Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 No 2 (2016) 233-244

ISSN (Print) : 1858-4985


http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI

PENGARUH PERANAN GURU DAN EFIKASI DIRI SISWA


TERHADAP MINAT BELAJAR KOMPETENSI KEAHLIAN
PEMASARAN SISWA KELAS X PEMASARAN
DI SMK NEGERI 1 KOTA PROBOLINGGO

Indah Fajarwati
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana,
Universitas Kanjuruhan Malang

Abstract
This study aims to know the influence of teachers’ role and students’ self-efficacy to learning interest
of marketing of tenth graders of marketing department at SMK Negeri 1 Probolinggo. The respondents
of this study were seventy six (76) tenth graders of marketing department. As the result, teachers’ role
and students’ self-efficacy influence significantly to marketing learning interest.

Keywords: teachers’ role, self-efficacy, learning interest

PENDAHULUAN kreatif dan inovatif di bidang Bisnis


Berdasarkan isi Peraturan Manajemen khususnya kompetensi
Pemerintah ataupun Peraturan Menteri keahlian Pemasaran, serta mampu
Pendidikan yang telah dikemukakan melaksanakan hak dan kewajibannya
diatas disimpulkan bahwa SMK sebagai warga negara. Untuk itu SMK
bertujuan agar output yang dihasilkan Negeri Probolinggo berupaya menjalin
nantinya akan siap memasuki dunia kerjasama yang erat dan saling
kerja, dalam arti mampu untuk menguntungkan dengan DU/DI untuk
memenuhi kebutuhan lapangan kerja, pelaksanaan Prakerin siswa guna
ataupun secara mandiri mampu meningkatkan ketrampilan dan
membuat peluang untuk menciptakan kemampuan siswa, meningkatkan
lapangan kerja sendiri. Begitu pula kecerdasan siswa yang bermartabat
dengan tujuan kompetensi keahlian didasari azas kecakapan hidup di
pemasaran di SMK Negeri 1 bidang Bisnis-Pemasaran (Marketing),
Probolinggo yang meliputi: menghasilkan tenaga kerja tingkat
menghasilkan lulusan yang bertaqwa, menengah yang kompeten dibidang
berakhlak mulia, produktif, adaptif, pemasaran untuk siap bersaing di era
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 233-244

global baik untuk hidup mandiri kompetensi keahlian yang


maupun melanjutkan pendidikan lebih dipersyaratkan. Hal ini dikarenakan
lanjut, menjadikan Kompetensi untuk mencapai prestasi belajar yang
Keahlian Pemasaran sebagai pusat baik tidaklah mudah bagi mereka yang
pendidikan dan pelatihan, tempat uji tidak mau berusaha, tapi bagi peserta
kompetensi dan sertifikasi kompetensi didik yang mau berusaha pasti akan
keahlian pemasaran, menghasilkan ada balasan yang setimpal akan usaha
tamatan yang berkualitas dan mampu yang sudah dilakukan. Dalam hal
bersaing di pasar tenaga kerja di berusaha untuk mencapai prestasi
bidang Pemasaran, baik nasional belajar yang baik, seseorang
maupun internasional dan membekali memerlukan banyak faktor
peserta didik dengan keterampilan, didalamnya, antara lain adanya minat
pengetahuan dan sikap agar kompeten belajar, peranan guru dan efikasi diri
dalam: memahami prinsip- prinsip (self efficacy). Minat belajar sangat
bisnis, menata produk, melaksanakan penting dalam diri siswa. Minat
negosiasi, melaksanakan proses merupakan sifat yang relatif menetap
administrasi transaksi, melakukan pada diri seseorang. Minat besar sekali
penyerahan/ pengiriman produk, pengaruhnya terhadap kegiatan
melaksanakan penagihan pembayaran, seseorang sebab dengan minat ia akan
mengoperasikan peralatan transaksi di melakukan sesuatu yang diminatinya.
lokasi penjualan, menemukan peluang Sebaliknya tanpa minat seseorang
baru dari pelanggan, melaksanakan tidak mungkin melakukan sesuatu.
pelayanan prima ( service excellent), Siswa yang memiliki minat belajar
membuka usaha eceran/ yang tinggi secara tidak langsung akan
ritel (expansion store opening) dan timbul suatu keinginan atau kemauan
melakukan pemasaran barang dan yang disertai perhatian dan keaktifan
Jasa. yang disengaja yang akhirnya
Untuk itu prestasi belajar siswa melahirkan rasa senang dalam
perlu ditingkatkan, agar siswa perubahan tingkah laku, baik berupa
memiliki kemampuan sesuai dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan.

