Anda di halaman 1dari 13

HandOut

Tekstur merupakan sebuah visualisasi dari permukaan yang dapat dinilai dengan cara dilihat
atau diraba. Pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak/sifat dari suatu
permukaan benda. Tekstur dapat menambah dimensi dan kekayaan sebuah layoustt, menegaskan
atau membawa ke dalam sebuah rasa/emosi tertentu.
Jenis Tekstur adalah :
Tekstur Nyata (dengan cara diraba):
contoh: kasar, halus
Tekstur Semu (dengan cara dilihat):
contoh: kilau, kusam, transparan, berbulu, kaku, tidak kaku(melangsay)
Bahan tekstur
 Popelen, raratex, tetoron: tenunan silang polos, tdk bercahaya
 Tobralco: tenunan silang alur sgt halus, kapas yg dimerser
 Rajutan: lembut, tebal, kusam
 Bulu: tebal, lembut, kusam
 Beludru: tebal, lembut, kusam
 Velvet: sutra (tipis, bercahaya), rayon (lebih lunak, lebih halus)
 Flanel: dari kapas/wol berbulu, tebal, lembut, kusam
 Chiffon: tipis, tembus terang
 Tafetta: dari sutera/rayon, tipis, bercahaya, mudah dibentuk, menggelembung
 Satin: sutera/rayon, mengkilat, agak elastis
 Denim: lenen, tebal, kusam
 Gabardin: kapas/wol, tebal, lembut dan yersey: bahan kaos

TEKNIK PEWARNAAN SECARA KERING


Untuk mewarna sketsa busana terdapat 11 (sebelas) macam teknik
pewarnaan, yaitu:
a. teknik peyelesaian bahan tebal,
b. teknik peyelesaian bahan berkilau,
c. teknik peyelesaian bahan tembus pandang,
d. teknik peyelesaian bahan berbulu,
e. teknik peyelesaian bahan bermotif,
f. teknik peyelesaian bahan bergaris,
g. teknik peyelesaian bahan berkotak,
h. teknik peyelesaian bahan brokat,
i. teknik peyelesaian bahan quilting,
j. teknik peyelesaian bahan rajutan,
k. teknik peyelesaian bahan berpayet.

a. Teknik Pewarnaan Bahan Tebal


- Tebali garis-garis rancangan sesuai dengan warna yang di inginkan.
- Warnailah bagian kepala dan kulit terlebih dahulu. Bagian kulit yang
cekung atau tidak terkena cahaya di buat warna lebih gelap, sedangkan
yang menonjol atau yang terkena cahaya di buat warna
terang. Apabila warna tidak rata di bisa meratakan dengan
menggunakan pensil arsir.
- Lanjutkan mewarna busana dan pelengkapnya dengan warna yang
tebal, dimulai dari bagian gelap dan di tarik ke bagian terang dengan
pensil arsir. Untuk warna gelap di gunakan pada bagian-
bagian yang cekung, terlipat dan bagian yang tidak terkena cahaya,
sedangkan warna yang terang di gunakan untuk bagian yang menonjol
dan bagian yang terkena cahaya.
- Perjelas bagian-bagian tertentu dengan pena seperti setikan, kupnat,
belahan dan sebagainya. (Lihat Gambar 1.1).

Gambar 1.1
Langkah-langkah pewarnaan bahan tebal

b. Langkah Pewarnaan Bahan Berkilau


- Tebali garis-garis rancangan sesuai dengan warna yang di inginkan.
- Warnailah bagian kepala dan kulit terlebih dahulu. Warna gelap di
gunakan untuk bagian yang cekung atau yang tidak terkena cahaya.
Warna terang untuk bagian yang menonjol atau yang terkena cahaya.
- Lanjutkan mewarna busana dengan warna yang tipis.
- Pada bagian-bagian yang menonjol dibiarkan tidak berwarna (putih).
- Pada bagian-bagian yang cekung, lipatan dan yang tidak terkena cahaya
di buat warna sedikit gelap.
- Kemudian, warna pelengkap busana yang di gunakan dalam
rancangan.
- Perjelas bagian-bagian tertentu dengan pena. (Lihat Gambar 1.2).

