Bahan PK
Bahan PK
Bahan PK
Ikan asin adalah ikan yang diawetkan secara tradisional yang didasarkan pada proses
perubahan-perubahan pada produk yang menghambat proses kemunduran waktu yang menjurus pa
da pembusukan bahan mentah yang disebabkan oleh kegiatan enzimatis dan mikro biologis
dengan cara perlakuan physis dan atau pembubuhan garam, bahan organis atau kimia lainnya,
sehingga dihasilkan produk olahan yang dimulai dalam rupa atau tekstur dan konsistennya yang
Nuryati (2001) menunjukan bahwa sumber informasi yang diperoleh konsumen mengenai
ikan asin berasal dari pendidikan formal, keluarga, teman dan televisi. Sumber informasi yang
paling banyak memberikan pengaruh kepada konsumen adalah keluarga. Informasi utama
konsumen dalam mengkonsumsi ikan asin adalah jenis, manfaat dan harganya. Ikan asin yang
biasa dibeli oleh konsumen berturut-turut adalah ikan teri, hal ini disebabkan karena ikan teri
Setiap orang mempunyai motivasi atau dorongan tertentu untuk mengkonsumsi suatu produk.
memenuhi protein hewani, selera dan mudah didapatkan. Sikap konsumen terhadap permintaan
ikan asin di pasar tradisional dipengaruhi oleh adanya selera dan pengetahuan konsumen yang
tercermin dari prilaku konsumen. Pengkajian mengenai prilaku konsumen khususnya mengenai
sikap konsumen tentu menjadi hal yang penting untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Menurut
Sumarwan (2003:123), konsumen memiliki keinginan akan suatu produk sesuai dengan
pengetahuan yang dimilikinya sehingga diharapkan produk tersebut dapat memberikan manfaat
bagi konsumen. Jika produk yang dikonsumsi sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen
maka konsumen akan melakukan pembelian sehingga dapat memberikan keuntungan bagi
produsen. Dalam pemasarannya produsen ikan asin perlu untuk memahami sikap konsumen
Wilayah Kota Langsa terbentang antara 4o24‟35,68‟‟– 4o33‟47,03" Lintang Utara dan
97o53‟14,59" – 98o04‟42,16" Bujur Timur. Wilayah ini berdiri atas dasar hukum UU RI Nomor
3 Tahun 2001 tanggal 17 Oktober 2001. Secara keseluruhan luas wilayah daerah yang mekar dari
Kabupaten Aceh Timur ini seluas 262,41 km2. Saat ini ada 5 kecamatan dan 66 gampong yang
berada dibawah naungan Kota Langsa. Batas-batas wilayah Kota Langsa, sebelah Utara
berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur dan Selat Malaka, sebelah Timur berbatasan dengan
Kabupaten Aceh Tamiang, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur dan
Kabupaten Aceh Tamiang, dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur.
Jumlah penduduk Kota Langsa pada tahun 2011 tercatat 152.355 orang, terdiri dari 75.690
orang laki-laki dan 76.665 orang perempuan. Sekitar 28,07 persen penduduknya bermukim di
Kecamatan Langsa Baro dan 9,27 persen bermukim di Kecamatan Langsa Timur. Jumlah rumah
tangga di wilayah ini tercatat 33.029 atau setiap rumah tangga mempunyai anggota sekitar 4-5
orang. Akan tetapi, kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Langsa Kota yang
mencapai 4.873 jiwa/km2. Jauh lebih padat daripada di kecamatan lainnya yang berkisar antara
Setelah mandiri sebagai daerah otonomi, Kota Langsa terus memacu pembangunan
daerahnya. Perekonomian daerah didominasi oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran
dengan menyumbang 25,85 persen terhadap perekonomian. Sebagai daerah perkotaan yang
semakin maju, sektor tersier wilayah ini menyumbang hingga 61 persen. Sementara sektor
sebelumnya yang tercatat 4,92 persen. Sektor ekonomi yang tumbuh paling tinggi adalah sektor
keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan yakni 8,83 persen. Sementara sektor andalan
perekonomian daerah ini, yaitu sektor perdagangan, hotel, dan restoran juga tumbuh
menggembirakan. Sektor ini tumbuh 6,98 persen pada tahun yang sama.
