Abstrak
43
The effect of immersion duration of heat cured
acrylic resin denture base in tuak aren towards
surface roughness and impact strength
Abstract
44 JMKG 2015;4(2):43-53.
Dwi Tjahyaning P: pengaruh perendaman basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi Panas
45
x 10 x 4 mm.18 Sampel terdiri dari yang yang akan digunakan untuk penyadapan
direndam dalam minuman tuak aren selama nira aren. Setelah itu mempersiapkan raru
5 hari (Kelompok G), 10 hari (kelompok H), yang digunakan untuk proses fermentasi
15 hari (Kelompok I), serta sampel yang tuak aren. Jumlah raru yang digunakan
direndam dalam akuades selama 5 hari untuk setiap penyadapan adalah kurang
(Kelompok J), 10 hari (Kelompok K), dan 15 lebih 90 gram. Raru yang sudah disiapkan
hari (Kelompok L). diletakkan pada wadah penampung. Wadah
Pembuatan sampel dengan cara gips penampung yang tertutup digantung dengan
keras dan air dengan perbandingan 100 gram: baik agar nira yang mengalir dari tandan
30 ml diaduk selama 15 detik, masukkan ke jatuh tepat pada wadah penampung. Proses
dalam kuvet atas yang telah diolesi vaselin penyadapan ini dilakukan pada sore hari
di atas vibrator. Model induk yang sudah pukul 4-6 sore. Fermentasi minuman tuak
dioleskan dengan vaselin diletakkan pada aren terjadi kurang lebih 12 jam. Tuak aren
adonan gips yang mulai mengeras. Satu yang sudah terkumpul pada wadah diambil
kuvet berisi 3 model induk. Setelah mengeras, keesokan pagi pada pukul 8-9 pagi. Setiap
oleskan kembali vaselin pada gips keras dan pengambilan biasanya akan didapatkan 6-7
model induk. Kuvet atas disatukan dengan liter. Tuak aren yang baru diambil kemudian
kuvet bawah, isi adonan gips di atas vibrator. disaring dan sudah bisa langsung dikonsumsi
Setelah mengeras, kuvet dibuka, model induk di sebagai minuman tuak aren. Minuman tuak
angkat. Mold disiram dengan air panas sampai aren yang sudah pada tahap penyaringan
bersih. Setelah kering, permukaan gips keras adalah minuman tuak aren yang digunakan
pada kuvet bawah dan kuvet atas diolesi cold pada penelitian ini. Kemudian dilakukan
mould seal dan dibiarkan 20 menit. Pengadukan pengujian nilai gizi minuman tuak aren
polimer dan monomer dengan perbandingan dilakukan sebanyak dua kali di Laboratorium
3 gr : 4,5 ml dalam pot porselen sampai Biokimia FMIPA USU pada hari pertama
mencapai dough stage, kemudian masukkan perendaman dan pengujian kedua dilakukan
ke dalam mold kuvet bawah. Plastic selopan pada hari terakhir perendaman dengan hasil
diletakkan diantara kuvet atas dan bawah, sebagai berikut (Tabel 1)
kuvet ditutup dan ditekan dengan pres hidrolik Lama kontak minuman tuak aren pada
dengan tekanan 1000 psi. Kuvet dibuka dan rongga mulut diperkirakan selama 20 menit/
kelebihan akrilik dipotong dengan lecron mass, hari sehingga didapatkan perhitungan lama
lalu kuvet ditutup kembali. Penekanan kedua perendaman selama 5 hari sama dengan lama
dengan tekanan 2200 psi lalu baut dipasang. paparan minuman tuak aren dalam rongga
Selanjutnya kuring dengan suhu 70oC selama mulut selama 1 tahun. Sebelum dilakukan
90 menit lalu 100 oC selama 30 menit. Setelah perendaman dalam minuman tuak aren dan
itu dibiarkan hingga mencapai suhu kamar. akudes selama 5, 10 dan 15 hari, semua
Sampel dikeluarkan, kelebihan akrilik dibuang sampel direndam dalam akuades selama 48
dengan bur fraser dan dihaluskan dengan jam untuk mengurangi monomer sisa dan
kertas pasir waterproof dan beri nomor pada terkhusus. Kelompok A, B, C, D, E, dan F
sampel menggunakan spidol. dilakukan pengujian kekasaran permukaan
Pembuatan minuman tuak aren awal dengan alat Profilometer (Mahr,
dilakukan secara konvensional. Hal pertama China). Pengujian kekasaran permukaan
yang dilakukan adalah memilih pohon aren dilakukan sebelum (Ra1) dan sesudah (Ra2)
