KOP PERUSAHAAN
Kepada
Yth. Panitia Pengadaan
Perencanaan Perbaikan Interior
Gedung Garuda
Departemen Luar Negeri
SURAT PENAWARAN
Nomor : …………………………………
Dalam rangka pekerjaan yang dilakukan pada Satuan Kerja / Unit Kerja Sekretariat Jenderal
Departemen Luar Negeri, pada hari (sesuai tanggal print out pada www.e-proc.deplu.go.id)
untuk paket pekerjaan : Perencanaan Perbaikan Interior Gedung Garuda
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan tersebut diatas, menyatakan bahwa:
1) Setelah mempelajari dokumen awal dan addendum dokumen pengadaan serta telah
mendapatkan penjelasan dari Panitia Pengadaan, dengan ini kami bersedia melaksanakan
pekerjaan tersebut di atas berdasarkan jenis kontrak Lumpsum, sesuai dengan Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS) serta Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (BAP) yang telah
ditetapkan, dengan harga penawaran sebagaimana tercantum dalam sampul II.
2) Surat penawaran ini berlaku mengikat sampai ….. (……………..) hari kalender terhitung
dari tanggal penawaran ini, kecuali jika sebelum berakhirnya waktu tersebut di atas
pelaksanaan pekerjaan diserahkan kepada kami.
( ....................................... )
Jabatan
RKS Konsultan Perencana 35 - 12
Lampiran 2
KOP PERUSAHAAN
Kepada
Yth. Pejabat Pembuat Komitmen
(PPKm)
Perencanaan Perbaikan Interior
Gedung Garuda
Departemen Luar Negeri
Dalam rangka pekerjaan yang dilakukan pada Satuan Kerja / Unit Kerja Sekretariat Jenderal
Departemen Luar Negeri, pada hari (sesuai tanggal print out pada www.e-proc.deplu.go.id)
untuk paket pekerjaan : Perencanaan Perbaikan Interior Gedung Garuda
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama perusahaan tersebut diatas, menyatakan bahwa:
1) Setelah mempelajari dokumen awal dan addendum dokumen pengadaan serta telah
mendapatkan penjelasan dari Panitia Pengadaan, dengan ini kami bersedia melaksanakan
pekerjaan tersebut di atas berdasarkan jenis kontrak Lumpsum, sesuai dengan Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS) serta Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (BAP) serta
addendum yang telah ditetapkan, dengan harga penawaran dan sudah terhitung PPn sebesar
10% adalah sebesar (sesuai harga penawaran pada www.e-proc.deplu.go.id).
2) Harga Penawan tersebut diatas maupun harga-harga satuan terlampir berikut berlaku
mengikat sampai ….. (……………..) hari kalender terhitung dari tanggal penawaran ini,
kecuali jika sebelum berakhirnya waktu tersebut di atas pelaksanaan pekerjaan diserahkan
kepada kami, dalam hal ini tetap berlaku harga penawaran maupun harga-harga satuan
terlampir sampai selesainya pelaksanaan pekerjaan.
3) Sanggup menyelesaikan pekerjaan dalam waktu ….. (……………..) hari kalender
terhitung sejak tanggal diterbitkannya Surat Perintah Kerja (SPK).
Demikian Surat Penawaran Harga (SPH) ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
( ....................................... )
Jabatan
KOP PERUSAHAAN
SURAT KUASA
Nomor :..........................
Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa diberi wewenang untuk menandatangani surat penawaran
pekerjaan ...........................................................................................................beserta
lampirannya.
Surat kuasa ini tidak dapat dilimpahkan lagi kepada orang lain.
.................................., .......................200....
............................... .............................
(nama dan jabatan) (nama dan jabatan)
CONTOH
BENTUK PENAWARAN TEKNIS
A. PENDAHULUAN
B. PENGALAMAN PERUSAHAAN
C. PEMAHAMAN KAK
D. TANGGAPAN TERHADAP KAK
E. APRESIASI INOVASI
F. PENDEKATAN DAN METODOLOGI
G. RENCANA KERJA
H. JADUAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
I. TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA
J. JADUAL PENUGASAN TENAGA AHLI
K. ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN
L. LAPORAN
M. STAF PENDUKUNG
N. FASILITAS PENDUKUNG
O. PENUTUP
LAMPIRAN :
1. DOKUMEN PENDUKUNG
2. DAFTAR RIWAYAT HIDUP & KELENGKAPANNYA
3. LAIN-LAIN
....................................., .......................200....
Nama Perusahaan
( ....................................... )
Nama dan Jabatan Pimpinan Perusahaan /
Wakil yang diberi kuasa, Materai Rp.
