Anda di halaman 1dari 25

DIAGNOSIS HOLISTIK

TONSILITIS PADA ANAK DENGAN ASPEK POLA MAKAN


DILIHAT DARI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA
DI PUSKESMAS KECAMATAN TANAH ABANG PERIODE 20
OKTOBER 2014 - 31 OKTOBER 2014

Disusun Oleh :
Nadhila Adani
110 2013 196

Pembimbing :
dr. Dini Widianti, MKK, DipIDK

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA ILMU


KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI PERIODE
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan Hasil Studi Kasus Pasien dengan judul “TONSILITIS PADA ANAK
DENGAN ASPEK POLA MAKAN DILIHAT DARI PENDEKATAN
KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN TANAH
ABANG” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk dipublikasikan dalam rangka
memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, Desember 2018


Pembimbing,

dr. Dini Widianti, MKK, DipIDK


KATA PENGANTAR

Assalamua`alaikum, Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
dengan terselesaikannya Laporan Studi Kasus Pasien yang berjudul Anemia pada
Ibu Hamil dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Puskesmas
Kecamatan Pademangan Periode 20 Oktober 2014 sampai dengan 31
Oktober 2014. Penulis menyusun laporan ini bertujuan untuk memenuhi sebagian
tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS selaku dosen pembimbing
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Universitas YARSI yang telah
membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat.
2. DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes selaku dekan dan
staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Universitas YARSI.
3. Rifda Wulansari, SP, M.Kes selaku koordinator Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
4. Dr. Dini Widianti, M.KK sebagai sekretaris Kepaniteraan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
5. Dr. Citra Dewi, M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Universitas YARSI.
6. Dr. Dian Mardhiyah, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Universitas YARSI.
7. Dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PH selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
8. Dr. Fathul Jannah, M.Si selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Keluarga, Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
9. Dr. Erlina Wijayanti, MPH selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga, Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
10. Dr. Yusnita selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga,
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
11. Dr. Siti Rakhmi selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Pademangan,
Jakarta Utara yang telah membimbing dan memberi masukan yang
bermanfaat selama berada di Puskesmas Kecamatan Pademangan.
12. Seluruh staf & tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Pademangan,
Jakarta Utara yang telah memberikan bimbingan dan data kepada penulis
untuk kelancaran proses penulisan laporan
13. Seluruh staf kepanitraan Ilmu Kesehatan Masyarakat
14. Kepada orang tua dan teman-teman sejawat Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Studi Kasus Pasien ini
masih banyak terdapat kekurangan. Oleh sebab itu kami mengharapkan saran serta
kritik yang dapat membangun dalam Laporan Studi Kasus Pasien ini untuk
perbaikan di kemudian hari. Semoga laporan diagnosis holistik ini dapat berguna
dan bermanfaat bagi kita semua baik sekarang maupun dihari yang akan datang.
Amin.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Oktober 2014

Penulis

BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : Nn. S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 11 tahun 8 bulan
Anak ke : 2 dari 4 bersaudara
Status : Belum menikah
Alamat : Jl. Budi Mulya 2 Rt 05/Rw 02 Kelurahan Pademangan
Barat, Kecamatan Pademangan
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Suku : Sunda
No.Rekam medis : 0032502
Puskesmas : Puskesmas Kecamatan Tanah Abang
Tanggal berobat : 28 November 2018

B. Anamnesa
Autoanamnesa dilakukan pada tanggal 28 November 2018 :
1. Keluhan Utama
Nyeri menelan sejak 1 hari yang lalu.

