legal representation and access to the court system. Legal aid is regarded as central
in providing access to justice by ensuring equality before the law, the right to
memastikan kesetaraan di hadapan hukum, hak untuk mendapatkan nasihat dan hak
Hak atas Bantuan hukum telah diterima secara universal yang dijamin dalam
telah dimulai sejak jaman Romawi. Pada setiap jaman, arti dan tujuan pemberian
1
https://en.wikipedia.org/wiki/Legal_aid, (diakses pada 8 Nopember 2018, pukul 02.51)
2
Penjelasan umum atas Undang-undang RI Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum
3
Sr. Mauro Cappelleti, Earl Johson Jr. dan James Gord Ley : Towards Equal Justice, A
ComparativeStudi of Legal Aid in Modern Societies, Dobbes Ferry, NewYork, 1975, hlm. 6.
1
bantuan hukum erat hubungannya dengan nilai-nilai moral, pandangan politik dan
jaman Abad Pertengahan masalah bantuan hukum ini mendapat motivasi baru, yaitu
Sejak Revolusi Perancis dan Amerika sampai di jaman modern sekarang ini,
motivasi pemberian bantuan hukum bukan hanya charity atau rasa kemanusiaan
kepada orang yang tidak mampu, melainkan telah timbul aspek “hak-hak politik”
atau hak hak warga negara yang berlandaskan kepada konstitusi modern.
negara kesejahteraan (welfare state), sehingga hampir setiap pemerintah dewasa ini
membantu program bantuan hukum sebagai bagan dari fasilitas kesejahteraan dan
keadilan sosial
asasi manusia bagi setiap individu, sehingga semua orang memiliki hak untuk
diperlakukan sama dihadapan hukum (equality before the law) dan juga
memiliki uang ketika berhadapan dengan masalah hukum maka tentu dengan
4
Frans Hendra Winarta, Pro Bono Publico, Hak Konstitusional Fakir Miskin untuk Memperoleh
Bantuan Hukum, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2009,) Hlm 1.
2
mudah dia bebas menunjuk Advokat untuk membela kepentingannya. Demikian
juga dengan seorang yang tidak memiliki uang (miskin) juga memperoleh
pembelaan dari pembela umum (public defender) dari lembaga bantuan hukum
(legal aid insitute) untuk membela kepentingannya dalam suatu perkara hukum.
Tidak adil apabila hanyak orang yang memiliki uang saja yang memperoleh
Pengadilan. Pembelaan dari seorang advokat atas tersangka atau terdakwa yang
keseimbangan dalam proses peradilan sehingga keadilan bagi semua orang (justice
namun dari implikasi negara jajahan pada masa lampu kini menganut sistem hukum
yang berbeda, Indonesia menganut sistem hukum Civil Law atau sering disebut
dengan Sistem hukum eropa kontinental yang dibawa oleh Belanda, sementara
Malaysia menganut sistem hukum Common Law yang dianut oleh negara-negara
Dari perbedaan sistem hukum dan sejarah hukum tersebut maka tentu terdapat
perbedaan Bantuan Hukum di Indonesia dan Malaysia, Paper ini akan membahas
3
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui perbandingan bantuan
Pembahasan
Sejarah
peraturan Firman Raja 16 Mei 1848 No. 1 juga diberlakukan di Indonesia, antara
Rechterlijke Organisatie en het beleid der Justitie) atau RO5 dimana terdapat aturan
sebagai pengacara, saat itu Advokat hanya memberikan jasanya dalam proses
perdata dan pidana. Peraturan Bantuan Hukum terdapat dalam RO Pasal 190
memuat para Advokat dan procurer bila ditunjuk oleh badan pengadilan, wajib
memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma atau separuh dari tarif biaya yang
berlaku.6
Reglement (HIR) Pasal 250 dimana pemberian bantuan hukum untuk terdakwa
yang diancam hukuman mati atau hukuman seumur hidup. Kemudian diundangkan
5
Jhony Ibrahim, Teori dan Metodologi penelitian Hukum Normatif, (Surabaya: Bayumedia
Pblishing, 2005), hlm.132.
6
Abdurrahman Riduan Syahrani, Hukum dan Peradilan, (Bandung: Alumni, 1978), hlm 41-42.