6.000,-
Bertanggal, tanda tangan, cap perusahaan
KOP PERUSAHAAN
CONTOH
SURAT PERNYATAAN
KESEDIAAN UNTUK DITUGASKAN
Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia untuk melaksanakan pekerjaan jasa konsultansi
paket pekerjaan .................................................................................................... untuk
perusahaan ....................................................... sesuai dengan usulan jadual penugasan saya
dari bulan .............. tahun ............ sampai dengan bulan ................ tahun ........................
dengan posisi sebagai tenaga ahli/sub ahli
...............................................................................................................
Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh rasa tanggung jawab.
( ...................................... ) (....................................... )
nama jelas nama jelas
A. UMUM
1. DEFINISI 1.1. Dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini kata-kata dan
ungkapan-ungkapan harus mempunyai arti seperti yang
dimaksudkan atau didefinisikan disini.
a. Jasa konsultansi adalah layanan jasa keahlian
profesional dalam berbagai bidang yang meliputi jasa
perencanaan konstruksi dan jasa pengawasan konstruksi,
dalam rangka mencapai sasaran tertentu yang
keluarannya berbentuk piranti lunak yang disusun secara
sistematis berdasarkan kerangka acuan kerja yang
ditetapkan pengguna jasa;
b. Pengguna jasa adalah kepala kantor/satuan kerja/
pemimpin proyek/pemimpin bagian proyek sebagai
pemilik pekerjaan yang bertanggung jawab atas
pengadaan jasa dalam lingkungan kantor/satuan
kerja/proyek/bagian proyek tertentu. Nama, jabatan, dan
alamat pengguna jasa tercantum dalam syarat-syarat
khusus kontrak;
c. Penyedia jasa adalah badan usaha atau orang
perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan
layanan jasa;
d. Panitia pengadaan adalah tim yang diangkat oleh
pengguna jasa untuk melaksanakan pemilihan penyedia
jasa;
e. Kepala kantor/satuan kerja adalah pejabat struktural
departemen yang bertanggungjawab atas pelaksanaan
pengadaan jasa yang dibiayai dari dana anggaran belanja
rutin APBN;
f. Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang
diangkat oleh Menteri/pejabat yang diberi kuasa, yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan jasa
yang dibiayai dari dana anggaran belanja pembangunan
APBN;
g. Kontrak adalah perikatan hukum antara pengguna jasa
dengan penyedia jasa dalam pelaksanaan pengadaan jasa.
h. Dokumen Kontrak adalah keseluruhan dokumen yang
mengatur hubungan hukum antara pengguna jasa dan
penyedia jasa untuk melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan, yang terdiri dari:
1). Surat Perjanjian;
2). Surat Penunjukan Penyedia Jasa;
3). Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negosiasi;
4). Surat Penawaran;
5). Surat Penawaran Harga (SPH);
6). Adendum Dokumen Seleksi (bila ada);
7). Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
8). Syarat-Syarat Umum Kontrak;
9). Rencana Kerja dan Syarat;
10). Kerangka Acuan Kerja;
RKS Konsultan Perencana 35 - 18
11). Dokumen lain yang tercantum dalam lampiran
kontrak.
i. Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja
penyedia jasa yang dinyatakan pada Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK), yang dikeluarkan oleh kepala
kantor/satuan kerja/pemimpin proyek/pemimpin bagian
proyek;
j. Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal
penyerahan pekerjaan selesai (penyerahan laporan
akhir).
k. Harga kontrak adalah harga yang tercantum dalam
Surat Penunjukan Penyedia Jasa yang selanjutnya
disesuaikan menurut ketentuan-ketentuan kontrak;
l. Hari adalah hari kalender; bulan adalah bulan kalender;
m.Pemimpin tim adalah orang yang ditunjuk oleh
penyedia jasa untuk bertanggung jawab atas pelaksanaan
pekerjaan dan berkedudukan di tempat tugas/lokasi
dimana personil penyedia jasa akan melaksanakan tugas
pokoknya;
n. Mediator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan
pengguna jasa dan penyedia jasa untuk menyelesaikan
perselisihan pada kesempatan pertama;
o. Konsiliator adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan
pengguna jasa dan penyedia jasa untuk menyelesaikan
perselisihan pada kesempatan kedua;
p. Arbiter adalah orang yang ditunjuk atas kesepakatan
pengguna jasa dan penyedia jasa, atau ditunjuk oleh
pengadilan negeri, atau ditunjuk oleh lembaga arbitrase,
untuk memberikan putusan mengenai sengketa tertentu
yang diserahkan penyelesaiannya melalui arbitrase;
q. Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan, yang
setelah diserah-terimakan oleh penyedia jasa kepada
pengguna jasa menjadi tidak berfungsi, baik secara
keseluruhan maupun sebagian dan/atau tidak sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari
segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan kerja,
dan/atau keselamatan umum.