46 JMKG 2015;4(2):43-53.
Dwi Tjahyaning P: pengaruh perendaman basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi Panas
Tabel 2. Kekasaran permukaan (∆Ra) resin akrilik polimerisasi panas yang direndam dalam minuman
Tuak Aren dan Akuades Selama 5, 10 dan 15 Hari (µm)
X ± SD 0,0119 ± 0,0041 0,0038 ± 0,0027 0,0184 ± 0,0089 0,0057 ± 0,0041 0,0235 ± 0,145 0,0056 ± 0,0030
Keterangan : * nilai terkecil ** nilai terbesar
Tabel 3. Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Minuman Tuak
Aren Selama 5, 10 dan 15 Hari Terhadap Kekasaran Permukaan (∆Ra)
Tabel 4. Pengaruh Lama Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam
Minuman Tuak Aren Selama 5, 10 dan 15 Hari Terhadap Kekasaran Permukaan (∆Ra)
Kelompok n X ± SD P
A 6 0,0119 ± 0,0041
B 6 0,0184 ± 0,0089 0,173*
C 6 0,0235 ± 0,145
Keterangan : * pengaruh tidak signifikan
47
Tabel 5. Kekuatan Impak Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Sesudah Perendaman
Dalam Minuman Tuak Aren dan Akuades Selama 5, 10 dan 15 Hari (x 10-3 J/mm2)
Tabel 6. Pengaruh Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam Minuman Tuak
Aren Selama 5, 10 dan 15 Hari Terhadap Kekuatan Impak (x 10-3 J/mm2)
Tabel 7. Pengaruh Lama Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas Dalam
Minuman Tuak Aren Selama 5, 10 Dan 15 Hari Terhadap Kekuatan Impak (x 10-3 J/mm2)
Kelompok n X ± SD p
G 6 6,54 ± 0,75
H 6 5,46 ± 0,62 0,001*
I 6 3,91 ± 0,76
Keterangan : *pengaruh yang signifikan
dalam minuman tuak aren dan akuades Kekasaran permukaan (∆Ra) yang bervariasi
selama 5, 10 dan 15 hari (Tabel 5) kemungkinan disebabkan oleh beberapa
Hasil uji T-independen menunjukkan faktor yang memengaruhi proses pembuatan
adanya pengaruh yang signifikan, yaitu sampel yang tidak dapat dikendalikan
kelompok G dan J, H dan K, I dan L. (p <0,05) selama penelitian berlangsung antara lain
(Tabel 6). kandungan monomer sisa yang bertindak
Hasil uji Anova satu arah menunjukkan sebagai plasticizer serta teknik pengadukan
ada pengaruh yang signifikan lama perendaman manual sehingga terjadi porous yang dapat
basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas memengaruhi kekasaran permukaan resin
dalam minuman tuak aren selama 5, 10 dan akrilik polimerisasi panas. Menurut Alves
15 hari terhadap kekuatan impak (p< 0,05) (2007) pada saat proses kuring bahan resin
(Tabel 7). akrilik polimerisasi panas, terdapat monomer
sisa yang tidak bereaksi, akibatnya monomer
Pembahasan sisa tersebut bertindak sebagai plasticizer
dan melemahkan sifat fisis resin akrilik
Berdasarkan hasil perhitungan polimerisasi panas.19
kekasaran permukaan (∆Ra) pada Pada tabel 3 dapat terlihat bahwa
tabel 2, maka diperoleh nilai kekasaran hasil dari uji T-Independen didapatkan nilai
permukaan (∆Ra) yang bervariasi. signifikansi pada kelompok A dan D adalah
48 JMKG 2015;4(2):43-53.
Dwi Tjahyaning P: pengaruh perendaman basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi Panas
49
masing adalah 0,008 µm; 0,0165 µm dan Hasil uji T-independen menunjukkan adanya
0,0284 µm. Karolina menyimpulkan bahwa pengaruh yang signifikan, yaitu kelompok G
terdapat pengaruh lama perendaman resin dan J dengan p = 0,011 (p < 0,05), kelompok
akrilik polimerisasi panas dalam minuman H dan K dengan p = 0,012 (p < 0,05),
yogurt.22 dan kelompok I dan L dengan p = 0,007
Penelitian Abuzar dkk melaporkan (p < 0,05). Terjadi penurunan kekuatan
bahwa nilai kekasaran permukaan resin impak yang lebih besar pada kelompok G,
akrilik polimerisasi panas tidak boleh melebihi H, I yang direndam dalam minuman tuak
0,2 μm. Secara klinis, nilai ini adalah nilai aren dibandingkan dengan kelompok J,
kekasaran permukaan bahan kedokteran K, L yang direndam dalam akuades. Hasil
gigi yang ideal bagi rongga mulut.4 penelitian ini sama dengan hasil penelitian
Berdasarkan nilai tersebut, pada penelitian yang dilakukan oleh Pantow (2015) yang
ini nilai kekasaran permukaan resin akrilik melakukan perendaman resin akrilik
polimerisasi panas yang didapat sesudah polimerisasi panas dalam minuman alkohol
perendaman dalam minuman tuak aren cap tikus dengan konsentrasi alkohol 40%.
