Anda di halaman 1dari 16

Cahaya Aktiva, Vol. 02, No.

01, Maret 2012 Ang Sandera Widjajakoesoema

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM


PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI

Oleh

Ang Sandera Widjajakoesoema

Abstrack

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan sistem informasi akuntansi dalam
pembayaran klaim asuransi meninggal dunia pada PT Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya Distrik Kediri.
Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif untuk mengetahui dan mengevaluasi penerapan
dan pelaksanaan sistem informasi akuntansi dalam pembayaran klaim asuransi meninggal dunia
yang kemungkinan masih terdapat kelemahan-kelemahan. Adapun analisis yang dilakukan
mencakup: analisis struktur organisasi dan bagian yang terkait, analisis dokumen yang
digunakan, analisis teknologi yang digunakan dan analisis prosedur yang diterapkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pembayaran klaim, PT Asuransi Jiwa Bumi
Asih Jaya membedakannya menjadi dua, yaitu klaim tahapan dan klaim meninggal dunia. Pada
dasarnya, prosedur pembayaran yang diterapkan untuk dua jenis klaim tersebut sama. akan
tetapi untuk persetujuan klaim meninggal dunia harus melalui kantor cabang walaupun
pengajuannya dilakukan di kantor distrik. Sedangkan untuk klaim tahapan, kewenangan
pembayarannya telah ada pada kantor distrik sepenuhnya.

Kata kunci : sistem informasi akuntansi, pembayaran klaim asuransi

1. PENDAHULUAN

Perkembangan dunia usaha yang Salah satu bentuk informasi yang


semakin dinamis menuntut manajemen memegang peranan penting adalah
perusahaan harus mampu mengoptimalkan informasi yang dihasilkan oleh sistem
sumber daya-sumber daya yang dimiliki. informasi akuntansi. Sistem informasi
Pengoptimalan sumber daya-sumber daya ini akuntansi dapat digunakan sebagai sarana
selain agar dapat bersaing dengan pengendalian, pengawasan, dan pengaturan
perusahaan lain, juga agar dapat mencapai semua aktivitas dan kegiatan operasional
tujuan perusahaan itu sendiri. Salah satu perusahaan agar tidak menyimpang dari
sumber daya yang harus dapat dioptimalkan ketentuan yang telah ditetapkan. Menyadari
adalah informasi. Informasi sangat penting pentingnya peranan sistem informasi
untuk digunakan oleh pihak manajemen akuntansi dalam mengawasi berjalannya
dalam rangka pengambilan keputusan.
prosedur-prosedur dalam kegiatan
Dengan adanya informasi yang lengkap dan
operasionalnya, maka perlu disusun sebuah
akurat, akan dapat mengurangi sistem yang baik dan sesuai dengan kondisi
ketidakpastian terhadap tindakan yang akan perusahaan.
dilakukan manajemen.

Politeknik Cahaya Surya Kediri


16
Cahaya Aktiva, Vol. 02, No. 01, Maret 2012 Ang Sandera Widjajakoesoema

PT asuransi jiwa sebagai perusahaan berbagai bagiannya dan penelaahan bagian


yang bergerak di bidang asuransi jiwa, itu sendiri serta hubungan antar bagian
tentunya juga menerapkan suatu sistem untuk memperoleh pengertian yang tepat
informasi akuntansi dalam pembayaran dan pemahaman arti keseluruhan.
klaim kepada nasabahnya. Disinilah sistem Sedangkan menurut M.D.J Al-Barry dan
informasi akuntansi dalam pembayaran Sofyan Hadi A. T. (2000:25), analisis adalah:
klaim diharapkan berperan dalam kegiatan “uraian; kupasan mendalam; kajian
operasional perusahaan. Sistem informasi mendalam; memisahkan masalah ke dalam
akuntansi ini perlu untuk selalu ditinjau bagian-bagiannya/ untuk mencapai
ulang penerapan dan pelaksanaannya. Sebab pengertian yang mendasar.”
pembayaran klaim ini mempengaruhi Ada berbagai macam definisi
keefektifan dan keefisienan dalam kegiatan mengenai sistem dan prosedur. Berikut ini
operasional perusahaan dan pencapaian disajikan beberapa definisi yang berbeda:
tujuan perusahaan. Selain itu, pembayaran Menurut W. Gerald Cole dalam Zaki
klaim ini berhubungan langsung dengan Baridwan (2002:3), yaitu: “Sistem adalah
nasabah. Oleh karena itu, pelayanan kepada suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang
nasabah tidak boleh dilupakan, mengingat saling berhubungan yang disusun sesuai
nasabah merupakan sumber penghasilan dengan suatu skema yang menyeluruh,
bagi perusahaan. Untuk itulah perlu untuk melaksanakan suatu kegiatan atau
diterapkan dan dilaksanakan prosedur yang fungsi utama dari perusahaan”. Sedangkan
selain efektif dan efisien, juga memuaskan “Prosedur adalah suatu urut-urutan
bagi nasabah. pekerjaan kerani (clerical), biasanya
melibatkan beberapa orang dalam satu
2. RUMUSAN MASALAH bagian atau lebih, disusun untuk menjamin
adanya perlakuan yang seragam terhadap
Untuk lebih meningkatkan pelayanan transaksi-transaksi perusahaan yang sering
dalam pembayaran klaim yang efektif dan terjadi”. Steven A. Moscove dalam Zaki
efisien bagi perusahaan serta yang baik bagi Baridwan (2002:4), menyatakan: “Sistem
nasabah, perlu diteliti prosedur yang ada adalah suatu kesatuan (entity) yang terdiri
pada perusahaan. Maka dari itu, dalam dari bagian-bagian (disebut subsistem) yang
penelitian ini dapat disusun suatu rumusan saling berkaitan dengan tujuan untuk
masalah, yakni: “Bagaimanakah Penerapan mencapai tujuan-tujuan tertentu”. Menurut
dan Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart
dalam Pembayaran Klaim Asuransi Meninggal (2006:2), menyatakan: Sistem adalah
Dunia pada PTAsuransi Jiwa Bumi Asih Jaya rangkaian dari dua atau lebih komponen-
Distrik Kediri?”. komponen yang saling berhubungan, yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem hampir selalu terdiri dari beberapa
3. TUJUAN PENELITIAN subsistem kecil, yang masing-masing
melakukan fungsi khusus yang penting untuk
Penelitian ini bertujuan untuk dan mendukung bagi sistem yang lebih
menganalisis penerapan dan pelaksanaan besar, tempat mereka berada. Joseph W.
sistem informasi akuntansi dalam Wilkinson (1993:3), menyatakan: “Sistem
pembayaran klaim asuransi meninggal dunia adalah suatu kerangka kerja terpadu yang
pada PT Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya Distrik mempunyai satu sasaran atau lebih”.
Kediri. “Prosedur adalah rangkaian langkah spesifik
yang harus dilalui dalam siklus pemrosesan
4. TINJAUAN PUSTAKA data. Prosedur dapat dilaksanakan oleh
manusia sepenuhnya, oleh komputer
Penyelidikan terhadap suatu peristiwa sepenuhnya, atau gabungan dari keduanya.
(karangan, perbuatan, dan sebagainya) Biasanya, tetapi tidak selalu, suatu prosedur
untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya memiliki lebih dari satu tugas utama.
(sebab-musabab, duduk perkaranya, dan Mulyadi (2001:5) mendefinisikan sistem dan
sebagainya); penguraian suatu pokok atas prosedur sebagai berikut: “Sistem adalah

