Anda di halaman 1dari 7

PENGGUNAAN LALAT Drosophila

SEBAGAI ORGANISME PERCOBAAN GENETIKA

Oleh:
Nama : Shafa Rana Nusaibah
NIM : B1A016119
Rombongan : VIII
Kelompok :2
Asisten : Nurul Amalia

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2017
I. HASIL

1
2

3
1
2 1

Gambar 1.1 Gambar 1.2

1 2

Gambar 1.3 Isolasi Betina Virgin


Keterangan :

Gambar 1.1
1. Lalat Drosophila betina
2. Lalat Drosophila jantan

Gambar 1.2
1. Lalat Drosophila mutan tipe Dumpy
2. Lalat Drosophila mutan tipe Ebony
3. Lalat Drosophila mutan tipe White Eyes

Gambar 1.3
1. Media
2. Pupa lalat Drosophila

Kelompok Nama Pupa Tanggal menetas ♂/♀ Keterangan


1 Dian Jenner - - Tidak Menetas
2 Hanif Jr. - - Tidak Menetas
3 Utun 24/09/2017 ♀ Betina
4 Iman Jr - - Tidak Menetas
5 Droso 23/09/2017 ♀ Betina
Tabel 1.1 Tabel pengamatan isolasi betina virgin

Hari ke- Perkembangan yang terjadi


1 -
2 -
Tabel 2.1 HASIL PENGAMATAN DAUR HIDUP Drosophila sp.
II. PEMBAHASAN

Lalat buah (Drosophila melanogaster) menurut Strickberger (1962)


memiliki klasifikasi sebagai berikut:
Filum : Antropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Diptera
Sub Ordo : Cyclorhapha
Series : Acalyptrata
Familia : Drosophilidae
Genus : Drosophila
Spesies : Drosophila melanogaster
Alasan menggunakan lalat buah (Drosophila melanogaster) sebagai
organisme percobaan genetika adalah karena berukuran kecil, bersifat dimorfik
(jantan dan betina berbeda), memiliki waktu generasi yang cukup singkat, dan
perawatannya tidak memerlukan ruangan yang besar, banyak mutan
yang memungkinkan dilakukan berbagai percobaan mengenai pola pewarisan
sifat sementara tipe liar dari lalat buah ini mudah diperoleh. Kelebihan lainnya
dari lalat buah ini adalah jumlah kromosomnya yang cukup besar dan jumlahnya
yang hanya 4 pasang sehingga mudah dalam pengamatan kromosom (Shorrocks,
1972). Selain itu lalat drosophila juga memiliki kromosom politen, yaitu
kromosom yang berukuran lebih besar dari kromosom normal.
Perbedaan antara lalat drosophila jantan dan betina dapat dilihat melalui
ukuran tubuhnya, ukuran tubuh lalat betina cenderung lebih besar dibandingkan
lalat jantan, selain itu pada bagian dorsal lalat betina memiliki warna yang lebih
gelap. Pada ujung tubuhnya, lalat betina memiliki ujung yang lebih runcing
dikarenakan lalat drosophila betina memiliki ovipositor yang berfungsi untuk
meletakkan telurnya. Lalat betina juga memiliki Sperma teka yang berfungsi
untuk menyimpan spermatozoa. Pada lalat jantan terdapat truktur yang
dinamakan sisir kelamin (sex comb) yang berfungsi untuk membantu proses
kopulasi.
Ada banyak tipe mutan pada lalat Drosophila. Lalat Drosophila normal
biasanya memiliki mata berwarna merah. Sedangkan pada mutan, dapat
ditemukan lalat Drosophila yang memiliki mata berwarna putih atau white eyes.
Mutasi ini terjadi di kromosom no. 1 pada lokus 1,5 cM yang mengakibatkan
hilangnya pigmen ptiridin. Lalat Drosphila normal memiliki sayap yang
panjangnya sama atau melebihi ukuran tubuhnya, sedangkan pada mutan dapat
ditemukan lalat Drosophila yang memiliki sayap lebih pendek dari tubuh atau
biasa disebut dengan Dumpy. Hal ini disebabkan karena terjadinya mutasi di
kromosom no. 2 pada lokus 13 cM. Ada pula mutan jenis Ebony yang seluruh
tubuhnya berwarna gelap atau hitam, hal ini disebabkan oleh terjadinya mutasi
di kromosom no. 3 pada lokus 70,7 cM. Selain itu ada pula mutan tipe “Bar” yaitu
lalat Drosophila yang matanya berukuran kecil, hal ini disebabkan terjadinya
mutasi di kromosom no. 1 pada lokus 57cM. Ada pula mutan tipe Curly yang
memiliki keriting, hal ini disebabkan oleh terjadinya mutasi di kromosom no. 3
pada lokus 50cM.
Subkultur adalah pemindahan sel-sel, jaringan, organ, atau individu ke
dalam medium baru. Ada beberapa tujuan dari subkultur, diantaranya yaitu ;
meregenerasi kultur, meregenerasi nutrisi, mempercepat reproduksi, dapat
memperbanyak anakan, mencegah terjadinya mutasi, dan mencegah adanya
kontaminasi. Cara melakukan subkultur lalat Drosophila adalah, pertama-tama
siapkan botol medium yang baru, lalu dengan perlahan buka penutup botol
media yang telah berisi lalat Drosophila dan segera tutup dengan menggunakan
telapak tangan. Lalu segera sambungkan kedua mulut botol media , gunakan
kedua telapak tangan untuk menutup botol media lama agar memberikan
suasana gelap dan tunggu hingga lalat Drosophila berpindah ke botol media
baru. Setelah semua lalat berpindah, segera tutup dengan penutup botol media.
Individu betina virgin adalah betina yang sama sekali belum pernah
dibuahi oleh induk jantan. Individu semacam ini sangat diperlukan untuk
menyilangkan antara dua strain yang berbeda. Hal ini dikarenakan lalat betina
memiliki sperma teka yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma dan
dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Apabila lalat tersebut
digunakan sebagai bahan penelitian persilangan, hasil dari penelitian tersebut
bisa jadi tidak valid dikarenakan adanya sperma teka tersebut. Karena itulah
betina virgin sangat diperlukan untuk penyilangan. Pada saat dilakukan
praktikum, pupa lalat Drosophila seharusnya menetas dalam waktu >24 Jam.
Tetapi pada hasil yang kami dapat, lalat gagal untuk menetas. Hal ini dapat
disebabkan oleh kurangnya ketersediaan makanan, Jumlah telur Drosophila
melanogaster yang dikeluarkan akan menurun apabila kekurangan
makanan. Lalat buah dewasa yang kekurangan makanan akan menghasilkan
larva berukuran kecil. Larva ini mampu membentuk pupa berukuran kecil,
namun sering kali gagal berkembang menjadi individu dewasa. Beberapa dapat
menjadi dewasa yang hanya dapat menghasilkan sedikit telur. Viabilitas dari
telur-telur ini juga dipengaruhi oleh jenis dan jumlah makanan yang dimakan
oleh larva betina (Shorrocks, 1972).
DAFTAR REFERENSI

Sorrocks, B. 1972. Drosophila. London: Ginn and Company Limited.


Strickberger, M. W. 1962. Experiments in Genetics with Drosophila. London:
John Wiley and Sons, inc

Anda mungkin juga menyukai