Gambar 1.2
Langkah pewarnaan bahan berkilau

c. Langkah Pewarnaan Bahan Tembus Panda ng


- Tebali garis-garis rancangan sesuai dengan warna yang di inginkan.
- Warnailah bagian kepala dan kulit yang nampak dari luar.
- Lanjutkan mewarna busana yang melekat langsung di badan dengan
warna tebal. Warna gelap di gunakan untuk bagian yang cekung,
terlipat dan yang tidak terkena cahaya. Bagian yang menonjol dan yang
terkena cahaya di gunakan warna yang terang. Apabila warna tidak rata
di bisa meratakan dengan pensil arsir.
- Setelah itu warna bagian busana luar (tembus pandang) dengan warna
tipis. Buat gradasi warnanya.
- Ratakan dengan pensil arsir.
- Lanjutkan dengan mewarna pelengkap busananya.
- Perjelas bagian-bagian yang kurang jelas dengan
pena. (Lihat Gambar 1.3).

Gambar 1.3
Langkah pewarnaan bahan tembus pandang

d. Langkah Pewarnaan Bahan Berbulu


- Tebali garis-garis rancangan sesuai dengan warna yang diinginkan.
- Beri tanda arah bulu pada bagian busana yang menggunakan bahan
berbulu dengan sapuan warna ringan.
- Warnailah bagian kepala dan kulit dengan menggunakan gradasi warna.

- Kemudian lanjutkan dengan mewarna busana yang tidak menggunakan


bahan berbulu.
- Setelah itu warnailah bulu dengan warna sedang. Pada bagian yang
terkena cahaya tambahkan warna putih dan bulu dibuat jarang atau
menghilang. Sedangkan pada bagian-bagian yang tidak terkena cahaya
tambahkan warna hitam dan bulu dibuat lebih banyak.
- Lanjutkan dengan mewarnai asessoris yang digunakan dalam rancangan.
- Perjelas bagian-bagian yang kurang jelas dengan
pena. (Lihat Gambar 1.4).

Gambar 1.4
Langkah pewarnaan bahan berbulu
e. Langkah Pewarnaan Bahan Bermotif
- Tentukan motif yang diinginkan dalam rancangan dengan
memperhatikan lipatan-lipatan busana dan lekukan tubuh.
Motif yang terdapat pada lipatan dan lekukan tidak dibuat utuh tetapi
terpotong atau terlipat.
- Tebali garis-garis rancangan sesuai dengan warna yang di inginkan.
- Warnailah bagian kepala dan kulit dengan menerapkan gradasi warna.
- Lanjutkan dengan mewarnai motif terlebih dahulu.
- Kemudian pada bagian warna dasar busana, dengan memperhatikan
lipatan, lekukan dan cahaya.
- Agar warna dasar busana dan warna motif menyatu, pada bagian garis
luar motif Anda arsir lebih tebal sedikit dan di tarik ke bagian warna
dasar busana.
- Ratakan dengan pensil arsir.
- Selanjutnya warna pelengkap busana yang digunakan.
- Pertegas bagian yang kurang jelas dengan pena. (Lihat Gambar 1.5).

Gambar 1.5
Langkah pewarnaan bahan bermotif
f. Langkah Pewarnaan Bahan Bergaris
- Tentukan bentuk garis dengan memperhatikan lipatan busana dan
lekukan tubuh.
Garis yang terdapat pada daerah lipatan dan lekukan tidak dibuat lurus
tetapi terpotong atau terlipat.
- Tebali garis-garis rancangan sesuai warna yang di inginkan
- Warnailah bagian kepala dan kulit dengan menerapkan gradasi warna.
- Lanjutkan dengan mewarnai garis terlebih dahulu.
- Kemudian warnailah dasar busana, dengan memperhatikan lipatan,
lekukan dan cahaya.
- Agar warna dasar busana dan warna garis menyatu, pada bagian luar
garis di arsir lebih tebal dengan warna salah satu garis. Kemudian di
tarik ke bagian warna dasar busana dengan pensil arsir.
- Selanjutnya warnailah pelengkap busana yang digunakan.
- Pertegas bagian yang kurang jelas dengan pena. (Lihat Gambar 1.6).

