Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Ilham Ramadhan A
Rahmi Khairina
YOGYAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Sinar X pertama kali ditemukan oleh Wilhem Conrad Rontgen pada tahun
1895. Dinamakan dengan sinar-X pada waktu itu dikarenakan tidak diketahuinya
apa sebenarnya sinar tersebut, maka disebutlah dengan sinar-X. Sinar-X digunakan
untuk tujuan pemeriksaan yang tidak merusak pada material maupun manusia.
Disamping itu, sinar- X dapat digunakan dalam analisis kualitatif dan kuantitatif
material.
Pada waktu suatu material dikenai sinar X, maka intensitas sinar yang
ditransmisikan lebih rendah dari intensitas sinar datang. Hal ini disebabkan adanya
penyerapan oleh material dan juga penghamburan oleh atom-atom dalam material
tersebut. berkas sinar X yang dihamburkan tersebut ada yang saling menghilangkan
karena fasanya berbeda ada juga yang saling menguatkan karena fasanya sama.
Berkas sinar X yang saling menguatkan itulah yang disebut sebagai berkas difraksi.
Seperti kita ketahui bahwa perumusan matematika yang telah di buat oleh
Bragg tentang persyaratan yang harus dipenuhi agar berkas sinar X yang
antara elektron berkecepatan tinggi dengan logam target. Dari prinsip kerja inilah
yang kemudian dimanfaatkan dan dibuat beberapa jenis alat dengan menerapkan
Salah satu jenis alat tersebut adalah X-Ray Diffraction (XRD), alat ini
merupakan salah satu alat yang memanfaatkan prinsip dari Hukum Bragg dengan
menggunakan metode karakterisasi material yang paling tua dan yang paling sering
digunakan. Teknik ini yang digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi suatu
fasa dari kristalin di dalam suatu material dengan cara menentukan parameter
ISI
sinar-X. XRD dapat digunakan untuk menentukan fase apa yang ada didalam bahan
XRD juga dapat mengidentifikasi mineral-mineral yang berbutir halus seperti tanah
liat.
memiliki energi tinggi sekitar 200 eV sampai 1 MeV. Sinar-X dihasilkan oleh
interaksi anatara berkas elektron eksternal dengan elektron pada kulit atom.
1020 Hz dan memiliki energi 103 – 106 eV. Panjang gelombang sinar X memiliki
orde yang sama dengan jarak antar atom sehingga dapat digunakan sebagai sumber
difraksi kristal.
hampir tetap setara dengan kecepatan cahaya dalam vakum. Sinar X dihasilkan dari
perlambatan saat masuk ke dalam logam dan menyebabkan elektron pada kulit
atom logam tersebut terpental membentuk kekosongan. Elektron dengan energi
Ada dua proses yang terjadi bila seberkas sinar X ditembakkan ke sebuah
atom, yaitu (1) energi berkas sinar X terserap oleh atom, atau (2) sinar X
celah sempit, maka akan terjadi difraksi. Difraksi sinar X merupakan proses
hamburan sinar X oleh bahan kristal. Sinar X dapat didifraksikan oleh kristal
sehingga dapat digunakan untuk menentukan struktur kristal zat padat. Dengan
interaksinya dengan materi, sinar X juga dapat mengalami polarisasi linier. Berkas
Hukum Bragg merupakan dasar dari spektrometer sinar X (XRD). Difraksi sinar
X oleh sebuah materi terjadi akibat fenomena hamburan oleh tiap atom dan
Dengan demikian, syarat berkas difraksi dapat terjadi bergantung pada panjang
gelombang (), jarak antar bidang atom-atom (d), dan sudut berkas datang (θ), yang
n = 2dhklsinθ
Berdasarkan Hukum Bragg, jika seberkas sinar X di jatuhkan pada sampel kristal,
maka bidang kristal itu akan membiaskan sinar X yang memiliki panjang
gelombang sama dengan jarak antar kisi dalam kristal tersebut. Sinar yang dibiaskan
difraksi. Makin banyak bidang kristal yang terdapat dalam sampel, makin kuat
Prinsip dari alat XRD (X-ray powder diffraction) adalah sinar X yang dihasilkan
dari suatu logam tertentu memiliki panjang gelombang tertentu, sehingga dengan
memfariasi besar sudut pantulan sehingga terjadi pantulan elastis yang dapat
dideteksi. Maka menurut Hukum Bragg jarak antar bidang atom dapat dihitung
dengan data difraksi yang dihasilkan pada besar sudut – sudut tertentu. Prinsip ini di
pada struktur geometris atom atau molekul dari sebuah kristal pada sudut datang θ.
Jika beda lintasan antara sinar yang dipantulkan dari bidang yang berturut-turut
Peristiwa difraksi mungkin terjadi karena jarak antaratom dalam kristal dan
molekul berkisar antara 0,15 hingga 0,4 nm, yang bersesuaian dengan spektrum
foton antara 3 hingga 8 keV. Sesuai dengan Hukum Bragg, dengan memvariasi
sudut θ diperoleh lebar antar celah yang berbeda dalam bahan polikristalin.
Kemudian, posisi sudut dan intensitas puncak hasil difraksi digrafikkan dan
diperoleh pola yang merupakan karakteristik sampel. Setiap kristal memiliki pola
XRD yang berbeda satu sama lain yang bergantung pada struktur internal bahan.