2. Keluhan Tambahan
Os mengeluh sakit kepala dan mual.

3. Riwayat Penyakit Sekarang

G1P0A0 merasa hamil 34 minggu datang ke Puskesmas Pademangan


untuk kontrol kehamilan trimester ke III. Pasien mengeluh sering
merasakan mual sehingga nafsu makan semakin berkurang pada akhir
– akhir ini, dan makanan yang masuk hanya sedikit sehingga tidak
jarang makanan yang sudah dimakan terasa ingin dimuntahkan. Os
juga merasakan badan sering terasa lemas dan terkadang os
merasakan nyeri pada ulu hati. Pasien mengaku jarang mengkonsumsi
sayur - sayuran karena pasien sama sekali tidak menyukai sayuran
terutama sayuran yang berwarna hijau seperti bayam dan lain-lain.
Pasien juga mengaku jarang memakan buah-buahan karena pasien
juga tidak terlalu menyukai buah, hanya beberapa jenis buah yang
pasien suka yaitu kelengkeng dan apel. Selama kehamilan pasien rutin
kontrol di bidan Puskesmas Pademangan Barat. Keluhan mules –
mules yang sering dan kuat belum dirasakan pasien. Pasien khawatir
keluhan ini menjadi semakin berat. Pasien merasa sakit yang diderita saat
ini tidaklah berat dan dapat sembuh dengan pertolongan dokter.
Pasien berharap dapat sembuh sempurna dari penyakit yang
dideritanya serta mendapat informasi yang cukup tentang penanganan dan
pencegahan terhadap penyakitnya.

Riwayat Obstetri :-
Riwayat Pernikahan : ♀ : 20 th, SMP, IRT
♂ : 24 th, SMP, Karyawan swasta
HPHT : 21 Februari 2014
TP : 28 November 2014
TUK : 34-35 minggu

4. Riwayat Penyakit Dahulu

a. Riwayat hipertensi : disangkal


b. Riwayat DM : disangkal
c. Riwayat penyakit TBC : disangkal
d. Riwayat penyakit Ginjal : disangkal
e. Riwayat asma : disangkal
f. Riwayat penyakit jantung : disangkal
g. Riwayat alergi obat : disangkal

5. Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengaku di keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit yang
sama seperti pasien.

6. Riwayat Sosial Ekonomi


Biaya hidup pasien dan anggota keluarga diperoleh dari penghasilan
suaminya yang bekerja sebagai Karyawan swasta. Penghasilan suaminya
Rp.1.500.000,- /bulan. Jumlah tersebut dirasakan kurang cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pasien tidak bekerja, pasien hanya Ibu
Rumah Tangga.

7. Riwayat Kebiasaan
a. PNC : Di bidan Puskesmas Pademangan Barat
b. Vaksin : TT 2x di bidan, TT1 pada usia kehamilan 20 minggu, TT2
28 minggu
c. KB :(-)

C. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik tanggal 27 Oktober 2014 :

1. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan


Kesadaran : Compos Mentis

2. Vital Sign
- Tekanan darah : 90/70 mmHg
- Nadi : 78 x/menit
- Respirasi : 20 x/menit
- Suhu : 36,3 0 C

3. Status Generalis
- Berat badan : 70 kg
- Tinggi badan : 160 cm
- Lila : 25 cm
- Kepala : Bentuk oval, simetris
- Rambut : Hitam, tumbuh lebat
- Mata : Konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-),
pupil
bulat, isokor
- Hidung : Septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret
- Telinga : tidak terdapat sekret
- Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, tonsil
T1-T1
- Leher : tidak teraba pembesaran KGB
- Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiri
Perkusi : Sonor seluruh paru, peranjakan paru-hati (+)
Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri, rhonki (-), wheezing (-)
- Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikula
sinistra
Perkusi : Batas jantung normal, tidak terdapat pembesaran
jantung
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat
murmur
- Abdomen
Inspeksi : Cembung simetris, kelainan kulit (-), Pelebaran
vena (-)
Auskultasi : Bising usus normal
Palpasi : Hepar dan Lien sulit dinilai
- Genitalia : Tidak diperiksa
- Ekstrimitas : Akral hangat, edema (- ), sianosis (-)

4. Status Lokalis : Status Obstetrik

• Pemeriksaan Luar
Kepala/Muka : Chloasma gravidarum (+)
Thorax : Hiperpigmentasi areola mamae dan papilla mamae
(+)
Papila mammae menonjol, colustrum (+)
Abdomen : Membesar, striae gravidarum
Tinggi Fundus : 32 cm
Lingkar Perut : 121 cm
Letak Anak : Pu-Ka, presentasi terbawah kepala
DJJ : 130 - 135x/menit
His : (-)
• Inspekulo
Tidak dilakukan
• Pemeriksaan fornises
Tidak dilakukan
• Pemeriksaan dalam
 Vulva : Tidak ada kelainan
 Vagina : Tidak ada kelainan
 Vaginal Thoucher : Tidak dilakukan
• Pemeriksaan panggul
Tidak dilakukan

D. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
 Hb : 8,5 mg/dl
 Leukosit : 11.400/mm3
 Trombosit : 396.000/mm3
 Hematokrit : 29 %
 Eritrosit : 4,40 juta/µl

E. Penatalaksanaan
 Non farmakologi : Menyarankan agar pasien makan makanan bergizi
yang mengandung zat besi, vitamin dan asam folat serta istirahat yang
cukup. Rujuk ke bagian gizi.
 Farmakologi : Sulfas Feros 2 x 1 tablet

BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga

a. Identitas Kepala Keluarga


Nama : Tn. I
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 24 tahun
Status : Menikah
Alamat : Jl. Budi Mulya 2 Rt 05/Rw 02 Kelurahan
Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan

Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Karyawan Swasta

b. Identitas Pasangan
Nama : Ny. L
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 20 tahun
Status : Menikah
Alamat : Jl. Budi Mulya 2 Rt 05/Rw 02 Kelurahan
Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

c. Struktur Komposisi Keluarga : The dyad family


Keluarga terdiri atas Tn. I sebagai kepala keluarga dan Ny. L sebagai
istri, sudah menikah sejak 1 tahun yang lalu. Ny. L saat ini sedang
mengandung anak pertama mereka. Keluarga Tn. I hanya tinggal
bersama istri di kontrakannya. Penghasilan Tn. I sebesar Rp.
1.500.000 / bulan yang digunakan untuk kebutuhan makan dan
kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal serumah

No Nama Status Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan


keluarga Tambahan
1 Tn. I Kepala L 24 thn SMP Karyawan Tn. I selaku
Keluarga swasta ayah pasien,
berperan
sebagai kepala
keluarga yang
bertugas
memberi
nafkah dan
pengambil
keputusan di
keluarga.
2 Ny. L Istri P 20 thn SMP Ibu rumah Ny. L selaku
tangga ibu pasien
berperan
sebagai ibu
rumah tangga

d. Fungsi Keluarga

1. Biologis :
- Untuk meneruskan keturunan
- Memelihara dan membesarkan anak
- Memenuhi kebutuhan gizi kleuarga
- Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Psikologis :
- Memberikan kasih saying dan rasa aman
- Memberikan perhatian kepada anggota keluarga
- Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
- Memberikan identitas keluarga
3. Sosial :
- Membina sosialisasi pada anak
- Membina norma-norma tingkah laku sesuai tingkat
perkembangan anak
- Meneruskan nilai-nilai keluarga (kasih sayang, budi pekerti,
tolong menolong)
4. Ekonomi :
- Mencari sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
- Pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga
- Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang
akan datang misalnya pendidikan anak, jaminan hari tua.
5. Pendidikan :
- Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,
ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat
dan minat yang dimiliki.
- Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan
datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa.
- Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat
perkembangannya.

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


a. Lingkungan tempat tinggal

Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal


Status kepemilikan rumah: Kontrakan
Daerah perumahan: Padat
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah : 5 x 4 m2 Keluarga tinggal di sebuah
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 2 orang
kontrakan yang terletak di
Luas halaman rumah : tidak ada
Bertingkat/tidak bertingkat : tidak bertingkat lingkungan padat penduduk.
Lantai rumah terbuat dari : ubin Rumah tersebut kurang cukup
Dinding rumah terbuat dari : tembok
Jamban keluarga : ada nyaman untuk ditempati oleh
Tempat bermain : tidak ada anggota keluarga serta tidak
Penerangan listrik : 100 watt
memenuhi syarat - syarat
Air bersih : ada (PAM)
Tempat pembuangan sampah : ada rumah sehat.

a. Kepemilikan Barang-Barang Berharga

Ny. L memiliki beberapa barang elektronik di rumahnya antara lain


yaitu, satu buah televisi berwarna, satu buah kipas angin, satu buah
penghangat nasi, satu buah kompor gas. Kemudian, keluarga Tn. I juga
memiliki satu buah sepeda motor yang biasa digunakan oleh Tn. I untuk
bekerja.

b. Denah Rumah

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga


a. Perilaku terhadap sakit dan penyakit
Jika ada salah satu anggota keluarga Tn. I yang sakit, maka Tn. I akan
membeli obat warung terlebih dahulu
b. Perilaku terhadap pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. I tidak memiliki jaminan kesehatan
c. Perilaku terhadap makanan
Keluarga Tn. I mempunyai kebiasaan makan sebanyak dua sampai tiga
kali sehari. Makanan yang dimakan oleh keluarga Tn. I didapatkan dari
membeli lauk di warung, terkadang dimasak sendiri oleh Istrinya.
d. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan
Apabila tidak membaik, maka Tn. I akan membawa keluarganya yang
sakit tersebut ke Puskesmas.