3. ASAL JASA 3.1. Jasa konsultansi untuk pekerjaan ini adalah merupakan
layanan jasa dari penyedia jasa nasional yang berdomisili di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3.2. Bagi penyedia jasa asing harus mempunyai kantor
perwakilan di Wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
5. HAK PATEN, HAK 5.1. Apabila penyedia jasa menggunakan hak paten, hak cipta
CIPTA, DAN dan merek dalam pelaksanaan pekerjaan, maka menjadi
MEREK tanggungjawab penyedia jasa sepenuhnya dan pengguna
jasa dibebaskan dari segala tuntutan atau klaim dari pihak
ketiga atas pelanggaran hak paten, hak cipta dan merek.
8. HARGA DAN 8.2. Pengguna jasa membayar kepada penyedia jasa atas
SUMBER DANA pelaksanaan pekerjaan berdasarkan ketentuan kontrak.
8.3. Kontrak pekerjaan ini dibiayai dengan sumber dana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) DIPA
Sekretariat Jenderal Departemen Luar Negeri RI Tahun
Anggaran 2008.
RKS Konsultan Perencana 35 - 21
8.4. Rincian harga kontrak sesuai dengan hasil negosiasi
biaya.
13. JADUAL 13.1. Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang
PELAKSANAAN ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak dihitung
PEKERJAAN sejak tanggal yang tercantum dalam Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK) dan harus selesai sesuai dengan jadwal
yang ditetapkan.
13.2. Pengguna jasa harus menerbitkan SPMK selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari sejak tanggal
penandatanganan kontrak.
13.3. Mobilisasi harus mulai dilaksanakan selambat-lambatnya
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan SPMK,
yaitu mendatangkan tenaga ahli dan menyiapkan peralatan
pendukung dan dapat dilakukan secara bertahap sesuai
dengan kebutuhan.
RKS Konsultan Perencana 35 - 23
13.4. Pekerjaan dinyatakan selesai apabila penyedia jasa telah
menyerahkan laporan akhir pekerjaan dan disetujui oleh
pengguna jasa.
13.5. Apabila penyedia jasa berpendapat tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai jadual karena keadaan di
luar pengendaliannya dan penyedia jasa telah melaporkan
kejadian tersebut kepada pengguna jasa, maka pengguna
jasa melakukan penjadualan kembali pelaksanaan tugas
penyedia jasa dengan adendum kontrak.
16. KEADAAN KAHAR 16.1. Yang dimaksud keadaan kahar adalah suatu keadaan yang
terjadi diluar kehendak para pihak sehingga kewajiban
yang ditentukan dalam kontrak menjadi tidak dapat
dipenuhi.
16.2. Yang digolongkan keadaan kahar adalah :
a. Peperangan;
b. Kerusuhan;
c. Revolusi;
d. Bencana alam : banjir, gempa bumi, badai, gunung
meletus, tanah longsor, wabah penyakit, dan angin
topan;
e. Pemogokan;
f. Kebakaran;
g. Gangguan industri lainnya.
17. ITIKAD BAIK 17.1. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang
disesuaikan dengan hak dan kewajiban yang terdapat
dalam kontrak.
17.2. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan
jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing
pihak. Bila selama kontrak salah satu pihak merasa
dirugikan, maka diupayakan tindakan yang terbaik untuk
mengatasi keadaan tersebut.
20. BAHASA DAN 20.1. Kontrak dibuat dalam bahasa Indonesia serta tunduk
HUKUM kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia.
22. KORESPONDENSI 22.1. Komunikasi antara para pihak hanya berlaku bila dibuat
secara tertulis.
22.2. Korespondensi dapat dikirim langsung, atau melalui pos,
telex/facimile, kawat.
22.3. Alamat para pihak ditetapkan sebelum tanda tangan
kontrak.
22.4. Korespondensi harus menggunakan bahasa Indonesia.
23. PENGGUNAAN 24.1. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia jasa
PENYEDIA JASA usaha kecil/koperasi kecil, maka pekerjaan tersebut harus
USAHA KECIL dilaksanakan sendiri oleh penyedia jasa yang ditunjuk dan
TERMASUK dilarang diserahkan atau disubkontrakkan kepada pihak
KOPERASI KECIL lain.
