Anda di halaman 1dari 60

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan di Indonesia mempunyai tujuan pendidikan yang berlandaskan pada


filsafat pancasila. Pendidikan nasional berdasar atas Pancasila dan bertujuan untuk
meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan,
keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal
semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan
yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas
pembangunan bangsa (Suryosubroto, 2009).

Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidik


dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas muda
harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk. Perguruan tinggi dituntut
memberikan kualitas lulusan sumber daya manusia yang berkualitas agar pendidikan
dapat menghasilkan generasi yang unggul. Generasi unggul tersebut dihasilkan oleh
pendidikan dengan guru-guru yang unggul/bermutu. Menurut peraturan Menteri
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No. 55 tahun 2017
Tentang Standar Pendidikan Guru, mata kuliah Pengenalan Lapangan Persekolahan
(PLP) adalah proses pengamatan/observasi dan pemagangan yang dilakukan oleh
mahasiswa program sarjana pendidikan untuk mempelajari aspek-aspek
pembelajaran dan pengeloaan pendidikan di satuan pendidikan.

Dalam kurung waktu lebih kurang 2 bulan , yakni dari tanggal 29 agustus sampai
dengan 29 oktober 2018 , penulis melaksanakan kegiatan PLP di SMA Negeri 1
Muaro Jambi. Terdapat banyak pengalaman yang penulis peroleh dari PLP tersebut,
baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam kegiatan non belajar mengajar.

SMA Negeri 1 Muaro Jambi berada di Jalan Jambi - Muaro Bulian Km. 20
Pijoan, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Pada SMA Negeri 1 Muaro Jambi
memiliki 1056 orang siswa yang terbagi dari tiga tingkatan kelas, dimana kelas X

1
terdiri dari 383 orang siswa , kelas XI terdiri dari 348 orang siswa dan kelas XII
terdiri dari 325 orang siswa.

SMA Negeri 1 Muaro Jambi terdapat jurusan ilmu pengetahuan sosial dan ilmu
pengetahuan alam. Pembelajaran kimia menekankan pada pemberian pengalaman
belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses
dan sikap ilmiah. Salah satu tujuan penting mata pelajaran kimia di SMA adalah
siswa dapat memahami konsep, prinsip, hukum dan teori kimia serta saling
keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan
sehari-hari dan teknologi.

Salah satu pengembangan yanag ada dalam kurikulum 2013 adalah standar
proses. Dalam kurikulum 2013, proses pembelajarn berlangsung dengan memadukan
penalaran induktif dan penalaran deduktif yaitu dengan menggunakan pendekatan
ilmiah (saintifik). Pendekatan saintifik merupakan pendekatan didalam kegiatan
pembelajaran yang mengutamakan kreativitas dan temuan-temuan siswa. Menurut
Permendikbud No. 81A tahun 2013 lampiran IV , proses pembelajaran saintifik
terdiri atas lima pengalaman belajar pokok, yaitu mengamati, menanya, menalar,
mengasosiasi dan mengomunikasikan.

Untuk menerapkan materi kimia dikelas XI MIPA 5 SMA Negeri 1 Muaro Jambi
yang bermanfaat dan memenuhi tujuan pembelajaran, maka dibutuhkan strategi
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa sehingga dapat membuat siswa senang
belajar bukan hanya menuntut siswa untuk mau belajar supaya mencapai prestasi
tertentu. Dengan menumbuhkan minat belajar pada materi ilmu pengetahuan alam
terkhususnya materi kimia, diharapkan siswa tidak menganggap pembelajaran kimia
hanya sebagai materi yang membosankan dan rumit untuk dipelajari karena materi
kimia itu bersifat absrak.

2
1.2 Pendekatan Penyelesaian Masalah
Untuk dapat meningkatkan kompetensi dan kemampuan seorang guru terutama
dibidang pengetahuan kimia, dimana seorang guru dituntut kerja keras dan mau
berusaha untuk dapat meningkatkan kemampuannya. Salah satunya adalah dengan
penggunaan media pembelajaran yang dikomplekskan pada sebuah pendekatan
saintifik.

Dengan menggunakan pendekatan saintifik , proses pembelajaran tidak sekedar


sebagai proses pemindahan ilmu pengetahuan saja melainkan mendorong siswa
untuk lebih terlibat aktif dalam membangun sikap , pengetahuan , dan
keterampilannya secara menyeluruh dan lebih bermakna. Dengan adanya motivasi
pada pendekatan saintifik, bertujuan sebagai penggerak didalam diri siswa untuk
belajar sehingga membuat siswa lebih berkeinginan untuk mempelajari kimia yang
bermafaat dalam kehidupannya .

1.3 Tujuan
Tujuan umum PLP adalah agar para mahasiswa mendapatkan pengalaman
kependidikan secara faktual di lapangan, sebagai wahana terbentuknya tenaga
kependidikan yang profesional. Pengalaman yang dimaksud meliputi
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam profesi sebagai pendidik, serta mampu
menerapkannya dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, baik di sekolah
maupun di luar sekolah dengan penuh tanggung jawab.

Adapun tujuan khusus PLP yakni melalui PLP diharapkan para mahasiswa :

1. Mengenal secara cermat lingkungan sosial, fisik, administrasi dan akademik


sekolah tempat latihan.
2. Dapat menerapkan berbagai keterampilan dasar keguruan/kependidikan
secara utuh dan terpadu dalam situasi sebenarnya.
3. Dapat menarik pelajaran dari pengalaman dan penghayatannya, yang
direfleksikan dalam perilakunya sehari-hari.

3
Tujuan dari penulisan best practice ini adalah untuk meningkatkan minat belajar
kimia siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran yang menyenangkan dalam
proses pembelajaran di kelas XI MIPA 5 di SMA Negeri 1 Muaro Jambi.