234
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 233-244

Penulis memilih minat belajar nilai yang merupakan sumber norma


pada mata pelajaran Kompetensi kedewasaan; (2) Inovator
Pemasaran karena di dalam mata (pengembang) sistem nilai ilmu
pelajaran ini faktor peran guru, minat pengetahuan; (3) Transmitor (penerus)
dan self efficacy sangatlah sistem-sistem nilai tersebut kepada
berpengaruh, karena di pelajaran peserta didik; (4) Transformator
Kompetensi Pemasaran siswa akan (penterjemah) sistem-sistem nilai
berhadapan dengan situasi dimana tersebut melalui penjelmaan dalam
siswa harus mempunyai pengetahuan pribadinya dan perilakunya, dalam
bahkan kemampuan yang lebih baik proses interaksi dengan sasaran didik;
mengenai public speaking, penataan (5) Organisator (penyelenggara)
dan penyajian produk. Kompetensi terciptanya proses edukatif yang dapat
Pemasaran merupakan kompetensi dipertanggungjawabkan, baik secara
keahlian yang menyiapkan siswa untuk formal (kepada pihak yang
menjadi tenaga pelaksana yang mengangkat dan menugaskannya)
profesional di bidang bisnis (dunia maupun secara moral (kepada sasaran
usaha), mengembangkan sikap didik, serta Tuhan yang
kewirausahaan, serta menjadikan menciptakannya).
seseorang menjadi produktif, selektif, Smith & Vetter (dalam
dan kreatif. Ferdyawati, 2007) menyatakan bahwa
Efektivitas dan efisiensi belajar efikasi diri merupakan sejumlah
dan pembelajaran siswa di sekolah perkiraan tentang kemampuan yang
sangat bergantung kepada peran guru. dirasakan seseorang. Pada intinya,
Dalam hal ini, terdapat sejumlah peran efikasi diri adalah keyakinan seseorang
yang diemban guru. Abin Syamsuddin bahwa ia mampu melakukan tugas
(2003: 34) mengemukakan bahwa tertentu dengan baik. Efikasi diri
dalam pengertian pendidikan secara memiliki keefektifan, yaitu individu
luas, seorang guru yang ideal mampu menilai dirinya memiliki
seyogyanya dapat berperan sebagai: kekuatan untuk menghasilkan
(1) Konservator (pemelihara) sistem pengaruh yang diinginkan. Tingginya

235
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 233-244

efikasi diri yang dipersepsikan akan memotivasi diri mereka sendiri dan
memotivasi individu secara kognitif juga perilaku mereka.
untuk bertindak lebih tepat dan terarah, Individu dengan self efficacy
terutama apabila tujuan yang hendak yang tinggi bersikap positif,
dicapai merupakan tujuan yang jelas. berorientasi kesuksesan dan tujuan.
Spears & Jordan (dalam Prakoso, Proses kognitif berkaitan dengan
1996) mengistilahkan keyakinan kemampuan berfikir yang ada pada
seseorang bahwa dirinya akan mampu diri seseorang.
melaksanakan tingkah laku yang Konsep dasar teori efikasi diri
dibutuhkan dalam suatu tugas. Pikiran adalah pada masalah adanya keyakinan
individu terhadap efikasi diri bahwa pada setiap individu
menentukan seberapa besar usaha yang mempunyai kemampuan mengontrol
akan dicurahkan dan seberapa lama pikiran, perasaan dan perilakunya.
individu akan tetap bertahan dalam Efikasi diri merupakan masalah
menghadapi hambatan atau persepsi subyektif, artinya efikasi diri
pengalaman yang tidak tidak selalu menggambarkan
menyenangkan. kemampuan yang sebenarnya, tetapi
Self efficacy diturunkan dari terkait dengan keyakinan yang dimiliki
teori kognitif sosial, proses kognitif di individu.
sini berkaitan dengan kemampuan Pada dasarnya ada beberapa
berfikir yang ada pada diri seseorang. unsur dalam minat belajar, diantaranya
Self efficacy dinyatakan sebagai yaitu perhatian, perasaan, dan motif
penilaian individu terhadap Slameto (2010: 181)
kapabilitasnya dalam mengorganisir berpendapat bahwa cara yang paling
dan melaksanakan kegiatan yang efektif untuk menumbuhkan minat
mensyaratkan pencapaian tingkat pada siswa, yaitu: (1) menarik
kinerja tertentu atau menghadapi perhatian siswa: sebelum mengajar
situasi yang prospektif. Keyakinan materi yang akan disampaikan,
mengenai self efficacy menentukan pengajar dapat menarik perhatian
seseorang merasakan sesuatu, berfikir, siswa dengan menceritakan sedikit