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 3. Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan


Kendaraan pribadi Keluarga Tn. I berobat ke
Cara mencapai pusat
atau angkutan puskesmas dengan
pelayanan kesehatan
umum menggunakan kendaraan
Tarif pelayanan
Murah pribadi miliknya (motor) atau
kesehatan
angkutan umum. Menurut Tn.

Kualitas pelayanan I tarif berobat di puskesmas


Memuaskan murah dan pasien puas
kesehatan
dengan pelayanannya.

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga


a. Kebiasaan makanan
Keluarga Tn. I mempunyai kebiasaan makan sebanyak dua sampai
tiga kali sehari. Biasanya mereka makan pada pagi, siang dan malam
hari. Tetapi pada siang hari, saat Tn. I bekerja, Ny. L makan siang
sendiri di rumah bahkan lebih sering tidak makan siang. Makanan yang
dimakan oleh keluarga Tn. I didapatkan dari membeli lauk di warung,
terkadang dimasak sendiri oleh Istrinya.
Mereka membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum dan
sesudah makan serta merapikan dan membersihkan peralatan makan
mereka setelah selesai makan.

a. Penerapan Pola Gizi Seimbang


Untuk penerapan pola gizi seimbang Ny. L sebaiknya mengikuti
Pedoman Gizi Seimbang yang dijabarkan menjadi 13 pesan dasar,
sebagai berikut :
1. Membiasakan makan pagi (sarapan) untuk memelihara ketahanan
fisik dan meningkatkan produktivitas kerja
2. Makanlah makanan sumber karbohidrat, namun hanya setengah
dari kebutuhan energi. Membatasi energi atau sekitar 3-4 sendok
per hari. Idealnya sekitar 50-60% kebutuhan energy diperoleh dari
karbohidrat kompleks atau setara dengan 3-4 piring nasi
3. Makanlah beragam makanan sumber zat tenaga (karbohidrat), zat
pembangun (protein), serta zat pengatur (vitamin dan mineral)
4. Membaca label pada makanan yang dikemas, untuk mengetahui
komposisi bahan penyusun, gizi, serta tanggal kadaluarsa
5. Membatasi konsumsi lemak dan minyak hingga seperempat dari
kecukupan energi. Mengkonsumsi lemak hewani secara berlebihan
dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan
penyakit jantung koroner
6. Menggunakan garam yang mengandung yodium untuk mencegah
timbulnya gangguan akibat kekurangan yodium yang dapat
menghambat perkembangan tingkat kecerdasan, penyakit gondok,
dan kretin (kerdil). Konsumsi garam dianjurkan tidak lebih dari 6
gram (1 sendok teh) per hari
7. Mengkonsumsi makanan sumber zat besi untuk mencegah anemia.
Sumber zat besi yang baik diantaranya adalah sayuran berwarna
hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging
8. Memberikan ASI ekslusif hingga bayi berumur 4 bulan, setelah itu
perlu diberikan makanan pendamping air susu ibu
9. Makan untuk memenuhi kebutuhan energi, yang dapat terpenuhi
dari tiga sumber utama, yaitu karbohidrat, protein dan lemak
10. Meminum air bersih, aman dan jumlah yang cukup, yaitu minimal
2 liter atau setara dengan 8 gelas setiap harinya
11. Menghindari konsumsi minuman berakohol
12. Mengkonsumsi makanan yang aman bagi kesehatan, yaitu bebas
dari bahan kimia dan mikroba berbahaya yang dapat menyebabkan
sakit
13. Melakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur untuk
mendapatkan berat badan normal dan mengimbangi konsumsi
energi yang berlebihan
Adapun menu makanan sehari-hari yang sering dibeli oleh Ny. L
antara lain nasi, tahu, tempe, dan telur. Tetapi Ny. L lebih sering
memasak Mie instan sendiri karena menurut Ny. L makanan yang tidak
membuatnya mual dan muntah hanya Mie Instan. Sedangkan menu
lainnya seperti daging dan sayur- sayuran jarang sekali dikonsumsi,
dikarenakan setiap mengkonsumsi sayur- sayuran atau pun susu Ny. L
selalu memuntahkannya kembali. Pola gizi seimbang belum diterapkan
pada keluarga Ny. L. Ny. L pun jarang memakan buah-buahan karena
Ny. L tidak terlalu suka makan buah.