1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan Best Practice sebagai berikut :

1. Bagi Siswa
Dapat memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa
dengan meningkatkan minat siswa sehingga dapat meningkatkan rasa ingin
tahu dan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran terhadap materi kimia
yang bersifat abstrak.
2. Bagi Guru
Dapat membantu dan mempermudah guru dalam menigkatkan strategi
pembelajaran yang menyenangkan dalam proses pembelajaran
3. Bagi penulis
Dapat melatih diri mencari solusi dalam mengelola pembelajaran didalam
kelas dan menambahkan pengetahuan dan keterampilan dalam penguasaan
kelas
4. Bagi Sekolah
Dapat meningkatkan mutu hasil belajar disekolah.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil SMA Negeri 1 Muaro Jambi

Nama : SMA Negeri 1 Muaro Jambi

4
NSS : 301100901001
Alamat : Jl. Jambi - Muara Bulian Km. 20
Email : sman1muarojambi.sch.id
Desa/Kelurahan : Pijoan
Kecamatan : Jambi Luar Kota
Kabupaten : Muaro Jambi
Provinsi : Jambi
Tahun Berdiri : 1990
Status Sekolah : Negeri
Akreditasi Sekolah : A
SK : Nomor 421/862/SDI-3/2008 25 April 2008

Visi dan Misi SMA Negeri 1 Muaro Jambi

 Visi

SMAN 1 Muaro Jambi mempersiapkan diri dalam upaya mengantisipasi kebutuhan


akan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sehingga mampu mengatasi
dan menangkap peluang yang ada.

Agar oganisasi SMAN 1 Muaro Jambi tetap dapat eksis dan unggul dalam suatu
tahapan empat tahun kedepan secara konsisten, konsekuen, dan berkelanjutan, maka
SMAN 1 Muaro Jambi harus mampu meningkatkan akuntabilitas kinerja yang
berorientasi pada pencapaian hasil manfaat yang dituangkan dalam bentuk harapan
(Visi).

 Misi

Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas, maka dirumuskan misi SMAN 1 Model
Muaro Jambi, sebagai berikut :

5
1. Membentuk peserta didik yang berakhlak dan berbudi luhur

2. Menanamkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa kepada seluruh warga


sekolah

3. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik siswa

4. Meningkatkan wawasan kepedulian terhadap lingkungan dan budaya daerah

5. Menerapkan manajemen partisipatif dan melibatkan seluruh warga sekolah,


masyarakat, dan penentu kebijakan

6. Terpenuhi dan terlaksananya Standar Nasional Pendidikan

7. Meningkatkan penggunaan teknologi informasi dalam penyelenggaraan


sekolah.
2.2 Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan, karena berorientasi pada penelitian mengenai


pengaruh Alat peraga sebagai media pembelajaran terhadap minat belajar
kimiadiantaranya adalah:
1. Penelitian Kurniawati W.Y (2013) berjudul “Pengembangan Alat Peraga Dan
Lembar Kerja Siswa Berorientasi Konstruktivisme Dalam Pembelajaran Kimia
SMA”. Menunjukkan bahwa Hasil dari uji coba I dan uji coba II yang dicapai
adalah: (1) praktis, karena semua aspek yang diamati terlaksana, (2) efektif
karena ketuntasan klasikal telah tercapai dan respon siswa terhadap alat peraga
dan LKS dalam kategori positif.
2. Penelitian Juwairiah (2013) berjudul “Alat Peraga Dan Media Pembelajaran
Kimia”, menyimpulkan bahwa alat peraga kimia merupakan media yang dapat
memudahkan siswa dalam menemukan persoalan kimia secara realitas dengan
menempatkan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran. pengajaran
dengan menggunakan alat peraga lebih efektif jika dibandingkan dengan
pengajaran tanpa menggunakan alat peraga.

6
3. Penelitian Apriliyanti W (2016) berjudul ” Pengembangan Alat Peraga Sederhana
Teori Atom Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas X”. Menyimpulkan
bahwa terdapat media alat peraga pembelajaran ini mampu menarik minat siswa
untuk mempelajari materi Teori Atom dilihat dari hasil ujicoba kelompok kecil
diperoleh 84% untuk respons siswa terhadap alat peraga dan 82,04% siswa
berminat mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas dapat dirangkum Penggunaan Alat Peraga sebagai
Media Pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar kimia dari aspek kognitif dan
afektif.
2.3 Belajar dan Pembelajaran

Menurut , ada dua jenis belajar, yaitu belajar secara aktif dan secara pasif.
Belajar secara aktif indikatornya adalah belajar pada setiap situasi, menggunakan
kesempatan untuk meraih manfaat, berupaya terlaksana, dan partisipatif dalam setiap
kegiatan, sedangkan belajar pasif indikatornya adalah tidak dapat melihat adanya
kesempatan belajar, mengabaikan kesempatan, membiarkan segalanya terjadi dan
menghindar dari kegiatan.

Menurut , faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar


adalah :

1. Faktor kegiatan, penggunaan, dan ulangan .

2. Belajar memerlukan latihan, dengan jalan relearning, recalling, reviewing agar


pelajaran yang terlupakan dapat dikuasai kembali .

3. Faktor kesiapan belajar. Murid yang telah siap belajar akan dapat melakukan
kegiatan belajar lebih mudah dan lebih berhasil .

4. Faktor minat dan usaha. Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar
lebih baik daripada belajar tanpa minat .

5. Faktor-faktor fisiologis. Kondisi badan siswa yang belajar sangat berpengaruh


dalam proses belajar. Badan yang lemah dan lelah akan menyebabkan perhatian

7
tak mungkin akan melakukan kegiatan belajar yang sempurna. Karena itu faktor
fisiologis sangat menentukan berlahasil atau tidaknya murid yang belajar.

6. Faktor intelegensi. Murid yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan
belajar, karena ia lebih mudah menangkap dan memahami pelajaran dan lebih
mudah mengingatnya.

7. Faktor asosiasi besar manfaatnya dalam belajar karena semua pengalaman


belajar antara yang lama dengan yang baru, secara beruntutan diasosiasikan
sehingga menjadi satu kesatuan pengalaman.

8. Belajar hendaknya dilakukan dalam suasana yang menyenangkan.

Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, yaitu mengajar yang


dilakukan oleh guru sebagai pendidik dan belajar yang dilakukan oleh peserta didik.
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus terprogram yaitu dengan menyediakan
sumber belajar sehingga siswa belajar secara aktif.

Gambar 2.1 Alur Proses Pembelajaran .