236
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 233-244

tentang berita yang menarik saat itu adalah “penelitian yang mengambil
kemudidan sedikit demi sedikit sampel dari suatu populasi dan
diarahkan ke materi pelajaran yang menggunakan kuesioner sebagai alat
sesungguhnya; (2) memberikan pengumpul data yang pokok”.
hadiah: hadiah merupakan alat yang Menurut tingkat ekspalansinya,
dipakai untuk membunjuk seseorang penelitian ini termasuk ke dalam
agar melakukan sesuatu yang tadinya penelitian asosiatif. Dimana penelitian
tidak mau dilakukan atau tidak asosiatif adalah penelitian yang
dilakukan dengan baik. Hadiah bisa mencari pengaruh antara satu variabel
berupa barang atau nilai; (3) pujian: dengan variabel yang lainnya
sudah sepatutnya siswa yang berprestai (Sugiyono, 2006: 11). Dalam
diberikan penghargaan atau pujian penelitian ini variabel yang dimaksud
agar menambah semagat dalam adalah peranan guru, efikasi diri dan
belajar. Tentunya pujian yang minat belajar.
membangun; (4) hukuman: tidak Populasi yang dimaksud dalam
menghukum siswa karena hasil penelitian adalah seluruh siswa kelas
karyanya yang buruk tidak terbukti X Pemasaran di SMK Negeri 1
efektif, bahkan hukuman yang terlalu Probolinggo yang berjumlah 76 siswa
kuat dan sering lebih menghambat Tahun Pelajaran 2014-2015. Dalam
belajar. Hukuman yang ringan lebih hal pemilihan siswa kelas X
baik karena itu termasuk bentuk pemasaran, dikarenakan Penulis
perhatian kepada siswa. beranggapan kelas X (kelas tinggi)
METODE PENELITIAN memiliki kemampuan berfikir yang
Pendekatan yang digunakan dalam lebih logis dibanding kelas rendah
penelitian ini adalah penelitian survey. sehingga, mampu menjawab
Penelitian survei pada umumnya pertanyaan-pertanyaan yang berupa
dilakukan untuk mengambil suatu angket, disamping kelas X pemasaran
generalisasi dari pengamatan yang dipilih karena sesuai tujuan penelitian
tidak mendalam. Effendi (1995 : 3) yang hendak diteliti yaitu untuk
mengatakan bahwa penelitian survei mengetahui minat siswa dalam

