Anda di halaman 1dari 10

M.

L - 1

MINYAK LEMAK

1. Dalam Farmakope Indonesia Edisi II, 1972, untuk


minyak lemak dikenal beberapa istilah bilangan,
yaitu: bilangan asam, bilangan penyabunan, bilangan
ester dan bilangan yodium.

2. Bilangan asam adalah bilangan yang menunjukkan


jumlah mg kalium hidroksida yang dibutuhkan untuk
menetralkan asam bebas yang terdapat dalam 1 gram
zat.

Contoh:
10 gram Oleum Cocos yang ditimbang seksama,
dilarutkan dalam 50 ml campuran yang terdiri dari
etanol (95%) P dan ester P volume asam yang telah
dinetralkan dengan natrium hidroksida 0,1 N
menggunakan indikator 5 ml fenolftalein LP,
kemudian dititrasi sambil terus menerus dikocok
hingga warna merah jambu yang mantap selama 15
detik, memerlukan 8 ml kalium hidroksida 0,1N
Hitung bilangan asam dari Oleum Cocos tersebut!
M.L - 2

Jawab:
R – COOH + KOH  R – COOK + H2O
R – COOR + KOH  X
KOH = 8 x 0,1 = 0,8 mgram.eq
Dalam 10 g 01. Cocos.
0,8
R – COOH ~ 0,8 mgram.eq KOH =
(1) x 56 mg
KOH
Dalam 1 g 01. Cocos.
1 0,8
R – COOH 10 x (1) x 56 mg KOH = 4,46 mg

KOH
Jadi bilangan asam Oleum Cocos = 4,46

3. Bilangan penyabunan adalah bilangan yang


menunjukkan jumlah mg kalium hidroksida yang
dibutuhkan untuk mentralkan asam bebas dan asam
lemak hasil hidrolisa sempurna 1 g minyak atau
lemak.
Contoh:
2 gram Oleum Ricini yang ditimbang saksama,
ditambah 1 ml larutan kalium hidroksida etanol,
direfluks di atas penangas air selama 30 menit,
M.L - 3

sambil sering digoyang, kemudian dititrasi dengan


asam khlorida 0,5N memerlukan 5 ml.
Dilakukan percobaan blangko, untuk itu diperlukan
18 ml asam khlorida 0,5 N
Hitung bilangan penyabunan dari Oleum Recini
tersebut!

Jawab:
Pada saat direfluks gliserida-gliserida terhidrolisa
menghasilkan asam lemak.
Jadi KOH disini bereaksi dengan asam bebas dan
asam lemak hasil hidrolisa sempurna dari Oleum
Ricini.
R – COOH + KOH  R – COOK + H2O
R – COOR’ + KOH  R – COOK + R’ – OH
Kelebihan KOH : KOH + HCl  KCl + H2O
Misal 2 ml KOH etanol yang digunakan untuk
refluks = a mgraeq ; maka:
Pada titrasi sesungguhnya:
KOH =a mgraeq
HCl untk titrasi kembali = 5x0,5 mgraeq = 2,5 mgraeq
KOH untuk R-COOH + R-COOR’ + Faktor X = (a-2,5) mgraeq
Pada titrasi blanko:
KOH =a mgraeq
M.L - 4

HCl untk titrasi kembali = 18 x 0,5 mgraeq =9 mgraeq


KOH untuk Faktor X =(a-9) mgraeq
KOH untuk R-COOH + Faktor X = (a-2,5) mgraeq
KOH untuk faktor X = (a-9) mgraeq
KOH untuk R-COOH + R-COOR’ = {(a-2,5) – (a-9)}
= (a-2, 5-a+9) = (9-2,5)
= 6,5 mg eq
Dalam 2 g 01. Ricini:
6,5
R – COOH + R COOR’ ~ 6,5 mgraeq KOH =
(1) x 56 mg KOH
Dalam 1 g 01. Ricini
6,5
R – COOH + R 0 COOR’ ~ 0,5 x
(1) x 56 mg KOH = 182 mg
KOH
Jadi bilangan penyabunan Oleum Ricini = 182

Atau:
Karena titrasi kembali, maka KOH yang diperlukan untuk
menetralkan R – COOH + R – COOR’ dalam 2 g Oleum Ricini =
mgreaq HCl pada titrasi blangko – mgraeq HCl pada titrasi
sesungguhnya.
HCl pada titrasi blangko = 18 x 0,5 = 9 mgraeq
HCl pada titrasi sesungguhnya = 5 x 0,5 = 2,5 mgraeq –
KOH = 6,5 mgraeq

Dalam 2 g 01. Ricini:


6,5
R – COOH + R – COOR’ ~ 6,5 mgraeq KOH =
(1) x 56 mg KOH
Dalam 1 g 01. Ricini:
M.L - 5

6,5
R – COOH + R – COOR’ ~ 0,5 x
(1) x 56 mg KOH = 182 mg
KOH
Jadi bilangan penyabunan Oleum Ricini = 182

4. Bilangan ester adalah jumlah mg kalium


hidroksida yang diperlukan untuk menetralkan
asam hasil hidrolisa sempurna 1 g zat.
Jadi bilangan ester = bilangan penyabunan –
bilangan asam
Contoh:
2 gram Oleum Ricini yang ditimbang saksama,
dilarutkan dalam 5 etanol netral P dalam labu
yang kuat, asam bebasnya dinetralkan dengan
kalium hidroksida etanol 0,1N menggunakan
indikator 0,2 ml fenolftalein LP. Setelah itu
ditambah 25 ml kalium hidroksida etanol 0,5 N,
direfluks di atas penangas air selama 1 jam,
ditambah 20 ml air, kemudian dititrasi
menggunakan indikator tambahan 0,2 ml
fenolftalein LP memerlukan 10 ml asam klorida
0,5N
M.L - 6

Hitunglah bilangan ester dari Oleum Ricini


tersebut!