2.4 Pedekatan Saintifik

Pendekatan saintific merupakan pendekatan di dalam kegiatan pembelajaran


yang mengutamakan kreativitas dan temuan-temuan siswa. Pengalaman belajar yang
mereka peroleh tidak bersifat indoktrinisasi, hapalan dan sejenisnya. Materi
yangmereka pelajari berbasis fakta atau fenomena tertentu, sesuai dengan KD yang
sedang dikembangkan guru. Fakta atau fenomena itu mereka amati, mereka
pertanyakan mereka cari jawabannya sendiri dari berbagai sumber yang relevan, dan
bermuara pada sebuah jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara keilmuan.

8
Menurut permendikbud No. 81 tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran
saintifik terdiri atas lima pengalaman belajar pokok, yaitu mengamati, menanya,
menalar, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Kelima pembelajaran pokok
tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam
tebel berikut.

Tabel 2.1 Proses Pembelajaran Saintifik

9
Langkah Kompetensi yang
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Dikembangkan

Mengamati  Membaca sumber-sumber tertulis  Melatih


 Mendengarkan informasi lisan kesungguhan dalam
 Melihat gambar mencari
 Menonton tayangan informasi,menemuk
 Menyaksikan fenomena alam, an fakta ataupun
sosial, budaya suatu persoalan

Menanya  Mengajukan pertanyaan tentang  Mengembangkan


hal-hal yang tidak dipahami dari rasa ingin tahu dan
sesuatu yang diamatinya. sikap kritis
Pertanyaan-pertanyaan itu bisa
bersifat faktual ataupun
problematis

Menalar  Mengumpulkan sejumlah  Mengembangkan


informasi ataupun fakta-fakta sikap teliti, jujur,
dalam rangka menjawab sopan, menghargai
pertanyaan permasalahan yang pendapat orang
diajukan siswa sebelumnya. lain, kemampuan
Caranya dengan membaca berkomunikasi,
sejumlah referensi, melakukan menerapkan
wawancara, melakukan kemampuan
pengamatan lapangan, ataupun mengumpulkan
kegiatan penelitian di informasi melalui
laboratorium berbagai cara yang
 Mengolah informasi ataupun
dipelajari,
fakta-fakta yang telah mengembangkan
dikumpulkan menjadi sebuah kebiasaan belajar
rumusan kesimpulan, sesuai dan belajar
dengan masalah yang diajukan sepanjang hayat.
pada langkah sebelumnya
Mengasosiasi  Menerapkan (mengembangkan,  Mengembangkan
kan memperdalam) pemahaman atas kemampuan
suatu persoalan kepada persoalan bernalar secara
lain yang sejenis atau yang sistematis dan logis
berbeda.

Mengkomuni  Menyampaikan hasil kegiatan  Mengembangkan


kasikan belajar kepada orang lain secara sikap jujur, percaya
jelas dan komunikatif, baik lisan diri, bertanggung
ataupun tulisan 10 jawab, dan toleran
dalam
menyampaikan
pendapat kepada
Kelima tahapan itu merupakan proses yang berkesinambungan yang diharapkan
pula selalu bersinggungan dengan ranah sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Selama
proses pembelajaran berlangsung, ketiga ranah itu dapat berkembang pula dengan
baik. Para siswa tidak sekedar tahu, tetapi juga bisa dan memperoleh perubahan
sikap atas proses pembelajaran yang dilakoninya (Kosasih , 2014).

2.5 Media Pembelajaran dalam Strategi Pembelajaran

Pada teknik ini media dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan


tertentu dan penggunaannya dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi
kelas. Dalam merencanakan pemanfaatan media tersebut guru harus melihat tujuan
yang akan dicapai, materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan
tersebut, serta strategi belajar mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut.
Secara umum strategi dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh
seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan. Strategi adalah suatu prosedur
yang digunakan untuk memberikan suasana yang konduktif kepada siswa dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam mengatur strategi, guru dapat memilih
berbagai metode, seperti ceramah, tanya jawab, diskusi, dan demonstrasi. Berbagai
media, seperti film, VCD, kaset audio, dan gambar, dapat digunakan sebagai bagian
dari teknik-teknik yang dipilih oleh guru.

Strategi pembelajaran juga dapat diartikan sebagai pola kegiatan pembelajaran


yang dipilih dan digunakan guru secara kontekstual, sesuai dengan karakteristik
siswa, kondisi sekolah, lingkungan sekitar serta tujuan khusus pembelajaran yang
dirumuskan. Strategi pembelajaran terdiri dari metode dan teknik (prosedur) yang
akan menjamin bahwa siswa akan betul-betul mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut Gerlach & Ely (1980) mengatakan bahwa strategi pembelajaran


merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam
lingkungan pembelajaran tertentu, meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang
dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa.

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.
Selain itu media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk

11
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan si pelajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan
mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang
dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran/pelatihan.

Adapun tujuan dari media pembelajaran yaitu:

1. Mempermudah proses belajar-mengajar.

2. Meningkatkan efisiensi belajar-mengajar.

3. Menjaga relevansi dengan tujuan belajar.

4. Membantu konsentrasi Mahasiswa.

5. Komponen sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

6. Wahana fisik yang mengandung materi instruksional.

7. Teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional.

8. Segala sesuatu yang dapat merangsang proses belajar siswa (Warsono &
Haryanto: 2012).

Alasan Menggunakan Media Pembelajaran Dalam Strategi Pembelajaran Ada 2


alasan penggunaan media pembelajaran dalam strategi pembelajaran, yaitu :

a. Alasan yang pertama yaitu berkenaan dengan menfaat media pengajaran itu
sendiri, antara lain:

1. Pengajaran lebih menarik perhatian siswa, sehingga menumbuhkan minat


belajar

2. Bahan pengajaran lebih jelas maknanya, sehingga dapat menguasai tujuan

3. pembelajaran dengan baik.

4. Metode pengajaran akan bervariasi.

5. Siswa dapat lebih banyak melakukan aktivitas belajar, seperti mengamati,


melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

12
b. Alasan kedua yaitu sesuai dengan taraf berpikir siswa. Dimulai dari taraf
berfikir konkret menuju abstrak, dimulai dari yang sederhana menuju berfikir yang
kompleks. Sebab dengan adanya media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat
dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan. Itulah beberapa
alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi keberhasilan dalam proses
belajar mengajar.