237
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 233-244

mempelajari kompetensi keahlian digunakan untuk mengumpulkan data


pemasaran. mengenai peranan guru, efikasi diri
Di dalam penelitian ini teknik siswa dan minat belajar siswa.
penentuan sampel yang digunakan Dalam penelitian ini sebelum
adalah sampling jenuh. Sampel menentukan teknik analisa, dilakukan
penelitian ini adalah seluruh siswa pengujian terhadap persyaratan
kelas X Pemasaran di SMK Negeri 1 statistik. Dimana pengujian
Probolinggo yang berjumlah 76 siswa persyaratan statistik dilakukan untuk
Tahun Pelajaran 2014-2015. memenuhi persyaratan dalam
Keseluruhan siswa kelas X pemasaran penggunaan teknik analisis dengan
dipilih karena jumlah skala yang asumsi yang melandasinya. Dengan
cukup kecil, sehingga diharapkan kata lain dapat dikatakan teknik
apabila keseluruhan siswa dipilih analisis baru dapat diterapkan apabila
sebagai sampel, hasil penelitian asumsi yang melandasinya telah
diharapkan lebih representatif. dipenuhi persyaratan statistiknya.
Data yang akan dikumpulkan Teknik analisis ini digunakan
dapat berupa angka-angka, keterangan untuk melihat besarnya pengaruh dua
tertulis, informasi lisan dan beragam atau lebih variabel bebas terhadap
fakta yang berhubungan dengan fokus suatu variabel tergantung. Adapun
penelitian yang diteliti. persamaan regresinya adalah sebagai
Sehubungan dengan berikut :
pengertian teknik pengumpulan data Y = a + b1 X1 + b2 X2
dan wujud data yang akan HASIL DAN PEMBAHASAN
dikumpulkan, maka dalam penelitian Hipotesis Pertama
ini digunakan alat pengumpul data Hipotesis pertama dalam
yang utama, yaitu kuesioner. penelitian ini adalah “Terdapat
Kuesioner ini digunakan utnuk pengaruh yang signifikan peranan guru
mengetahui tanggapan, pendapat, terhadap minat belajar kompetensi
keyakinan serta keadaan responden keahlian pemasaran siswa SMK
dalam bentuk tertulis. Kuesioner Negeri 1 Kota Probolinggo”.

238
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 233-244

Berdasarkan hasil analisis regresi kecil dari taraf signifikan 0,05


berganda, diketahui bahwa pengujian (Sigthitung = 0,001 < α = 0,05) sehingga
ttest (uji signifikansi) yang telah kesimpulan yang diambil Ha diterima
dilakukan menunjukkan signifikansi dan Ho ditolak.
thitung untuk variabel X1 sebesar 0,000 Dengan demikian hipotesis
yang lebih kecil dari α = 0,05. Karena kedua adalah, ”Terdapat pengaruh
probabilitas t hitung lebih kecil dari yang signifikan efikasi diri siswa
taraf signifikan 0,05 (Sigthitung = 0,000 terhadap minat belajar kompetensi
< α = 0,05) sehingga keputusan yang keahlian pemasaran siswa SMK
diambil Ha diterima dan Ho ditolak. Negeri 1 Kota Probolinggo”.
Dengan demikian kesimpulan Hipotesis Ketiga
hipotesis pertama adalah ”Terdapat Hipotesis ketiga dalam
pengaruh yang signifikan peranan guru penelitian ini adalah “Terdapat
terhadap minat belajar kompetensi pengaruh yang signifikan peranan guru
keahlian pemasaran siswa SMK dan efikasi diri siswa terhadap minat
Negeri 1 Kota Probolinggo”. belajar kompetensi keahlian
Hipotesis Kedua pemasaran siswa SMK Negeri 1 Kota
Hipotesis kedua dalam Probolinggo.”
penelitian ini adalah “Terdapat Berdasarkan hasil Analisis
pengaruh yang signifikan efikasi diri Regresi berganda diketahui bahwa
siswa terhadap minat belajar Fhitung sebesar 49,012 dengan P =
kompetensi keahlian pemasaran siswa 0,000. Karena (probabilitas) p hitung

SMK Negeri 1 Kota Probolinggo”. lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05)
Berdasarkan hasil analisis sehingga keputusan yang diambil Ha
regresi berganda, diketahui bahwa diterima dan Ho ditolak.
pengujian ttest (uji signifikansi) yang Dengan demikian kesimpulan
telah dilakukan menunjukkan hipotesis ketiga adalah, ”Terdapat
signifikansi thitung untuk variabel X2 pengaruh yang signifikan peranan guru
sebesar 0,001 yang lebih kecil dari α = dan efikasi diri siswa terhadap minat
0,05. Karena probabilitas t hitung lebih belajar kompetensi keahlian

