanah yang meleleh
yang teratur yang disusun oleh dari muka semua itu telah terjadi dan
penyair. Pada 2 baris pertama diketahui. Penyair juga merasa
berakhiran bunyi vokal yang sama tertanggu dengan adanya peminta-

10
Analisis Stilistika pada Puisi Kepada Peminta-Minta Karya Chairil Anwar
(Arinah Fransori)

peminta, hal ini dinyatakan dalam masyarakat. Sikap Chairil yang kritis
baris dibibirku terasa pedas menampilkan gambaran yang
mengaum ditelingaku. sesungguhnya tentang kehidupan
2. Perasaan (feeling) perasaan yang rakyat miskin atau kaum melarat.
ditekankan pada puisi ini adalah rasa Dengan demikian mampu
benci Chairil Anwar terhadap menyampaikan pesan secara tidak
peminta-minta. Perasaan menyerah langsung kepada pembaca
dan merasa bersalah atas dosa yang bagaimana sikap dan perilaku yang
diperbuat. Hal tersebut dikemukan seharusnya dilakukan.
pada baris 2 yaitu menyerahkan diri Menyampaikan amanat dan pesan
dan segala dosa. Tarigan (2011: 16) moral kepada
mengemukakan Chairil Anwar masyarakat/pembacanya.
memandang si peminta-minta
dengan belakan mata dan rasa benci. SIMPULAN
Muncul perasaan terganggu dan Analisis stilistika memperhatikan
kurang simpati terhadap si peminta- pada dua aspek kekhasan karya sastra,
minta.Selain itu, Chairil juga yaitu dari segi linguistik dan pemaknaan-
menunjukkan sikap jengkel kepada nya. Keduanya menonjolkan keindahan
si peminta-minta. Sikap yang terlalu suatu karya sastra. Hal ini dapat pula
menyerah pada keadaan hidup dan menentukan suatu prinsip yang men-
begitu menunjukkan kepedihannya dasari kesatuan karya sastra. Menemu-
dan kemelaratannya. kan suatu tujuan estetika umum yang
3. Nada (tone), nada yang ditunjukan menonjol dalam sebuah karya sastra dari
dalam puisi adalah sinis. Nada sinis keseluruhan unsurnya. Dengan
muncul akibat dari kebencian demikian, nilai pemikiran dan prinsip
pengarang kepada peminta-minta. pengarang dapat dipahami.
Hal tersebut salah satunya muncul Puisi adalah salah satu objek
pada baris puisi berikut jangan lagi kajian stilistika yang tepat untuk diteliti.
kau becerita sudah tercacar semua Puisi memiliki kekhasan bahasa dan
dimuka nanah meleleh dari muka kepadatan bahassa yang sesuai untuk
sambil di jalan kau usap juga. dikaji dengan stilistika. Dalam hal ini
Muncul nada sinis akibat dari sebagai contoh puisi Chairil Anwar yang
tekanan yang didasarkan oleh rasa dapat dikaji sebagai salah satu objek
benci dari sikap si peminta-minta. kajian stilistika. Dalam kajian terhadap
Selain itu, terlihat terdapat nada puisi Kepada Peminta-Minta karya
menyindir dari makna puisi Chairil Chairil Anwar yang menonjolkan
Anwar. Menyindir pada tingkah si berbagai aspek pembentukan kata yang
peminta-minta yang terlalu melebih- kuat dan tak terduga. Kemudian dari
lebihkan rasa penderitaannya. aspek batin, bagaimana Chairil Anwar
4. Amanat (intention) dalam puisi ini yang memiliki sikap ekspresionisme
tujuan yang memiliki peranan memberikan sajian puisi yang ekspresif.
penting. Dalam hal ini Chairil Anwar Puisi ini juga menunjukkan sikap sosial
yang memiliki sikap ekspresionisme dan kenyataan yang terjadi pada
memberikan sajian puisi yang masyarakat.
ekspresif. Ia mengemukakan Sikap Chairil yang kritis
sikapnya terhadap si peminta-minta. menampilkan gambaran yang
Chairil menunjukkan sikap sosial sesungguhnya tentang kehidupan rakyat
dan kenyataan yang terjadi pada miskin atau kaum melarat. Hal ini

11
DEIKSIS | Vol. 09 No.01 | Januari 2017 | 1 - 12

mampu menyampaikan pesan secara Anwar, Chairil. 2010. Aku ini Binatang
tidak langsung kepada pembaca Jalang. Jakarta: PT. Gramedia
bagaimana sikap dan perilaku yang Pustaka Utama.
seharusnya dilakukan. Puisi dan karya
sastra memang lekat pada amanat dan Endraswara, Suwardi. 2011. Metodelogi
pesan yang menjadi utama. Namun, pada Penelitian Sastra. Yogyakarta:
dasarnya setiap jenis karya sastra dapat CAPS.
dikaji dengan stilistika memfokuskan
pada pembentukan kata yang indah dan Nurhayati. 2008. Teori dan Aplikasi
gaya bahasa penulisnya yang menarik. Stilistik. Penerbit Unsri.
Dengan demikian, jenis-jenis karya
sastra tersebut memiliki bagian-bagian Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Stilistika,
yang penting dalam setiap unsur dan Kajian Puitika Bahasa, dan
pembahasannya Budaya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

DAFTAR PUSTAKA Tarigan, HG. 2011. Prinsip-prinsip


Aminnuddin. 2000. Stilistika, Pengantar Dasar Sastra. Bandung:
Memahami Karya Sastra. Angkasa.
Semarang: CV. IKIP Semarang
Press. Wellek, R dan Warren, A. 2002. Teori
Kesusastraan. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.

12

Anda mungkin juga menyukai