pada semua sampel masih dapat diterima Pantow (2015) menemukan perbedaan yang
sehingga masih ideal untuk digunakan. bermakna nilai kekuatan transversal basis
Kekuatan impak didapatkan dengan gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas
cara memberikan energi impak yang yang direndam dalam minuman alkohol cap
menyebabkan patahnya batang sampel basis tikus dibandingkan dengan yang direndam
gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dalam akuades selama 8 hari.17 Selain efek
dengan bandul yang berkekuatan 4 Joule. korosif, alkohol juga menyebabkan efek
Pada tabel 5 terlihat bahwa nilai kekuatan crazing. Efek ini menyebabkan banyak stress
impak yang diperoleh pada setiap perlakuan crazing pada permukaan basis gigi tiruan
antar kelompok sampel adalah bervariasi. resin akrilik polimerisasi panas sehingga
Kekuatan impak yang bervariasi dari 6 menyebabkan penurunan kekuatan statik
sampel tiap kelompok dapat disebabkan dan dinamik. Crazing adalah pemisahan
oleh beberapa faktor yang memengaruhi rantai molekul primer yang disebabkan
proses pembuatan sampel yang tidak dapat oleh tekanan mekanis atau bahan pelarut.
dikendalikan selama penelitian berlangsung Crazing terdiri dari retakan-retakan kecil
antara lain kandungan monomer sisa yang menyebabkan resin akrilik menjadi brittle
bertindak sebagai plasticizer serta teknik yang dapat menyebabkan resin akrilik
pengadukan manual yang menyebabkan menjadi patah. Terjadi crazing dimulai dari
udara di dalam matriks resin akrilik permukaan resin akrilik dan secara bertahap
polimerisasi panas sehingga terjadi porous akan berlanjut masuk ke dalam resin akrilik
yang dapat memengaruhi kekuatan impak dengan lamanya pemaparan minuman tuak
resin akrilik polimerisasi panas.8 Sebaiknya aren yang mengandung alkohol sehingga
pengadukan monomer dan polimer resin menurunkan kekuatan mekanis termasuk
akrilik polimerisasi panas dilakukan kekuatan impak.17,24
menggunakan alat vacuum mixer. Vojvodic Berdasarkan hasil uji Anova satu arah
d. dkk, (2008) menyarankan penggunaan pada tabel 7 disimpulkan bahwa ada pengaruh
vacuum mixer saat pengadukan bahan basis yang signifikan pada lama perendaman
gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi
agar tidak ada udara yang terperangkap panas dalam minuman tuak aren selama 5,
dalam matriks polimer.23 10, dan 15 hari terhadap kekuatan impak
Tabel 6 memperlihatkan tingkat dengan p = 0,0001 (p < 0,05). Penelitian
signifikansi pengaruh perendaman basis gigi ini menunjukkan bahwa semakin lama waktu
tiruan resin akrilik polimerisasi panas dalam perendaman resin akrilik polimerisasi panas,
minuman tuak aren terhadap kekuatan semakin menurunkan kekuatan impak. Hal ini
impak pada masing-masing kelompok waktu. sesuai dengan pernyataan Anusavice (2013)
50 JMKG 2015;4(2):43-53.
Dwi Tjahyaning P: pengaruh perendaman basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi Panas
51
polimerisasi panas walaupun demikian beralkohol bir dan tuak terhadap
tidak terjadi penambahan nilai kekasaran kekerasan email gigi manusia (in Vitro).
permukaan basis gigi tiruan yang signifikan. Maj Ked Gi 2014; 21(1): 47-55.
12. Noviyanti R, Mattulada IK. Konsumsi
Daftar pustaka tuak mempengaruhi terjadinya
erosi gigi di Kecamatan Maiwa
1. Carr AB, Browan DT. McCracken’s Kabupaten Enrengkang.Dentofasial J
Removable Partial Prosthodontics. 12th 2014;13(3):155-159.
ed. Canada: Elsevier, 2011: 104-8 13. Ilyas S. Evaluasi kualitas spermatozoa
2. Powers J, Sakaguchi R. Restorative dental dan jumlah turunan mencit (mus
materials. 12th ed. Missouri: Mosby 2006: musculus l.) (f1) setelah pemberian tuak.
