Sejarah Dan Perkembangan Kesmas PDF
Sejarah Dan Perkembangan Kesmas PDF
1. Winslow (1920)
Ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan
meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian
masyarakat.
Aesculapius adalah seorang dokter pertama, yang tampan dan pandai yang telah
melakukan pengobatan bahkan bedah dengan prosedur yang baik.
Pada akhirnya kedua orang ini menjadi suami istri. Menggabungkan 2 aliran kesehatan
yang berbeda tapi tidak saling bertentangan, saling berhubungan satu sama lain.
Aliran Aesculapius cenderung menunggu terjadinya penyakit atau setelah sakit, yaitu
melalui pengobatan kuratif. Sedangkan aliran Higea cenderung melakukan
pencegahan penyakit (preventif) serta upaya-upaya peningkatan (promosi) kesehatan.
Greene (1984)
Sejarah perkembangan kesehatan masyarakat, tidak hanya dimulai pada
munculnya ilmu pengetahuan melainkan sudah dimulai sebelum
berkembangnya ilmu pengetahuan modern. Dari kebudayaan beberapa Negara
seperti Babylonia, Mesir, Yunani dan Roma telah tercatat bahwa manusia telah
melakukan usaha untuk menanggulangi masalah-masalah kesehatan
masyarakat dan penyakit. Telah ditemukan pula pada zaman tersebut, tercatat
dokumen-dokumen tertulis bahkan peraturan-peraturan tertulis yang mengatur
tentang pembuangan air limbah (drainase), pemukiman pembangunan kota,
pengaturan air minum dan sebagainya.
Pada zaman ini juga diperoleh catatan bahwa telah dibangun tempat
pembuangan kotoran (latrin) umum, meskipun alasan dibuatnya latrine
tersebut bukan karena kesehatan. Dibangunnya latrine umum pada saat itu
bukan karena tinja atau kotoran manusia dapat menularkan penyakit tetapi tinja
menimbulkan bau tak sedap dan pandangan yang tidak enak. Demikian juga
masyarakat membuat sumur pada waktu itu. Alasan meraka minum air kali
yang mengalir dan sudah kotor terasa tidak enak, bukan karena minum air kali
dapat menyebabkan penyakit.
Hanlon (1974)
Pada zaman Romawi kuno telah dikeluarkan suatu peraturan yang
mengharuskan masyarakat mencatat pembangunan rumah, melaporkan adanya
binatang-binatang yang berbahaya dan binatang-binatang piaraan yang
menimbulkan bau dan sebagainya. Bahkan pada waktu itu telah ada keharusan
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 2
Ditulis pada: 4 Okt 2013|www. nurul-alya.blogspot.com
Tugas Perorangan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
By: Ta’aliyah Nurul Islami|NIM: 1351-7000-28
a) Hanlon (1964)
b) Notoatmodjo (2005)
Edwin Chadwich seorang pakar sosial sebagai ketua komisi ini akhirnya
melaporkan hasil penyelidikannya sebagai berikut:
Masyarakat hidup di suatu kondisi sanitasi yang jelek, sumur penduduk
berdekatan dengan aliran air kotor dan pembuangan kotoran manusia.
Air limbah yang mengalir terbuka tidak teratur, makanan yang dijual di
pasar banyak dirubung lalat dan kecoak. Disamping itu ditemukan
sebagian besar masyarakat miskin, bekerja rata-rata 14 jam per hari,
dengan gaji yang dibawah kebutuhan hidup. Sehingga sebagian
masyarakat tidak mampu membeli makanan yang bergizi.
Pada awal abad ke-20, Prancis kemudian diikuti oleh Belanda memproduksi
vaksin cacar yang beku dan kering dalam jumlah besar, yang diperuntukkan
setiap tahunnya untuk koloni mereka sendiri di Afrika dan Asia. Institute Lister
di London telah mengembangkan teknologi beku-kering untuk memproduksi
vaksin di awal 1950-an. Sejak itu, vaksin beku-kering cacar stabil diproduksi
komersial dengan skala besar dan telah menyebar ke negara-negara maju lain
dan kemudian ke negara-negara berkembang yang baru merdeka.
a) Pra reformasi
b) Post reformasi
Pada tahun 1997 indonesia mengalami krisis ekonomi,
kemiskinan meningkat, kemampuan daya beli masyarakat
rendah, menyebabkan akses ke pelayanan kesehatan rendah.
