Hal 16-31 - Ang Sandera
Hal 16-31 - Ang Sandera
Oleh
Abstrack
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan sistem informasi akuntansi dalam
pembayaran klaim asuransi meninggal dunia pada PT Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya Distrik Kediri.
Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif untuk mengetahui dan mengevaluasi penerapan
dan pelaksanaan sistem informasi akuntansi dalam pembayaran klaim asuransi meninggal dunia
yang kemungkinan masih terdapat kelemahan-kelemahan. Adapun analisis yang dilakukan
mencakup: analisis struktur organisasi dan bagian yang terkait, analisis dokumen yang
digunakan, analisis teknologi yang digunakan dan analisis prosedur yang diterapkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pembayaran klaim, PT Asuransi Jiwa Bumi
Asih Jaya membedakannya menjadi dua, yaitu klaim tahapan dan klaim meninggal dunia. Pada
dasarnya, prosedur pembayaran yang diterapkan untuk dua jenis klaim tersebut sama. akan
tetapi untuk persetujuan klaim meninggal dunia harus melalui kantor cabang walaupun
pengajuannya dilakukan di kantor distrik. Sedangkan untuk klaim tahapan, kewenangan
pembayarannya telah ada pada kantor distrik sepenuhnya.
1. PENDAHULUAN
suatu jaringan prosedur yang dibuat setidaknya dua orang berfungsi mencapai
menurut pola yang terpadu untuk satu sasaran tertentu atau serangkaian
melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”. sasaran.”
“Prosedur adalah suatu urutan kegiatan Menurut Malayu S.P Hasibuan
klerikal, biasanya melibatkan beberapa (2005:128), struktur organisasi adalah “suatu
orang dalam satu departemen atau lebih, gambar yang menggambarkan tipe
yang dibuat untuk menjamin penanganan organisasi, pendepartemenan organisasi
secara seragam transaksi perusahaan yang kedudukan dan jenis wewenang pejabat,
terjadi berulang-ulang”. bidang dan hubungan pekerjaan, garis
Barry E. Cushing (1992:17) perintah dan tanggung jawab, rentang
menyatakan: “Sistem informasi akuntansi kendali dan sistem pimpinan organisasi.”
didefinisikan sebagai kumpulan manusia dan Barry E. Cushing (1992:34), menjelaskan:
sumber-sumber modal di dalam suatu Dalam organisasi yang besar dan kompleks
organisasi yang bertanggung jawab untuk (rumit), tujuannya biasanya dibagi dalam
penyiapan informasi keuangan dan juga beberapa sub tujuan atau tujuan antara,
informasi yang diperoleh dari pengumpulan dimana masing-masing ditugaskan kepada
dan pengolahan data transaksi”. George H. berbagai sub unit organisasi. Setiap sub
Bodnar dan William S. Hopwood (2000:1) tujuan dapat dibagi lebih lanjut ke dalam sub
menyatakan: Sistem informasi akuntansi tujuan-sub tujuan yang lebih kecil lagi dan
(SIA) adalah kumpulan sumberdaya, seperti seterusnya ke bawah sampai pada tingkat
manusia dan peralatan, yang diatur untuk struktur organisasi paling rendah. Pola
mengubah data menjadi informasi. Informasi pembagian tujuan (goal) dan tugas (task)
ini dikomunikasikan kepada beragam organisasi dalam sub-sub ini dan penugasan
pengambil keputusan. SIA mewujudkan ke dalam serangkaian tujuan tingkat yang
perubahan ini apakah secara manual atau lebih rendah. Tugas (task) ini disebut suatu
terkomputerisasi. Steven A. Moscove dalam hierarchi struktur organisasi. Sedangkan
Zaki Baridwan (2002:4) menyatakan: Sistem Joseph W. Wilkinson (1993:47), menyatakan:
informasi akuntansi adalah suatu komponen Struktur organisasi formal dapat
organisasi yang mengumpulkan, didefinisikan sebagai susunan hirarkis tugas-
menggolongkan, mengolah, menganalisa, tugas suatu perusahaan serta wewenang
dan mengkomunikasikan informasi keuangan untuk memastikan bahwa tugas-tugas
yang relevan untuk pengambilan keputusan tersebut terlaksana. Jadi, struktur ini
kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi menetapkan hubungan diantara berbagai
pajak, investor dan kreditur) dan pihak-pihak tugas dan wewenang yang dilimpahkan
dalam (terutama manajemen). Menurut kepada berbagai posisi dan tingkat
Amin Widjaja Tunggal (1993:1), “Sistem manajerial.