4
UU No. 14 Tahun 1970 yang mengatur ketentuan pokok Kekuasaan Kehakiman,
sejarah bantuan hukum di Indonesia tidak lepas dari peranan dua tokoh penting
yaitu S. Tasrif, S.H. dan Adnan Buyung Nasution, S.H. S. Tasrif dalam sebuah
artikel yang ditulisnya di Harian Pelopor Baru tanggal 16 Juli 1968 menjelaskan
bahwa bantuan hukum bagi si miskin merupakan satu aspek cita-cita dari rule of
the law. Kemudian untuk mewujudkan idenya tersebut, S. Tasrif mohon kepada
Ketua Pengadilan Jakarta untuk diberikan satu ruangan yang dapat digunakan untuk
Adnan Buyung Nasution, S.H. dalam Kongres Peradin III tahun 1969 mengajukan
ide tentang perlunya pembentukan Lembaga Bantuan Hukum yang dalam Kongres
ketinggalan pula organisasi-organisasi politik, buruh, dan perguruan tinggi juga ikut
pula mendirikan LBH-LBH seperti, LBH Trisula, LBH MKGR, LBH Kosgoro, dan
sebagainya
5
Landasan Hukum
dalam melindungi hak-hak masyarakat miskin atau tidak mampu saat ini adalah :
Secara garis besar UUBH mengatur tata cara pemberian bantuan hukum
adalah orang atau kelompok orang miskin yang menghadapi masalah hukum.
litigasi.
hukum kepada orang atau kelompok orang miskin. Hal ini dibuat sebagai
pemerintah guna keperluan pelaksanaan Pasal 15 ayat (5) dan Pasal 18 UUBH
PP No. 42 Tahun 2013 yang diundangkan pada 23 Mei 2013. Menteri sebagai
6
(4), Pasal 29 ayat (2), dan Pasal 31 ayat (3) dari PP No. 42 Tahun 2013. Hal
dalam Pasal 56 dan 57. Pasal 56 ayat (1) menjelaskan bahwa hak dari
hukum dari Pemberi Bantuan Hukum, sesuai dengan sifat dan hakekat dari
biaya perkara bagi pencari keadilan yang tidak mampu. Pasal 57 ayat (1)
untuk mencapai peradilan yang merdeka dan adil, maka dari itu UU peradilan
7
umum pada Pasal 68B yang menjelaskan bahwa bantuan hukum berhak
diperoleh oleh siapa saja yang tersangkut perkara hukum, dan biaya perkara
bagi pencari keadilan yang tidak mampu ditanggung oleh negara. Kemudian
memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma bagi siapa saja yang tidak
Agama termuat dalam Pasal 60B yang menjelaskan bahwa bantuan hukum
hukum bagi pencari keadilan yang tidak mampu biayanya ditanggung oleh
Pasal 60C yang menjelaskan Pos Bantuan Hukum dibentuk di tiap pengadilan
agama untuk pelayanan bantuan hukum pada semua tingkat peradilan bagi
No. 51 Tahun 2009 pada Pasal 57 yang menjelaskan hak untuk didampingi
dan diwakili oleh kuasa. Kemudian mangacu pada UU No. 5 Tahun 1986
7
Kelompok Kerja Paralegal, Working Paper: Kritisi RUUBH dari Aspek Paralegal dan
Pemberdayaan Hukum (Legal Empowerment), Jakarta, hal. 25.
8
tidak mampu. Selanjutnya Pasal 61 menjelaskan kewajiban pengadilan dalam
adalah jasa hukum yang diberikan oleh Advokat secara cumacuma kepada
klien yang tidak mampu. Kemudian diatur pada Pasal 22 yang menjelaskan
Pidana.
