Anda di halaman 1dari 3

ANGINA PEKTORIS

Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas


Tulang Bawang No. Dokumen : :440/ /ADMEN/SOP/PKM-RIRP/I/2018 Rawat Inap Rawa
Pitu
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : Januari 2018 Kepala UPTD
Puskesmas Rawat Inap Rawa Pitu

SOP No. Revisi :

NUSIRWAN,SKM.S.Kep.M.Kes
Halaman :I-III NIP 197405221995021002
A. Pengertian Angina pektoris adalah keadaan klinik yang ditandai dengan rasa tidak
enak atau nyeri di dada akibat iskemia jaringan otot jantung.

Iskemia ini terjadi karena suplai oksigen yang dibawa oleh aliran darah
koroner tidak mencukupi kebutuhan oksigen miokardium. Hal ini terjadi
bila kebutuhan oksigen miokardium meningkat (misalnya karena kerja
fisik, emosi, tirotoksikosis, hipertensi), atau bila aliran darah koroner
berkurang (misalnya pada spasme atau trombus koroner) atau bila terjadi
keduanya.
Gambaran Klinis
- Penderita mengeluh nyeri dada yang beragam bentuk dan
lokasinya.
- Nyeri berawal sebagai rasa terhimpit, rasa terjepit atau rasa
terbakar yang menyebar ke lengan kiri bagian dalam dan kadang
sampai ke pundak, bahu dan leher kiri, bahkan dapat sampai ke
kelingking kiri.
- Perasaan ini dapat pula menyebar ke pinggang, tenggorokan
rahang gigi dan ada juga yang sampaikan ke lengan kanan.
- Rasa tidak enak dapat juga dirasakan di ulu hati, tetapi jarang
terasa di daerah apeks kordis.
- Rasa nyeri dapat disertai beberapa atau salah satu gejala berikut
ini : berkeringat
- dingin, mual dan muntah, rasa lemas, berdebar dan rasa akan
pingsan (fainting).
- Biasanya angina timbul saat melakukan kegiatan fisik (angina
stabil).
- Serangan ini akan hilang bila penderita beristirahat.
- Serangan berlangsung hanya beberapa menit (1 – 5 menit) tetapi
bisa sampai lebih dari 20 menit.
- Nyeri angina sifatnya konstan. Bila terjadi perubahan misalnya
lama serangan bertambah, nyeri lebih hebat, ambang timbulnya
serangan menurun atau serangan datang saat bangun tidur, maka
gangguan ini perlu diwaspadai. Perubahan ini mungkin merupakan
tanda prainfark (angina tidakstabil).
- Suatu bentuk ubahan (variant) yang disebut angina Prinzmetal
biasanya timbul saat penderita sedang istirahat.
- Angina dikatakan bertambah berat apabila serangan berikutnya
terjadi sesudah kerja fisik yang lebih ringan, misalnya sesudah
makan. Ini tergolong juga angina tidak stabil.
- Pemeriksaan fisik diluar serangan umumnya tidak menunjukkan
ANGINA PEKTORIS

Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas


Tulang Bawang No. Dokumen : :440/ /ADMEN/SOP/PKM-RIRP/I/2018 Rawat Inap Rawa
Pitu
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : Januari 2018 Kepala UPTD
Puskesmas Rawat Inap Rawa Pitu
SOP
No. Revisi :

kelainan yang berarti. Pada waktu serangan, denyut jantung


bertambah, tekanan darah meningkat dan di daerah prekordium
pukulan jantung terasa keras.

Pada auskultasi, suara jantung terdengar jauh, bising sistolik terdengar


pada pertengahan atau akhir sistol dan terdengar bunyi keempat
B. Tujuan Sebagai acuan tata laksana penderitaan gina pektoris
C. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rawat Inap Rawa Pitu Tentang Layanan Klinis
Yang Menjamin Kesinambungan Layanan
D. Referensi Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, 2007
E. Alat dan
Bahan
F. Prosedur PemeriksaanPenunjang
- Pemeriksaan EKG

Tatalaksana
- Kelainan yang melatarbelakangi angina pektoris harus dicari, kemudian
dikurangi atau diobati. Faktor yang memperberat seperti merokok, berat
badan berlebihan, dan kebiasaan minum kopi sebaiknya dihindari.
- Tekanan darah tinggi diobati.
- Stress dikendalikan
- Angina tidak stabil sebaiknya ditangani di rumah sakit.
1. Pengobatan serangan akut
- Serangan akut diatasi dengan istirahat agar aktivitas jantung
berkurang. Vasodilator berfungsi memperbaiki penyediaan
oksigen dan mengurangi konsumsi oksigen jantung.
- Nitrogliserin sublingual 0,15 - 0,6 mg sangat efektif. Tablet ini
dapat digunakan beberapa kali tiap hari tanpa efek samping
kecuali sakit kepala. Bila 1 tablet belum menolong boleh diulang,
tetapi bila setelah diulang 3 kali gejala tak berkurang maka
kemungkinan telah terjadi infark.
- Isosorbid dinitrat (ISDN) sublingual 2,5 – 5 mg yang juga dapat
diulang atau tablet oral 5 – 30 mg.
2. Pencegahan serangan
- Propranolol efektif untuk angina pektoris karena dapat
mengurangi kerja otot jantung sehingga mengurangi kebutuhan
oksigen jantung. Efek klinik propranolol tercapai bila denyut
jantung dalam keadaan istirahat 60 – 70kali/menit.
o Dosis awal : 20 mg 2 x sehari.
o Dosis maksimal : 120 mg sehari.
o Obat ini tidak boleh digunakan pada angina Prinzmetal.
- Nitrat kerja lama : ISDN tablet oral 10 – 20 mg 2 x sehari.
ANGINA PEKTORIS

Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas


Tulang Bawang No. Dokumen : :440/ /ADMEN/SOP/PKM-RIRP/I/2018 Rawat Inap Rawa
Pitu
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : Januari 2018 Kepala UPTD
Puskesmas Rawat Inap Rawa Pitu
SOP
No. Revisi :

- Nifedipin 10 – 20 mg 4 x sehari,
- atau diltiazem 30 – 60mg 3 x sehari,
- atau verapamil 40 – 80mg 3 x sehari.
- Angina tidak stabil : perlu perawatan khusus.
Angina varian : dilator kuat : nitrat, calcium antagonis, prazosin 0,5 –
1mg 3 x sehari dengan titrasi.
G. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
H. Unit Terkait RAWAT INAP, BP, PUSTU/POLINDES

I. Dokumen
Terkait

J. Rekaman Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

Anda mungkin juga menyukai