Politeknik Cahaya Surya Kediri


17
Cahaya Aktiva, Vol. 02, No. 01, Maret 2012 Ang Sandera Widjajakoesoema

suatu jaringan prosedur yang dibuat setidaknya dua orang berfungsi mencapai
menurut pola yang terpadu untuk satu sasaran tertentu atau serangkaian
melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”. sasaran.”
“Prosedur adalah suatu urutan kegiatan Menurut Malayu S.P Hasibuan
klerikal, biasanya melibatkan beberapa (2005:128), struktur organisasi adalah “suatu
orang dalam satu departemen atau lebih, gambar yang menggambarkan tipe
yang dibuat untuk menjamin penanganan organisasi, pendepartemenan organisasi
secara seragam transaksi perusahaan yang kedudukan dan jenis wewenang pejabat,
terjadi berulang-ulang”. bidang dan hubungan pekerjaan, garis
Barry E. Cushing (1992:17) perintah dan tanggung jawab, rentang
menyatakan: “Sistem informasi akuntansi kendali dan sistem pimpinan organisasi.”
didefinisikan sebagai kumpulan manusia dan Barry E. Cushing (1992:34), menjelaskan:
sumber-sumber modal di dalam suatu Dalam organisasi yang besar dan kompleks
organisasi yang bertanggung jawab untuk (rumit), tujuannya biasanya dibagi dalam
penyiapan informasi keuangan dan juga beberapa sub tujuan atau tujuan antara,
informasi yang diperoleh dari pengumpulan dimana masing-masing ditugaskan kepada
dan pengolahan data transaksi”. George H. berbagai sub unit organisasi. Setiap sub
Bodnar dan William S. Hopwood (2000:1) tujuan dapat dibagi lebih lanjut ke dalam sub
menyatakan: Sistem informasi akuntansi tujuan-sub tujuan yang lebih kecil lagi dan
(SIA) adalah kumpulan sumberdaya, seperti seterusnya ke bawah sampai pada tingkat
manusia dan peralatan, yang diatur untuk struktur organisasi paling rendah. Pola
mengubah data menjadi informasi. Informasi pembagian tujuan (goal) dan tugas (task)
ini dikomunikasikan kepada beragam organisasi dalam sub-sub ini dan penugasan
pengambil keputusan. SIA mewujudkan ke dalam serangkaian tujuan tingkat yang
perubahan ini apakah secara manual atau lebih rendah. Tugas (task) ini disebut suatu
terkomputerisasi. Steven A. Moscove dalam hierarchi struktur organisasi. Sedangkan
Zaki Baridwan (2002:4) menyatakan: Sistem Joseph W. Wilkinson (1993:47), menyatakan:
informasi akuntansi adalah suatu komponen Struktur organisasi formal dapat
organisasi yang mengumpulkan, didefinisikan sebagai susunan hirarkis tugas-
menggolongkan, mengolah, menganalisa, tugas suatu perusahaan serta wewenang
dan mengkomunikasikan informasi keuangan untuk memastikan bahwa tugas-tugas
yang relevan untuk pengambilan keputusan tersebut terlaksana. Jadi, struktur ini
kepada pihak-pihak luar (seperti inspeksi menetapkan hubungan diantara berbagai
pajak, investor dan kreditur) dan pihak-pihak tugas dan wewenang yang dilimpahkan
dalam (terutama manajemen). Menurut kepada berbagai posisi dan tingkat
Amin Widjaja Tunggal (1993:1), “Sistem manajerial.
informasi akuntansi adalah kumpulan Zaki Baridwan (2000:16), menyatakan
manusia dan sumber-sumber modal di dalam bahwa: Untuk menentukan tugas dan
suatu organisasi, yang bertanggung jawab tanggung jawab setiap bagian dalam
untuk penyiapan informasi dan juga organisasi, perlu disusun deskripsi jabatan
informasi yang diperoleh dari pengumpulan yang berisi tugas dan wewenang setiap
dan pengolahan data transaksi”. bagian dengan menunjukkan nama jabatan
Menurut Barry E. Cushing (1992:34), dan berisi penjelasan fungsi setiap bagian
“organisasi dapat diartikan sebagai cara dalam organisasi. Deskripsi jabatan ini
dimana kegiatan orang dikoordinasikan berguna sebagai alat untuk memisahkan
untuk mencapai suatu tujuan”. J. Brooks tugas dan wewenang setiap bagian sehingga
Heckert dan James D. Willson dalam Zaki akan terhindar adanya kesimpangsiuran
Baridwan (2002:23), menyatakan: fungsi setiap bagian dalam organisasi. Agar
“Organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu setiap karyawan mengetahui tugas dan
kelompok individu yang bekerja sama untuk wewenangnya maka deskripsi jabatan yang
mencapai suatu tujuan yang sama.” disusun harus diperbanyak dan dibagikan
Sedangkan Gibson, Ivancevich, dan Donnelly pada setiap karyawan yang berkepentingan.
(1996:6), menyatakan:“Suatu organisasi Yang dimaksud dengan records management
adalah suatu unit terkoordinasi terdiri adalah kegiatan yang berhubungan dengan

Politeknik Cahaya Surya Kediri


18
Cahaya Aktiva, Vol. 02, No. 01, Maret 2012 Ang Sandera Widjajakoesoema

bukti transaksi yang digunakan dalam sistem pengiriman untuk mengirim barang-
akuntansi. Kegiatan ini dimulai dengan barang dan penggunaan surat
menentukan bukti transaksi apa saja yang permintaan pembelian agar dibelikan
diperlukan, bagaimana memprosesnya dan barang-barang yang dibutuhkan.
berakhir dengan menentukan cara 7. Untuk memudahkan penyusunan
pengarsipan dan pemusnahan bukti-bukti rencana-rencana kegiatan, penilaian
itu. Secara terinci, records management hasil-hasilnya dan penyesuaian
meliputi: rencana-rencana.
1. Merencanakan bukti transaksi yang 8. Peranan ini dapat dilihat dari
dibutuhkan, termasuk menentukan penggunaan rencana produksi yang
jumlah tembusannya, jenis kertas akan digunakan untuk menilai
yang digunakan, ukuran-ukurannya kegiatan produksi, kemudian kalau
dan warna untuk setiap tembusan. diperlukan mengadakan perubahan
2. Menentukan jumlah kebutuhan terhadap rencana tadi.
setiap bukti transaksi untuk setiap
periode, sehingga pembelian dan Dalam merancang formulir, dapat
persediaannya sesuai dengan digunakan suatu checklist. Kebutuhan
kebutuhan. informasi setiap organisasi akan berbeda,
3. Menentukan cara-cara yang akan sehingga checklist berikut ini dapat digunakan
dipakai untuk sortir dan pengarsipan. sebagai dasar menyusun formulir yang sesuai
4. Menentukan jangka waktu (lamanya) dengan perusahaan yang akan menyusun
penyimpanan setiap bukti transaksi, formulirnya. Selain memperhatikan hal-hal
dan jadwal pemusnahan dokumen- dalam perancangan formulir, perlu juga
dokumen yang sudah tidak memperhatikan pengawasan dalam
diperlukan lagi. penggunaan formulir. Dengan pengawasan
Menurut Mulyadi (2001:75), “formulir formulir, akan dapat ditentukan jenis
adalah secarik kertas yang memiliki ruang informasi yang perlu dikumpulkan, cara
untuk diisi”. Sedangkan menurut Barry E. proses dan penyimpanannya. Selain itu
Cushing (1992:56), “suatu formulir (form) pengawasan formulir juga berguna dalam
adalah dokumen yang dicetak lebih dulu membatasi jenis dan jumlah formulir yang
dengan judul dan spasi/ruangan untuk digunakan sehingga dapat dihindari adanya
pemasukan data”. Joseph W. Wilkinson pemborosan akibat informasi yang sama
(1993:263) menyatakan bahwa: “Form adalah dicatat dalam lebih dari satu formulir.
wahana untuk menangkap dan mencatat data Dengan meluasnya pemakaian
secara terstruktur”. Menurut Cecil Gillespie komputer untuk menjalankan bisnis,
dalam Zaki Baridwan (2002:8), fungsi formulir pemakaian formulir elektronik (electronic
dan dokumen-dokumen adalah sebagai form) menjadi umum dan meluas dalam
berikut: bisnis. Formulir elektronik merupakan ruang
1. Untuk menentukan hasil kegiatan yang ditayangkan dalam layar komputer yang
perusahaan. digunakan untuk menangkap data yang akan
2. Peranan ini dapat dilihat dari diolah dalam pengolahan data elektronik.
pekerjaan membuat distribusi dan Penggunaan formulir elektronik sebagai
pembuatan laporan-laporan untuk media untuk menangkap data yang akan
pimpinan. diolah dalam pengolahan data elektronik
3. Untuk menjaga aktiva-aktiva dan memiliki manfaat berikut ini.
utang-utang perusahaan. 1. Tidak Pernah Kehabisan Formulir. Jika
4. Peranan ini dapat dilihat dari perusahaan menggunakan formulir
penggunaan rekening-rekening kertas, operasi bisnis dapat terhenti jika
sehingga dapat diketahui saldo perusahaan kehabisan formulir. Tidak
masing-masing rekening. demikian halnya dengan formulir
5. Untuk memerintahkan mengerjakan elektronik, penawaran selalu sama
suatu pekerjaan. dengan permintaan.
6. Peranan ini dapat dilihat antara lain 2. Tidak Pernah Ketinggalan Jaman. Jika
dari penggunaan surat perintah kebutuhan dan peraturan berubah