239
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 233-244

pemasaran siswa SMK Negeri 1 Kota dengan kompetensi keahlian yang


Probolinggo”. dikehendaki. Hal ini dikarenakan Guru
Pengaruh Peranan Guru Terhadap merupakan kunci dalam pembelajaran,
Minat Belajar Kompetensi Keahlian keberhasilan anak didik dalam belajar
Pemasaran Siswa SMK Negeri 1 Kota ditentukan oleh peran guru dalam
Probolinggo mengolah kegiatan belajar mengajar.
Hasil penelitian cukup relevan Peran guru sangatlah dibutuhkan
mengingat Guru sebagai salah satu terutama untuk menumbuhkan minat
komponen pendidikan yang belajar siswa di bidang Bisnis
berpengaruh terhadap keberhasilan Pemasaran (marketing) yaitu dengan
pendidikan. Dalam bidang profesi guru mempersiapkan siswa menjadi tenaga
bertugas sebagai pendidik, pengajar, kerja tingkat menengah yang
pembimbing dan pelatih. Mendidik kompeten dibidang pemasaran untuk
berarti berupaya untuk menanamkan siap bersaing di era global baik untuk
nilai-nilai, meneruskan dan hidup mandiri maupun melanjutkan
mengembangkan nilai-nilai kehidupan. pendidikan lebih lanjut, menjadikan
Mengajar memberikan, Kompetensi Keahlian Pemasaran
mengembangkan ilmu pengetahuan sebagai pusat pendidikan dan
dan teknologi. Membimbing berarti pelatihan, tempat uji kompetensi dan
membantu siswa dalam mengatasi sertifikasi kompetensi keahlian
kesulitan belajar, sedangkan melatih pemasaran serta meningkatkan prestasi
berarti mengembangkan ketrampilan siswa dalam belajar.
siswa. Pengaruh Efikasi Diri Siswa
Dalam hal menumbuhkan Terhadap Minat Belajar Kompetensi
minat belajar siswa pada mata Keahlian Pemasaran Siswa SMK
pelajaran kompetensi keahlian Negeri 1 Kota Probolinggo
pemasaran, diperlukan peran guru Dari uji hipotesis yang
untuk membantu siswa dilakukan, diketahui bahwa efikasi diri
mengembangkan bakat dan (self efficacy) berpengaruh langsung
kemampuan yang dimiliki agar sesuai secara positif dan signifikan terhadap

240
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 233-244

minat belajar kompetensi keahlian orang (19,8%). Data tersebut


pemasaran siswa. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa self efficacy
menunjukkan bahwa semakin baik self siswa SMK Negeri 1 Probolinggo
efficacy siswa di sekolah, maka akan cukup baik dalam meningkatkan minat
semakin tinggi minat siswa belajar siswa belajar kompetensi keahlian
kompetensi keahlian pemasaran. Hal pemasaran. Siswa dengan self efficacy
ini sesuai dengan penelitian yang yang baik pada mata pelajaran
dilaksanakan oleh Bekti Susilo Apsari, kompetensi keahlian pemasaran akan
dkk (2014) dimana hasil penelitian percaya dengan kemampuan dirinya
menyimpulkan bahwa terdapat sendiri dalam menyelesaikan tugas-
pengaruh yang signifikan efikasi diri tugas yang diberikan oleh guru. Tidak
terhadap prestasi belajar akuntansi hanya sekedar asal menyelesaikan
siswa Kompetensi Keahlian Akuntansi tugas, siswa juga bertanggung jawab
di SMK Negeri 1 Surakarta tahun akan jawaban yang paling benar untuk
ajaran 2013/2014. Begitu pula dengan tugas tersebut, siswa dengan self
penelitian yang dilakukan Yuli Lela, efficacy yang baik juga akan sering
Herkulana dan Aminuyati (2014) menggungguli teman-temannya yang
dimana hasil penelitian ini lain dalam melaksanakan tugas.
menunjukkan bahwa Self Efficacy Dengan demikian, siswa dapat
berpengaruh secara signifikan terhadap memprediksi sendiri seberapa besar
Prestasi Belajar siswa. prestasi belajar yang akan
Hasil penelitian juga diperolehnya pada akhir semester.
menunjukkan bahwa siswa SMK Pengaruh Peranan Guru Dan Efikasi
Negeri 1 Probolinggo memiliki efikasi Diri Siswa Terhadap Minat Belajar
diri dalam kategori tidak baik Kompetensi Keahlian Pemasaran
sebanyak 9 orang (11,8%), dalam Siswa SMK Negeri 1 Kota
kategori kurang baik sebanyak 14 Probolinggo
orang (18,4%), sedangkan dalam Dari hasil penelitian ini
kategori cukup baik sebanyak 38 orang diketahui bahwa peranan guru
(50%) dan kategori baik sebanyak 15 memberikan kontribusi yang lebih