Kemudian dikembangkan program kesehatan untuk masyarakat
miskin yaitu JPS-BK. Tahun 1998 Indonesia mengalami
PUBLIC
BASIC CLINICAL
EMPIRICAL HEALTH POLITICAL
UNSUR SCIENCE SCIENCE
HEALTH SCIENCE SCIENCE ERA
PENGEMBANGAN ERA (1850- ERA (1900-
ERA <1850 ERA (1950- (>1900)
1900) 1950)
1900)
Gejala-gejala Bakteri & Pasien Masyarakat / Masyarakat dan
Titik berat pelayanan
penyakit penyakit (penderita) penduduk lingkungan kesehatan
Klinik & balai
Mengikuti Poliklinik / balai kesehatan
Cara
petunjuk Diagnosa pengobatan masyarakat dan RS pendidikan dan
penyelenggaraan
secara mutlak Laboratorium sebagai tempat masyarakat daerah lokasi praktik
pendidikan
dari pengajar praktik sebagai tempat
praktik
Selain pengembangan
Pengembangan
iptek kedokteran dan
masyarakat dan
Pengalaman Pengembangan masyarakat, juga
Penelitian dan Pengembangan dengan
empiris iptek dikembangkan
pengembangan laboratorium pengembangan
(historical) kedokteran bidang ilmu yang lain
tolok ukur dan
seperti ekonomi,
kriteria-kriteria
social, dan politik
c) Periode 1975-1985
Istilahnya mulai berubah menjadi penyuluh kesehatan. Saat itu
program UKS di SD diperkenalkannya dokter kecil. Saat itu
juga posyandu lahir sebagai pusat pemberdayaan dan mobilisasi
masyarakat. Sasaran program adalah perubahan perilaku
masyarakat tentang kesehatan.
d) Periode 1985-1995
Dibentuklah direktoral peran serta masyarakat, yang diberi
tugas memberdayakan masyarakat. Direktoral PMK berubah
menjadi pusat PKM, yang tugasnya penyebaran informasi,
komunikasi, kampanye dan pemasaran sosial bidang kesehatan.
Saat itu pula PKMD menjadi posyandu.
A. Epidemiologi
C. Kesehatan lingkungan
E. Gizi masyarakat
F. Kesehatan kerja
1. Pemberantasan penyakit
4. Pemberantasan vektor
B. Keragaman Negara
Saat segala pertimbangan bisa diterima secara luas dan telah menjadi agenda
pertanggungjawaban negara, tidak semua negara melakukan reaksi terhadap
hal tersebut. Fokus kesehatan masyarakat masih berada ditingkat lokal, yang
tanggungjawab dan yurisdiksinya kadang tidak jelas dan tumpang tindih.
Namun negara sendiri menjadi suatu unit yang dibentuk untuk mengatasi
masalah secara global tidak hanya sekedar hal yang terkait dengan manusia
saja.
C. Tujuan Negara
Jika saat ini kesehatan dianggap sebagai suatu hal terkait otonomi biologis
individu yang baru saja menjadi tujuan program kesehatan masyarakat, dahulu
kesehatan berarti penyaluran kebutuhan untuk pekerja dan tentara,
pengendalian jumlah penduduk, perlindungan terhadap kalangan elit tertentu,
peningkatan cadangan genetik dalam populasi serta stabilitas lingkungan.
Penelitian John Snow tentang penyebab kematian karena kolera di London pada tahun
1848-1849 dan tahun 1853-1854 telah memperlihatkan adanya asosiasi antara sumber
air minum dan kematian karena kolera di distrik-distrik yang ada di Inggris. Akhirnya
muncul teori tentang penyakit infeksi secara umum dan menyimpulkan penyakit
kolera menyebar karena adanya air yang terkontaminasi sehingga itu mendorong
perbaikan mutu penyaluran air.
SUMBER/RUJUKAN/DAFTAR_PUSTAKA