Politeknik Cahaya Surya Kediri


19
Cahaya Aktiva, Vol. 02, No. 01, Maret 2012 Ang Sandera Widjajakoesoema

dengan segera formulir kertas menjadi melakukan perhitungan (penambahan,


ketinggalan jaman. Formulir elektronik pengurangan, perkalian, pembagian) dan
mudah sekali disesuaikan dengan mencantumkan secara otomatis hasil
perubahan kebutuhan dan peraturan. perhitungan pada ruang tertentu dalam
Investasi untuk pencetakan dan formulir.
penyimpanan tidak diperlukan untuk 6. Penangkapan Data Dilakukan Sekali.
pembuatan formulir elektronik. Dengan menggunakan formulir kertas,
3. Ketidakefisienan Formulir Dapat data direkam dalam formulir, kemudian
Dihindari. Penggunaan formulir orang lain harus membaca data dari
elektronik memungkinkan dengan segera formulir untuk keperluan pemasukan
penyesuaian isi dan format formulir data ke dalam sistem informasi. Dengan
untuk memenuhi perubahan keadaan menggunakan formulir elektronik,
sehingga memungkinkan penyediaan duplikasi penangkapan dan pemasukan
formulir tepat sesuai dengan kebutuhan data ke dalam sistem informasi tidak
pemakai. Penggunaan formulir kertas akan terjadi.
seringkali memaksa penggunaan formulir 7. Tidak Ada Data yang Mengambang.
yang sudah tidak lagi memenuhi Dengan formulir elektronik, data
kebutuhan pemakai, karena untuk dimasukkan dan dikirimkan dari satu
perancangan dan pencetakan diperlukan tempat ke tempat lain secara elektronik,
biaya. sehingga tidak ada data yang
4. Tidak Dimungkinkan Penggunaan mengambang. Dengan formulir kertas,
Formulir yang Salah. Penerapan hukum data akan mengambang sesuai dengan
Murphy terhadap formulir berbunyi lama waktu yang diperlukan untuk
sebagai berikut: Jika formulir yang salah mentransfer formulir kertas dari satu
dapat dipakai, hal ini akan terjadi. tempat ke tempat lain.
Penggunaan formulir kertas membuka 8. Kemudahan dalam Pengelolaan Formulir.
kemungkinan penggunaan formulir yang Jika perusahaan menggunakan ribuan
untuk tujuan yang salah, atau macam formulir, pengelolaan formulir
penggunaan formulir oleh orang yang menjadi suatu pekerjaan yang besar dan
tidak berhak. Dengan formulir elektronik, kompleks. Dengan penggunaan formulir
pengendalian formulir dapat dilakukan elektronik, perancangan, pengelolaan,
dengan penentuan pemakai formulir dan pengisian setiap formulir dapat
tertentu hanya terbatas pada orang yang dilakukan melalui sistem yang
memiliki password. Orang yang akan terintegrasi. Sistem komputer dapat
menggunakan formulir elektronik harus menyediakan data berapa kali suatu
memasukkan password, nama dan nomor formulir telah digunakan, bagaimana
formulir dan komputer akan memberikan bentuk formulir setelah revisi yang
jenis formulir sesuai dengan kode dan terakhir, dan berapa lama suatu formulir
nama yang dimasukkan ke dalam telah digunakan sejak revisi terakhir. Data
komputer. Jika suatu formulir telah tersbut sangat bermanfaat untuk
direvisi, orang tidak akan salah mengelola formulir yang banyak
menggunakan formulir, karena formulir macamnya di dalam perusahaan.
tersebut tidak lagi tersedia dalam file
komputer. Komputer mampu memproses data
5. Kecepatan Pengisian Formulir. Kecepatan lebih efektif daripada manusia. Komputer
pengisian formulir elektronik jauh tidak saja mampu melakukan penghitungan
melebihi kecepatan pengisian formulir dengan kecepatan laksana kilat, melainkan
kertas. Cursor akan berhenti di setiap juga dengan sangat akurat dan ekspansif.
ruang kosong yang harus diisi data, dan Dibandingkan dengan komputer, manusia
membimbing pengisi ke dalam urutan merupakan pemroses yang sangat lamban,
pengisian formulir secara logis. Jika banyak salah, dan terbatas. Komputer mampu
diperlukan, “help window” dapat memproses ratusan transaksi dalam waktu
disediakan untuk setiap ruang yang harus yang sama dengan yang dibutuhkan manusia
diisi data. Formulir elektronik dapat untuk memproses satu transaksi. Komputer

Politeknik Cahaya Surya Kediri


20
Cahaya Aktiva, Vol. 02, No. 01, Maret 2012 Ang Sandera Widjajakoesoema

dapat memproses transaksi seharian tanpa 3. Apabila sistemnya menggunakan banyak


sekalipun membuat kesalahan; manusia terminal, maka setiap terminal akan
mungkin saja membuat kesalahan dalam diberi nomor identifikasi secara
memproses transaksi. Komputer dapat elektronik. Sistemnya akan diprogram
memproses, tanpa istirahat, transaksi- untuk hanya menerima perintah dan
transaksi atau persoalan-persoalan kompleks data (transaksi) dari terminal yang
yang meliputi ratusan angka dan simbol- nomor identifikasinya sah.
simbol lain; manusia tidak dapat dengan 4. Pemakai komputer diberi identifikasi.
mudah memproses lebih dari sembilan simbol Setiap kali pemakai itu akan
(misalnya, angka) atau sekelompok simbol menggunakan komputer, ia harus
pada satu saat.1 Artinya, manusia sangat memasukkan identifikasinya ke
rentan terhadap kelebihan beban informasi. mekanisme pengawasan. Apabila
Zaki Baridwan (2000:141) identifikasinya sah maka ia akan dapat
menyatakan bahwa: pengawasan terhadap menggunakan komputer.
penggunaan komputer (access controls)
adalah usaha untuk mencegah penggunaan Menurut Herman Darmawi (2001:2-
komputer atau sumber (resources) tertentu 3), menyatakan “definisi asuransi bisa
yang tidak sesuai dengan yang direncanakan. diberikan dari berbagai sudut pandang, yaitu
Pengawasan terhadap penggunaan komputer sudut pandang ekonomi, hukum, bisnis,
ini biasanya tidak menjadi masalah bila sosial, ataupun berdasarkan pengertian
komputer hanya ditangani oleh seorang matematika”. Mengenai pengertiannya,
operator. Tetapi bila komputer digunakan dijelaskan sebagai berikut: “Dalam
oleh berbagai pihak (time sharing), perlu pandangan ekonomi, asuransi merupakan
dibuat suatu mekanisme pengawasan yang suatu metode untuk mengurangi risiko
dapat mencegah setiap pemakai komputer dengan jalan memindahkan dan
untuk menggunakan data atau program yang mengkombinasikan ketidakpastian akan
tidak menjadi haknya. Selain itu, pengawasan adanya kerugian keuangan (finansial).” “Dari
penggunaan komputer ini juga harus dapat sudut pandang hukum, asuransi merupakan
mencegah dipakainya komputer oleh orang suatu kontrak (perjanjian) pertanggungan
yang tidak berhak. risiko antara tertanggung dengan
Pengawasan penggunaan komputer penanggung”. “Menurut pandangan bisnis,
ini dapat dilakukan dalam beberapa cara asuransi adalah sebuah perusahaaan yang
sebagai berikut: usaha utamanya menerima/menjual jasa,
1. Pemakai yang tidak berhak dihalangi pemindahan risiko (sharing of risk) di antara
untuk masuk ke ruang komputer dengan sejumlah besar nasabahnya.” “Dari sudut
menggunaan penjaga, kunci pintu ke pandang sosial, asuransi didefinisikan
ruang komputer, atau dengan sebagai organisasi sosial yang menerima
menggunakan pengamanan fisik lainnya pemindahan risiko dan mengumpulkan dana
seperti, setiap karyawan harus memakai dari anggota-anggotanya guna membayar
badge yang memuat photo dan identitas kerugian yang mungkin terjadi pada masing-
lainnya, dan lain-lain. masing anggota tersebut.” “Dalam
2. Komputer dimatikan sesudah jam pandangan matematika, asuransi merupakan
tertentu sehingga tidak ada yang dapat aplikasi matematika dalam
memasukkan transaksi untuk diproses memperhitungkan biaya dan faedah
sesudah jam itu. Cara ini akan pertanggungan risiko.”Menurut Undang-
bermanfaat bila komputer yang undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1992
digunakan dapat menerima data lewat oleh Herman Darmawi (2001:4), pengertian
jalur komunikasi, seperti telepun. asuransi adalah sebagai berikut:
1. Asuransi atau pertanggungan adalah
perjanjian antara dua pihak atau
1 lebih yang pihak penanggung
George A. Miller, “The Magical Number Seven,
Plus or Minus Two: Some Limits on Our Capability
mengikatkan diri kepada tertanggung
for Processing Information,” The Psychological dengan menerima premi asuransi
Review 63 (No. 2, Maret 1956), hal 81. untuk memberikan penggantian

