Pembahasan............................................................................................................................ 2
10.1.3 Pelaporan Transaksi Valuta Asing ke Dalam Mata Uang Fungsional ............... 3
10.1.4 Penggunaan Mata Uang Penyajian Selain Mata Uang Fungsional. .................... 4
Kesimpulan ......................................................................................................................... 11
i
KONSEPTUAL MENGENAI BEBERAPA PSAK TERPILIH
PSAK 10: PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING PSAK 55: INSTRUMEN KEUANGAN
2
i. Nilai wajar
j. Pos moneter
k. Valuta asing
l. Selisih kurs
10.1.2 PENDEKATAN YANG DISYARATKAN PERNYATAAN INI
Pernyataan ini mensyaratkan agar hasil dan posisi keuangan dari setiap entitas
individual yang tercakup dalam entitas pelapor dijabarkan ke dalam mata uang yang
digunakan entitas pelapor dalam menyajikan laporan keuanganya. Pernyataan ini juga
memperkenankan entitas berdiri sendiri yang menyiapkan laporan keuanganya, atau
entitas yang menyiapkan laporan keuangan tersendiri sebagai lampiran dari laporan
keuangan konsolidasian sesuai dengan PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri.
10.1.3 PELAPORAN TRANSAKSI VALUTA ASING KE DALAM MATA UANG
FUNGSIONAL
Pengakuan Awal
Pada pengakuan awal, transaksi valuta asing dicatat dalam mata uang fungsional.
Jumlah valuta asing dihitung ke dalam mata uang fungsional dengan kurs spot antara
mata uang fungsional dan valuta asing pada tanggal transaksi. Tanggal transaksi adalah
tanggal pada saat pertama kali transaksi memenuhi kriteria pengakuan sesuai dengan
SAK.
Pelaporan pada Akhir Periode Pelaporan Berikutnya
Pada akhir setiap periode pelaporan, pos moneter valuta asing dijabarkan
menggunakan kurs penutup; pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam
valuta asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi; dan pos nonmoneter
yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan menggunakan kurs pada
tanggal ketika nilai wajar diukur.
Pengakuan Selisih Kurs
Selisih kurs yang timbul pada penyelesaian pos moneter atau pada proses
penjabaran pos moneter pada kurs yang berbeda dari kurs pada saat pos moneter
tersebut dijabarkan, pada pengakuan awal selama periode atau pada periode laporan
keuangan sebelumnya, diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya. Selisih kurs
yang timbul pada pos moneter yang membentuk bagian dari investasi neto entitas
pelapor dalam kegiatan usaha luar negeri diakui dalam laba rugi dalam laporan
3
keuangan tersendiri entitas pelapor sesuai dengan PSAK 4: Laporan Keuangan
Tersendiri atau Laporan Keuangan Individual kegiatan usaha luar negeri, mana yang
tepat.
Perubahan dalam Mata Uang Fungsional
Ketika terdapat perubahan pada mata uang fungsional, entitas menerapkan prosedur
pejabaran untuk mata uang fungsional yang baru secara prospektif sejak tanggal
perubahan itu.
10.1.4 PENGGUNAAN MATA UANG PENYAJIAN SELAIN MATA UANG
FUNGSIONAL
Penjabaran dalam Mata Uang Penyajian
Hasil dan posisi keuangan entitas yang mata uang fungsionalnya bukan mata uang
dari suatu ekonomi hiperinflasi dijabarkan kedalam mata uang penyajian yang berbeda,
dengan menggunakan prosedur sebagai berikut :
a) Asset dalam liabilitas untuk setiap laporan posisi keuangan yang disajikan (yaitu
termasuk komparatif) dijabarkan mengunakan kurs penutup pada tanggal laoran
posisi keuangan tersebut;
b) Penghasilan dan beban untuk setiap laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain (yaitu termasuk komparatif) dijabarkan menggunakan kurs pada
tanggal transaksi; dan
c) Seluruh selisih kurs yang dihasilkan diakui dalam penghasilan komprehensif lain.
d) Seluruh jumlah (yaitu asset, liabilitas, pos ekuitas, penghasilan dan beban termasuk
komparatifnya) dijabarkan pada kurs penutup pada tanggal laporan posisi keuangn
terkini, kecuali bahwa
e) Ketika jumlah tersebut dijabarkan ke dalam mata uang ekonomi nonhiperinflasi,
maka jumlah komparatif adalah jumlah yang disajikan sebagai jumlah tahun
berjalan dalam laporan keuangan tahun sebelumnya yang relevan.
f) Ketika mata uang fungsional entitas adalah mata uang ekonomi hiperinflasi, maka
entitas menyajikan kembali laporan keuanganya sesuai dengan PSAK 63:
Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi, kecuali untuk jumlah
komparatif yang dijabarkan ke dalam mata uang ekonomi nonhiperinflasi.