24.2. Apabila penyedia jasa yang ditunjuk adalah penyedia jasa
bukan usaha kecil/koperasi kecil, maka:
a. Penyedia jasa wajib bekerja sama dengan penyedia
jasa usaha kecil/koperasi kecil, dengan
mensubkontrakkan sebagian pekerjaan;
b. Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian
pekerjaan, dilarang mensubkontrakkan seluruh
pekerjaan;
c. Penyedia jasa yang ditunjuk tetap bertanggungjawab
penuh atas pelaksanaan keseluruhan pekerjaan;
d. Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar, maka
kontrak akan batal dan penyedia jasa dimasukkan
dalam daftar hitam selama 2 (dua) tahun.
24.3. Penyedia jasa bukan usaha kecil yang terbukti
menyalahgunakan fasilitas dan kesempatan yang
diperuntukkan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil
dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam syarat-syarat
khusus kontrak.
25. DENDA DAN 25.1. Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada
GANTI RUGI penyedia jasa, sedangkan ganti rugi adalah sanksi
finansial yang dikenakan kepada pengguna jasa, karena
terjadinya cidera janji terhadap ketentuan yang tercantum
dalam kontrak.
B. KETENTUAN
KHUSUS
27. KEWENANGAN 27.1. Apabila penyedia jasa adalah sebuah perusahaan kerja
ANGGOTA sama operasi (KSO) yang beranggotakan lebih dari
KONSULTAN sebuah penyedia jasa, anggota KSO tersebut memberi
kuasa kepada salah satu anggota KSO untuk bertindak
dan mewakili hak-hak dan kewajiban-kewajiban anggota
penyedia jasa lainnya terhadap pengguna jasa.
31. PENANGGUHAN HAK 31.1. Pengguna jasa memberitahukan secara tertulis kepada
PEMBAYARAN penyedia jasa tentang penangguhan hak pembayaran
sesuai dengan proporsi, bila penyedia jasa tidak
melakukan kewajiban sebagaimana mestinya, disertai
alasan-alasan yang dapat diterima dan diberi kesempatan
kepada penyedia jasa untuk memperbaiki dalam jangka
waktu tertentu.
31.2. Penyedia jasa harus segera melaporkan kepada pengguna
jasa apabila timbul kejadian atau keadaan yang dapat
menghambat atau menghalangi penyelesaian pekerjaan
sesuai dengan jadual pelaksanaan pekerjaan dengan
mengusulkan tindakan yang perlu dilakukan.
Keterangan:
1. Bab ini memuat ketentuan khusus yang dibutuhkan oleh paket pekerjaan.
2. Syarat-syarat khusus kontrak adalah ketentuan-ketentuan yang merupakan perubahan,
penambahan dan/atau pengurangan dan/atau penjelasan dari ketentuan-ketentuan yang ada
pada syarat-syarat umum kontrak.
3. Apabila terjadi perbedaan antara syarat-syarat umum kontrak dengan syarat-syarat khusus
kontrak, maka yang berlaku adalah syarat-syarat khusus kontrak.
4. Panitia pengadaan dalam menyusun syarat-syarat khusus kontrak mengikuti petunjuk di
bawah ini.
2. Jaminan 2.1. Jaminan uang muka sebesar 20 % (dua puluh persen) dari
nilai kontrak dengan masa berlaku 30 (tiga puluh) hari.
Pembayaran harus dilakukan selambat-lambatnya dalam
waktu 14 (empat belas) hari. Keterlambatan pembayaran
akan dikenakan ganti rugi sesuai Pasal 26.3.
6. Penggunaan 6.1. Kepada penyedia jasa bukan usaha kecil yang terbukti
Penyedia Jasa menyalahgunakan fasilitas dan kesempatan yang
Usaha Kecil diperuntukkan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil
Termasuk sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.9 Tahun
Koperasi Kecil 1995, maka yang bersangkutan dikenakan sanksi
sebagaimana termaktub dalam Pasal 34, Pasal 35 dan
Pasal 36 undang-undang tersebut yaitu sebagai berikut:
a. Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan
diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum
dengan mengaku atau memakai nama usaha kecil
sehingga memperoleh fasilitas kemudahan dana,
keringanan tarif, tempat usaha, bidang dan kegiatan
usaha, atau pengadaan barang dan jasa atau
pemborongan pekerjaan Pemerintah yang
diperuntukkan dan dicadangkan bagi usaha kecil yang
secara langsung atau tidak langsung menimbulkan
kerugian bagi usaha kecil diancam dengan pidana
penjara paling lama lima tahun atau pidana denda
paling banyak Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar
rupiah);
b. Perbuatan sebagaimana dimaksud pada butir 1. di atas
adalah tindak pidana kejahatan;
c. Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada butir 1.
dilakukan oleh atau atas nama badan usaha, dapat
dikenakan sanksi administratif berupa pencabutan
sementara atau pencabutan tetap ijin usaha oleh
instansi yang berwenang.