Politeknik Cahaya Surya Kediri


21
Cahaya Aktiva, Vol. 02, No. 01, Maret 2012 Ang Sandera Widjajakoesoema

kepada tertanggung karena kerugian, keturunannya di kemudian hari. Jika


kerusakan atau kehilangan sang bapak meninggal atau tidak
keuntungan yang diharapkan, atau mampu untuk mencari nafkah untuk
tanggung jawab hukum kepada pihak anak-anaknya, sudah tersedia jaminan
ketiga yang mungkin akan diderita bagi keluarganya.
tertanggung, yang timbul akibat 2. Dengan asuransi efisiensi perusahaan
suatu peristiwa yang tidak pasti, atau (business efficiency) dapat
untuk memberikan suatu dipertahankan. Guna menjaga
pembayaran yang didasarkan atas kelancaran perusahaan (going
meninggal atau hidupnya seseorang concern), maka dengan jalan
yang dipertanggungkan. pertanggungan, risiko dapat dikurangi.
2. Yang dimaksud “penanggung” dalam 3. Dengan asuransi terdapat suatu
definisi itu adalah suatu badan usaha kecenderungan, penarikan biaya akan
asuransi yang memenuhi ketentuan dilakukan seadil mungkin (the equitable
UU No. 2/1992. assestment of cost). Maksudnya ialah,
ongkos-ongkos asuransi harus adil
Menurut Pasal 246 Kitab Undang- menurut besar kecilnya risiko yang
undang Hukum Dagang (KUHD) dalam Y. Sri dipertanggungkan. Umpama pada
Susilo, dkk (2000:205): Asuransi atau asuransi jiwa seorang yang sudah tua
pertanggungan adalah suatu perjanjian, sekali, asuransinya lebih besar daripada
dengan mana seseorang penanggung orang yang masih muda. Dalam kontrak
mengikatkan diri kepada seseorang tidak ada pihak yang boleh dirugikan.
tertanggung, dengan menerima suatu premi 4. Asuransi sebagai dasar pemberian
untuk memberikan penggantian kepadanya kredit (insurance serves as a basis of
karena suatu kerugian, kerusakan, atau credit).
kehilangan keuntungan yang diharapkan, 5. Asuransi merupakan alat penabung
yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa (saving). Umpama dalam asuransi jiwa,
tak tertentu. Sedangkan menurut A. Abbas saat ini kita mengeluarkan uang,
Salim (2005:1), menyatakan: “Asuransi ialah sedangkan penggunaannya kemudian
suatu kemauan untuk menetapkan kerugian- hari.
kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti 6. Asuransi dapat dipandang sebagai
sebagai pengganti (substitusi) kerugian- suatu sumber pendapatan (earning
kerugian besar yang belum pasti.” power). Sumber pendapatan ini
Asuransi mempunyai banyak manfaat, didasarkan kepada financing the
berikut ini dijelaskan beberapa manfaat business. Misalnya mesin-mesin dilihat
asuransi menurut beberapa pendapat: secara teknis berapa kapasitas produksi
Menurut pandangan Riegel dan Miller dalam yang diberikan oleh mesin tersebut.
A. Abbas Salim (2005:12-13), menyatakan: Disini kita akan melihat kotribusi
1. Asuransi menyebabkan atau membuat produksi dari mesin tersebut,
masyarakat dan perusahaan- sedangkan pada manusia didasarkan
perusahaan berada dalam keadaan pada sumber pendapatannya, yaitu
aman. Dengan membeli asuransi, para berapa pendapatan yang diterima tiap-
pengusaha atau orang-orang akan tiap bulan.
menjadi tenang jiwanya. Misalnya agar
barang-barangnya dalam sebuah Premi asuransi adalah kewajiban
pengiriman terhindar dari kerugian pihak tertanggung kepada pihak penanggung
yang terjadi (pecah, pencurian, dan yang berupa pembayaran uang dalam jumlah
sebagainya), seseorang akan tertentu secara periodik. Jumlah premi sangat
mempertanggungkan barang- tergantung pada faktor-faktor yang
barangnya itu pada perusahaan menyebabkan tinggi rendahnya tingkat risiko
asuransi (asuransi pengiriman barang). dan jumlah nilai pertanggungan. Apabila
Dengan membeli asuransi jiwa, kepala kemungkinan terjadinya risiko kerugian
keluarga (bapak) akan merasa sangat tinggi, pihak penanggung tentu saja
tenteram dan tenang dalam menjamin akan memperhitungkan tingkat premi yang

Politeknik Cahaya Surya Kediri


22
Cahaya Aktiva, Vol. 02, No. 01, Maret 2012 Ang Sandera Widjajakoesoema

jauh lebih tinggi daripada pertanggungan yang yang disebabkan oleh kematian. Oleh karena
kemungkinan terjadinya kerugian kecil. Selain adanya risiko yang demikian, maka timbul
itu, biasanya pihak penanggung juga kesadaran untuk bekerjasama menghindarkan
memperhitungkan nilai waktu uang yang dan mengurangi akibat dari risiko tersebut.
dibayarkan oleh pihak tertanggung. Kerjasama ini dikoordinir oleh perusahaan
Periodisasi pembayaran premi sangat asuransi jiwa dengan menyebarkan risiko
tergantung pada perjanjian yang sudah kepada orang-orang yang mau bekerjasama.
dituangkan di dalam polis asuransi. Periodisasi Penyebaran ini dilakukan dengan memungut
dapat bulanan, triwulan, semesteran atau premi dari orang banyak dalam jumlah kecil
tahunan. sehingga dalam jangka waktu yang lama akan
A. Hasymi Ali, dkk (2007:55) terhimpun dana besar. Dari dana inilah
menyatakan bahwa klaim adalah diambil sejumlah uang untuk santunan
“permohonan atau tuntutan seorang pemilik kepada yang terkena risiko.
polis terhadap perusahaan asuransi untuk Mengenai pengertian perusahaan
pembayaran santunan sesuai dengan pasal- asuransi jiwa, Undang-undang No.2 Tahun
pasal dari sebuah polis.” Herman Darmawi 1992 seperti dalam Herman Darmawi
(2001:46-47), menjelaskan bahwa: Ada dua (2001:73) menyebutkan bahwa “Perusahaan
tindakan dasar yang terbuka bagi perusahaan asuransi jiwa adalah perusahaan yang
asuransi jika dikonfrontasikan dengan suatu memberikan jasa dalam penanggulangan
klaim, yaitu membayar atau menolaknya. risiko yang dikaitkan dengan hidup atau
Dalam kebanyakan kegiatan hanya sedikit matinya seseorang yang dipertanggungkan.”
masalah sehubungan dengan jumlah Sedangkan menurut A. Hasymi Ali, dkk
pembayaran santunan (klaim) itu. Karena itu (2007:184), perusahaan asuransi jiwa adalah
pembayaran kerugian adalah prosedur biasa. “suatu organisasi yang disahkan oleh negara
Tetapi pada hal-hal lain bahwa perusahaan yang bertujuan memberikan perlindungan
asuransi merasa tidak perlu membayar asuransi jiwa dan pembayaran-pembayaran
tuntutan maka penanggung akan menolak tahunan.
tanggung jawabnya dan mendebat tuntutan
itu. 5. METODOLOGI PENELITIAN
Menurut Undang-undang No. 2
Tahun 1992 tentang usaha perasuransian Untuk memperoleh data yang
dalam Y. Sri Susilo, dkk (2000:211), “asuransi diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti
jiwa adalah suatu jasa yang diberikan oleh melakukan pengambilan data pada PT
perusahaan asuransi dalam penanggulangan Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya Distrik Kediri,
risiko yang dikaitkan dengan jiwa atau yang berlokasi di Jalan Letjen Suparman No.10
meninggalnya seorang yang Kediri. Untuk menghadapi masalah yang ada
dipertanggungkan.” Sedangkan A. Abbas pada perusahaan, penelitian ini menggunakan
Salim (2005:25), menyatakan: Asuransi jiwa analisis kualitatif. Dengan teknik ini, penulis
adalah asuransi yang bertujuan menanggung dapat mengetahui dan mengevaluasi
orang terhadap kerugian finansial tak terduga penerapan dan pelaksanaan sistem informasi
yang disebabkan karena meninggalnya terlalu akuntansi dalam pembayaran klaim asuransi
cepat atau hidupnya terlalu lama. Selain itu meninggal dunia yang kemungkinan masih
Herman Darmawi (2001:73) berpendapat terdapat kelemahan-kelemahan. Adapun
bahwa: “Sifat dasar asuransi jiwa, adalah analisis yang dilakukan mencakup:
proteksi terhadap kerugian finansial akibat 1. Analisis struktur organisasi dan
hilangnya kemampuan menghasilkan bagian yang terkait.
pendapatan yang disebabkan oleh kematian, 2. Analisis dokumen yang digunakan.
maupun usia lanjut. Proteksi tersebut dapat 3. Analisis teknologi yang digunakan.
diperoleh dari perusahaan asuransi jiwa.” 4. Analisis prosedur yang diterapkan.
Dalam asuransi jiwa, yang dipertanggungkan
adalah yang disebabkan oleh kematian. Jadi
sifat dasarnya adalah perlindungan terhadap
kerugian finansial akibat hilangnya
kemampuan untuk menghasilkan pendapatan