Gambar 1.6
Langkah pewarnaan bahan bergaris
g. Langkah Pewarnaan Bahan Berkotak
- Tentukan bentuk kotak dengan memperhatikan lipatan busana dan
lekukan tubuh. Bentuk kotak yang terdapat pada daerah lipatan dan
lekukan tidak dibuat lurus, tetapi terpotong atau terlipat.
- Tebali garis rancangan sesuai warna yang di inginkan.
- Warnailah bagian kepala dan kulit dengan menerapkan gradasi warna.
- Lanjutkan dengan mewarna kotak terlebih dahulu.
- Kemudian warnailah dasar busana dengan memperhatikan lipatan,
lekukan dan cahaya.
- Agar warna dasar busana dan warna kotak menyatu, pada bagian garis
luar kotak Anda arsir lebih tebal dengan warna salah satu kotak.
Kemudian di tarik ke bagian warna dasar busana dengan pensil arsir.
- Selanjutnya warna pelengkap busana yang digunakan.
- Pertegas bagian yang kurang jelas dengan pena. (Lihat Gambar 1.7).

Gambar 1.7
Langkah pewarnaan bahan berkotak
h. Langkah Pewarnaan Bahan Brokat
- Tentukan motif brokat pada rancangan dengan memperhatikan lipatan
busana dan lekukan tubuh.
- Buat jala-jala di atas motif yang dirancang dengan pensil 2B.
- Tebali garis rancangan sesuai dengan warna yang Anda inginkan.
- Warnailah bagian kepala dan kulit dengan menerapkan gradasi warna.
- Kemudian warna motif brokat dan lanjutkan mewarna jala-jala di atas
motif brokat.
- Setelah itu warnailah dasar busana dengan memperhatikan lipatan dan
lekukan tubuh.
- Ratakan warna dengan pensil arsir, agar antara warna dasar busana,
brokat dan jala-jala menyatu.
- Selanjutnya warna pelengkap busana yang digunakan.
- Pertegas bagian yang kurang jelas dengan pena. (Lihat Gambar 1.8).

Gambar 1.8
Langkah pewarnaan bahan brokat
i. Langkah Pewarnaan Bahan Quilting
- Garisi bentuk quilting (kotak-kotak) dengan pensil 2B dengan
memperhatikan lipatan busana dan lekukan tubuh.
- Tentukan bagian warna gelap quilting dengan bentuk bulan sabit.
- Tebali garis rancangan sesuai dengan warna yang di inginkan.
- Warnailah bagian kepala dan kulit dengan menerapkan gradasi warna.
- Kemudian warnailah bagian quilting dimulai dari bagian sudut yang
gelap dan ditarik ke bagian yang terang dengan pensil arsir.
- Lanjutkan mewarna bagian busana yang lain dengan memperhatikan
lipatan busana dan lekukan tubuh.
- Selesaikan gari-garis tindasan jahitan dengan pena. (Lihat Gambar 1.9).

Gambar 1.9
Langkah pewarnaan bahan quilting
j. Langkah Pewarnaan Bahan Rajutan
- Buatlah sketsa bentuk dasar rajutan.
- Tebali garis rancangan sesuai dengan warna yang di inginkan.
- Warnailah bagian kepala dan kulit sesuai gradasi warna.
- Kemudian warnailah bagian-bagian yang tersembunyi dari rajutan
dengan warna gelap dan biarkan bagian yang menonjol dengan warna
terang.
- Pertebal bagian-bagian busana yang terlipat atau lekukan tubuh.
- Ratakan dengan pensil arsir.
- Pertegas bagian-bagian yang kurang jelas dengan
pena. (Lihat Gambar 1.10).

Gambar 1.10
Langkah pewarnaan bahan rajutan
k. Langkah Pewarnaan Bahan Berpayet
- Tentukan bagian-bagian rancangan yang menggunakan payet.
- Tebali garis rancangan sesuai dengan warna yang di inginkan.
- Warnailah bagain kepala dan kulit dengan menerapkan gradasi
warna.
- Lanjutkan dengan mewarna payet.
- Ratakan warna dengan pensil arsir.
- Tambahkan garis-garis lepas pada bagian-bagian yang berpayet agar
kelihatan gemerlap.
- Perjelas bagian-bagian yang kurang jelas dengan
pena. (Lihat Gambar 1.11).

Gambar 1.11
Langkah pewarnaan bahan berpayet

Anda mungkin juga menyukai