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar


mengajar. Selain itu media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau
ketrampilan pelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Manfaat
media pembelajaran Secara umum media mempunyai kegunaan:(1). Memperjelas
pesan agar tidak terlalu verbalistis, (2). Mengatasi keterbatasan ruang, waktu
tenaga dan daya indera, (3). Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung
antara murid dengan sumber belajar, (4). Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai
dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya,(5). Memberi
rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi
yang sama.

2.6 Alat Peraga Sebagai Media Pembelajaran


Alat peraga merupakan alat yang digunakan untuk membntu proses belajar
mengajar yang berperan sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan oleh guru. Penggunaan alat peraga bertujuan untuk memberikan wujud riil
terhadap bahan yang dibicarakan dalam materi pembelajaran. Alat peraga yang
digunakan dalam proses be;lajar mengajar dalam garis besarnya memiliki faedah
menambahkan kegiatan belajar siswa, menghemat waktu belajar, memberikan alasan
yang wajar untuk belajar karena membangkitkan minat perhatian dan aktivitas siswa.

Menurut Nasution (1985) “alat peraga adalah alat pembantu dalam mengajar agar
efektif”. Pendapat lain dari pengertian alat peraga atau Audio-Visual Aids (AVA)
adalah media yang pengajarannya berhubungan dengan indera pendengaran. Sejalan
dengan itu Sumadi & Suhardi (1972) mengemukakan bahwa alat peraga atau AVA

13
adalah alat untuk memberikan pelajaran atau yang dapat diamati melalui panca
indera.
Secara umum alat peraga adalah saluran komunikasi atau perantara yang
digunakan untuk membawa atau menyampaikan suatu pesan guna mencapai tujuan
pengajaran . Alat peraga merupakan alat bantu atau penunjang yang digunakan oleh
guru untuk menunjang proses belajar mengajar.
Pada garis besarnya, hanya ada 2 macam alat bantu pendidikan (alat peraga)
yaitu:
1. Alat Bantu Lihat (Visual Aids)
Alat ini berguna didalam membantu menstimulasi indera mata (penglihatan) pada
waktu terjadinya proses pendidikan. Alat ini ada 2 bentuk :
a. Alat yang diproyeksikan, misalnya slide, film, film strip, dan sebagainya.
b. Alat-alat yang tidak diproyeksikan :
 2 dimensi, gambar, peta, bagan, dan sebagainya.
 3 dimensi misal bola dunia, boneka, dan sebagainya.
2. Alat-Alat Bantu Dengar (Audio Aids)
3. Ialah alat yang dapat membantu menstimulasi indera pendengar pada waktu
proses penyampaian bahan pendidikan / pengajaran. Misalnya piringan hitam,
radio, pita suara, dan sebagainya.
a. Alat Bantu Lihat-Dengar
Seperti televisi dan video cassette. Alat-alat bantu pendidikan ini lebih
dikenal dengan Audio Visual Aids (AVA).
Disamping pembagian tersebut, alat peraga juga dapat dibedakan menjadi 2
macam menurut pembuatannya dan penggunaannya yaitu:
1. Alat peraga yang complicated (rumit), seperti film, film strip slide dan
sebagainya yang memerlukan listrik dan proyektor
2. Alat peraga yang sederhana, yang mudah dibuat sendiri dengan bahan-bahan
setempat yang mudah diperoleh, seperti bambu, karton, kaleng bekas, kertas
koran, dan sebagainya. Beberapa contoh alat peraga yang sederhana yang dapat
dipergunakan di berbagai tempat.

14
2.7 Minat Belajar Kimia

Proses belajar dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja,
namun dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan formal proses belajar harus
dilaksanakan di sebuah lembaga pendidikan formal. Orang yang ingin berhasil dalam
belajarnya harus mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar,
khususnya bagi peserta didik yang ingin memperoleh prestasi belajar yang baik di
sekolah harus mengetahui faktor apa saja yang bisa memperlancar dan menghambat
proses belajar. Faktor yang mempengaruhi proses belajar terdiri dari faktor intern
(dalam diri) dan faktor ekstern (luar diri). Salah satu yang mempengaruhi faktor
intern yaitu minat.
Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu (Islamuddin, 2012) . Seorang peserta didik
akan memberikan perhatian yang lebih terhadap mata pelajaran tertentu yang mereka
minati dibandingkan dengan mata pelajaran yang lainnya. Minat yang tinggi terhadap
suatu mata pelajaran tertentu membuat sorang peserta didik lebih bersemangat
belajar untuk memperoleh suatu hasil yang baik.
Terdapat berbagai metode untuk mengukur minat yaitu observasi,
wawancara,kuesioner, dan investor. Menurut Arifin (1995) untuk menimbulkan
minat membuat perhatian terpusat dapat dilaksanakan dengan cara :
a. Mengemukakan kepada siswa apa yang akan dipelajari
b. Melibatkan semua indera dari siswa sebanyak mungkin, sehingga
menambah daya tarik yang mampu menarik perhatian 90%
c. Mengemukakan kegunaan mempelajari topik tersebut
d. Mengidentifikasi kompetensi siswa pada saat akan menerima pelajaran baru,
apa yang diketahui siswa pada permulaan pelajaran merupakan pengetahuan
awal siswa untuk mempelajari konsep berikutnya.

Dari beberapa minat diatas diperoleh kesimpulan bahwa minat mengandung


unsur-unsur: perasaan, motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan,
dan berpikir, yang satu sama lainnya saling berhubungan sehingga menciptakan
keutuhan dalam memunculkan minat.

15
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
3.1 Waktu Penelitian

Waktu dilakukannya pengamatan terhadap peserta didik di SMA Negeri 1


Muaro Jambi adalah ketika kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP)
dilakukan, yaitu pada tanggal 29 Agustus 2018 sampai 29 Oktober 2018. Adapun
tempat pengumpulan data mengenai kendala peserta didik yaitu di SMA Negeri 1
Muaro Jambi beralamatkan Jl. Jambi - Muara Bulian Km. 20 selaku tempat penulis
mengabdi ketika kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP).