Politeknik Cahaya Surya Kediri


23
Cahaya Aktiva, Vol. 02, No. 01, Maret 2012 Ang Sandera Widjajakoesoema

6. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN usaha bertanggungjawab dalam memeriksa


kelengkapan berkas, berkoordinasi dengan
Bumi Asih Jaya merupakan salah satu district manager dalam menyetujui atau
perusahaan asuransi jiwa lokal di Indonesia tidak berkas pengajuan klaim dikirim kepada
yang telah berpengalaman puluhan tahun. kantor cabang, selain itu atas otorisasi
Sejak didirikan pada tanggal 10 Juni 1967, district manager kepala tata usaha juga
merupakan gagasan dari KM Sinaga bersama memerintahkan kepada kasir untuk
teman-temannya untuk mendirikan melakukan pembayaran bila klaim disetujui.
perusahaan asuransi yang memiliki visi, misi Kasir bertugas melakukan pembayaran atas
dan tujuan hidup yang jelas dan bernilai bagi klaim yang disetujui kepada nasabah, selain
Tuhan dan sesama. Pada awal berdirinya, itu kasir juga bertugas melakukan
kondisi perekonomian Indonesia tengah pencatatan atas pengeluaran uang yang
dilanda inflasi yang sangat tinggi, sehingga terjadi. Semua bagian ini juga
mempengaruhi kepercayaan masyarakat bertanggungjawab dalam melakukan
terhadap asuransi. Untuk mengatasi hal pemeriksaan terhadap perhitungan jumlah
tersebut, perusahaan mencoba untuk nilai klaim yang dibayarkan kepada nasabah.
menjual polis dengan mata uang dolar. Bumi Seluruh bagian ini berada dibawah district
Asih Jaya memiliki jaringan pemasaran yang manager dan kewenangan pembayaran
luas dan tersebar di seluruh Indonesia. klaim tetap berada pada district manager.
Dengan dukungan 286 kantor pemasaran, Dalam pembayaran klaim, dokumen-
memiliki 6000 orang tenaga kerja. Bumi Asih dokumen yang digunakan sebagai
Jaya juga mendirikan beberapa anak persyaratan antara lain:
perusahaan yang bergerak di berbagai 1. Polis asli
bidang. Untuk memperluas jaringan 2. Kuitansi premi terakhir
bisnisnya di luar negeri, dukungan 3. Copy bukti diri (KTP, KK atau Akta
internasional sangat dibutuhkan. Untuk itu Perkawinan)
perusahaan menjalin hubungan kerjasama 4. Surat keterangan kepolisian (jika
dengan beberapa perusahaan asuransi dan meninggal dunia akibat kecelakaan)
reasuransi seperti Gibraltar Life (Jepang) dan 5. Surat keterangan dokter (jika meninggal
Munich Re (Jerman). Selain itu Bumi Asih dunia di rumah sakit)
Jaya juga terdaftar sebagai anggota 6. Surat keterangan meninggal
organisasi internasional seperti LIMRA, dunia/penguburan dari pejabat
FALIA, MIA, dan IIC. Dalam berwenang
perkembangannya, PT Asuransi Jiwa Bumi 7. Laporan dinas luar
Asih Jaya saat ini memiliki 12 kantor cabang 8. Hasil investigasi
yang membawahi kantor distrik, kantor- 9. Surat pernyataan klaim dari ahli waris
kantor distrik tersebut membawahi kantor 10. Kronologis penyakit (jka meninggal
sektor, yang tersebar di seluruh Indonesia, dunia bukan di rumah sakit)
untuk mendukung kegiatan kantor pusat Sedangkan dokumen yang digunakan
yang berkedudukan di Jakarta. Kantor Distrik oleh perusahaan dalam pengeluaran kas
Kediri merupakan bagian dari Kantor Cabang disini jumlahnya sedikit, adapun dokumen
Surabaya dan membawahi Kantor Sektor yang digunakan oleh kantor distrik antara
Pare, Blitar, dan Tulungagung. lain Kwitansi Pembayaran Klaim dan memo-
Dalam pembayaran klaim, bagian- memo. Kwitansi Pembayaran Klaim
bagian dari struktur organisasi yang terlibat merupakan bukti telah dibayarkannya uang
adalah kepala tata usaha, bagian klaim dan oleh perusahaan. Ditandatangani oleh
kasir. Bagian-bagian ini berdiri sendiri- nasabah yang bersangkutan sebagai
sendiri, namun dalam pelaksanaan prosedur penerima uang dan pembayar dari pihak
pembayaran klaim ini, semuanya saling perusahaan. Kwitansi Pembayaran Klaim
terkait. Bagian klaim bertanggungjawab dibuat rangkap 2 (dua), lembar 1 sebagai
dalam melayani pengajuan klaim dari arsip perusahaan dan lembar 2 diberikan
nasabah, memeriksa kelengkapan kepada penerima uang.
persyaratan, melakukan investigasi lapangan
serta menghitung nilai klaim. Kepala tata

Politeknik Cahaya Surya Kediri


24
Cahaya Aktiva, Vol. 02, No. 01, Maret 2012 Ang Sandera Widjajakoesoema

Untuk mendukung kegiatan masing-masing sebanyak 2 (dua)


operasionalnya, perusahaan menggunakan lembar, dan disertai aslinya.
perangkat komputer dan mesin ketik untuk Kemudian diserahkan ke Bagian
pembuatan formulir maupun surat Klaim.
menyurat. Sedangkan dalam pelayanan 2. Bagian Klaim memeriksa kelengkapan
nasabah, perusahaan juga memiliki website persyaratan, kemudian melakukan
yang sudah terintegrasi dengan seluruh investigasi langsung ke lapangan.
sistem layanan perusahaan antara kantor Selanjutnya melengkapi dengan
pusat, kantor cabang dan kantor distrik di berkas-berkas, antara lain: laporan
seluruh Indonesia menjadi satu kesatuan dinas luar, surat keterangan dokter,
(online). Dengan program ini, perusahaan laporan kronologis penyakit, surat
dapat segera mengetahui status nasabah, keterangan kepolisian, dan lain lain
baik mengenai waktu jatuh tempo, nilai (contoh terlampir). Kemudian
premi, total nilai premi yang telah diteruskan kepada kepala tata usaha
dibayarkan. Perhitungan nilai klaim apabila untuk mendapat persetujuan.
risiko terjadi maupun apabila jatuh tempo 3. Dari berkas-berkas yang diajukan,
dapat dilakukan dengan program ini, karena kepala tata usaha memeriksa
semua data-data nasabah sesuai dengan kelengkapannya, setelah lengkap,
polis telah tersimpan semua pada program dan dengan diotorisasi oleh district
ini. Selain itu, kegiatan underwriting oleh manager, selanjutnya berkas dan
kantor cabang dapat segera dilakukan persyaratan dikirim ke kantor cabang
dengan memasukkan data calon tertanggung untuk mendapatkan persetujuan.
oleh kantor distrik. Dengan program online Kemudian bagian klaim menghitung
ini, memungkinkan data nasabah dapat nilai klaim.
diakses di kantor distrik lain, serta 4. Setelah permintaan klaim yang
memungkinkan klaim dapat dilakukan di diajukan kantor distrik disetujui oleh
kantor distrik lain. kantor cabang, maka atas otorisasi
Dalam pembayaran klaim, perusahaan district manager, kepala tata usaha
membedakannya menjadi dua, yaitu klaim memerintahkan kasir untuk
tahapan dan klaim meninggal dunia. Klaim membayar uang klaim sejumlah yang
tahapan adalah apabila pada masa asuransi tertera di polis.
berakhir atau habis kontrak, tertanggung 5. Kasir membayarkan uang klaim
masih hidup. Sedangkan klaim meninggal kepada nasabah dengan mengisi
dunia adalah apabila tertanggung meninggal Kwitansi Pembayaran Klaim rangkap
dunia dalam masa kontrak. Uang asuransi 2 (dua), lembar 1 sebagai arsip
dapat dibayarkan kepada ahli waris yang perusahaan, lembar 2 untuk
ditunjuk, seperti yang tercantum dalam nasabah.
polis. Pada dasarnya, prosedur yang
diterapkan perusahaan untuk dua jenis klaim Dalam menjalankan organisasi,
ini adalah sama. Namun untuk klaim perusahaan menggunakan pola organisasi
meninggal dunia, Kantor Distrik Kediri harus lini dan staf. District manager melimpahkan
melakukan koordinasi dengan Kantor Cabang wewenang kepada bawahannya sesuai
Surabaya. Kantor Distrik Kediri harus dengan tugas dan bagiannya masing-masing.
menunggu persetujuan dari Kantor Cabang Selain itu, district manager juga
Surabaya sebelum melakukan pembayaran melimpahkan wewenangnya kepada unit-
klaim. Sedangkan klaim tahapan, unit manager sektor di wilayahnya masing-
kewenangan telah diberikan kepada kantor masing. Organisasi perusahaan pada
distrik sepenuhnya. umumnya telah berjalan baik. District
Adapun prosedur yang diterapkan manager dibantu oleh kepala tata usaha
dalam pembayaran klaim meninggal dunia beserta bawahannya, kepala tata usaha
adalah sebagai berikut: disini berperan sebagai pemberi pendapat,
1. Pengaju klaim membawa fotocopy pelayan, maupun pengontrol. Ia memberikan
identitas diri, buku polis, dan nasihat kepada district manager atas
kwitansi pembayaran premi terakhir, keputusan yang akan diambil, membantu