241
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 233-244

tinggi terhadap minat belajar Dengan demikian siswa yang


kompetensi keahlian pemasaran memiliki minat belajar kompetensi
daripada efikasi diri. Maka dari itu keahlian pemasaran yang baik akan
untuk meningkatkan minat belajar meningkatkan minat belajar pada mata
kompetensi keahlian pemasaran yang pelajaran Kompetensi Keahlian
lebih maksimal diharapkan guru Pemasaran siswa SMK Negeri 1 Kota
berperan lebih maksimal untuk Probolinggo. Hal ini diwujudkan
membantu siswa mengembangkan melalui keinginan belajar, rasa tertarik,
bakat dan kemampuan yang dimiliki dan rasa senang dalam belajar.
agar sesuai dengan kompetensi KESIMPULAN
keahlian pemasaran. Guru bersama Dari hasil analisis yang telah
siswa juga dapat membangun situasi dilakukan dalam penelitian ini dapat
yang baik di sekolah untuk ditarik beberapa kesimpulan sebagai
mengembangkan efikasi diri siswa. berikut.
Begitu pula dengan tingkat Terdapat pengaruh yang
efikasi diri siswa yang baik dalam signifikan peranan guru terhadap minat
mempelajari kompetensi keahlian belajar kompetensi keahlian
pemasaran akan timbul keinginan pemasaran siswa SMK Negeri 1 Kota
untuk menjadi siswa yang lebih baik Probolinggo.
dan akan berdampak pada suasana Terdapat pengaruh yang
proses belajar mengajar yang lebih signifikan efikasi diri siswa terhadap
aktif, karena siswa akan bertanya, minat belajar kompetensi keahlian
mengajukan pendapat, dapat pemasaran siswa SMK Negeri 1 Kota
menjawab pertanyaan guru, berdiskusi Probolinggo.
dengan teman lainnya dalam Terdapat pengaruh yang
memahami materi, mengerjakan tugas signifikan peranan guru dan efikasi
dengan baik, dan bertanggung jawab diri siswa terhadap minat belajar
terhadap tugas lainnya yang diberikan kompetensi keahlian pemasaran siswa
oleh guru. SMK Negeri 1 Kota Probolinggo.

242
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 233-244

DAFTAR PUSTAKA Bandura, Albert. (2009). Social


Foundations of thought and
Abin Syamsuddin Makmun. (2003).
action: a social cognitive
Psikologi Pendidikan. PT
theory. New Jersey:
Rosda Karya Remaja,
Englewood Cliffs, Prentice.
Bandung.
Bernard, C. (1986). The Functions of
Atkinson, S., P. W. Wilson. (1995).
The Executive. Fourth
Comparing mean efficiency
Edition.Harvest University
and productivity scores from
Press. Cambridge.
small samples: a bootstrap
Danim, S. (2002). Menjadi Peneliti
methodology. J. Productivity
Kualitatif. Bandung: Pustaka
Anal.
setia.
Akhmad, K. (2011). Pengaruh Peran
Djamarah, Syaiful Bahri. (2002).
Guru Dalam Proses
Strategi Belajar Mengajar.
Pembelajaran dan Kebiasaan
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Belajar terhadap Prestasi
Effendy, R. (1994). Dasar-Dasar
Belajar Akuntansi Siswa XI IPS
Manajemen. Fakultas Ekonomi
Siswa SMA Negeri 1
Universitas Brawijaya, Malang.
Mertoyudan Magelang Tahun
Ferdyawati, Dina. (2007). Hubungan
Ajaran 2011/2012. Jurnal
Antara Efikasi Diri Dan
Penelitian Volume 1 No. 3
Efektivitas Kepemimpinan
tahun 2012 Universitas Negeri
Dengan Toleransi Terhadap
Yogyakarta.
Stres Pada Guru SD Negeri Di
Apsari, Bekti Susilo, dkk. (2014).
Donorejo Pacitan. Skripsi
Pengaruh Efikasi Diri,
(tidak diterbitkan). Surakarta:
Pemanfaatan Gaya Belajar
Fakultas Psikologi Universitas
dan Lingkungan Teman Sebaya
Muhammadiyah Surakarta.
terhadap Prestasi Belajar
Gujarati. (1997). Teori Ekonometrika.
Akuntansi (Studi Kasus di SMK
Jakarta: Bina Ilmu.
Negeri 1 Surakarta). Jurnal
Gordon & Thomas. (1978). Parents
Penelitian Universitas Negeri
Effective Training , New York:
Solo Volume 3 No. 1 tahun
Bamtam Books.
2014.
Indra Djati, S. (2003). Pelayanan
Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur
Profesional, Kegiatan Belajar-
Penelitian: Suatu pendekatan
Mengajar yang Efektif. Jakarta:
Praktek. Jakarta: Bina Aksara.
Puskur Balitbang Depdiknas.
Asri Laksmi Riani dan Hanik Farida.
Lauster, P. (1988). The Personality
(2006). Pengaruh Kompetensi
Test. London: Ran Books. Tes
Utama Kecerdasan Emosional
Kepribadian. (1992).
dan Afikasi Diri Terhadap
(terjemahan D.H. Gulo),
Kenyamanan Supervisor
Jakarta: Bumi Aksara.
Dalam Melakukan Penilaian
Lela, Yuli dkk. (2014). Pengaruh
Kerja, Jurnal Bisnis &
Minat, Self Confidence dan Self
Manajemen Vol. 6, No. 1
Efficacy Terhadap Prestasi
Belajar Kompetensi