3.2 Subjek pengumpulan data


Adapun subjek pengumpulan data ini adalah peserta didik kelas XI MIPA 5 di
SMA Negeri 1 Muaro Jambi yang berjumlah 35 orang yang terdiri dari laki-laki 11
orang dan perempuan 24 orang.

Tabel 3.1 Nama Siswa/i Kelas XI MIPA 5

Nama Siswa Jenis Kelamin


No L P
1. Abiza Zulfikar L
2. Adek Lifia Darasista P
3. Agnes Febriani P
4. Ar Raafi Dafala L
5. Astri Oktavia Ningsih P
6. Chintya Dwi Yunia P P
7. Dedek Nurasia P
8. Devi Yohana Siburian P
9. Divia Melanie Okta P P
10. Elysa P
11. Fajar Santoso L
12. Fajri Wahyu Nugraha L
13. Fatima Sari P
14. Fitri Khairunnisa P
15. Laila Ade Putri P
16. Lusiana Togatorop P
17. M. Rivky Alfares L
18. Maruba Putra Sinaga L
19. Mhd. Syahid Adapati L
20. M. Latief Sergio L
21. Nabila Al-Izhari P
22. Nanda Fika Fitriani P
23. Natalina Tasya Sinaga P
24. Oktaria P

16
25. Ratna Juwita P
26. Regita Dwi Cahyani P
27. Ridho Arbian Pratama L
28. Rincinailatul Agustin P
29. Rosa Septianti P
30. Selvi Rahmawati P
31. Toto Junianto L
32. Umu Ismah P
33. Wahyu Pra Purmono L
34. Windi Agustin P
35. Rumondang Gultom P

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen Penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh penulis
dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya (Arikunto, 2000).
Dalam penulisan best partice, jenis data yang dihasilkan adalah jenis data
kualitatif dan data kuantitiatif. Berdasarkan jenis data yang telah diungkapkan maka
instrumen yang digunakan adalah:

1. Observasi
Pada pelaksanaan kegiatan PLP ini dilakukan observasi saat terjadi
nya proses pembelajaran menggunakan alat peraga di kelas XI MIPA 5.
Observasi dilakukan untuk mengetahui dan mengamati aktivitas guru dan
aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Untuk melihat
aspek pengamatan yang digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
yaitu alat peraga.
2. Dokumentasi

dokumentasi adalah ditunjukan untuk memperoleh data langsung dari


tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan data yang relevan
mendapatkan data nama siswa SMA Negeri 1 Muaro Jambi yang ada dalam
populasi. Oleh sebab itu, gunakan media pembelajaran yang sebanyak
mungkin memberikan rangsangan pada indra peserta didik. Artinya, dalam
satuan-satuan waktu yang bersamaan peserta didik dapat melakukan aktivitas

17
fisik maupun psikis.
3.4 Langkah-Langkah Dalam Memecahkan Masalah

Tabel 3.2 Langkah-langkah Memecahkan Masalah

Masalah Pemecahan Masalah


Kurangnya minat Mengefesiensikan strategi pembelajaran yang
belajar siswa berkenaan dengan proses pencapaian hasil dalam
terutama dalam hal proses belajar mengajar dalam penggunaan media
pembelajaran kimia pembelajaran dan untuk media yang diplih oleh guru
seperti materi yang yaitu alat peraga dan digunakan dalam proses belajar
bersifat absrak mengajar sesuai dengan kemampuan yang ada pada
guru dan siswa, sesuai pola belajar siswa, serta
menarik perhatian.
Penggunaan media yang secara terprogram, bila
media itu berupa media pembelajaran, sasaran didik
(audience) diorganisasikan dengan baik hingga
mereka dapat menggunakan media itu secara teratur,
berkesinambungan dan mengikuti pola belajar
mengajar tertentu
memvariasikan model dan metode pembelajaran agar
lebih menarik
Memberikan tindakan disiplin kepada peserta didik
yang memiliki kendala berat

3.5 Hambatan Yang Dihadapi Dalam Memecahkan Masalah

Dalam memecahkan permasalahan pasti akan ada hambatan yang


mengiringinya. Adapun hambatan yang terjadi dalam penyelesaian masalah di SMA
Negeri 1 Muaro Jambi adalah buku penunjang yang digunakan tidak ada varian
sebagai sumber bahan ajar yang lainnya sehingga adanya sub materi yang tidak ada
didalam buku tersebut dan peserta didik yang masih mengulangi kesalahan yang
sama seperti izin keluar.

18
BAB IV

HASIL YANG DICAPAI


Hasil yang dicapai selama penulis melakukan kegiatan Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP) di SMA Negeri 1 Muaro Jambi sangat banyak. Hasil yang
dicapai tidak hanya dari segi latihan mengajar saja tetapi juga pengalaman yang
sangat berharga. Pengalaman yang didapat seperti, mengelola kelas, membina
ekstrakulikuler, mengelola administrasi sekolah, interaksi antar guru dan staf tata
usaha, serta memahami karakter peserta didik yang beraneka ragam.

Dari pengalaman bertugas di sekolah sedikit terdapat hambatan dari


keterbatasan sarana prasarana, alat-alat penunjang lainnya sampai hal–hal non teknis.
Dengan demikian seorang guru dituntut agar dapat mengatasi atau menyiasati
hambatan serta pemecahan masalah yang dihadapi sehari–hari dalam proses
pembelajaran.

Upaya mengatasi hambatan tersebut dalam proses kegiatan belajar mengajar di


sekolah dapat di selesaikan dengan cara melakukan proses kegiatan pembelajaran
yang berbasis pada pendekatan scientific approach dengan menggunakan alat peraga
sebagai media pembelajaran. Dimana dalam hal proses pembelajaran tidak sekedar
sebagai proses pemindahan ilmu pengetahuan saja melainkan mendorong siswa
untuk lebih terlibat aktif dalam membangun sikap , pengetahuan, dan
keterampilannya secara menyeluruh dan lebih bermakna. Dengan adanya pendekatan
saintifik dengan menggunakan alat peraga sebagai media pembelajaran, bertujuan
meningkatkan minat belajar kimia supaya membuat siswa lebih berkeinginan untuk
mempelajari kimia yang bermanfaat dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan adanya
strategi pembelajaran tersebut, sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir.
Dalam pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa,
akan tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri konsep yang harus
dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan
pengalaman siswa. Jadi, seorang guru sebagai pengguna harus dapat memilih media
yang tepat dengan kebutuhan pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa dan

19
karakteristik materi pembelajaran. Dari setiap pratikkan mengajar terjadi peningkatan
minat siswa dalam belajar kimia dilihat dari aktivitas siswa yang bertanya,
mengeluarkan pendapat,berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah dan
dibuktikkan dari nilai ulangan, kuis serta tugas menjadi meningkat.