Politeknik Cahaya Surya Kediri


25
Cahaya Aktiva, Vol. 02, No. 01, Maret 2012 Ang Sandera Widjajakoesoema

district manager dalam menjalankan 4. Menilai tingkat efektif dan efisiensi


kegiatan operasional perusahaan, dan pengunaan sumber-sumber daya yang
membantu dalam mengontrol kinerja ada.
karyawan. Akan tetapi, dalam struktur 5. Menguji setiap kegiatan atau program
organisasi, kepala tata usaha ditempatkan untuk memastikan apakah hasil-hasil
pada posisi seolah-olah tidak memiliki yang dicapai konsisten dengan tujuan
wewenang terhadap unit sektor manager dan sasaran yang telah ditetapkan, dan
maupun para agen yang berada dibawahnya. apakah kegiatan usaha atau program-
Padahal dalam pelaksanaannya, setiap agen program yang dilakukan sesuai dengan
harus melalui kepala tata usaha jika ada yang direncanakan..
calon nasabah baru. Selain itu, district
manager juga membawahi unit manager dan Dalam struktur organisasi, pengawas
unit sektor manager yang bertugas ini nantinya adalah pihak yang dikirim oleh
mengkoordinasi kinerja agen-agen dalam kantor cabang, tidak mempunyai
mencari calon nasabah. Koordinasi antar kewenangan dan tidak bertanggungjawab
karyawan juga berjalan baik, mengingat kepada district manager. Sedangkan untuk
walaupun masing-masing bagian adalah mempertanggungjawabkan tugasnya,
berdiri sendiri, namun dalam mengerjakan pengawas bisa bertanggungjawab kepada
suatu pekerjaan, masing-masing bagian tidak kantor cabang. Dalam pelayanan
dapat berjalan sendiri melainkan saling pembayaran klaim, bagian-bagian yang
melengkapi. terlibat, yaitu kepala tata usaha, bagian
Dalam kegiatan pengeluaran maupun klaim dan kasir, telah menjalankannya
pemasukan kas, selain menerima maupun dengan baik, sebab telah ada pemisahan
mengeluarkan uang, kasir juga bertugas tugas sesuai dengan bidang pekerjaannya
melakukan pencatatan keuangan, hal ini masing-masing. Pelaksanaan pembayaran
tidak menjadi masalah asalkan kasir tidak klaim dilakukan oleh beberapa bagian,
melakukan persetujuan atas transaksi sehingga suatu bagian tidak mengerjakan
keuangan tersebut. Jadi kasir hanya bertugas prosedur pembayaran klaim ini secara penuh
sebagai pelaksana. Dalam pelimpahan dari awal sampai akhir. Hal ini baik untuk
wewenang tersebut, terlihat bahwa district pengawasan berjalannya suatu prosedur.
manager mempunyai wewenang yang tidak Karena pengerjaan prosedur seperti ini
terbatas pada karyawan dibawahnya. Hal ini memerlukan koordinasi yang baik antar
akan mengakibatkan posisi district manager bagian, maka karyawan pada masing-masing
yang berisiko akan menyalahgunakan bagian harus meningkatkan kerjasama.
wewenangnya bila tidak diawasi. Untuk itu Dalam persyaratan pengajuan klaim,
sebaiknya perusahaan memiliki pengawas perusahaan meminta nasabah untuk
untuk mengawasi tugas district manager dan memenuhi persyaratan yaitu fotocopy
karyawan-karyawan yang berada identitas diri, kwitansi pembayaran premi
dibawahnya. Secara umum, uraian tugas terakhir dan buku polis, beserta aslinya. Jika
pengawas antara lain: klaim meninggal dunia, dokumen yang harus
1. Menguji dan mengevaluasi efektivitas dipenuhi ditambah dengan dokumen-
sistem pengendalian intern perusahaan dokumen yang menyatakan bahwa
dan kualitas manajemen dalam tertanggung benar-benar meninggal dunia,
melaksanakan tanggung jawab yang yang dikeluarkan oleh pejabat yang
dibebankan kepadanya. berwenang. Pada saat pengaju melakukan
2. Menguji sistem yang dibuat untuk permohonan klaim, sebaiknya perusahaan
menjamin ditaatinya kebijakan- membuat suatu formulir permohonan klaim
kebijakan, rencana-rencana, prosedur- yang harus diisi oleh pengaju klaim, yang
prosedur, ketentuan-ketentuan dan berisi data polis, data pengaju klaim dan
peraturan-peraturan yang berlaku. kelengkapan dokumen, formulir ini diberi
3. Menguji cara-cara untuk melindungi nomor urut. Hal ini dilakukan agar data klaim
harta perusahaan dan sedapat mungkin lebih tertata, karena selama ini jika ada
menguji kebenaran harta tersebut. pengajuan klaim, hanya berupa berkas-
berkas saja. Dengan adanya formulir,

Politeknik Cahaya Surya Kediri


26
Cahaya Aktiva, Vol. 02, No. 01, Maret 2012 Ang Sandera Widjajakoesoema

diharapkan dapat meningkatkan efektifitas membantu. Karena data dari semua polis
karyawan, karena tidak perlu membuka per seluruh nasabah telah tersimpan seluruhnya,
lembar untuk memeriksa kelengkapan termasuk pembayaran premi yang dilakukan
berkas. Formulir ini dibuat rangkap 2 (dua), dan jumlah nilai klaim yang akan
lembar 1 sebagai syarat pengajuan kepada diterimanya, maka bila ada pengajuan klaim,
kantor cabang, lembar 2 untuk arsip kantor tinggal melihat data nasabah dengan
distrik. memasukkan kode berupa nomor polisnya.
Pada saat bagian klaim selesai Selain itu, teknologi ini memungkinkan
menghitung nilai klaim, sebaiknya dibuat kantor distrik dapat mengetahui dengan
Bukti Pengeluaran Uang Klaim (BPUK). BPUK cepat status calon tertanggung atas
berisi nama pengaju klaim, jumlah yang persetujuan terhadap permohonan asuransi
harus dibayarkan beserta rinciannya, dan yang dilakukan oleh kantor cabang. Untuk
diberi nomor urut dan tanggal. BPUK ini itu, perusahaan hendaknya dapat
selanjutnya disampaikan kepada kepala tata menggunakan teknologi ini dengan baik dan
usaha untuk diverifikasi, kemudian optimal. Selain itu, agar perangkat teknologi
diotorisasi oleh district manager. BPUK terus dikembangkan sesuai dengan
dibuat rangkap tiga, lembar 1 sebagai arsip perkembangan teknologi dan kebutuhan
kasir, lembar 2 untuk nasabah dan lembar 3 usaha asuransi.
sebagai arsip kepala tata usaha. Kemudian Salah satu alasan utama orang
BPUK dapat dijadikan sebagai alat membeli asuransi jiwa karena sejumlah
pengendalian intern oleh pimpinan. pertanggungan yang dibutuhkan ketika si
Data dalam Kwitansi Pembayaran tertanggung meninggal. Dalam rangka
Klaim (contoh terlampir) di bagian kasir memenuhi tanggungjawab mereka terhadap
sudah tepat, akan tetapi sebaiknya kwitansi pemilik polis dan ahli waris, maka pihak
tersebut hanya berisi data penerima uang, asuransi harus mengambil langkah-langkah
jumlah dan kepentingan uang seperti pemastian bahwa pembayaran dilakukan
kwitansi pada umumnya, sedangkan secepatnya kepada pihak yang
mengenai uraian perincian jumlahnya dapat membutuhkan. Prosedur yang baik
dimasukkan pada Bukti Pengeluaran Uang dirancang untuk menyeimbangkan antara
Klaim (BPUK). Sehingga kwitansi yang semula hak ahli waris untuk mendapatkan
berukuran besar (21 X 28 cm) dapat pertanggungan dengan segera dan
dikurangi menjadi ukuran sedang (15 X 10 kebutuhan pihak asuransi untuk memeriksa
cm). Dengan demikian dapat mengurangi validitas dari klaim tersebut. Prosedur dalam
biaya pencetakan. pembayaran klaim asuransi meninggal dunia
Perangkat teknologi sudah sangat pada PT Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya pada
memadai dan menunjang kegiatan umumnya berjalan baik. Akan tetapi masih
operasional perusahaan. Pemanfaatannya terdapat kelemahan pada kurangnya
sudah baik karena telah dapat membantu penggunaan dokumen. Pembuatan Formulir
perusahaan, dalam hal ini adalah karyawan Pengajuan Klaim dibuat oleh bagian klaim
dalam menjalankan tugasnya. Pengawasan pada saat nasabah mengajukan klaimnya.
akan program ini baik karena sebelum Bagian klaim terlebih dahulu harus
menjalankan program ini, karyawan harus memeriksa kelengkapan persyaratan yang
memasukkan user name dan password. Hal dibutuhkan, jika sudah lengkap melakukan
ini baik untuk menghindari adanya pihak lain investigasi lapangan untuk memastikan
yang tidak berkepentingan untuk mengakses tertanggung benar-benar meninggal dunia.
program ini dan data yang ada didalamnya. Kemudian Formulir Pengajuan Klaim beserta
Selain itu, penggunaan teknologi yang sudah persyaratan dan hasil investigasi lapangan
online antar seluruh kantor cabang maupun diserahkan kepada kepala tata usaha untuk
distrik juga memberikan nilai tambah bagi diperiksa kelengkapannya dan kemudian
perusahaan. Dengan teknologi komunikasi dikirim kepada kantor cabang untuk
ini, membuat hubungan antar kantor yang mendapat persetujuan klaim. Usulan
tersebar di seluruh Indonesia dapat dengan prosedur selanjutnya adalah pembuatan
mudah dilakukan. Dalam pelayanan Bukti Pengeluaran Uang Klaim (BPUK), BPUK
pembayaran klaim, teknologi ini sangat dibuat oleh bagian klaim pada saat

