Anda di halaman 1dari 12

PAPER

ANALISA KIMIA AIR

KELOMPOK V :

- MEILINDA AYUMAN PRATIWI


- YEYEN MEYLINAR
- MEGA SELFIAH
- RIYANTI
- M.FAUZUL
- AMAR AULIYAH
- EGA GAMANA FUTRI

POLITEKNIK MEDIKA FARMA HUSADA MATARAM

D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS SEMESTER III

TAHUN AJARAN 2018/2019


PAPER
1. JUDUL DAN NAMA PENULIS
 Judul : Analisis Beberapa Parameter Kimia Dan Kandungan Logam Pada
Sumber Air Tanah Di Sekitar Pemukiman Mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
 Nama Penulis Hendrawati (Program Studi Kimia FST UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta)
hendrageulis@yahoo.co.id

2. ABSTRACT
Research about "analysis some chemical parameters in water around campus
of Islamic Stated University Syarif Hidayatullah Jakarta" has been done. Sampling
method is done by the way of sampling purposif, that is done by paying attention to
consideration of condition of and situation from research area. Where point taken
counted 12 point intervally 1 point with nearby other point that is 200 m. Result of
water quality analysis in water territory around Campus of Islamic Stated University
Syarif Hidayatullah Jakarta , temperature ranges from 27-28,5ºC. Chemical parameter
is obtained pH ranges from 5,7-7,8; Condition of water territory region around
Campus of Islamic Stated University Syarif Hidayatullah Jakarta within measure
enabled by government based on Kep 02/MENKLH/1988 about standard quality of
sea-water.
Penelitian tentang ”Analisis Beberapa Parameter Kimia dan Kandungan
Logam Pada Sumber Air Tanah di Sekitar Pemukiman Mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta” telah dilakukan di Laboratorium Kimia dan Laboratorium
Lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan
cara sampling purposif dengan memperhatikan pertimbangan kondisi serta keadaan
dari daerah penelitian. Titik yang diambil sebanyak 12 titik dengan jarak antara satu
titik dengan titik lain yang berdekatan yaitu 200 m. Berdasarkan data yang diperoleh
dari hasil analisa kualitas air tanah/sumur di daerah pemukiman mahasiswa sekitar
kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Untuk analisis parameter suhu berkisar antara 27,00-28,50ºC, dan berada
dibawah standar baku mutu Depkes .
2. Untuk analisis parameter pH berkisar antara 5,7 sampai 7,8.
3. Untuk analisis parameter kadar amoniak <0,01-0,34 mg/L, dan berada
dibawah standar baku mutu Depkes.
4. Untuk analisis parameter kadar klorida 22,33-64,7mg/L dan berada dibawah
standar baku mutu Depkes .
5. Untuk analisis parameter kadar besi secara umum berada dibawah ambang
batas kecuali lokasi 2 dan 3.
Dari data yang diperoleh diharapkan menjadi informasi yang berharga bagi
penduduk di sekitar lokasi penelitian. Terutama pada beberapa lokasi yang nilai
parameternya melebihi standar baku mutu Depkes, untuk mengantisipasi tidak
mengkonsumsi air sumber secara langsung, tapi harus mengalami serangkaian
pengolahan terlebih dahulu.

3. PENDAHULUAN
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat diperlukan dalam
kehidupan.Sumber daya air secara garis besar meliputi air permukaan dan air tanah
air permukaan akan lebih mudah tercemar dibandingkan dengan air tanah,karena air
permukaan lebih mudah terkontaminasi dengan sumber-sumber pencemaran.Dimana
Air sangat penting bagi kehidupan, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Seluruh
proses metabolisme dalam tubuh makhluk hidup berlangsung dalam media air.Air
sebagai pelarut universal, memiliki kemampuan untuk melarutkan berbagai zat, mulai
fasa gas dari udara, fasa cair dari berbagai larutan, fasa padat dan juga
mikroorganisme. Oleh karena itu, air banyak sekali mengandung berbagai zat terlarut
maupun tidak terlarut, sehingga air sangat sukar diperoleh dalam keadaan murni.
Apabila kandungan berbagai zat tersebut tidak mengganggu kesehatan manusia, maka
air dianggap bersih.
Di daerah penelitian yaitu Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terletak di
daerah pemukiman padat penduduk.Untuk penggunaan lahannya tidak hanya
digunakan sebagai lingkungan tempat tinggal melainkan sebagai tempat
industri.Untuk mahasiswa/penduduk dilingkungan kampus tersebut sumber air yang
digunakan merupakan sumber air tanah/air sumur untuk dapat memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari.Oleh karena itu diperlukan penelitian analisa kimia air dilakukan
untuk dapat mengetahui kualitas dari air yang digunakan oleh sebagian besar
mahasiswa/penduduk disekitar lingkungan kampus UIN Syarif Hidayutullah Jakarta
dengan sampel yang digunakan yaitu air permukaan atau air sumur yang berkaitan
dengan standar baku Mutu Air yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Republik
Indonesia.
Pada Penelitian ini meliputi dua kegiatan yaitu kegiatan di lapangan dan di
laboratorium. Lokasi pengambilan sampel terletak di daerah pemukiman sekitar
kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang digunakan sebagai lokasi penginapan
Mahasiswa (Kost Mahasiswa). Analisis parameter kimia dilakukan di Laboratorium
Kimia dan Laboratorium Lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
dilaksanakan pada bulan April-Juni 2007.
Berdasarkan pertimbangan dari berbagai masalah terhadap kualitas air
didapatkan rumusan masalah serta tujuan diadakannya penelitian yaitu :