Dalam kegiatan pembelajaran, praktikan mendapat kesempatan untuk mengajar


di kelas XI MIPA 5 dengan jumlah 4 jam pelajaran setiap minggunya dengan mata
pelajaran Kimia dan tambahan mengajar yaitu mata pelajaran kimia peminatan
dikelas XII IPS 2. Adapun jadwal mengajar praktikan selama PLP di SMA Negeri 1
Muaro Jambi adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 Jadwal Mengajar

No Hari Waktu Keterangan

1. Rabu 07:15-08:45 2 jam pelajaran dikelas XI


MIPA 5

2. Kamis 08:45-10:15 2 jam pelajaran dikelas XI


MIPA 5

3. Selasa 07:15-08:45 2 jam pelajaran dikelas XII


IPS 2

4. Kamis 12:45-14:15 2 jam pelajaran dikelas XII


IPS 2

Beberapa pengalaman berkesan lainnya, yang membuat praktikkan mampu


merangkul siswa/i yaitu pada saat mengikuti ekstrakulikuler pramuka yakni PTA
(Penerimaan Tamu Ambalan). Disana peserta didik belajar caranya kerja sama,
gotong royong, sikap jujur dan saling terbuka membuat terjadinya saling menjalinin
kebersamaan dalam hal mengikuti kegiatan tersebut dengan adanya lomba memasang
tenda, Tim terbaik, lomba yel-yel membuat peserta didik semakin besemangat dalam
mengikut kegiatan PTA dan disana terlihat kekompakan yang luar biasa terutama
praktikkan ikut juga dalam kegiatan tersebut, kesenangan tersendiri dalam mengikuti
kegiatan PTA ini seakan-akan mengingat kembali ke zaman SMA dulu.

20
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan

Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) yang dilakukan di SMA Negeri 1


Muaro Jambi, memberikan pengalaman bagi penulis. Dari uraian diatas penulis dapat
menyimpulkan sebagai berikut :

1. Program Pengalaman Lapangan (PLP) merupakan sebuah program yang


sangat membantu mahasiswa dalam menanamkan kesadaran pada profesi
baik berupa pengalaman maupun pengalaman praktis kependidikan sebagai
persiapan untuk menjadi tenaga pengajar yang profesional.

2. Menjadi pengajar atau pendidik ternyata tidak mudah karena mengajar


memerlukan keahlian dan keterampilan khusus seperti penguasaan materi,
pengelolaan kelas, serta teknik dan metode yang cocok untuk digunakan
pada saat menyampaikan materi agar mudah dipahami oleh peserta didik.

3. Permasalahan yang dialami praktikan selama melaksanakan PLP berkisar


pada masalah-masalah teknis, adaptasi dan partisipasi dengan lingkungan
sekolah.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pengalaman selama mengikuti PLP, maka penulis memberikan


saran sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa yang akan mengikuti PLP harus mempersiapkan diri dengan
baik serta dapat mengikuti kegiatan PLP dengan penuh kesungguhan dan
kesabaran, karena kegiatan ini sangat mendukung serta merupakan titik awal
keprofesionalan tugas kita sebagai guru di masa yang akan datang.

2. Bagi SMA Negeri 1 Muaro Jambi penulis menyarankan untuk


mempertahankan kualitasnya sebagai sekolah yang sudah terakreditasi A dan
tetap mengembangkan potensi yang dimiliki dalam berbagai bidang.

3. Bagi Universitas Jambi seharusnya banyak berterimakasih kepada pihak di


SMA Negeri 1 Muaro Jambi karena banyak sekali dukungan yang diberikan
kepada mahasiswa PLP sehingga bisa belajar menjadi calon guru yang
profesional di bidangnya serta mendapat pengalaman dalam bidang mengelola
administrasi sekolah dan mengelola kegiatan ekstrakulikuler serta tetap
menjaga kerjasama yang baik sehingga tahun-tahun selanjutnya masih
berkenan menerima mahasiswa PLP Univesitas Jambi.

21
DAFTAR PUSTAKA

Amir, T. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta:


Kencana Pranada Media Group.
Apriliyanti W.2016.Pengembangan Alat Peraga Sederhana Teori Atom Untuk
Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas X. Jambi: Universitas Jambi
Arifin, M.1995. Pengembanga Program Pelajaran Bidang Studi Kimia. Surabaya:
Airlangga University press.
Arikunto, S.2000. Prosedur Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Gerlach & Ely.1980. Teaching & Media:A Systeamatic Approach. Boston: Pearson
Education.

Hamalik, O. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.


Islamuddin, H. (2012). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Juwairiah.2013.Alat Peraga Dan Media Pembelajaran Kimia.Bandah Aceh : STKIP
Bina Bangsa Meulaboh

Kosasih , 2014. Strategi Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Yrama widya.

Kurniawati W.Y.2013.Pengembangan Alat Peraga Dan Lembar Kerja Siswa


Berorientasi Konstruktivisme Dalam Pembelajaran Kimia SMA. Lampung:
Universitas Lampung

Nasution.1985. Alat Peraga Dalam Pembelajaran. Jakarta: Renika Cipta.

Sumadi & Suhardi .1972. Belajar dengan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Karya
ilmiah Universitas Negeri Yogyakarta.

Suryosubroto, 2009. Proses Belajar Disekolah. Jakarta : PT Renika cipta

Triyanto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.