Politeknik Cahaya Surya Kediri


27
Cahaya Aktiva, Vol. 02, No. 01, Maret 2012 Ang Sandera Widjajakoesoema

menghitung nilai klaim. BPUK ini selanjutnya tabel contoh tingkat pembayaran nilai klaim.
diserahkan kepada kepala tata usaha untuk Dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa
diverifikasi kemudian diotorisasi oleh district perusahaan asuransi memberikan
manager. Kemudian kasir membayar uang perlindungan kepada nasabahnya atas risiko
sesuai dengan jumlah yang tertera di BPUK yang mungkin terjadi. Antara lain meninggal
dan membubuhkan cap “TELAH DIBAYAR” dunia, cacat tetap serta sebagian ataupun
pada BPUK tersebut, kemudian mengisi rawat inap di rumah sakit akibat kecelakaan.
Kwitansi Pembayaran Klaim. BPUK lembar 2 Diketahui juga bahwa terdapat pembedaan
dan kwitansi lembar 2 diserahkan kepada nilai klaim sesuai dengan risiko yang terjadi.
penerima uang, dan BPUK lembar 1 dan Dengan adanya perbedaan ini menuntut
kwitansi lembar 1 diarsip oleh kasir. personil yang menangani klaim harus cermat
Selanjutnya BPUK dan Kwitansi Pembayaran dan teliti terhadap perhitungan yang ada.
Klaim dapat dijadikan sebagai bukti jika ada Dalam hal penolakan klaim, perusahaan
pemeriksaan oleh pimpinan. Untuk memiliki beberapa perkecualian, yaitu jika
pembayaran klaim meninggal dunia, asuransinya telah mempunyai nilai tunai dan
perusahaan dalam hal ini Kantor Distrik tertanggung meninggal dunia akibat:
Kediri, masih belum mempunyai 1. Bunuh diri dalam jangka waktu 2
kewenangan. Kewenangan masih berada (dua) tahun sejak mulai asuransi atau
pada kantor cabang. Sebaiknya kantor distrik sejak pemulihan polis.
meminta kewenangan pembayaran klaim 2. Dihukum mati oleh lembaga
meninggal dunia dari kantor cabang. peradilan yang berwenang.
Pelimpahan wewenangan ini tentunya akan 3. Terlibat dalam perkelahian dan tidak
berpengaruh baik pada pelayanan kepada sebagai orang yang
nasabah. Karena jika persetujuan klaim harus mempertahankan diri.
melalui kantor cabang, dikhawatirkan akan 4. Perbuatan kejahatan yang dilakukan
memerlukan waktu yang lama dan dapat oleh tertanggung.
mempengaruhi pelayanan kepada nasabah. 5. Kecelakaan segala bentuk
Untuk itu, sebaiknya kantor distrik juga harus penerbangan non komersil dimana
mempersiapkan kemampuannya untuk tertanggung pada saat itu bertindak
menjalankan prosedur-prosedur seperti yang selaku pilot/awak.
dilakukan oleh kantor cabang. Salah satu hal 6. Perbuatan yang dilakukan dengan
yang dilakukan dalam penanganan klaim sengaja atau kekhilafan besar atau
meninggal dunia adalah pemberitahuan keterlibatan oleh salah satu dari
kepada seluruh kantor distrik di seluruh mereka yang berkepentingan dalam
Indonesia bahwa ada tertanggung yang polis (pemegang polis/yang
meninggal dunia. Pemberitahuan ini dapat ditunjuk).
dilakukan oleh kantor distrik tanpa harus 7. Perusahaan akan membayarkan 50 %
dilakukan oleh kantor cabang mengingat dari uang pertanggungan, jika
teknologi komunikasi yang digunakan telah meninggal dunia akibat
memadai. Dapat juga dengan penganiayaan, perbuatan kekerasan
mempersiapkan personil-personil yang dalam pemberontakan, huru-hara,
handal. Cara-cara tersebut tentunya dengan pengacauan atau perbuatan teror.
memperhatikan kemampuan finansial 8. Dalam keadaan luar biasa (force
perusahaan dibandingkan dengan skala majeur) seperti keadaan perang,
kegiatan perusahaan yang telah berjalan. bencana alam atau krisis ekonomi
Selain itu, hal penting yang harus dilakukan nasional, terlebih dahulu harus
perusahaan di kantor distrik adalah melalui rapat direksi.
melakukan cek lapangan untuk memastikan Perkecualian diatas menuntut personil
bahwa tertanggung benar-benar meninggal yang melaksanakan investigasi lapangan
dunia dan tanpa ada unsur rekayasa. untuk benar-benar memastikan mengenai
Sedangkan besarnya nilai pemberian penyebab tertanggung meninggal dunia,
manfaat, setiap premi berbeda-beda sesuai sehingga sebaiknya perusahaan juga
dengan perhitungan risiko yang memberikan dukungan terhadap kinerja
kemungkinan terjadi. Berikut ini disajikan karyawannya. Dengan demikian perusahaan