informasi akuntansi adalah kumpulan Zaki Baridwan (2000:16), menyatakan
manusia dan sumber-sumber modal di dalam bahwa: Untuk menentukan tugas dan
suatu organisasi, yang bertanggung jawab tanggung jawab setiap bagian dalam
untuk penyiapan informasi dan juga organisasi, perlu disusun deskripsi jabatan
informasi yang diperoleh dari pengumpulan yang berisi tugas dan wewenang setiap
dan pengolahan data transaksi”. bagian dengan menunjukkan nama jabatan
Menurut Barry E. Cushing (1992:34), dan berisi penjelasan fungsi setiap bagian
“organisasi dapat diartikan sebagai cara dalam organisasi. Deskripsi jabatan ini
dimana kegiatan orang dikoordinasikan berguna sebagai alat untuk memisahkan
untuk mencapai suatu tujuan”. J. Brooks tugas dan wewenang setiap bagian sehingga
Heckert dan James D. Willson dalam Zaki akan terhindar adanya kesimpangsiuran
Baridwan (2002:23), menyatakan: fungsi setiap bagian dalam organisasi. Agar
“Organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu setiap karyawan mengetahui tugas dan
kelompok individu yang bekerja sama untuk wewenangnya maka deskripsi jabatan yang
mencapai suatu tujuan yang sama.” disusun harus diperbanyak dan dibagikan
Sedangkan Gibson, Ivancevich, dan Donnelly pada setiap karyawan yang berkepentingan.
(1996:6), menyatakan:“Suatu organisasi Yang dimaksud dengan records management
adalah suatu unit terkoordinasi terdiri adalah kegiatan yang berhubungan dengan
bukti transaksi yang digunakan dalam sistem pengiriman untuk mengirim barang-
akuntansi. Kegiatan ini dimulai dengan barang dan penggunaan surat
menentukan bukti transaksi apa saja yang permintaan pembelian agar dibelikan
diperlukan, bagaimana memprosesnya dan barang-barang yang dibutuhkan.
berakhir dengan menentukan cara 7. Untuk memudahkan penyusunan
pengarsipan dan pemusnahan bukti-bukti rencana-rencana kegiatan, penilaian
itu. Secara terinci, records management hasil-hasilnya dan penyesuaian
meliputi: rencana-rencana.
1. Merencanakan bukti transaksi yang 8. Peranan ini dapat dilihat dari
dibutuhkan, termasuk menentukan penggunaan rencana produksi yang
jumlah tembusannya, jenis kertas akan digunakan untuk menilai
yang digunakan, ukuran-ukurannya kegiatan produksi, kemudian kalau
dan warna untuk setiap tembusan. diperlukan mengadakan perubahan
2. Menentukan jumlah kebutuhan terhadap rencana tadi.
setiap bukti transaksi untuk setiap
periode, sehingga pembelian dan Dalam merancang formulir, dapat
persediaannya sesuai dengan digunakan suatu checklist. Kebutuhan
kebutuhan. informasi setiap organisasi akan berbeda,
3. Menentukan cara-cara yang akan sehingga checklist berikut ini dapat digunakan
dipakai untuk sortir dan pengarsipan. sebagai dasar menyusun formulir yang sesuai
4. Menentukan jangka waktu (lamanya) dengan perusahaan yang akan menyusun
penyimpanan setiap bukti transaksi, formulirnya. Selain memperhatikan hal-hal
dan jadwal pemusnahan dokumen- dalam perancangan formulir, perlu juga
dokumen yang sudah tidak memperhatikan pengawasan dalam
diperlukan lagi. penggunaan formulir. Dengan pengawasan
Menurut Mulyadi (2001:75), “formulir formulir, akan dapat ditentukan jenis
adalah secarik kertas yang memiliki ruang informasi yang perlu dikumpulkan, cara
untuk diisi”. Sedangkan menurut Barry E. proses dan penyimpanannya. Selain itu
Cushing (1992:56), “suatu formulir (form) pengawasan formulir juga berguna dalam
adalah dokumen yang dicetak lebih dulu membatasi jenis dan jumlah formulir yang
dengan judul dan spasi/ruangan untuk digunakan sehingga dapat dihindari adanya
pemasukan data”. Joseph W. Wilkinson pemborosan akibat informasi yang sama
(1993:263) menyatakan bahwa: “Form adalah dicatat dalam lebih dari satu formulir.