Jakarta: Prestasi Pustaka.
Warsono & Haryanto.2012. Pemebelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

22
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Saya bernama Nina Oktriani. Saya lahir pada tanggal 27 Oktober 1996, di
Jambi. Saya anak dari pasangan H. M. Nasir dan Mardiani S.Pd. Saat SD, SMP,
SMA, saya tinggal di Jambi tepatnya di Desa Mendalo Darat. SD saya di SD Negeri
53 Kenali Kecil, Lulus tahun 2009 saya melanjutkan di SMP Negeri 7 Muaro Jambi.
Lulus tahun 2012, kemudian lanjut ke SMA Negeri 1 Muaro Jambi. Lulus tahun
2015, dan setelah lulus SMA langsung melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu
kuliah di Universitas Jambi dengan mengambil program studi Pendidikan Kimia
yang akreditasi nya A. Selain itu, saya sebagai mahasiswa juga dituntut untuk
mengikuti Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di SMA Negeri 1 Muaro Jambi
yang kebetulan saya alumni di SMA itu betapa senangnya mengabdi di SMA sendiri
dan saya mengajar pada bidang Kimia sesuai dengan konsentrasi di jurusan saya.
Pada program PLP banyak sekali pengalaman yang diberikan dan bermanfaat utuk
saya maupun orang lain. Pada Program PLP mahasiswa ditutntut untuk mengikuti
semua kegiatan yang telah dirancang oleh panitia PLP sehingga terwujudnya kualitas
pendidikan dengan menghasilkan tenaga kependidikan yang profesional.

23
24
25
26
27
28
29
30
31
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Muaro Jambi
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/1(satu)
Materi Pokok : Laju Reaksi

Alokasi Waktu : 1 pertemuan, 2 JP 45 menit

I. KOMPETENSI INTI
 KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
 KI 2:Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-
aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
 KI 3:Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
 KI 4 :Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

II. KOMPETENSI DASAR


Kompetensi Dasar Indikator

32
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur 1.1.1 Mengagungkan kebesaran Tuhan YME
partikel materi sebagai wujud yang telah menciptakan konsep Laju
kebesaran Tuhan YME dan Reaksi
pengetahuan tentang struktur partikel
materi sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya bersifat
tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah 2.1.1 Memiliki rasa ingin tahu, berfikir kritis,
(memiliki rasa ingin tahu, disiplin, dalam mempelajari tentang Laju Reaksi
jujur, objektif, terbuka, mampu dengan cara mengamati alat peraga yang
membedakan fakta dan opini, ulet, ditampilkan
teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif,inovatif, demokratis,
komunikatif) dalam merancang dan
melakukan percobaan serta berdiskusi
yang diwujudkan dalam sikap sehari-
hari.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan 2.3.1 Memiliki ketelitian dalam mengamati alat
proaktif serta bijaksana sebagai wujud peraga mengenai materi Laju Reaksi
kemampuan memecahkan masalah dan
membuat keputusan.
3.6. Memahami teori tumbukan (tabrakan) 3.6.1 Menjelaskan teori tumbukan (tabrakan)
untuk menjelaskan reaksi kimia 3.6.2 Menjelaskan reaksi kimia
3.7. Menganalisis faktor-faktor yang
3.7.1 Menjelaskan pengertian laju reaksi dan
mempengaruhi laju reaksi dan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju
menentukan orde reaksi berdasarkan
reaksi
data hasil percobaan

III. TUJUAN PEMBELAJARAN


Melalui model pembelajaran Discovery learning, menggali informasi dari
berbagai sumber belajar tentang laju reaksi, mengetahui keterkaitan teori tumbukan

33
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, menyebutkan faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi (konsentrasi pereaksi, tekanan, luas permukaan,
suhu, dan katalis), membedakan laju reaksi, persamaan reaksi, dan tetapan laju
reaksi, menjelaskan makna orde reaksi (reaksi orde nol, reaksi orde satu, reaksi orde
dua, dan orde negatif), serta menentukan persamaan laju reaksi melalui penghitungan
kuantitatif, dengan perilaku yang jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran dan damai) serta bertanggung jawab selama proses pembelajaran
berlangsung yang dibarengi dengan perilaku mensyukuri nikmat, berdoa, dan toleran
pada agama yang berbeda serta taat beribadah.

IV. MATERI PEMBELAJARAN


1. Materi Prasyarat
 Termokimia
2. Materi Inti
 Fakta: Proses laju reaksi dengan beberapa reaksi yang terjadi
disekitar kita, misalnya kertas dibakar, pita magnesium dibakar,
kembang api, perubahan warna pada potongan buah apel dan kentang,
pembuatan tape, dan besi berkarat
 Konsep: Teori tumbukan dan Energi Aktivasi
 Prinsip: Faktor-faktor penentu laju reaksi
 Prosedur: Orde reaksi dan persamaan laju reaksi

V. STRATEGI PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Pendekatan : Saintifik
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
Media Pembelajaraan : Alat Peraga mengenai laju reaksi
Sumber Belajar : Buku Kimia Berbasis Ekperimen untuk kelas XI
SMA/MA.Jakarta Tiga serangkai dan artikel-
artikel terkait

VI. KEGIATAN PEMBELAJARAN


Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Langkah Deskripsi kegiatan
Guru Siswa
Pembelajaran

34
Orietansi Melakukan pembukaan dengan salam Peserta didik membalas salam dan
pembuka, memanjatkan syukur kepada berdoa sebelum memulai
Tuhan YME dan berdoa untuk pembelajaran
memulai pembelajaran (Religius)

Meminta peserta didik menyanyikan Peserta didik kemudian menyanyikan


lagu Indonesia Raya lagu Indonesia Raya
Memeriksa kehadiran peserta didik Peserta didik merespon pemeriksaan
sebagai sikap disiplin kehadiran oleh guru (Jujur)
Meminta peserta didik untuk Peserta didik kemudian
mempersiapkan diri dan buku-buku mempersiapkan buku- buku yang akan
yang dijadikan sumber belajar digunakan serta memfokuskan pikiran
untuk mengikuti pembelajaran
(Kemandirian)
Aperpepsi Mengaitkan materi pembelajaran yang Peserta didik menyimak dan
akan dilakukan dengan pengalaman menghargai penjelasan guru
peserta didik dengan materi (Integritas)
sebelumnya mengenai materi
termokimia
Mengajukan pertanyaan yang ada Peserta didik menjawab pertanyaan
keterkaitannya dengan pelajaran yang guru dengan proaktif, komunikatif dan
akan dilakukan. santun
1. Masih ingat kah kalian mengenai (Integritas)
sistem dan lingkungan dalam
materi termokimia
Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat Peserta didik menyimak dan
mempelajari pelajaran yang akan menghargai penjelasan guru
dipelajari. (Integritas)
Apabila materi ini dikuasai dengan
baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan tentang Laju Reaksi
Pemberian Menjelaskan mekanisme pelaksanaan Peserta didik menyimak dan
Acuan pengalaman belajar sesuai dengan menghargai penjelasan guru