Politeknik Cahaya Surya Kediri


28
Cahaya Aktiva, Vol. 02, No. 01, Maret 2012 Ang Sandera Widjajakoesoema

tidak mengalami kerugian karena kesalahan mengawasi. Hal ini akan


investigasi. Perkembangan perusahaan menyebabkan district manager bisa
dalam skala nasional selama lima tahun menyalahgunakan wewenangnya
(2003 s.d 2007) disajikan dalam tabel berikut apabila tidak diawasi.
ini. 3. Bagian yang terlibat dalam prosedur
Tabel 1 pembayaran klaim adalah kepala
Pertumbuhan Perusahaan Tahun 2003-2007 tata usaha, bagian klaim dan kasir.
(Dalam Ratusan Ribu Rupiah) Koordinasi antar bagian secara
umum telah berjalan baik.
SUBYEK 2003 2004 2005 2006 2007
Premi 190.787 236.029 256.934 305.379 432.490
4. Penggunaan dokumen dalam
Biaya 70.801 83.602 80.410 82.027 105.389 prosedur pembayaran klaim masih
Klaim 112.833 132.257 148.345 188.472 243.429
Investasi 353.694 380.589 428.232 471.004 580.130
kurang, karena hanya menggunakan
Aktiva 425.334 466.782 523.164 573.671 717.436 Kwitansi Pembayaran Klaim. Dalam
Cadangan 390.909 424.044 464.373 507.275 611.153
Ekuitas 29.252 39.156 50.850 56.339 92.964 pembuatan kwitansi tersebut
Sumber : Data diolah banyak terdapat ruang kosong,
sehingga membuat kwitansi
Pada tabel tersebut, pertumbuhan berukuran besar. Kekurangan
perusahaan mengalami tren kenaikan, dan hal dokumen ini dapat menghambat
ini harus berbanding lurus dengan kinerja karyawan dalam
peningkatan pelayanan kepada nasabah, penanganan klaim.
sebab kepercayaan nasabah merupakan dasar 5. Dalam menjalankan kegiatan
atas kemajuan perusahaan. operasional perusahaan, PT
Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya
7. KESIMPULAN DAN SARAN menggunakan perangkat teknologi
yang sudah memadai. Selain itu,
Dari hasil penelitian dan perusahaan memiliki website yang
pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sudah terintegrasi secara online
mengenai sistem informasi akuntansi dalam yang menghubungkan seluruh
pembayaran klaim asuransi meninggal dunia kantor pemasaran di seluruh
yang diterapkan PT Asuransi Jiwa Bumi Asih Indonesia. Dalam pembayaran klaim
Jaya Distrik Kediri, sebagai berikut: asuransi, teknologi ini sangat
1. Dalam pembayaran klaim, PT membantu dalam mengetahui
Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya status polis, baik mengenai waktu
membedakannya menjadi dua, jatuh tempo, nilai premi dan nilai
yaitu klaim tahapan dan klaim klaim yang akan dibayarkan.
meninggal dunia. Pada dasarnya, 6. Prosedur pembayaran klaim yang
prosedur pembayaran yang diterapkan mulai dari pengajuan
diterapkan untuk dua jenis klaim hingga pembayaran uang sudah
tersebut sama. akan tetapi untuk baik. Akan tetapi terdapat
persetujuan klaim meninggal dunia kekurangan dalam pembuatan
harus melalui kantor cabang formulir.
walaupun pengajuannya dilakukan
di kantor distrik. Sedangkan untuk Setelah diketahui kelemahan-
klaim tahapan, kewenangan kelemahan yang ada pada penerapan sistem
pembayarannya telah ada pada informasi akuntansi dalam pembayaran
kantor distrik sepenuhnya. klaim asuransi meninggal dunia, dapat
2. Pada Kantor Distrik Kediri, struktur diberikan saran-saran sebagai usulan untuk
organisasi yang digunakan adalah memperbaikinya dan saran-saran untuk lebih
pola organisasi lini dan staf. Telah meningkatkannya. Adapun saran-saran
ada spesialisasi pekerjaan yang baik tersebut antara lain:
pada karyawan. Akan tetapi, 1. Dalam struktur organisasi,
pelimpahan wewenang dari district hendaknya perusahaan dapat
manager terkesan tak terbatas menambahkan pengawas. Pengawas
karena tidak ada pihak yang ini dikirim oleh kantor cabang yang

Politeknik Cahaya Surya Kediri


29
Cahaya Aktiva, Vol. 02, No. 01, Maret 2012 Ang Sandera Widjajakoesoema

bertugas mengawasi kinerja district yang baik antar karyawan maupun


manager dan bawahannya, dengan pimpinan.
melaksanakan tugasnya dalam kurun 7. Kedepannya, hendaknya perusahaan
waktu tertentu, misalnya dua bulan dalam hal ini Kantor Distrik Kediri,
sekali, tiga bulan sekali, atau waktu- dapat meminta kewenangan
waktu tertentu yang representatif. pembayaran klaim meninggal dunia
Waktu ini berubah apabila ada dilakukan sepenuhnya di kantor
masalah-masalah khusus. Pengawas distrik tanpa harus melalui prosedur
tidak memiliki wewenang dan di kantor cabang. Untuk itu Kantor
tanggung jawab kepada district Distrik Kediri harus memperhatikan
manager. Untuk seluruh aspek penunjang untuk
pertanggungjawabannya, pengawas menjalankan prosedur seperti kantor
dapat bertanggung jawab kepada cabang, tentunya dengan
kantor cabang. memperhatikan kemampuan
2. Dalam pembayaran klaim, bagian finansial perusahaan dan skala
yang terlibat harus lebih transaksi yang ada.
meningkatkan koordinasi. Mengingat 8. Pelaksana dari sistem informasi
walaupun suatu bagian adalah akuntansi adalah karyawan, maka
berdiri sendiri, namun dalam hendaknya perusahaan juga
melaksanakan prosedur ini memperhatikan kualitas sumber
semuanya saling terkait. daya manusia ini. Peningkatan
3. Perusahaan hendaknya membuat sumber daya manusia dapat
suatu Formulir Pengajuan Klaim. dilakukan dengan mengadakan
Tujuan penggunaan formulir ini agar pelatihan-pelatihan kepada
berkas dan persyaratan yang ada karyawan, terutama bila ada
lebih tertata. Pada saat menghitung perubahan sistem pada perusahaan.
nilai klaim, bagian klaim sebaiknya Selain itu, hendaknya juga
juga membuat Bukti Pengeluaran diperhatikan faktor seperti tunjangan
Uang Klaim (BPUK), yang diverifikasi dan jaminan kesejahteraan karyawan
oleh kepala tata usaha dan untuk lebih meningkatkan loyalitas
diotorisasi oleh district manager. para karyawan terhadap perusahaan.
BPUK ini merupakan dokumen
sumber yang dapat dijadikan alat
pengendalian intern oleh pimpinan. DAFTAR PUSTAKA
4. Pembuatan Kwitansi Pembayaran
Klaim sebaiknya dibuat lebih ringkas Ali, A. Hasymi, dkk, (2007), Kamus Asuransi,
dengan memasukkan informasi yang PT Bumi Aksara, Jakarta.
tepat dan pemanfaatan ruang yang Al-Barry, M.D.J dan Hadi A.T, Sofyan, (2000),
baik sebagaimana contoh terlampir. Kamus Ilmiah Kontemporer, Pustaka
5. Teknologi yang digunakan oleh Setia, Bandung.
perusahaan sudah memadai. Baridwan, Zaki, (2000), Sistem Informasi
Hendaknya dapat menggunakan Akuntansi, Edisi kedua, BPFE-
teknologi ini dengan optimal dan YOGYAKARTA, Yogyakarta.
terus mengembangkannya sesuai _____________, (2002), Sistem Akuntansi
dengan perkembangan teknologi dan Penyusunan Prosedur dan Metode,
kebutuhan dunia asuransi. Edisi kelima, BPFE-YOGYAKARTA,
6. Dalam prosedur yang diterapkan, Yogyakarta.
hendaknya seluruh personil yang Bodnar, George H. dan Hopwood, William S.,
terkait dapat melaksanakannya Sistem Informasi Akuntansi,
dengan cermat dan teliti dengan Terjemahan: Amir Abadi Jusuf, Buku
mengutamakan aspek-aspek kesatu, Salemba Empat, Jakarta.
pelayanan kepada nasabah. Dan
apabila ada perubahan prosedur,
diharapkan dapat terjadi koordinasi

Politeknik Cahaya Surya Kediri


30
Cahaya Aktiva, Vol. 02, No. 01, Maret 2012 Ang Sandera Widjajakoesoema

Cushing, Barry E., (1992), Sistem Informasi


Akuntansi dan Organisasi
Perusahaan, Terjemahan: Ruchyat
Kosasih, Edisi ketiga, Erlangga,
Jakarta.
Darmawi, Herman, (2001), Manajemen
Asuransi, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional, (2002),
Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Balai Pustaka, Jakarta.
Gibson, James L., Ivanchevich, John M., dan
Donnely, James H., (1996),
Organisasi Perilaku Struktur Proses,
Edisi kedelapan, Jilid satu, Binarupa
Aksara, Jakarta.
Hasibuan, Malayu S.P, (2005), Manajemen
Dasar, Pengertian, dan Masalah,
Edisi Revisi, PT Bumi Aksara,
Jakarta.
Kasmir, (2005), Bank & Lembaga Keuangan
Lainnya, PT RajaGrafindo Persada,
Jakarta.
Mulyadi, (2001), Sistem Akuntansi, Salemba
Empat, Jakarta.
Romney, Marshall B., Steinbart, Paul John.,
(2006), Sistem Informasi Akuntansi,
Terjemahan: Deny Arnos Kwary dan
Dewi Fitriasari, Edisi kesembilan,
Salemba Empat, Jakarta.
Salim, A. Abbas, (2005), Asuransi &
Manajemen Risiko, Salemba Empat,
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Susilo, Y. Sri, dkk., (2000), Bank & Lembaga
Keuangan Lain, Salemba Empat,
Jakarta.
Tunggal, Amin Widjaja, (1993), Sistem
Informasi Akuntansi (Pendekatan
Tanya Jawab), PT Rineka Cipta,
Jakarta.
Wilkinson, Joseph W., (1993), Sistem
Akunting dan Informasi,
Terjemahan: Agus Maulana, Edisi
ketiga, Jilid satu, Binarupa Aksara,
Jakarta.

Politeknik Cahaya Surya Kediri


31

Anda mungkin juga menyukai