wahana untuk menangkap dan mencatat data Dengan meluasnya pemakaian
secara terstruktur”. Menurut Cecil Gillespie komputer untuk menjalankan bisnis,
dalam Zaki Baridwan (2002:8), fungsi formulir pemakaian formulir elektronik (electronic
dan dokumen-dokumen adalah sebagai form) menjadi umum dan meluas dalam
berikut: bisnis. Formulir elektronik merupakan ruang
1. Untuk menentukan hasil kegiatan yang ditayangkan dalam layar komputer yang
perusahaan. digunakan untuk menangkap data yang akan
2. Peranan ini dapat dilihat dari diolah dalam pengolahan data elektronik.
pekerjaan membuat distribusi dan Penggunaan formulir elektronik sebagai
pembuatan laporan-laporan untuk media untuk menangkap data yang akan
pimpinan. diolah dalam pengolahan data elektronik
3. Untuk menjaga aktiva-aktiva dan memiliki manfaat berikut ini.
utang-utang perusahaan. 1. Tidak Pernah Kehabisan Formulir. Jika
4. Peranan ini dapat dilihat dari perusahaan menggunakan formulir
penggunaan rekening-rekening kertas, operasi bisnis dapat terhenti jika
sehingga dapat diketahui saldo perusahaan kehabisan formulir. Tidak
masing-masing rekening. demikian halnya dengan formulir
5. Untuk memerintahkan mengerjakan elektronik, penawaran selalu sama
suatu pekerjaan. dengan permintaan.
6. Peranan ini dapat dilihat antara lain 2. Tidak Pernah Ketinggalan Jaman. Jika
dari penggunaan surat perintah kebutuhan dan peraturan berubah
jauh lebih tinggi daripada pertanggungan yang yang disebabkan oleh kematian. Oleh karena
kemungkinan terjadinya kerugian kecil. Selain adanya risiko yang demikian, maka timbul
itu, biasanya pihak penanggung juga kesadaran untuk bekerjasama menghindarkan
memperhitungkan nilai waktu uang yang dan mengurangi akibat dari risiko tersebut.
dibayarkan oleh pihak tertanggung. Kerjasama ini dikoordinir oleh perusahaan
Periodisasi pembayaran premi sangat asuransi jiwa dengan menyebarkan risiko
tergantung pada perjanjian yang sudah kepada orang-orang yang mau bekerjasama.
dituangkan di dalam polis asuransi. Periodisasi Penyebaran ini dilakukan dengan memungut
dapat bulanan, triwulan, semesteran atau premi dari orang banyak dalam jumlah kecil
tahunan. sehingga dalam jangka waktu yang lama akan
A. Hasymi Ali, dkk (2007:55) terhimpun dana besar. Dari dana inilah
menyatakan bahwa klaim adalah diambil sejumlah uang untuk santunan
“permohonan atau tuntutan seorang pemilik kepada yang terkena risiko.
polis terhadap perusahaan asuransi untuk Mengenai pengertian perusahaan
pembayaran santunan sesuai dengan pasal- asuransi jiwa, Undang-undang No.2 Tahun
pasal dari sebuah polis.” Herman Darmawi 1992 seperti dalam Herman Darmawi
(2001:46-47), menjelaskan bahwa: Ada dua (2001:73) menyebutkan bahwa “Perusahaan
tindakan dasar yang terbuka bagi perusahaan asuransi jiwa adalah perusahaan yang
asuransi jika dikonfrontasikan dengan suatu memberikan jasa dalam penanggulangan
klaim, yaitu membayar atau menolaknya. risiko yang dikaitkan dengan hidup atau
Dalam kebanyakan kegiatan hanya sedikit matinya seseorang yang dipertanggungkan.”