Jawab:
R – COOH + KOH  R – COOK + H2O
Tidak dihitung
R – COOR’ + KOH  X
R – COOR’ + KOH  R – COOK + R’ – OH
25 ml 0,5N berlebihan
Kelebihan KOH : KOH + HCl  KCl + H2O
Pada titrasi sesungguhnya:
KOH = 25 x 0,5 = 12,5 mgraeq
HCl unt titrasi kmbl = 10x0,5 =5 mgraeq -
KOH unt R – COOR’ + Faktor x = (12,5-5) mgraeq

Pada titrasi blangko


KOH = 25 x 0,5 = 12,5 mgraeq
HCl unt titrasi kmbl = 22x0,5 = 11 mgraeq -
KOH unt R – COOR’ + Faktor x = (12,5-11) mgraeq

KOH untuk R – COOR’ + Faktor x = (12,5-5) mgraeq


M.L - 7

KOH untuk faktor x = (12,5-11) mgraeq -


KOH untuk R – COOR’ = (12,5-5) – (12,5-11)
= (12,5-5) – (12,5 + 11) = (11 – 5) = 6 mgraeq

Dalam 2g Oleum Ricini


6
R – COOR’ ~ 6 mgraeq KOH = (1) x 56 mg KOH

Dalam 1g Oleum Ricini


6
R – COOR’ ~ ½ x (1) x 56 mg KOH = 168 mg KOH

Jadi bilangan ester Oleum Ricini = 168

Atau
Karena titrasi kembali, maka KOH yang diperlukan untuk
menghasilkan R – COOR’ dlam 2 g Oleum Ricini
Mgraeq HCl pada titrasi blangko – mgraeq HCl
pada titrasi sesungguhnya.
HCl pada titrasi blangko = 22 x 0,5 = 11 mgraeq
HCl pada titrasi sesungguhnya = 10 x 0,5 = 5 mgraeq (-)
KOH = 6 mgraeq
Dalam 2g 01. Ricini
6
R – COOR’ ~ 6 mgraeq KOH = (1) x 56 mg KOH

Dalam 1g 01. Ricini


6
R – COOR’ ~ ½ x (1) x 56 mg KOH = 168 mg KOH
M.L - 8

Jadi bilangan ester Oleum Ricini = 168

5. Bilangan jodium adalah bilangan yang menunjukkan


jumlah g jodium yang diserap oleh 100 g zat.
Contoh:
0,1000 g Oleum Arachidis yang ditimbang seksama,
dilarutkan dalam tetrachloretum karbonicum,
ditambah 25 ml jodium monochlorida LP, labu
ditutup dengan sumbat yang telah dibasahkan dengan
kalium jodida LP, dikocok hati-hati, dibiarkan
ditempat gelap selama 1 jam. Setelah itu ditambah
20 ml kalium jodida LP dan 150 ml air, dikocok,
jodium yang terjadi dititrasi menggunakan indikator
kanji LP memerlukan 5 ml natrium tiosulfat 0,1 N
Pada percobaan blangko diperlukan 13 ml natrium
tiosulfat 0,1 N.
Hitung bilangan jodium dari Oleum Arachidis tsb!

Jawab:
M.L - 9

Kelebihan JCl : JCl + KJ  KCl + J2


J2 + 2 Na2S2O3  2 NaJ + Na2S4O6
Misal 25 ml Jodium monochlorida LP = a mgraeq
Maka:
Pada titrasi sesungguhnya:
JCl =a mgraeq
Thio = 5x 0,1 = 0,5 mgraeq (-)
JCl yg diserap oleh minyak + Faktor X = (a-0,5) mgraeq

Pada titrasi blangko:


JCl =a mgraeq
Thio = 13 x 0,1 = 1,3 mgraeq (-)
JCl yg diserap oleh minyak + Faktor X = (a-1,3) mgraeq

JCl yg diserap oleh faktor X


JCl yg diserap oleh minyak + faktor X = (a-0,5) mgraeq
JCl yg diserap oleh faktor X = (a-1,3) mgraeq
JCl yg diserap oleh minyak = (a-0,5)-(a-1,3)
= (a-0,5 – a + 1,3) = (1,3 – 0,5) = 0,8 mgraeq
0,1 g 01. Arachidis ~ 0,8 mgraeq JCl
0,8
~ 0,8 mgraeq J2 = (2) x 254 mg J2

100 0,8 1
100 g 01.Arachidis ~ 0,1 x (2) x 254 x 1000 g J2

= 101,6 gJ2
M.L - 10

Jadi bilangan jodium Oleum Arachidis = 101,6

Atau:
Karena titrasi kembali, maka mgraeq JCl yang diserap oleh
0,1 g Oleum Arachidis = mgraeq Thio pada titrasi blangko
mgraeq Thio pada titrasi sesungguhnya.
Thio pada titrasi blangko = 13x0,1 = 1,3 mgraeq
Thip pada titrasi sesungguhnya = 5x0,1 = 0,5 mgraeq (-)
JCl yg diserap ole minyak = 0,8 mgraeq

0,1 g 01. Arachidis ~ 0,8 mgaraeq JCl


0,8
~ 0,8 mgaraeq J2 = (2) x 254 mg J2

100 0,8 1
100 g 01.Arachidis ~ 0,1 x (2) x 254 x 1000 g J2

= 101,6 gJ2
Jadi bilangan jodium Oleum Arachidis = 101,6

Anda mungkin juga menyukai