Jawaban :
1. Nekorosis Pulpa
Nekrosis pulpa adalah kondisi kematian pulpa akibat proses inflamasi lanjutan
dari pulpa akut/kronik atau terhentinya sirkulasi darah secara tiba-tiba akibat trauma.
Nekrosis pulpa dapat terjadi parsialis atau totalis. Ada 2 tipe nekrosis pulpa, yaitu:
a.Tipe koagulasi: terdapat bagian jaringan yang larut, mengendap dan berubah
menjadi bahan yang padat.
b. Tipe likuefaksi : enzim proteolitik merubah jaringan pulpa menjadi suatu bahan
yang lunak atau cair. Pada setiap proses kematian pulpa selalu terbentuk hasil akhir
berupa H2S,amoniak,bahan-bahan yang bersifat lemak,protamain,air,CO2,
indol,skatol,putresin dan kadaverin yang menyebabkan bau busuk.
2. Ganggren Pulpa
Gangren Pulpa adalah keadaan gigi dimana jarigan pulpa sudah mati sebagai
sistem pertahanan pulpa sudah tidak dapat menahan rangsangan sehingga jumlah
sel pulpa yang rusak menjadi semakin banyak dan menempati sebagian besar
ruang pulpa. Sel-sel pulpa yang rusak tersebut akan mati dan menjadi antigen sel-sel
sebagian besar pulpa yang masih hidup. Proses terjadinya gangren pulpa diawali
oleh proses karies. Karies dentis adalah suatu penghancuran struktur gigi (email,
dentin dan sementum) oleh aktivitas sel jasad renik (mikro-organisme) dalam dental
plak.
Jadi proses karies hanya dapat terbentuk apabila terdapat faktor yang saling
tumpang tindih. Adapun faktor-faktor tersebut adalah bakteri, karbohidrat makanan,
kerentanan permukaan gigi serta waktu. Perjalanan gangren pulpa dimulai dengan
adanya karies yang mengenai email (karies superfisialis), dimana terdapat lubang
dangkal, tidak lebih dari 1 mm. selanjutnya proses berlanjut menjadi karies pada
dentin (karies media) yang disertai dengan rasa nyeri yang spontan pada saat pulpa
terangsang oleh suhu dingin atau makanan yang manis dan segera hilang jika
rangsangan dihilangkan. Karies dentin kemudian berlanjut menjadi karies pada pulpa
yang didiagnosa sebagai pulpitis. Pada pulpitis terdapat lubang lebih dari 1 mm.
pada pulpitis terjadi peradangan kamar pulpa yang berisi saraf, pembuluh darah,
dan pempuluh limfe, sehingga timbul rasa nyeri yang hebat, jika proses karies
berlanjut dan mencapai bagian yang lebih dalam (karies profunda). Maka akan
menyebabkan terjadinya gangren pulpa yang ditandai dengan perubahan warna gigi
terlihat berwarna kecoklatan atau keabu-abuan, dan pada lubang perforasi tersebut
tercium bau busuk akibat dari proses pembusukan dari toksin kuman.
Gejala klinik
Gejala yang didapat dari pulpa yang gangren bisa terjadi tanpa keluhan sakit,
dalam keadaan demikian terjadi perubahan warna gigi, dimana gigi terlihat berwarna
kecoklatan atau keabu-abuan Pada gangren pulpa dapat disebut juga gigi non vital
dimana pada gigi tersebut sudah tidak memberikan reaksi pada cavity test (tes dengan
panas atau dingin) dan pada lubang perforasi tercium bau busuk, gigi tersebut baru
akan memberikan rasa sakit apabila penderita minum atau makan benda yang panas
yang menyebabkan pemuaian gas dalam rongga pulpa tersebut yang menekan ujung
saraf akar gigi sebelahnya yang masih vital.
- Pemeriksaan foto rontgen, terlihat suatu karies yang besar dan dalam, dan
terlihat juga rongga pulpa yang telah terbuka dan jaringan periodontium
memperlihatkan penebalan.
SUMBER :
Walton and Torabinajed. 1996. Prinsip dan Praktik Endodonsi. Edisi ke-2. Jakarta: EGC.
2. Bahan alternatif untuk menghentikan pendarahan pasca pencabutan ?
Jawaba :
1. Bubukkopi
Beri sedikit bubuk kopi pada luka Anda untuk menghentikan pendarahan. Bubuk kopi
memiliki zat astringent yang dapat membantu penyembuhan luka lebih cepat.
2. Bubuk kunyit
Selain menghentikan pendarahan, bubuk kunyit juga akan menghindarkan luka dari
infeksi.
3. Teh celup
Celupkan kantong teh dalam air dingin, laku tekan dengan lembut pada luka selama
satu atau dua menit. Hal ini dapat segera menghentikan pendarahan dan membantu
darah cepat mengering.
4. Pasta gigi
Sama seperti bubuk kopi, mengoleskan pasta gigi juga akan membuat pendarahan
berhenti dan menyembuhkan luka dengan cepat karena zat astringent.
5. Gelas kaca
Tempelkan luka pada gelas dan tekan sesekali. Hal ini dapat menghentikan
pendarahan dan membekukan darah karena gelas kaca memiliki permukaan
bermuatan elektro-negatif.
6. Es batu
Ambil sebongkah es batu dan tempelkan pada luka. Melakukan hal ini dapat
membantu membekukan darah.
7. Bubuk cabai
Taburkan bubuk cabai pada luka, mungkin akan terasa sedikit perih. Menaburkan
bubuk cabai akan menghentikan darah keluar dari luka dan membantu menutup luka
lebih cepat.
8. Garam
Garam mungkin terdengar menjadi cara yang menyakitkan untuk menghentikan
pendarahan. Tetapi garam bekerja secara efektif menyerap darah yang keluar dari luka
dan membuatnya kering, juga dapat mencegah infeksi. (Arman Maulana Azis)
Lebih dari sekadar dokumen.
Temukan segala yang ditawarkan Scribd, termasuk buku dan buku audio dari penerbit-penerbit terkemuka.
Batalkan kapan saja.