masalah sehubungan dengan jumlah Sedangkan menurut A. Hasymi Ali, dkk
pembayaran santunan (klaim) itu. Karena itu (2007:184), perusahaan asuransi jiwa adalah
pembayaran kerugian adalah prosedur biasa. “suatu organisasi yang disahkan oleh negara
Tetapi pada hal-hal lain bahwa perusahaan yang bertujuan memberikan perlindungan
asuransi merasa tidak perlu membayar asuransi jiwa dan pembayaran-pembayaran
tuntutan maka penanggung akan menolak tahunan.
tanggung jawabnya dan mendebat tuntutan
itu. 5. METODOLOGI PENELITIAN
Menurut Undang-undang No. 2
Tahun 1992 tentang usaha perasuransian Untuk memperoleh data yang
dalam Y. Sri Susilo, dkk (2000:211), “asuransi diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti
jiwa adalah suatu jasa yang diberikan oleh melakukan pengambilan data pada PT
perusahaan asuransi dalam penanggulangan Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya Distrik Kediri,
risiko yang dikaitkan dengan jiwa atau yang berlokasi di Jalan Letjen Suparman No.10
meninggalnya seorang yang Kediri. Untuk menghadapi masalah yang ada
dipertanggungkan.” Sedangkan A. Abbas pada perusahaan, penelitian ini menggunakan
Salim (2005:25), menyatakan: Asuransi jiwa analisis kualitatif. Dengan teknik ini, penulis
adalah asuransi yang bertujuan menanggung dapat mengetahui dan mengevaluasi
orang terhadap kerugian finansial tak terduga penerapan dan pelaksanaan sistem informasi
yang disebabkan karena meninggalnya terlalu akuntansi dalam pembayaran klaim asuransi
cepat atau hidupnya terlalu lama. Selain itu meninggal dunia yang kemungkinan masih
Herman Darmawi (2001:73) berpendapat terdapat kelemahan-kelemahan. Adapun
bahwa: “Sifat dasar asuransi jiwa, adalah analisis yang dilakukan mencakup:
proteksi terhadap kerugian finansial akibat 1. Analisis struktur organisasi dan
hilangnya kemampuan menghasilkan bagian yang terkait.
pendapatan yang disebabkan oleh kematian, 2. Analisis dokumen yang digunakan.
maupun usia lanjut. Proteksi tersebut dapat 3. Analisis teknologi yang digunakan.
diperoleh dari perusahaan asuransi jiwa.” 4. Analisis prosedur yang diterapkan.
Dalam asuransi jiwa, yang dipertanggungkan
adalah yang disebabkan oleh kematian. Jadi
sifat dasarnya adalah perlindungan terhadap
kerugian finansial akibat hilangnya
kemampuan untuk menghasilkan pendapatan
diharapkan dapat meningkatkan efektifitas membantu. Karena data dari semua polis
karyawan, karena tidak perlu membuka per seluruh nasabah telah tersimpan seluruhnya,
lembar untuk memeriksa kelengkapan termasuk pembayaran premi yang dilakukan
berkas. Formulir ini dibuat rangkap 2 (dua), dan jumlah nilai klaim yang akan
lembar 1 sebagai syarat pengajuan kepada diterimanya, maka bila ada pengajuan klaim,
kantor cabang, lembar 2 untuk arsip kantor tinggal melihat data nasabah dengan
distrik. memasukkan kode berupa nomor polisnya.
Pada saat bagian klaim selesai Selain itu, teknologi ini memungkinkan
menghitung nilai klaim, sebaiknya dibuat kantor distrik dapat mengetahui dengan
Bukti Pengeluaran Uang Klaim (BPUK). BPUK cepat status calon tertanggung atas
berisi nama pengaju klaim, jumlah yang persetujuan terhadap permohonan asuransi
harus dibayarkan beserta rinciannya, dan yang dilakukan oleh kantor cabang. Untuk
diberi nomor urut dan tanggal. BPUK ini itu, perusahaan hendaknya dapat
selanjutnya disampaikan kepada kepala tata menggunakan teknologi ini dengan baik dan
usaha untuk diverifikasi, kemudian optimal. Selain itu, agar perangkat teknologi
diotorisasi oleh district manager. BPUK terus dikembangkan sesuai dengan
dibuat rangkap tiga, lembar 1 sebagai arsip perkembangan teknologi dan kebutuhan
kasir, lembar 2 untuk nasabah dan lembar 3 usaha asuransi.