menjelaskan tersangka atau terdakwa yang diancam pidana mati atau pidana
lima belas tahun atau lebih atau bagi tidak mampu yang diancam pidana lima
tahun atau lebih wajib mendapat penasihat hukum. Bantuan hukum kepada
hadir dalam pemeriksaan yang sedang berjalan, hanya bersikap pasif, artinya
9
ia hanya mendengarkan dan melihat pemeriksaan, yang diatur dalam Pasal 69
hingga Pasal 74 dan Pasal 115 ayat (1), dan Pasal 156 KUHAP. 8
pemberian bantuan hukum sebagaimana termuat dalam ketentuan Pasal 38 ayat (2)
menurut UUBH dilaksanakan oleh Pelaksana Bantuan Hukum yang sudah berbadan
hukum, terakreditasi, memiliki kantor atau sekretariat tetap, memiliki pengurus dan
LBH sesuai yang termuat dalam Pasal 1 ayat (6) PP No. 83 Tahun 2008
Tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma-
Cuma diartikan sebagai lembaga yang memberikan bantuan hukum kepada pencari
Hukum memasukkan konsep bantuan hukum gender struktural sebagai respon atas
ketidak adilan gender akibat relasi kuasa yang timpang antar jenis kelamin.9
8
Martiman Prodjohamidjojo, Penasihat dan Organisasi Bantuan Hukum, (Jakarta: Ghalia Indonesia,
1984), hlm. 19
9
Kelompok Kerja Paralegal Indonesia, Kritisi Rancangan UUBH dari Aspek Paralegal dan
Pemberdayaan Hukum (Legal Empowerment), (Jakarta: KKPI, 2014), hlm. 15
10
yang lain, mengusahakan pertisipasi mitra yang optimal dalam penanganan perkara
hukum dan keadilan, menggali dan membuat nyata serta menganalisis kasus-kasus
kekuatan yang ada dan tumbuh di masyarakat diantaranya tokoh informal baik
politis. Orkemas haruslah berbadan hukum, yakni berdasarkan Staatsblad 1870 No.
64, serta UU No. 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan sebagaimana telah diubah
dengan UU No. 28 Tahun 2004 kemudian diperbaharui dalam Pasal 10 ayat (1)
huruf a UU No. 17 Tahun 2013 dan dijelaskan lebih lanjut pada Pasal 11 sampai
dengan Pasal 13 UU Orkemas. Menurut Pasal 1 ayat (1) UU No. 17 Tahun 2013,
berdasarkan Pancasila.11
Bantuan Hukum secara ligitasi atau pada peradilan adalah Advokat, sebelumnya
sempat ada aturan dalam Pasal 11 dan Pasal 12 Permenkumham 1/2018 yang pada
litigasi dan nonlitigasi setelah terdaftar pada Pemberi Bantuan Hukum dan
10
Benny K. Harman, Mulyana W. Kusumah, Hendardi, Paskah Irianto, Sigit Pranawa, dan
Tedjabayu, LBH Memberdayakan Rakyat, Membangun Demokrasi, (Jakarta: YLBHI, 1995), hlm.
7.
11
Hisar P. Rumapea, Bankesbang, Medan, 9 Nopember 2018, 10.32 WIB.
11
Akan tetapi, setelah adanya Putusan Mahkamah Agung Nomor 22
P/HUM/2018 Tahun 2018 mengenai perkara permohonan hak uji materiil terhadap
lebih tinggi, yaitu Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat (“UU
pengadilan telah diatur di dalam Pasal 4 jo. Pasal 31 UU 18/2003, yang pada
Tinggi yang dapat menjalankan profesi advokat untuk dapat beracara dalam proses
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk mencabut Pasal 11 dan Pasal
12 Permenkumham 1/2018.
Berdasarkan UUBH Pasal 1 ayat (2) “Penerima Bantuan Hukum adalah orang atau
kelompok orang miskin”12 … setiap orang atau kelompok orang miskin yang tidak
dapat memenuhi hak dasar secara layak dan mandiri.”13 Sebagai konsekuensi, untuk
12
Undang-Undang Nomor 16 tahun 2011 tentang Bantuan Hukum, Pasal 5 ayat (1)
13
Undang-Undang Nomor 16 tahun 2011 tentang Bantuan Hukum, Pasal 1 ayat (2)
12
memvalidasi status miskin mereka, seperti Surat Keterangan TidakMampu
Masyarakat, Bantuan Langsung Tunai, Kartu Beras Miskin, atau dokumen lain
Dan juga pada Pasal 19 ayat (1) yang menyebutkan “Daerah dapat
pembayaran dari Penerima Bantuan Hukum dan/atau pihak lain yang terkait
14
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2013 tentang Syarat Dan Tata Cara Pemberian Bantuan
Hukum Dab Penyaluran Dana Bantuan Hukum, Pasal 6 ayat (3) butir (a).