Pola makan pasien selama 3 hari terakhir sebagai berikut :

Tanggal : 24 Oktober 2014

Pagi :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Bubur 175 kkal 4 gr 40 gr 0 gr


Ayam 50 kkal 7 gr 0 gr 2 gr

Jumlah : 225 kalori

Siang :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Mie instan 360 kkal 8 gr 45 gr 16 gr

Jumlah : 360 kalori

Makanan camilan :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Chiki 80 kkal 1 gr 8 gr 3 gr

Jumlah : 80 kalori

Tanggal 25 Oktober 2014

Pagi :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak


Mie instan 360 kkal 8 gr 45 gr 16 gr

Telor rebus 162 kkal 12,8 gr 11,5 gr 0,7 gr

Jumlah : 522 kalori

Siang :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Nasi putih 435,9 kkal 6,8 gr 78,9 gr 0,7 gr

Ayam goreng 83,36 kkal 21,11 gr 0 gr 62,25 gr

Jumlah : 519, 26 kalori

Malam :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Mie instan 360 kkal 8 gr 45 gr 16 gr

Tempe goreng 162 kkal 18,3 gr 12,7 gr 9,0 gr

Jumlah : 400 kalori

Tanggal : 26 Oktober 2014

Pagi :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Bubur 175 kkal 4 gr 40 gr 0 gr


Ayam 50 kkal 7 gr 0 gr 2 gr

Jumlah : 225 kalori

Siang :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak


Nasi putih 435,9 kkal 6,8 gr 78,9 gr 0,7 gr

Telor rebus 162 kkal 12,8 gr 11,5 gr 0,7 gr

Jumlah : 597,9 kalori

Malam :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Nasi putih 435,9 kkal 6,8 gr 78,9 gr 0,7 gr

Tempe goreng 162 kkal 18,3 gr 12,7 gr 9,0 gr

Jumlah : 597,9 kalori

 Cara untuk menghitung berat badan ideal saat hamil, menurut Arsyad Rahim
Ali (2009) adalah:
BBIH = BBI + ( UH x 0,35 )
BBI = (TB – 100 ) = 160 – 100 = 60 kg, maka:
BBIH = 60 + ( 34 x 0,35 ) = 71.9 kg

 Kebutuhan Kalori Basal (BEE) berdasarkan rumusan Harris Bennedict


adalah:
BEE= 655 + (9,6 x BBIH) + (1,7 x TB) - (4,7 x U)
BEE= 655 + (9,6 x 71.9) + (1,7 x 160) – (4,7 x 20)
BEE= 655 + 690.24 + 272 – 94 = 1523.24 kalori

 Kebutuhan Zat Gizi :


a . Protein 10% dari total kalori
= ( 10% X 1523.24) : 4 = 38 gr
b. Lemak 20% dari total kalori
= ( 20% X 1523.24) : 9 = 34 gr
c. Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentasi protein dan lemak

= ( 70% X 1523.24) : 4 = 266 gr


Interpretasi terhadap food recall pasien:
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Ny. L mendapat total kalori per hari :
Tanggal 24 Oktober 2014 : 665 kkal
Tanggal 25 Oktober 2014 : 1441,26 kkal
Tanggal 26 Oktober 2014 : 1420,8 kkal
Total kalori : 665 + 1441,26 + 1420,8 / 3 = 1175,68 kalori

Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan energi/kalori serta kebutuhan zat gizi
pada pasien, juga dengan melihat food recall pasien selama 3 hari sebelum datang
ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya menu makan pasien
kurang memenuhi jumlah energi/kalori yang dibutuhkan setiap harinya.