sebagai arsip kepala tata usaha. Kemudian Salah satu alasan utama orang
BPUK dapat dijadikan sebagai alat membeli asuransi jiwa karena sejumlah
pengendalian intern oleh pimpinan. pertanggungan yang dibutuhkan ketika si
Data dalam Kwitansi Pembayaran tertanggung meninggal. Dalam rangka
Klaim (contoh terlampir) di bagian kasir memenuhi tanggungjawab mereka terhadap
sudah tepat, akan tetapi sebaiknya kwitansi pemilik polis dan ahli waris, maka pihak
tersebut hanya berisi data penerima uang, asuransi harus mengambil langkah-langkah
jumlah dan kepentingan uang seperti pemastian bahwa pembayaran dilakukan
kwitansi pada umumnya, sedangkan secepatnya kepada pihak yang
mengenai uraian perincian jumlahnya dapat membutuhkan. Prosedur yang baik
dimasukkan pada Bukti Pengeluaran Uang dirancang untuk menyeimbangkan antara
Klaim (BPUK). Sehingga kwitansi yang semula hak ahli waris untuk mendapatkan
berukuran besar (21 X 28 cm) dapat pertanggungan dengan segera dan
dikurangi menjadi ukuran sedang (15 X 10 kebutuhan pihak asuransi untuk memeriksa
cm). Dengan demikian dapat mengurangi validitas dari klaim tersebut. Prosedur dalam
biaya pencetakan. pembayaran klaim asuransi meninggal dunia
Perangkat teknologi sudah sangat pada PT Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya pada
memadai dan menunjang kegiatan umumnya berjalan baik. Akan tetapi masih
operasional perusahaan. Pemanfaatannya terdapat kelemahan pada kurangnya
sudah baik karena telah dapat membantu penggunaan dokumen. Pembuatan Formulir
perusahaan, dalam hal ini adalah karyawan Pengajuan Klaim dibuat oleh bagian klaim
dalam menjalankan tugasnya. Pengawasan pada saat nasabah mengajukan klaimnya.
akan program ini baik karena sebelum Bagian klaim terlebih dahulu harus
menjalankan program ini, karyawan harus memeriksa kelengkapan persyaratan yang
memasukkan user name dan password. Hal dibutuhkan, jika sudah lengkap melakukan
ini baik untuk menghindari adanya pihak lain investigasi lapangan untuk memastikan
yang tidak berkepentingan untuk mengakses tertanggung benar-benar meninggal dunia.
program ini dan data yang ada didalamnya. Kemudian Formulir Pengajuan Klaim beserta
Selain itu, penggunaan teknologi yang sudah persyaratan dan hasil investigasi lapangan
online antar seluruh kantor cabang maupun diserahkan kepada kepala tata usaha untuk
distrik juga memberikan nilai tambah bagi diperiksa kelengkapannya dan kemudian
perusahaan. Dengan teknologi komunikasi dikirim kepada kantor cabang untuk
ini, membuat hubungan antar kantor yang mendapat persetujuan klaim. Usulan
tersebar di seluruh Indonesia dapat dengan prosedur selanjutnya adalah pembuatan
mudah dilakukan. Dalam pelayanan Bukti Pengeluaran Uang Klaim (BPUK), BPUK
pembayaran klaim, teknologi ini sangat dibuat oleh bagian klaim pada saat
menghitung nilai klaim. BPUK ini selanjutnya tabel contoh tingkat pembayaran nilai klaim.
diserahkan kepada kepala tata usaha untuk Dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa
diverifikasi kemudian diotorisasi oleh district perusahaan asuransi memberikan
manager. Kemudian kasir membayar uang perlindungan kepada nasabahnya atas risiko
sesuai dengan jumlah yang tertera di BPUK yang mungkin terjadi. Antara lain meninggal
dan membubuhkan cap “TELAH DIBAYAR” dunia, cacat tetap serta sebagian ataupun
pada BPUK tersebut, kemudian mengisi rawat inap di rumah sakit akibat kecelakaan.