243
JPPI Volume 10 No 2 (2016) 233-244

Pemasaran Siswa SMKS. Tesis Terhadap Penguasaan Konsep


Tidak Dipublikasikan. Program Biologi Dengan Efikasi Diri
Studi S2 Pendidikan Ekonomi Sebagai Variabel Mediator
FKIP Untan. Pada Siswa SMA. Skripsi
Masyumi. (2008). Peran Guru dalam Tidak Dipublikasikan.
Belajar. Bandung: CV. Pustaka Fakultas Psikologi Universitas
Setia. Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Margono. (1997). Metodologi Sudjana, N. (1987). Cara Belajar
Penelitian Pendidikan. Jakarta: Siswa Aktif. Bandung: Banu
PT. Rineka Cipta. Algesindo.
Maholtra, N. K. (1996). Marketing Sardiman, A. M. (2001). Interaksi dan
Research: An Applied Motivasi Belajar Mengajar.
Orientation. New Jersey: Jakarta: PT. Raja Grafindo
Prentice Hall International Inc. Persada.
Mohyi, A. 1996. Teori Perilaku Sumanto, W. (1998). Psikologi
Organisasi. Surabaya: UMM Pendidikan. Jakarta: Bina
Press Rajasa. Aksara.
Moh. Surya. (1997). Psikologi Suryabrata, S. (1986). Psikologi
Pembelajaran dan Pengajaran. Pendidikan. Jakarta: CV.
Bandung PPB-IKIP Bandung. Rajawali.
Multiply Com, 2009, Affikasi Diri Sugiyono. (2006). Statistika Untuk
(Self-Efficacy) Diakses dari Penelitian. CV. Algabeta.
http://treepjkr,multiply.com, Bandung.
tanggal 21 Mei 2010. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-
Owens, R.G. 1990. Organizational Faktor Yang
Behavior In Educatio. New Mempengaruhinya. Jakarta:
Yersy: Prentice Hall Inc. PT. Rineka Cipta.
Englewood Cliffs. Tim Penyusun Kamus Pusat
Prakoso, H. (1996). Cara Pengembangan dan Pembinaan
Penyampaian Hasil Belajar Bahasa. (1990). Kamus Besar
Untuk Meningkatkan Self Bahasa Indonesia. Jakarta:
Efikasi Mahasiswa. Jurnal Balai Pustaka.
Psikologi. No.2, 11-22. Usman, Moh. Uzer dan Setiawati,
Rohani dan Ahmadi. (1990). Lilis. (2002). Upaya
Pengelolaan Pengajaran. Optimalisasi Kegiatan belajar
Jakarta: Rineka Cipta. mengajar. Bandung:
Saputra Nur, A. (2012). Peran Konsep PT.Remaja Rosdakarya.
Diri dan Minat Belajar Biologi

244

Anda mungkin juga menyukai