Abstract
On the water distribution, the connection of pipe bends is typically obtained either in
industry or in housing. On the water distribution, it is often gained the lost of energy or head
losses. The amount of head losses occurring in the connection of branch pipe is influenced by
several factors, such as: diameter, flow, viscosity, and the angle at the bend pipe connections.
This study aimed to determine the effect of variation of the connection point of the bend
pipe to the head losses and pressure drop. To do it, the researcher uses an experimental
o o o o
method as a tool by varying the bend angle is 30 , 45 , 60 , and 90 .
The result shows that head losses and the small pressure drop occur in the bend angle
o
30 is 73, 23 mm and 907.606 N/m2. While the head losses and pressure drop is the greatest at
o
an angle of 90 , is 74, 80 mm and 1278,899 N/m2.
14
Vol. 2 No. 2 Juli 2012 ISSN: 2088-088X
15
Vol. 2 No. 2 Juli 2012 ISSN: 2088-088X
3
V = volume (m ) katup-katup, sambungan Tee, sambungan
t = waktu (s) belokan, dan pada luas penampang yang
tidak konstan. Pada aliran yang melewati
2.5 Head Losses belokan dan katup head loss minor yang
Head losses adalah head atau terjadi dapat dihitung dengan rumusan Darcy
kerugian-kerugian dalam aliran pipa yang – Weisbach (White, 1988) yaitu:
terdiri atas mayor losses dan minor losses. v2
(Sularso, 2000). Hm = k (8)
2g
H = Hf + Hm (5) Dimana :
Dimana: H m = head minor (m)
H = head losses (m) v = kecepatan (m/s)
2
H f = mayor losses (m) g = gravitasi bumi (m/s )
H m = minor losses (m) k = koefisien kerugian pada fiting
16
Vol. 2 No. 2 Juli 2012 ISSN: 2088-088X
θ θ (10)
k = 0,946 sin2 + 2,047 sin4
2 2
Dimana:
θ = sudut belokan (derajat)
k = koefisien kerugian
2.7 Manometer
Manometer adalah suatu alat
Gambar 5. Manometer Pipa U
pengukur tekanan yang menggunakan kolom
(Bruce R. Munson, 2003)
cairan untuk mengukur perbedaan tekanan
antara suatu titik tertentu dengan tekanan
pA = patm + h2 γ2 − h1 γ1 (12)
atmosfer (tekanan terukur), atau perbedaan
tekanan antara dua titik. Manometer yang Dimana:
paling sederhana adalah piezometer, 2
p A = tekanan di titik A (N/m )
kemudian manometer pipa U, dan yang lebih 2
p atm = tekanan atmosfer (N/m )
rumit adalah manometer deferensial. h 1 = beda tinggi fluida 1 dan 2 (m)
h 2 = beda tinggi fluida 2 dan atmosfer (m)
γ 1,2 = berat jenis fluida 1 dan 2 (N/m )
2.7.1 Piezometer 3
17
Vol. 2 No. 2 Juli 2012 ISSN: 2088-088X
Dengan:
p1 − p2 = beda tekanan (pressure drop)
2
(N/m )
Δz = perbedaan ketinggian antara titik 1
dan 2 (m) Gambar 8. Rangkaian alat uji
h 2 = beda tinggi tekan (m)
γ1 = berat jenis fluida 1 (N/m )
3
13. Mengukur debit menggunakan tabung
γ2 = berat jenis fluida 2 (N/m )
3
ukur dalam meter kubik per satuan
waktu. Untuk mengukur debit ini,
18
Vol. 2 No. 2 Juli 2012 ISSN: 2088-088X
volume air yang akan mengisi tabung Hasil pengujian pada diameter yang sama
ukur ditentukan terlebih dahulu, dan panjang pipa yang sama menunjukkan
selanjutnya mencatat waktu lama air bahwa debit air berbanding terbalik dengan
memenuhi volume tersebut. sudut sambungan belokan pipa, semakin
14. Mencatat perbedaan tekanan sebelum besar sudut sambungan belokan pipa maka
dan setelah sambungan belokan yang debit air semakin kecil, dan sebaliknya
terbaca pada manometer. semakin kecil sudut sambungan belokan pipa
15. Mencatat ulang debit dan perbedaan debit air semakin besar. Hal tersebut
tekanan setiap perubahan sudut disebabkan karenan waktu yang diperlukan
sambungan belokan. lebih lama untuk sudut belokan yang semakin
besar.
