Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Batubara adalah batuan sedimen yang dapat terbakar dan berasal

dari akumulasi tumbuhan yang terbentuk secara anaerobik, berwarna

coklat sampai hitam, yang sejak pengendapannya mengalami proses

fisika dan kimia yang mengakibatkan peningkatan kandungan karbon (>

50 % berat atau > 70 % volume) (Santoso, 2008). Batubara merupakan

energi alternatif sebagai pengganti dari minyak bumi dimana cadangan

minyak bumi semakin menipis karena permintan konsumen yang terus

meningkat. Batubara sangat potensial untuk dikembangkan dalam

pengelolaan dan pemanfaatannya untuk memenuhi kebutuhan energi

dalam negeri maupun untuk keperluan ekspor guna menambah devisa

negara. Agar kebutuhan dalam negeri maupun ekspor dapat terpenuhi

maka pemerintah memberi peluang yang sebesar-besarnya kepada

pengusaha swasta dalam negeri maupun pengusaha swasta asing untuk

ikut berusaha di bidang pertambangan batubara.

Penambangan yang dilakukan,mulai dari up dip kearah down dip

batubara, dengan system tambang terbuka. Perusahaan menggunakan

alat-alat mekanis diantaranya excavator Komatsu PC 1250 sebagai alat

muat dan Dump truck HD 465 sebagai alat angkut overburden. Untuk

1-1
memenuhi target produksi OB 500.000 bcm/bulan, maka semua aktifitas

kegiatan penambangan harus berjalan dengan lancar.

PT. Internasional Prima Coal merupakan salah satu perusahaan

Batubara yang beroperasi di desa Bentuas, kecamatan palaran, kota

madya Samarinda, Provinsi Kalimantan timur. Kegiatan

penambangannya menggunakan system tambang terbuka dengan

menggunakan metode open pit. Dimana proses penambangannya

dilakukan secara berkesinambungan dimulai dari pembersihan lahan,

pengupasan tanah penutup, penggalian, pemuatan dan pengangkutan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Identifikasi Masalah

Pada dasarnya yang menjadi permasalahan jalan angkut yang terjadi

pada PT. Internasional Prima Coal adalah :

1. Geometri jalan angkut yang meliputi lebar jalan lurus dan lebar

tikungan tidak sesuai dengan spesifikasi alat yang digunakan, jari-jari

tikungan dan superelevasi yang tidak sesuai dengan standar

kamanan. kemiringan jalan tambang (Grede jalan) yang agak terjal

yang tidak sesuai dengan standar keamanan.

2. Kurang tersedianya bangunan pelengkap jalan seperti safety bund,

rambu-rambu jalan dan lampu penerangan jalan.

1-2
1.3.2 Batasan masalah

Untuk mengefektifkan hasil penelitian dari permasalahan yang ada,

maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Perhitungan geometri jalan angkut yang mengacu pada dimensi alat

angkut yang digunakan, antara lain menghitung lebar jalan baik jalan

lurus maupun di tikungan, kemiringan melintang dan memanjang

jalan, jari-jari tikungan dan superelevasi jalan.

2. Ukuran tanggul (safety bund) .

1.2.2 Masalah Penelitian

Adapun permasalahan yang dihadapi pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana standar geometri jalan angkut pada jalan lurus dan

tikungan dengan alat angkut yang digunakan PT. Internasional Prima

Coal ?

2. Berapakah Ukuran safetybund digunakan pada PT.Internasional Prima

Coal?

1.3 TUJUAN PENILITIAN

Tujuan dilakukannya kegiatan penelitian ini adalah mengidentifikasi

masalah dengan mengetahui kondisi jalan yang meliputi:

1-3
1. Standar geometri jalan angkut yang seharusnya dengan mengacu

pada dimensi alat angkut terbesar yang digunakan, PT.Internasional

Prima Coal

2. Mengetahui Ukuran standar safety bund.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

a. Bagi Perusahaan

1. Membantu perusahaan dalam menangani masalah geometri Jalan

jalan yang aman guna menunjang kelancaran produksi, khususnya

dalam kegiatan pengangkutan.

2. Memberi masukan alternatif pemecahan masalah yang terjadi di

area kerja PT. Internasional Prima Coal.

b. Bagi mahasiswa

1. Dapat menambah wawasan yang lebih luas tentang ilmu

pengetahuan yang telah dipelajari diperkuliahan dengan praktek

dilapangan.

2. Dapat mendorong perkembangan ilmu pengetahuan yang akan

memeperluas bagi perkembangn inovasi atau penemuan baru.

1-4

Anda mungkin juga menyukai