35
langkah-langkah pembelajaran. (Integritas)

Kegiatan Inti ( 60 Menit )


Sintak Model Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
Pembelajaran
Stimulation  Mengamati
(stimullasi/ Memperlihatkan alat peraga mengenai Peserta didik mengamati alat peraga
pemberian materi laju reaksi dengan adanya yang ditampilkan oleh guru (Respon
rangsangan) keterkaitan pada teori tumbukkan,dan Positif)
faktor-faktor mempengaruhi laju reaksi
Gambar sebagai berikut :
Memberikan penjelasan mengenai Peserta didik memperhatikan
materi laju reaksi yang ditampilkan penjelasan guru mengenai laju reaksi
(Antusias)
Problem  Menanya
statemen Meminta masing-masing peserta didik Peserta didik mengidentifikasikan
(pertanyaan/ untuk mengidentifikasi sebanyak masalah-masalah yang muncul dari
identifikasi mungkin pertanyaan yang berkaitan stimulus yang diberikan oleh guru
masalah) dengan materi yang telah dijelaskan
berdasarkan pemikiran peserta didik
Memberikan kesempatan kepada Peserta didik menyelesaikan
peserta didik untuk menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan yang mengenai
pertanyaan-pertanyaan yang mengenai materi laju reaksi (Kemandirian)
materi laju reaksi
Data  Mengumpulkan data
collection Meminta peserta didik untuk mencari Peserta didik mencari sumber yang
(pengumpulan sumber yang relevan seperti buku-buku relevan atau buku maupun internet
data) dan browsing di internet yang terkait terkait dengan permasalahan yang ada
dengan permasalahan yang muncul (Tertib)
Data Mengarahkan peserta didik untuk Peserta didik megolah informasi yang
processing mengolah informasi dari materi laju telah didapatkan sesuai dengan materi
(pengolahan reaksi yang sudah dikumpulkan yang terkait
Data)

36
Verification  Mengkomunikasikan
(pembuktian) Meminta perwakilan peserta didik Peserta didik menyampaikan jawaban
untuk menyampaikan permasalahan yang telah diselesaikan (Integritas,
yang telah mereka pecahkan bertanggung jawab)
Meminta peserta didik bertanya Peserta didik bertanya tentang hal
mengenai hal yang belum dimengerti yang belum dipahami (integritas)
dari pembahasan yang terkait dengan
materi laju reaksi
Generalization  Menalar
(menarik Meminta perwakilan dari peserta didik Perwakilan dari peserta didik
kesimpulan) untuk menyimpulkan tentang point- menyimpulkan point-point penting
point penting yang muncul dalam yang muncul dalam kegiatan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan pembelajaran

Catatan : Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku
jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Re-teach Deskripsi Kegiatan
Guru Siswa
Memberikan penguatan terhadap materi Peserta didik menyimak dan
pelajaran yang dipelajari menghargai penjelasan guru

Mengingatkan peserta didik untuk Peserta didik mendengarkan dengan


mempelajari materi yang akan mencatat materi yang akan dipelajari
diajarkanpada pertemuan selanjutnya selanjutnya
Guru menutup pelajaran dengan Peserta didik menjawab salam guru
mengucapkan salam (Religius)

VII. PENILAIAN
A. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta
didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun
secara umum.

37
No Nama Siswa Aspek Perilaku yang Dinilai Jum Skor
lah Sika
BS JJ TJ DS Sko p
r

1 Abizar
Zulfikar

2 ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai
temannya sendiri. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

38
39
DAFTAR PIKET MAHASISWI PLP UNIVERSITAS JAMBI DI SMA
NEGERI 1 MUARO JAMBI

Senin Selasa Rabu


Anifitriah Insani Dwi Juni A Diana Purna Ningsih
Evi Sulistia Wati Fiskarindra V Sri Lestari
Khusnul Khotimah M Safitri Hairissillah
Sifa Fauziah
Kamis Jumat Sabtu
Vera Intan N Anisa Hidayati Nina Oktriani
Ayu Sulistya N Wela Julia Desika Oktavia
Wiji Krismiati Ultah Windara Eka W Safitri Tlasih
Dalifah

DAFTAR PIKET KBM (KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR) GURU


MAHASISWI PLP UNIVERSITAS JAMBI DI SMA NEGERI 1 MUARO
JAMBI

Senin Selasa Rabu


Nina Oktriani Anifitriah Insani Dwi Juni A
Desika Oktavia Evi Sulistia Wati Fiskarindra V
Safitri Tlasih Khusnul Khotimah M Safitri
Dalifah Sifa Fauziah
Kamis Jumat Sabtu
Diana Purna Ningsih Vera Intan N Anisa Hidayati
Sri Lestari Ayu Sulistya N Wela Julia
Hairissillah Wiji Krismiati Ultah Windara Eka W

DOKUMENTASI

40
Acara Penyerahan Mahasiswi PLP Kegiatan Rapat Mahasiswi PLP

Pemilihan Ketua Dan Wakil Osis Kegiatan Mahasiswi Dalam Mengajar

Sosialisasi Bimbingan Teknik Penyusunan Muatan Lokal Terintegrasi

41
Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka Yakni PTA (penerimaan tamu ambalan)

Rekan-rekan PLP dan PPL UIN Kegiatan rutin Upacara Bendera

Foto Bersama Guru Pamong Kegiatan rutin Yasinan Pagi

Kegiatan rutin Senam Pagi Acara Pelepasan Mahasiswa PLP

42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60

Anda mungkin juga menyukai