Penjabaran Kegiatan Usaha Luar Negeri
4
Setiap goodwill yang timbul dari akusisi kegiatan usaha luar negeri dan setiap
penyesuaian nilai wajar jumlah tercatat asset dan liabilitas yang timbul dari akusisi
kegiatan usaha luar negeri dinyatakan dalam mata uang fungsional kegiatan usaha luar
negeri dan dijabarkan dengan menggunakan kurs penutup.
Pelepasan atau Pelepasan Sebagian Kegiatan Usaha Luar Negeri
Dalam pelepasan kegiatan usaha luar negeri, jumlah kumulatif selisih kurs yang
terkait dengan kegiatan usaha luar negeri tersebut, yang diakui dalam penghasilan
komprehensif lain dan diakumulasi dalam komponen ekuitas yang terpisah,
direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi (sesuai penyesuaian reklasifikasi) ketika
keuntungan atau kerugian dari pelepasan kegiatan usaha luar negeri diakui.
10.1.5 PENGARUH PAJAK DARI SELURUH SELISIH KURS
Pengungkapan
Entitas mengungkapkan :
(a) Jumlah selisih kurs yang diakui dalam laba rugi, kecuali untuk selisih kurs yang
timbul pada instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran: dan
(b) Selisih kurs neto yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan
diakumulasikan dalam komponen ekuitas yang terpisah, serta rekonsiliasi selisih
kurs tersebut pada awal dan akhir periode.
Jika mata uang penyajian berbeda dari mata uang fungsional, maka fakta tersebut
dinyatakan bersama dengan pengungkapan tentang mata uang fungsional dan alasan
untuk menggunakan mata uang yang berbeda dan entitas mendeskripsikan pada laporan
keuangan telah patuh pada SAK hanya jika entitas mematuhi seluruh persyaratan SAK
yang berlaku sesuai metode penjabaranya.
10.2 PSAK 55: INSTRUMEN KEUANGAN
PSAK 55 (2014) : Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran mengadopsi
IAS 39 Financial instruments: Recognition and measurement per 1 Januari 2014 dan di
sahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia (DSAK
IAI) pada tanggal 29 April 2014. PSAK 55 (2014) menggantikan PSAK 55 (2011),
PSAK 55 (2006), PSAK 55 (1999): Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas
Lindung Nilai, dan PSAK 55 (1998) : Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas
Lindung Nilai.
5
10.2.1 PENDAHULUAN
Tujuan
Tujuan pernyataan ini adalah untuk mengatur prinsip dasar pengakuan dan
pengukuran asset keuangan, liabilitas keuangan dan kontrak pembelian atau penjual
item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam
PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasi
instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
Ruang Lingkup
Pernyataan ini diterapkan oleh seluruh entitas untuk seluruh jenis instrumen keuangan,
kecuali untuk:
a. Penyertaan pada entitas anak, entitas asosiasi, dan ventura bersama yang dicatat
berdasarkan PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian, PSAK 4: Laporan
Keuangan tersendiri atau PSAK 15: Investasi pada entitas asosiasi dan ventura
bersama.
b. Hak dan kewajiban dalam sewa yang diatur dalam PSAK 30: Sewa. Akan tetapi:
i) Piutang sewa yang diakui lessor mengikuti ketentuan penghentian pengakuan
dan penurunan nilai
ii) Utang sewa pembiayaan yang diakui oleh lessee mengikuti ketentuan
penghentian pengakuan
iii) Derivative yang melekat pada sewa mengikuti ketentuan mengenai derivative
melekat
c. Hak dan kewajiban pemberi kerja berdasarkan program imbalan kerja yang diatur
dalam PSAK 24: Imbalan kerja
d. Instrumen keuangan terbitan entitas yag memenuhi definisi instrumen ekuitas
dalam PSAK 50 (termasuk opsi dan waran) atau yang diisyaratkan untuk
diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas menurut PSAK 50 pargraf 16A dan 16B
atau paragraph 16C dan 16D.
e. Hak dan kewajiban yang timbul dalam kontrak asuransi sesuai dengan PSAK 62:
Kontrak Asuransi, selain hak yang timbul dalam kontrak asuransi yang memenuhi
definisi kontrak jaminan keuangan (financial guarantee contract) dalam paragraph
09 atau kontrak dalam ruang lingkup PSSAK 62 karena kontrak tersebut berisi fitur
partisipasi tidak mengikat.