Pola XRD ini merupakan karateristik dari masing-masing bahan sehingga disebut
XRD terdiri dari tiga bagian utama, yaitu tabung sinar-X (sumber
monokromatis), tempat obyek yang diteliti (chamber), dan detektor sinar-X. Sinar-X
dihasilkan oleh tabung sinar-X yang berisi katoda. Dengan memanaskan filamen di
beda potensial antara katoda dan anoda. Sinar-X yang dihasilkan akan bergerak dan
menembaki obyek yang berada dalam chamber. Ketika menabrak elektron dalam
obyek, dihasilkan pancaran sinar-X. Obyek dan detektor berputar untuk menangkap
dan merekam intensitas dari pantulan sinar-X. Selanjutnya, detektor merekam dan
Skema dasar dari difraktometer sinar-X terdiri dari sebuah sumber radiasi
Detektor sinar-X dapat bergerak sepanjang keliling lingkaran yang memiliki tanda
sebagai ukuran besar sudut. Pusat lingkarannya berupa tempat spesimen (chamber).
spesimen dan detektor. Celah pengumpul ini dapat membatasi radiasi yang
terhambur (bukan yang terdifraksi), mengurangi derau latar (background noise) dan
membuat arah radiasi menjadi sejajar. Detektor dan tempat spesimen secara mekanis
mengukur sudut atau membuat suatu obyek (dalam hal ini adalah detektor) berotasi
dalam posisi sudut yang tepat. Dalam set XRD, rotasi detektor melalui sudut sebesar
2:1.
2.3.1. Sinar-X
sama dengan jarak antara atom dalam kristal, menyebabkan sinar-X menjadi
salah satu teknik dalam analisa mineral (Suryanarayana dan Norton, 1998).
benda.
dengan daya tembus yang sangat besar, dan digunakan dalam proses
radiografi.
Mempunyai panjang gelombang yang pendek Yaitu : 1/10.000 panjang
zat tersebut.
pengobatan radioterapi.
1. Di dalam tabung roentgen ada katoda dan anoda dan bila katoda
5. Sinar X akan keluar dan diarahkan dari tabung melelui jendela yang
disebut diafragma,
2.3.5. Detektor
mempunyai tingkat energi yang tinggi dan menabrak elektron dalam objek
demikian, fitur dasar dari tipe percobaan dengan XRD terdiri dari produksi
dari spektra XRD. Tiap puncak yang muncul pada pola XRD mewakili satu bidang
kristal yang memiliki orientasi tertentu dalam sumbu tiga dimensi. Puncak-puncak
yang didapatkan dari data pengukuran ini kemudian dicocokkan dengan standar
difraksi sinar X untuk hampir semua jenis material. Standar ini disebut JCPDS.
Berdasarkan pola difraksi sinar X, atom-atom logam tersusun menurut salah satu
dari empat struktur dasar yaitu kubus sederhana (simple cubic, sc); kubus pusat
badan (body centered cubic, bcc); kubus terjejal (cubic closed packed, ccp); dan
1. Identifikasi puncak-puncaknya
2. Tentukan sin2 θ
bulat
4. Pilih dari hasil tahap (3) yang hasil h2+k2+l2 merupakan bilangan bulat
5. Bandingkan hasil dengan urutan nilai h2+k2+l2 untuk identifikasi kisi
Bravais
Metode difraksi sinar X adalah salah satu cara untuk mempelajari keteraturan
atom atau molekul dalam suatu struktur tertentu. Hal ini karena difraksi sinar X
termasuk tentang keadaan amorf dan kristalin polimer. Pola hamburan sinar X juga
ukuran kristalit, dan perbandingan daerah kristalin dengan daerah amorf dalam
sampel polimer.
organ-organ dalam tubuh karena memiliki daya tembus yang cukup besar. XRD
yang berbutir halus seperti tanah liat, dan penentuan dimensi-dimensi sel satuan.
Sementara itu, kekurangannya adalah untuk obyek berupa kristal tunggal sangat
sulit mendapatkan senyawa dalam bentuk kristalnya. Sedangkan untuk objek berupa
dalam bentuk kristalnya. Sedangkan untuk obejek yang berupa bubuk (powder) sulit
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Difraksi sinar X merupakan proses hamburan sinar X oleh bahan kristal. Dasar
bentuk Hukum Bragg, dimana syarat berkas difraksi dapat terjadi bergantung pada
panjang gelombang (l), jarak antar bidang atom-atom (d), dan sudut berkas datang
(θ). Alat yang digunakan untuk mengukur dan mempelajari difraksi sinar X
objek (chamber), dan detektor. Difraksi sinar X memberikan ilustrasi bahwa secara
memiliki keteraturan susunan atom. Oleh sebab itu, XRD adalah salah satu cara
untuk mempelajari keteraturan atom atau molekul dalam suatu struktur tertentu,
3.2. SARAN
sebagai mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dari instrumen tersebut dan
langsung instrumen XRD-nya dan semoga tidak puas dengan hanya membaca
kesalahan, oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran agar menjadi perbaikan di
DAFTAR PUSTAKA
http//catatanradiograf.blogspot.com/2010/02/proses-pembentukan-sinar-
Handono, A., Harjana. 2004. Fisika Zat Padat I. Jurusan Fisika UNS: Surakarta.
Irvina, F., Astuti, D.W., Fatimah, Luthfiana, N.H., Maharani, R., Maestuti, N., dan
UNS: Surakarta.
http://materialcerdas.wordpress.com/teori-dasar/difraksi-2/ 26/10/2015 at
21.30pm
http://akudanduniakusajatitik.blogspot.com/2012/06/x-ray-diffraction-part-