6. Pola Dukungan Keluarga


a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga
Tn. I selalu memberikan perhatian yang baik terhadap Ny. L. Setiap kali
Ny. L mengeluhkan tentang kehamilannya, Tn. I selalu menyarankan
istrinya tersebut untuk segera memeriksakan diri ke bidan di
Puskesmas. Tn. I selalu meluangkan waktu untuk mengantarkan Ny. L
ke Puskesmas walaupun terkadang Ny. L pulang ke kontrakannya
sendiri dengan menggunakan angkutan umum dikarenakan Tn. I harus
segera memulai pekerjaannya.
b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga
- Kurangnya penghasilan keluarga, sehingga tidak memenuhi
kebutuhan sehari-hari.

B. Genogram
1. Bentuk Keluarga: Keluarga inti
Bentuk keluarga ini adalah keluarga Dyad Nuclear, dimana dalam keluarga
ini hanya terdapat suami dan istri tanpa anak (anak masih didalam
kandungan).
2. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut Duvall (1967), keluarga Tn. I berada pada tahapan siklus keluarga
yang pertama, yaitu tahap ini dimulai ketika pasien dan suami menikah
untuk membentuk keluarga baru dan perpindahan dari keluarga asal atau
status lajang ke hubungan baru yang intim. Pernikahan dari sepasang insan
menandai dimulainya keluarga baru. Ketika dua orang diikat dalam satu
pernikahan, maka mereka membangun satu kehidupan bersama yang baru.
Bersama-sama mereka menciptakan rutinitas baru yang sebelumnya
dikompromikan bersama, dan memelihara rutinitas tersebut. Membangun
perkawinan yang saling memuaskan juga berarti menyesuaikan diri dengan
perbedaan-perbedaan yang ada, jangan sampai terjadi konflik. Untuk
mencegah konflik, perlu dikembangkan sikap empati, saling mendukung,
serta komunikasi secara terbuka dan sopan.
Adapun tugas perkembangan pada tahapan ini yaitu:
a. Membangun perkawinan yang saling memuaskan.
b. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
c. Keluarga Berencana.

3. Family Map

C. Identifikasi Permasalahan yang Didapat dalam Keluarga


Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini yaitu :
1. Masalah dalam organisasi keluarga : Pasien merupakan anak bungsu di
keluarganya, keluarga pasien lainya sangat jauh rumahnya, sehingga pasien
kurang mendapat perhatian.
2. Masalah dalam fungsi biologis : Pola makan yang tidak teratur serta
makanan kurang sehat dan bergizi.
3. Masalah dalam fungsi psikologis : karena pasien adalah anak bungsu,
sehingga sifat kekanak – kanakannya masih terbawa.
4. Masalah lingkungan : Lingkungan disekitar rumah yang kurang
mendukung untuk kesehatan kehamilan pasien, dimana pasien tinggal di
lingkungan yang padat penduduk serta kurang bersih, sehingga sirkulasi
udara dan higine rumah pasien kurang baik.
5. Masalah perilaku kesehatan : Pasien dan suami cukup mengerti akan
pentingnya kesehatan kehamilan, dan pasien rutin memeriksakan
kehamilannya di Puskesmas.

D. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal
- Alasan Datang : Pasien datang berobat ke puskesmas karena
keinginan dari diri sendiri yang menginginkan pemeriksaan terhadap
kehamilan pertamanya.
- Kekhawatiran : Pasien sangat mengkhawatirkan pengaruh
makannya yang tidak teratur terhadap tumbuh kembang dari anak
dikandungannya.
- Harapan : Pasien berharap dapat mengetahui pengaruh gizi
ibu hamil yang kurang terhadap kandungannya, serta pasien ingin
mengetahui kondisi kehamilannya tersebut.
- Persepsi Penyakit : Pasien merasa sakit yang diderita pasien tidaklah
berat dan dapat sembuh dengan pertolongan dokter.
2. Aspek Klinik
Berdasarkan hasil anamnesa, pasien datang dengan keluhan sering merasa
mual, badan terasa lemas dan nafsu makan dirasakan berkurang. Saat ini
pasien hamil trimester ke III, sehingga harus mendapat perhatian khusus
terhadap bayi dalam kandungannya.
Sedangkan dari Pemeriksaan Fisik didapatkan konjungtiva terlihat
anemis, lain – lain dalam batas normal. Dari hasil laboratorium,
didapatkan kadar Hb yang rendah, (dibawah normal) yaitu 8,5 mg/dl.
Sehingga dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang dapat disimpulkan bahwa :
- Diagnosis Kerja : G1P0A0 Gravida 34-35 minggu dengan Anemia
- Diagnosis Banding : -
3. Aspek Resiko Internal
Penyakit Anemia pada Kehamilan dapat dipengaruhi oleh faktor internal
antara lain adalah pola makan Ny. L yang kurang baik. Ny. L memiliki
kebiasaan hanya memasak Mie Instan hampir setiap hari. Ny. L cenderung
bermalas – malasan untuk makan. Ny. L lebih memilih untuk membeli
jajanan diluar. Karena sudah terbiasa dengan keadaan ini, menyebabkan
berkurangnya nafsu makan selama kehamilan. Selain itu, Ny. L jarang
mengkonsumsi buah-buahan karena kurang suka mengkonsumsi buah-
buahan.
4. Aspek Psikososial Keluarga
Faktor yang menghambat kesembuhan pasien, Ny. L hanya tinggal berdua
dengan suaminya. Sedangkan faktor yang dapat mendukung kesembuhan
pasien yaitu, adanya usaha dari pasien dan keluarga pasien baik secara
moral dan materi untuk kesembuhan Ny. L.
5. Aspek Fungsional
Secara aspek fungsional, pasien dapat digolongkan pada tingkat ke 5
berdasarkan urutan Ecog, yaitu pasien masih dapat melakukan aktivitas
sehari-harinya tanpa bantuan orang lain.
E. Rencana Pelaksanaan