6
f. Kontrak berjangka (forward contract) antara pihak pengakuisisi dan pemegang
saham untuk menjual atau membeli pihak yang diakuisisi yang akan menghasilkan
kombinasi bisnis dalam ruang lingkup PSAK 22: Kombinasi Bisnis di masa depan
pada tanggal akuisisi
g. Komitmen pinjaman yang diberikan selain dari yang dideskripsikan di paragraph 04
Penerbit komitmen pinjaman menerapkan PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontijensi
dan Aset KOntijensi atas komitmen pinjaman yang diberikan yang tidak termasuk
dalam ruang lingkup pernyataan ini.
h. Instrumen, kontrak dan kewajiban keuangan dalam transaksi pembayaran berbasis
saham yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham
kecuali kontrak yang termasuk dalam ruang lingkup pargraf 05-07, maka
pernyataan ini diterapkan.
i. Hak atas pembayaran untuk penggantian pengeluaran entitas yang diperlukan untuk
menyelesaikan liabilitas yang diakui sebagai provisi sesuai dengan PSAK 57; atau
untuk periode yang lebih awal, diakui sebagai provisi sesuai dengan PSAK 57.
10.2.2 DERIVATIF
Derivatif adalah suatu instrumen keuangan atau kontrak lain yang termasuk dalam
ruang lingkup pernyataan ini dengan tiga karakteristik berikut :
a. Nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan variabel yang telah ditentukan
(sering disebut dengan underlying), antara lain: suku bunga, harga instrumen
keuangan, harga komoditas, kurs, indeks harga atau indeks suku bunga, peringkat
kredit atau indeks kredit, atau variabel lain. Untuk variabel nonkeuangan, variabel
tersebut tidak spesifik dengan pihak-pihak dalam kontrak.
b. Tidak memerlukan investasi awal neto atau memerlukan investasi awal neto dalam
jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang diperlukan untuk
kontrak serupa lain yang diperkirakan akan menghasilkan dampak yang serupa
sebagai akibat perubahan factor pasar.
c. Diselesaikan pada tanggal tertentu di masa depan.
Kontrak memiliki satu atau lebih derivatif melekat, maka entitas dapat menetapkan
keseluruhan kontrak dari instrumen campuran (kombinasi) sebagai asset keuangan atau
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
10.2.3 PENGAKUAN DAN PENGHENTIAN PENGAKUAN
7
Entitas mengakui asset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi
keuangan, jika dan hanya jika, entitas tersebut menjadi salah satu pihak dalam ketentuan
pada kontrak instrumen tersebut. Entitas menghentikan pengakuan asset keuangan, jika
hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari asset keuangan berakhir atau jika entitas
mengalihkan asset keuangan.
Pengalihan yang diakui sebagai penghentian pengakuan
Jika entitas mengalihkan asset keuangan yang memenuhi kriteria penghentian
pengakuan untuk keseluruhan nilainya dan entitas tersebut masiih memiliki hak
pengelolaan atau asset keuangan tersebut dengan imbalan tertentu, maka entitas
mengakui kontrak pengelolaan tersebut sebagai asset jasa pengelolaan atau liabilitas
jasa pengelolaan.
Pengalihan yang tidak diakui sebagai penghentian pengakuan
Jika pengalihan tidak mengakibatkan penghentian pengakuan karena entitas secara
substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset alihan,
maka entitas tetap mengakui asset alihan tersebut secara keseluruhan dan mengakui
liabilitas keuangan atas jumlah yang diterimanya. Pada periode selanjutnya entitas
mengakui setiap pendapatan yang berasal dari asset alihan dan setiap beban yang timbul
dari liabilitas keuangan.
10.2.4 LINDUNG NILAI
Jika terdapat hubungan lindung nilai yang telah ditetapkan antara instrumen lindung
nilai dan item yang dilindung nilai, maka akuntansi untuk keuntungan atau kerugian
atas instrumen lindung nilai dan item yang dilindungi nilai mengikuti ketentuan
Instrumen yang Memenuhi Kualifikasi Lindung Nilai
Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya instrumen yang melibatkan pihak
eksternal dari entitas pelapor (yaitu pihak ekternal dari entitas kelompok usaha atau
entitas individual yang dilapor) yang dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai.
Penetapan Instrumen Lindung Nilai
Pada umumnya terdapat satu ukuran nilai wajar untuk instrumen lindung nilai
secara keseluruhan, dan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan dalam nilai
wajarnya saling terkait.
Dengan demikian, hubungan lindung nilai ditetapkan oleh entitas sebagai instrumen
lindung nilai secara keseluruhan nilainya.
8
Item yang memenuhi Kualifikasi Dilindung Nilai
Item yang dilindung nilai dapat berupa
a) aset, kewajiban, komitmen pasti, transaksi yang diperkiraan kemungkinan besar
terjadi, atau investasi neto dalam operasi luar negeri,
b) sekelompok aset, kewajiban, komitmen pasti, prakiraan transaksi yang
kemungkinan besar terjadi, atau investasi neto dalam operasi luar negeri, yang
memiliki karakteristik risiko yang sama, atau
c) dalam hal lindung nilai atas portofolio risiko suku bunga,bagian dari portofolio aset
keuangan atau kewajiban keuanganyang berbagi risiko yang dilindung nilai.