Kwitansi Pembayaran Klaim. BPUK lembar 2 Diketahui juga bahwa terdapat pembedaan
dan kwitansi lembar 2 diserahkan kepada nilai klaim sesuai dengan risiko yang terjadi.
penerima uang, dan BPUK lembar 1 dan Dengan adanya perbedaan ini menuntut
kwitansi lembar 1 diarsip oleh kasir. personil yang menangani klaim harus cermat
Selanjutnya BPUK dan Kwitansi Pembayaran dan teliti terhadap perhitungan yang ada.
Klaim dapat dijadikan sebagai bukti jika ada Dalam hal penolakan klaim, perusahaan
pemeriksaan oleh pimpinan. Untuk memiliki beberapa perkecualian, yaitu jika
pembayaran klaim meninggal dunia, asuransinya telah mempunyai nilai tunai dan
perusahaan dalam hal ini Kantor Distrik tertanggung meninggal dunia akibat:
Kediri, masih belum mempunyai 1. Bunuh diri dalam jangka waktu 2
kewenangan. Kewenangan masih berada (dua) tahun sejak mulai asuransi atau
pada kantor cabang. Sebaiknya kantor distrik sejak pemulihan polis.
meminta kewenangan pembayaran klaim 2. Dihukum mati oleh lembaga
meninggal dunia dari kantor cabang. peradilan yang berwenang.
Pelimpahan wewenangan ini tentunya akan 3. Terlibat dalam perkelahian dan tidak
berpengaruh baik pada pelayanan kepada sebagai orang yang
nasabah. Karena jika persetujuan klaim harus mempertahankan diri.
melalui kantor cabang, dikhawatirkan akan 4. Perbuatan kejahatan yang dilakukan
memerlukan waktu yang lama dan dapat oleh tertanggung.
mempengaruhi pelayanan kepada nasabah. 5. Kecelakaan segala bentuk
Untuk itu, sebaiknya kantor distrik juga harus penerbangan non komersil dimana
mempersiapkan kemampuannya untuk tertanggung pada saat itu bertindak
menjalankan prosedur-prosedur seperti yang selaku pilot/awak.
dilakukan oleh kantor cabang. Salah satu hal 6. Perbuatan yang dilakukan dengan
yang dilakukan dalam penanganan klaim sengaja atau kekhilafan besar atau
meninggal dunia adalah pemberitahuan keterlibatan oleh salah satu dari
kepada seluruh kantor distrik di seluruh mereka yang berkepentingan dalam
Indonesia bahwa ada tertanggung yang polis (pemegang polis/yang
meninggal dunia. Pemberitahuan ini dapat ditunjuk).
dilakukan oleh kantor distrik tanpa harus 7. Perusahaan akan membayarkan 50 %
dilakukan oleh kantor cabang mengingat dari uang pertanggungan, jika
teknologi komunikasi yang digunakan telah meninggal dunia akibat
memadai. Dapat juga dengan penganiayaan, perbuatan kekerasan
mempersiapkan personil-personil yang dalam pemberontakan, huru-hara,
handal. Cara-cara tersebut tentunya dengan pengacauan atau perbuatan teror.
memperhatikan kemampuan finansial 8. Dalam keadaan luar biasa (force
perusahaan dibandingkan dengan skala majeur) seperti keadaan perang,
kegiatan perusahaan yang telah berjalan. bencana alam atau krisis ekonomi
Selain itu, hal penting yang harus dilakukan nasional, terlebih dahulu harus
perusahaan di kantor distrik adalah melalui rapat direksi.
melakukan cek lapangan untuk memastikan Perkecualian diatas menuntut personil
bahwa tertanggung benar-benar meninggal yang melaksanakan investigasi lapangan
dunia dan tanpa ada unsur rekayasa. untuk benar-benar memastikan mengenai
Sedangkan besarnya nilai pemberian penyebab tertanggung meninggal dunia,
manfaat, setiap premi berbeda-beda sesuai sehingga sebaiknya perusahaan juga
dengan perhitungan risiko yang memberikan dukungan terhadap kinerja
kemungkinan terjadi. Berikut ini disajikan karyawannya. Dengan demikian perusahaan