15
Ibid, Pasal 5 ayat (1)
13
Bantuan hukum di Malaysia
Sejarah
Pada tahun 1960 Sebuah surat yang ditulis oleh 'almoner ortopedi' dari Rumah
Sakit Umum Kuala Lumpur yang meminta agar ketersediaan nasihat hukum gratis
bagi pasien yang menderita cacat sisa yang serius di mana kompensasi dapat
dan anak-anak mereka dalam klaim pemeliharaan mereka terhadap suami dan wali
anak-anak mereka
Pada saat itu, nasihat hukum dan bantuan yang diberikan hanya terbatas pada :
tugas resmi mereka (vide Pejabat Umum, Perilaku dan Disiplin) (Peraturan
Orang miskin dalam 'forma pauperis' (vide Peraturan Mahkamah Agung 1957).
Orang yang dituduh melakukan tindak pidana yang melibatkan hukuman mati
Pada Oktober 1969, Masalah itu dirujuk ke Jaksa Agung dan kemudian Jaksa
16
http://www.jbg.gov.my/index.php/en/info-jbg/history, (diakses pada 10 Nopember 2018, pukul
03.20)
14
kemudian meminta saran dari Dewan Bar yang juga mendukung skema
tersebut. Sebuah komite dibentuk untuk mempelajari masalah ini. September 1970
dialokasikan untuk tujuan tersebut. Karena keterbatasan dana, oleh karena itu
Tahun 1985 Pada awalnya, Biro ditempatkan di bawah Kamar Jaksa Agung
Bulan Mei Tahun 1995, Biro ditempatkan di bawah Kementerian Hukum setelah
didirikan
Bulan Juni Tahun 1995, Sekarang berada di bawah sayap Divisi Urusan Hukum
Tanggal 16 Januari 2011 Nama Biro Bantuan Hukum (Legal Aid Bureau) telah
Landasan Hukum
17
http://www.jbg.gov.my/index.php/en/info-jbg/Actsandregulations, (diakses pada 10 Nopember
2018, pukul 07.08)
15
1. Legal Aid Act 1971 – Undang-undang Malaysia Cetakan Semula Akta
Landasan Hukum Biro Bantuan Hukum Swasta (Bar Council Legal Aid Centre)
Solicitors' Ordinance) 1947 yang kemudian dicabut dan digantikan oleh Undang-
2. Biro Bantuan Hukum Swasta (Bar Council Legal Aid Centre) yang bernama
16
Penerima Bantuan Hukum
Legal Aid Act Malaysia 2003 menetapkan jumlah pendapatan tertentu yang bisa
membayar RM 300
The Malaysian Bar Badan Peguam seperti yang diatur dalam Peraturan Pengadilan
Tinggi (Rule of the High Court), aplikasi Forma Pauperis fakir miskin kepada
pengadilan tinggi yang berkaitan dengan dengan haknya untuk menggugat dan
RM 9,6 Juta. Setiap tahun kantor pusat menyusun anggaran yang dibutuhkan untuk
18
Frans Hendra Winarta,Op.Cit.,hlm. 25
17
Simpulan
Indonesia Malaysia
dengan perkara
karena secara sejarah dijajah oleh negara yang berbeda, Indonesia mengadopsi
hukum yang dibawa dari Belanda (Sistem hukum Civil Law) dan Malaysia
mengadopsu hukum dari Inggris (Sistem hukum Common Law), namun secara
18
Daftar Pustaka
Buku
Winarta Frans Hendra, Pro Bono Publico, Hak Konstitusional Fakir Miskin
2009,) Hlm 1.
Artikel
Sr. Mauro Cappelleti, Earl Johson Jr. dan James Gord Ley : Towards Equal
2014), hlm. 15
19
Perundang-undangan
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2013 tentang Syarat Dan Tata Cara
Internet
pukul 02.51)
http://www.jbg.gov.my/index.php/en/info-jbg/Actsandregulations, (diakses
20
Lebih dari sekadar dokumen.
Temukan segala yang ditawarkan Scribd, termasuk buku dan buku audio dari penerbit-penerbit terkemuka.
Batalkan kapan saja.