Penetapan Item Keuangan sebagai Item yang Dilindung Nilai
Jika item yang dilindung nilai merupakan aset keuangan atau kewajiban keuangan,
maka aset atau kewajiban tersebut dapat merupakan item yang dilindung nilai terhadap
risiko yang berkaitan hanya dengan sebagian dari arus kas atau nilai wajarnya sepanjang
efektivitas lindung nilai dapat diukur.
Penetapan Item Non Keuangan sebagai Item yang Dilindung Nilai
Jika item yang dilindung nilai merupakan asset non keuangan atau kewajiban non
keuangan, maka item tersebut ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai terhadap :
a) risiko perubahan nilai tukar, atau
b) untuk keseluruhan nilainya terhadap seluruh risiko, karena adanya kesulitan untuk
memisahkan dan mengukur secara tepat bagian atas perubahan arus kas atau nilai
wajar yang disebabkan oleh risiko spesifik selain dari risiko perubahan nilai tukar.
Penetapan Kelompok Item sebagai Item yang Dilindung Nilai
Aset atau kewajiban yang sejenis dijumlahkan dan dilindung nilai sebagai sebuah
kelompok hanya jika secara individual aset atau kewajiban dalam kelompok tersebut
memiliki eksposur risiko yang sama yang ditetapkan sebagai risiko yang dilindung nilai.
Akuntansi Lindung Nilai
Akuntansi lindung nilai mengakui pengaruh saling hapus pada laporan laba rugi
atas perubahan nilai wajar dari instrument lindung nilai dan item yang dilindung nilai.
Lindung Nilai atas Nilai Wajar
Jika suatu lindung nilai atas nilai wajar memenuhi kondisi pada paragraf 90 selama
periode pelaporan keuangan, maka lindung nilai tersebut harus dicatat sebagai:
9
a. Keuntungan atau kerugian yang berasal dari pengukuran kembali instrumen lindung
nilai pada nilai wajar (untuk instrumen lindung nilai derivatif) atau komponen mata
uang asing dari nilai tercatat yang diukur berdasarkan PSAK 10: Transaksi dalam
Mata Uang Asing dan PSAK 11: Penjabaran dalam Mata Uang Asing (untuk
instrumen lindung nilai non derivatif) diakui pada laporan laba rugi; dan
b. Keuntungan atau kerugian atas item yang dilindung nilai yang dapat diatribusikan
pada risiko yang dilindung nilai dengan menyesuaikan nilai tercatat item yang
dilindung nilai dan diakui pada laporan laba rugi.
Lindung Nilai atas Arus Kas
Jika suatu lindung nilai atas arus kas memenuhi kondisi pada paragraf 90 selama
periode pelaporan keuangan, maka lindung nilai tersebut harus dicatat sebagai:
a. bagian dari keuntungan atau kerugian atas instrument lindung nilai yang ditetapkan
sebagai lindung nilai yang efektif (lihat paragraf 90) diakui secara langsung dalam
ekuitas melalui laporan perubahan ekuitas (lihat PSAK 1: Penyajian Laporan
Keuangan); dan
b. bagian yang tidak efektif atas keuntungan atau kerugian dari instrumen lindung
nilai diakui dalam laporan laba rugi.
Lindung Nilai atas Investasi Neto
Lindung nilai atas investasi neto dalam operasi luar negeri, termasuk lindung nilai
atas item moneter yang dicatat sebagai bagian dari investasi neto (berdasarkan PSAK
10: Transaksi dalam Mata Uang Asing dan PSAK 11: Penjabaran dalam Mata Uang
Asing), dicatat dengan cara yang sama seperti lindung nilai atas arus kas:
a. bagian dari keuntungan atau kerugian atas instrument lindung nilai yang ditetapkan
sebagai lindung nilai yang efektif (lihat paragraf 90) diakui secara langsung dalam
ekuitas melalui laporan perubahan ekuitas (lihat PSAK 1 tentang Penyajian
Laporan Keuangan); dan
b. bagian yang tidak efektif diakui pada laporan laba rugi.
Keuntungan atau kerugian atas instrumen lindung nilai yang terkait dengan bagian
lindung nilai yang efektif yang sebelumnya telah diakui secara langsung dalam ekuitas
harus diakui pada laporan laba rugi ketika investasi dalam operasi luar negeri tersebut
dilepaskan.
10
KESIMPULAN
11
DAFTAR RUJUKAN
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan Efektif per 1 Januari 2017.
Jakarta: 2016.
12