76-9, 514-27. Prosiding Semirata FMIPA Universitas
3. Mustafa MJ, Amir HM. Evaluation of Lampung;2013:421-6.
candida albicans attachment to flexible 14. Suryanto, Nurbaya S. Pemeriksaan
denture base material (valpast) and heat Konsentrasi Alkohol dalam Minuman
cure acrylic resin using different finishing Tuak. Jurnal Farmanesia 2016; 1(1):22-3
and polishing techniques. Bagh College 15. Urbina S, Teran R. Microbiology and
Dentistry Journal 2011; 23 (4) : 36-38. biochemistry of traditional palm wine
4. Abuzar M, Bellur S, Duong N, et al. produced around the world. International
Evaluating surface roughness of a Food Research Journal 2014;21(4):
polyamide denture base material 1263-1264
in comparison with poly (methyl 16. Wieckiewicz M, et al. Physical Properties of
methacrylate). Journal of Oral Science Polyamide-12 versus PMMA denture base
2010; 52(4); 577-581. material. BioMed Research International
5. Kohli S, Shekhar Bhatia. Polyamides J 2014:1-7.
in Dentistry. International Journal of 17. Pantow FPCC, Siagian KV, Pangemanan
Scientific Study 2013:1(1) DHC. Perbedaan kekuatan transversal
6. Pribadi SB, Yogiartono M, Agustantina TH. basis resin akrilik polimerisasi panas
Perubahan kekuatan impak resin akrilik pada perendaman minuman beralkohol
polimerisasi panas dalam perendaman dan akuades. E-Gigi J 2015;3(2):398-
larutan cuka apel. Dentofasial J 402.
2010;9(1):13-20. 18. Al Nakash SG. Effect of incorporation
7. Ahmad AS. Denture cleanser’s effect on of poly vynil pyrolidine on transverse
impact strength of heat cured acrylic. strength, impact strength and surface
Iraqi Dental J 2015;37:1-5. roughness of autopolimerizing acrylic
8. Nasution H, Zulkarnain M, Ferasima. resin. Tikrit Journal for Dental Science
Pengaruh Penambahan Serat Kaca dan 2012; 2:137-44.
Serat Polietilen Terhadap Kekuatan 19. Alves PVM, Bolognese Am. Surface
Impak dan Transversal Pada Bahan Basis Roughness of Acrylic Resins after Different
Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Curing and Polishing Techniques. Angle
Panas. IDJ 2013; 2(1): 27-37. Orthodontist 2007; 77(9): 529-31.
9. WHO. Global status report on alcohol. 20. Sofya PA,et al. Effect of soft drink towards
2014. Available from: URL: http://www. heat cured acrylic resin denture base
int.substance.com. ; 314,320,335 . surface roughness. Padjadjaran Journal
[cited June 2016] of Dentistry 2017;29(1):58-63.
10. Suhardi. Preferensi Peminum Alkohol di 21. Anusavice KJ. Phillips science of dental
Indonesia Menurut Riskesdas 2007. Bul. materials. 12th Ed., St. Louis Saunders,
Penelit. Kesehatan;39(4): 154-164. 2013: 99-100:164-169, 722-744.
11. Magista M, dkk. Pengaruh lama 22. Karolina Sintiya. Kekasaan Permukaan
perendaman dan jenis minuman Resin Akrilik Polimerisasi Panas Yang
52 JMKG 2015;4(2):43-53.
Dwi Tjahyaning P: pengaruh perendaman basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi Panas
Direndam dalam Yogurt pada Waktu Yang Impak. Journal of Prosthodontics 2010;
Berbeda. Panas 2016 [Skripsi]. Medan ; 1(2): 1-8.
Universitas Sumatera Utara. 25. Sormin LTM, Rumampuk JF, Wowor VNS.
23. Vojvodic D, Matejicek F, Schauperl Z, Uji Kekuatan Transversal Resin Akrilik
Mehulic K, Bagic-Cukovic I. Flexural Polimerisasi Panas yang direndam dalam
Strength of E-glass Fiber Reinforced larutan cuka aren. Jurnal e-Gigi 2017;
Dental Polymer and Dental High Impact 5(1).
Strength Resin. Strojarstvo 2008; 50 26. Basavarajappa S, et al. Effect of ethanol
(4): 221-30. treatment on mechanical properties
24. Subianto A, Josef M, Kurniawan A. Efek of heat-polymerized polymethyl
Pemeraman Lempeng Resin Akrilik methacrylate denture base polymer.
dalam Tape Singkong terhadap Kekuatan Dental Material J 2017; 36(6):834-841.
53