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Data Hasil Perhitungan Grafik Hubungan Antara Sudut
Berikut adalah data hasil perhitungan Belokan Dengan Debit Air
debit, kecepatan, bilangan Reynold, mayor
losses, minor losses, head losses, dan 1.25
pressure drop untuk setiap sudut sambungan
belokan yang disajikan dalam bentuk tabel. 1.2
Q (liter/s)
Q (liter/s)
Tabel 1 Data hasil perhitungan debit, 1.15
kecepatan, dan bilangan Reynold 1.1
Debit Kecepatan Bilangan
Belokan (Q) (v) (mm/s) Reynold 1.05
(litr/s) (Re)
o 30o 45o 60o 90o
30 1, 2068 1064,597 46128,48 Sudut Belokan
o
45 1,1701 1033,424 44777,78
o
60 1,1421 1007,537 43656,09
o
90 1,1034 973,377 42175,96 Gambar 9 Grafik hubungan antara sudut
belokan dengan debit air
Tabel 2 Data hasil perhitungan mayor losses,
minor losses, head losses, dan pressure drop 4.1.2 Hubungan Antara Sudut Belokan
Mayor Minor Head Pressure Dengan Kecepatan Air
Belo Losses Losses Losses Drop Berikut adalah grafik hasil pengujian
kan (H f ) (H m ) (H) (Δp) kecepatan aktual pada pengujian kecepatan
2
(mm) (mm) (mm) (N/m ) air dengan variasi sudut sambungan belokan.
o
30 51,03 22,20 73,23 907,606
o
45 48,08 25,66 73,74 1072,625 Grafik Hubungan Antara Sudut Belokan Dengan
60
o
45,71 28,17 73,88 1113,880 Kecepatan Air
o
90 42,66 32,15 74,80 1278,899
1100
19
Vol. 2 No. 2 Juli 2012 ISSN: 2088-088X
sebesar 1033,42 mm/s dan 1007,54 mm/s, 4.1.4 Hubungan Antara Sudut Belokan
o
dan sudut belokan 90 memiliki kecepatan Dengan Head Losses
terkecil yaitu 973,38 mm/s. Berikut adalah grafik hasil pengujian
Hasil pengujian menunjukkan bahwa head losses dengan variasi sudut sambungan
kecepatan air berbanding terbalik dengan belokan.
sudut sambungan belokan pipa, semakin
besar sudut sambungan belokan pipa maka Grafik Hubungan Antara Sudut Belokan
kecepatan air semakin kecil, dan sebaliknya Dengan Head Losses
semakin kecil sudut sambungan belokan pipa 75
kecepatan air semakin besar. Hal tersebut 74.5
disebabkan karenan waktu yang diperlukan 74
lebih lama untuk sudut belokan yang semakin 73.5 H (mm)
besar. 73
H (mm)
72.5
4.1.3 Hubungan Antara Sudut Belokan
72
Dengan Mayor Losses dan Minor
Losses 30o 45o 60o 90o
Berikut adalah grafik hasil pengujian Sudut Belokan
mayor losses dan minor losses.
Gambar 12 Grafik hubungan antara sudut
belokan dengan head losses
Grafik Hubungan Antara Sudut Belokan
Dengan Mayor Losses dan Minor Losses
Pada gambar 12 hasil pengujian head
60
losses terbesar ditunjukkan oleh sudut
50 o
sambungan belokan 90 yaitu 74,8 mm,
o o
Hf (mm) sedangkan sudut belokan 45 dan 60 nilai
40
head losses adalah 73,74 mm dan 73,88 mm,
30 dan nilai head losses terkecil ditunjukkan oleh
Hm (mm)
o
20 sudut belokan 30 yaitu 73,23 mm.
Hasil pengujian head losses
10
menunjukkan bahwa, sudut sambungan
0 belokan berbanding lurus dengan head
30o 45o 60o 90o losses. Semakin besar sudut sambungan
Sudut Belokan belokan pipa, nilai head losses semakin
besar. Hal ini disebabkan karena peningkatan
Gambar 11 Grafik hubungan antara sudut belokan
nilai minor losses lebih besar dari penurunan
dengan mayor losses dan minor losses
nilai mayor losses.
Pada variasi sudut sambungan
belokan, mayor loses paling besar ditunjukan 4.1.5 Hubungan Antara Sudut Belokan
o Dengan Pressure Drop
oleh sambungan belokan 30 yaitu 51,03 mm
dan mayor losses paling kecil ditunjukkan Berikut adalah grafik hasil pengujian
o pressure drop dengan variasi sudut
oleh sudut belokan 90 yaitu 42,66 mm,
sedangkan pada minor losses nilai terbesar sambungan belokan.
o
ditunjukkan oleh sudut belokan 90 yaitu
32,15 mm ` dan minor losses paling kecil Grafik Hubungan Antara Sudut Belokan
o Dengan Pressure Drop
ditunjukkan oleh sudut belokan 30 yaitu
22,20 mm. 1500
Hasil pengujian pada diameter yang
sama dan panjang pipa yang sama
1000
Δp (N/m2)
20
Vol. 2 No. 2 Juli 2012 ISSN: 2088-088X
Kecepatan (v)
4.1.6 Hubungan Pressure Drop Dengan
1000
(mm/s)
Bilangan Reynold
Berikut adalah grafik hasil pengujian 950
perbandingan antara bilangan Reynold dan
900
pressure drop dengan variasi sudut
sambungan belokan. 73.23 73.74 73.88 74.8
Head Losses (mm)
Grafik Hubungan Antara Pressure Drop Gambar 14 Grafik hubungan antara head
Dengan Bilangan Reynold
47000 losses dan kecepatan
46000
45000 Pada gambar 14 menunjukkan
Bilangan Reynold
21
Vol. 2 No. 2 Juli 2012 ISSN: 2088-088X
22