Pada penelitian ini akan membahas prilaku konsumen terhadap ikan asin di kota Langsa. Ada
beberapa kriteria yang dapat diambil dari hasil penelitian yaitu umur, pengaruh keluarga
,pendapatan, pendidikan, harga ikan asin, selera dan keinginan mengkonsumsi ikan asinn.
a) Umur konsumen
Umur responden yang dapat mencerminkan kedewasaan seseorang yang akan mempengaruhi
sikap dan perilakunya dalam pengambilan keputusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang
mengkonsumsi ikan asin kebanyakan adalah usia 20 sampai 30 tahun sebanyak 25,50 persen, 31
sampai 40 tahun 30,25 persen dan 41 sampai 50 tahun 17,20 persen. Hal ini memperlihatkan
bahwa usia responden dibawah 41 tahun yang banyak mengkonsumsi ikan asin, Hal ini menun-
jukkan bahwa masyarakat yang menyukai ikan asin adalah rata-rata masih usia muda (produktif),
karena Ikan asin sebagai bahan makanan yang mengandung protein tinggi dan mengandung asam
amino essensial yang diperlukan oleh tubuh, disamping itu nilai biologisnya mencapai 90%,
Pengaruh keluarga dalam pembelian ikan asin disebabkan sebagian besar responden adalah
ibu rumah tangga yang dalam keluarga menentukan pilihan,jenis dan jumlah ikan asin yang
dikonsumsi. Pengambil keputusan utama dalam pembelian ikan asin adalah Ibu (istri). Keadaan
ini cukup beralasan karena dalam rumah tangga biasanya istrilah yang menentukan jenis makanan
bagi seluruh anggota keluarga. Dalam mendapatkan ikan asin sebagian besar responden merasa
mudah, hal ini menunjukan bahwa distribusi ikan asin sudah cukup baik. Sebagian responden
biasa membeli ikan asin di pasar, pasar dalam hal ini sudah mencangkup pasar tradisional dan
pasar modern.Hal ini disebabkan karena di pasar terdapat berbagai pilihan produk ikan asin
c) Pendapatan Konsumen
Tingkat pendapatan merupakan faktor ekonomi yang secara langsung akan mempengaruhi
daya beli konsumen. Tingkat pendapatan yang diukur dalam penelitian ini adalah pendapatan
responden selama satu bulan. Pendapatan responden yang suka membeli ikan asin adalah yang
sedangkan yang paling sedikit adalah yang diatas Rp 1.000.000. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa responden yang membeli ikan asin adalah masyarakat yang berpenghasilan
menengah dan berpenghasilan kebawah untuk pengganti lauk-pauk lainya seperti, daging, dan
telur.
d) Pendidikan Konsumen
Pendidikan sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk
seperti ikan asin, Hal ini terjadi karena semakin tinggi pendidikan responden maka pengetahuan
akan pemenuhan gizi bagi keluarga akan semakin baik dibandingkan dengan yang berpendidikan
lebih rendah. Salah satu bahan makanan tersebut adalah ikan asin sebagai produk olahan dari
Pembeli ikan asin sebagian besar berpendidikan SMA kebawah sedangkan sebagian kecil
Harga merupakan salah satu faktor yang paling penting dari pemasaran ikan asin. Karena
dengan harga yang murah dan kualitas ikan asin yang baik diharapkan daya beli masyarakat
F) Selera Konsumen
Selera konsumen berpengaruh dalam jumlah ikan asin yang akan dibeli oleh konsumen yang
terkait,karena selera konsumen termasuk salah satu dari konsep pemasaran yang sangat
berpengaruh. Maka dari itu kita harus tau ikan asin apa yang paling di sukai oleh konsumen
Keinginan untuk mengkonsumsi ikan asin merupakan keterkaitan masyarakat atau konsumen
dengan kebiasaan mengkonsumsi ikan asin. Keinginan mengkonsumsi ikan asin tersebut
merupakan bagian dari strategi pemasaran yang ada di dalam manajemen pemasaran.