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan Biaya Keterangan


 Mengedukasi pasien dan keluarga Pasien dan Pada saat  Pasien dapat memahami Pasien bersedia
tentang penyakit yang dideritanya keluarga kunjungan dengan baik tentang penyakit
yakni Anemia dalam kehamilan pasien ke rumah yang sedang dideritanya
(definisi, penyebab, gejala,serta sehingga di kemudian hari ia
cara penanganannya) dapat mengupayakan
 Mendampingi atau mengingatkan
pencegahan untuk
pasien untuk berobat ke dokter dan penyakitnya.
Aspek periksa kesehatan dan kehamilan  Pasien rutin memeriksakan
Personal secara rutin. kehamilannya.
 Mengingatkan pasien untuk  Pasien menjaga pola makan.
menghabiskan suplemen penambah
darah yang telah diresepkan.
 Mengedukasi dan mengingatkan
pasien untuk mengonsumsi jenis
buah-buah yang kaya akan nutrisi
ibu hamil.
 Pemberian suplemen zat besi Pasien Puskesmas  Pasien dapat minum suplemen Pasien bersedia
sebanyak dua tablet setiap harinya. dengan teratur dan kontrol
kembali ke Puskesmas sesuai
Aspek
dengan waktunya.
Klinik

 Mengedukasi pasien bahwa salah Pasien Puskesmas  Pasien dapat mengkonsumsi Pasien
satu penyebab dari penyakit yang makanan-makanan yang bersedia
dideritanya saat ini adalah asupan bergizi selama kehamilan yaitu
gizi yang kurang. karbohidrat, protein hewani
 Mengedukasi pasien tentang dan nabati, sayuran, buah dan
makanan bergizi yang diperlukan susu. Terlebih lagi mulai
selama kehamilan. mengonsumsi daging dan
Aspek
sayuran yang menurut
Risiko
pengakuan pasien, pasien
Internal
jarang mengonsumsi.
 Mengedukasi suami dan keluarga Pasien dan Pada saat  Keluarga memberi perhatian Pasien dan
pasien agar dapat selalu keluarga kunjungan lebih kepada pasien. keluarga
 Pasien meminum suplemen
memperhatikan pasien dan pasien ke rumah bersedia
dan kontrol kehamilan secara
kehamilannya.
Aspek teratur.

Psikososial
Keluarga

 Pasien melakukan aktivitas seperti Pasien Puskesmas  Aktivitas tetap dilakukan dan Pasien
biasanya, namun tetap menjaga kehamilan pasien terjaga bersedia
kondisi dan jangan terlalu lelah. dengan baik.
Aspek  Mengingatkan untuk makan teratur
Fungsional serta makan makanan dengan gizi
seimbang.
 Mengingatkan pasien agar istirahat
yang cukup setiap harinya.
F. Prognosis
1. Ad vitam : ad bonam
2. Ad sanasionam : ad bonam
3. Ad fungsionam : ad bonam

Anda mungkin juga menyukai