a. Perencanaan Perencanaan adalah bagaimana perusahaan menetapkan tujuan yang diinginkan dan kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan adalah proses dimana salah satu menentukan apakah akan mencoba sebuah tugas, mencari cara yang paling efektif dalam mendapatkan tujuan yang diharapkan, dan bersiap untuk menghadapi kesulitan yang tidak diharapkan dengan sumber daya yang mencukupi. Contoh, fungsi manajemen perencanaan antara lain : 1. Seorang manajer menyuruh karyawannya untuk meningkatkan profit 15%. Manajer tidak memberi tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapai 15% profit. Rencana seperti ini sangat fleksibel, namun tingkat ambiguitasnya tinggi. Sedangkan rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara- cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Selain menyuruh karyawan untuk meningkatkan profit 15%, manajer juga memberikan perintah mendetail, misalnya dengan memperluas pasar, mengurangi biaya, dan lain-lain. Terakhir, rencana dibagi berdasarkan frekuensi penggunannya, yaitu single use atau standing. Single use plans adalah rencana yang didesain untuk dilaksanakan satu kali saja. Contohnya adalah membangun 6 buah pabrik di China atau mencapai penjualan 1.000.000 unit pada tahun 2006. Sedangkan standing plans adalah rencana yang berjalan selama perusahaan tersebut berdiri, yang termasuk di dalamnya adalah prosedur, peraturan, kebijakan, dan lain-lain. 2. Adanya KRS (Kartu Rencana Studi) bagi setiap mahasiswa setiap semester. b. Pengorganisasian Tujuan pengorganisasian adalah untuk mencapai usaha yang terkoordinasi dengan mendifinisikan hubungan pekerjaan dengan otoritas. pengaturan sumber daya manusia dan sumber daya fisik yang dimiliki agar bisa menjalankan rencana-rencana yang sudah diputuskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi pengorganisasian terdiri dari tiga aktivitas; spesialisasi kerja, departementalisasi, dan mendelegasikan kewenangan. Contoh, Pengelompokkan atau pembagian kerja terhadap staf-staf di perguruan tinggi. Seperti adanya pengelompokkan atau pembagian kerja dibagian BAAK, bagian Staff, bagian SAP, bagian pendaftaran, dll. c. Pemotivasian Pemotivasian adalah proses memengaruhi orang untuk menyelesaikan tujuan khusus. Fungsi pemotivasian mencakup 4 komponen antara lain ; kepemimpinan, dinamika kelompok, komunikasi, dan perubahan organisasi. Contoh, Kegiatan pemotivasian terjadi ketika anggota BEM memberi motivasi kepada anggota FKK untuk bersemangat mengemban tugas menjadi panitia olimpiade. Sebagai imbalannya anggota FKK medapatkan sertifikat. Pemotivasian juga terjadi pada setiap peserta yang mengikuti olimpiade fakultas ekonomi,motivasi utama mereka untuk mendapatkan juara adalah hadiah yang diberikan panitia. Dan motivasi setiap peserta akan terjadi sendiri dalam hati ketika mereka akan mejaga gengsi/kehormatan dari kelas masing-masing untuk menjadi juara umum. d. Penempatan Karyawan Staffing (Penempatam Karyawan) adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi. Contoh, On-the-Job Training atau disingkat OJT (pelatihan langsung kerja) berarti meminta seseorang untuk mempelajari suatu pekerjaan dengan langsung kerja lapangan. e. Pengendalian Pengendalian adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang berpatokan kepada standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan apabila memang dibutuhkan. Contoh, Penilaian kinerja dosen pada setiap akhir semester seperti cara dosen menyampaikan materi terhadap pemahaman para mahasiswa, ketepatan waktu, dan lain-lain. Biasanya penilaian ini bisa melalui pengisian angket yang diisi oleh para mahasiswa terhadap dosen yang bersangkutan. 3. Fungsi dasar (keputusan) dalam produksi atau operasi antara lain : a. Proses Proses produksi dan operasi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan peralatan, sehingga masukan atau input dapat diolah menjadi keluaran yang berupa barang atau jasa, yang akhirnya dapat dijual kepada pelanggan untuk memungkinkan perusahaan memperoleh hasil keuntungan yang diharapkan. Contoh, pemintal kapas menjadi benang, kemudian ditenun menjadi kain, dan kain diolah menjadi aneka barang konveksi (baju, celana, kain gorden, taplak meja, kain batik dan sebagainya). Usaha toko eceran menjalankan proses pertukaran dan menghasilkan keluaran berupa alih milik atas sesuatu (possesision utility). Melalui kegiatan jual-beli, uang dari pembeli beralih menjadi milik penjual, dan pada saat yang sama, barang atau jasa beralih menjadi milik pembeli. Selanjutnya pada usaha transportasi, terciptanya kegunaan tempat (place utility) atas komoditi atau produk, karena pengangkutan memindahan dari tempat dengan kegunaan (marginal utility) rendah ke tempat dengan kegunaan marginal yang tinggi. Transportasi dapat berlangsung secara berkesinambungan antara dua atau beberapa tempat selama antara tempet atau tempat-tempat itu terdapat perbedaan nilai yang melebihi biaya atau tarif. b. Kapasitas Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk memberikan besarnya jumlah kapasitas yang tepat dan penyedian pada waktu yang tepat. Contoh, Perusahaan menambahkan sebuah lini produk mobil salju agar pada saat winter tiba penjualan terhadap produknya tetap bertahan. c. Persediaan Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi dan operasi, mengenai apa yang dipesan, berapa banyak yang dipesan, dan kapan pemesanan dilakukan. Contoh, perusahaan menggunakan sistem just in time dalam keputusan persediaan. d. Tenaga Kerja Dalam menajemen produksi dan operasi, pengelolaan tenaga kerja atau sumber daya manusia merupakan bidang keputusan yang sangat penting. Hal ini karena tidak akan terjadi proses produksi dan operasi tanpa adanya orang atau tenaga kerja yang mengerjakan. Contoh, perusahaan dalam sekali produksi membutuhkan 1000 karyawan dengan setiap karyawan harus bekerja maksimal 8 jam/hari. e. Kualitas Fungsi produksi dan operasi ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih besar terhadap mutu atau kuliatas dari barang atau jasa yang dihasilkan. Contoh, perusahaan dalam proses produksi dan operasi pembuatan suatu barang atau jasa menggunakan bahan baku yang berkualitas dan pengerjaan yang bagus sehingga output yang dihasilkan berkualitas.