1 .1.Perumusan Masalah

Berdasarkan pendahuluan,dapat dikemukakan permasalahannya adalah :

 Bagaimana kualitas air permukaan atau air sumur yang digunakan


untuk keperluan sehari-hari.
 Hal-hal yang ditemukan dalam sampel air terkait dengan parameter
kimia, kandungan logam.
1.2.Tujuan
 Mengevaluasi kesesuaian kualitas air permukaan atau air sumur yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari.
 Mengetahui apa saja yang terkandung dalam sampel air terkait dengan
parameter kimia,dan kandungan logam dalam sampel tersebut.
1.3.Kegunaan Penelitian
 Memberikan masukan bagi para masyarakat/mahasiswa yang hidup
dilingkungan kampus Analisis Beberapa Parameter Kimia dan
Kandungan Logam Pada Sumber Air Tanah di Sekitar Pemukiman
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
 Memberikan informasi terhadap masyarakat mengenai kualitas air
permukaan atau air sumur didaerah penelitian,serta memberikan
informasi yang berkaitan dengan pengontrolan air tanah.
1.4.Telaah Pustaka
1.4. 1. Telaah Pustaka
Kualitas air adalah sifat air dan kandungan makhluk hidup,zat
energi,atau komponen lain didalam air.Kualitas air dinyatakan
dengan parameter yaitu parameter fisika (Suhu,kekeruhan,padatan
terlarut,dan sebagainya),parameter kimia (pH,oksigen
terlarut,BOD,Kadar logam,dan sebagainya),dan parameter
biologi(keberadaan plankton,bakteri,dan sebagainya).(Hefni
Efendi,2003).
Dampak pemanfaatan air tanah adanya peningkatan eksploitasi
yang sangat pekat Kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air
terhadap penggunaan tertentu dalam memenuhi kebutuhan hidup
manusia, mulai dari air untuk memenuhi kebutuhan langsung yaitu
air minum, mandi dan cuci, air irigasi atau pertanian,peternakan,
perikanan, rekreasi dan transportasi. Kualitas air mencakup tiga
karakteristik, yaitu fisika, kimia dan biologi (Suripin, 2001).
Kualitas air dapat diketahui dengan melakukan pengujian tertentu
terhadap air tersebut. Pengujian yang biasa dilakukan adalah uji
kimia, fisik, biologi, atau uji kenampakan (bau dan warna).
Kualitas air menggambarkan kesesuaian atau kecocokan air untuk
penggunaan tertentu, misalnya: air minum, perikanan,
pengairan/irigasi, industri, rekreasi dan sebagainya. Peduli kualitas
air adalah mengetahui kondisi air untuk menjamin keamanan dan
kelestarian dalam penggunaannya.
4. METODOLOGI
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampling purposif, yaitu
dilakukan dengan memperhatikan pertimbangan kondisi serta keadaan dari daerah
penelitian, dimana titik yang diambil sebanyak 10 titik dengan jarak antara 1 titik
dengan titik lain yang berdekatan yaitu 200 m. Alat yang digunakan adalah
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) Analis 700 Perkin Elmer, Spektrofotometer
UV-Vis Winlab Perkin Elmer, botol BOD, erlenmeyer, pH meter, buret, labu ukur,
gelas piala, termometer, pipet gondok, neraca analitik, hot plate, labu semprot, pipet
tetes dan magnetik stirer.
Sampel air tanah (air sumur) diambil di sekitar pemukiman/kost mahasiswa,
buffer pH 4, 7 dan 10 untuk standarisasi pH meter, H2O2 30% NaOH dan pereaksi
Nessler untuk analisa.
Spektrometri Serapan Atom (SSA), merupakan metode analisis unsure secara
kuantitatif yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang
gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas (Skoog et. Al., 2000).
Spektrofotometer serapan atom (SSA) sebetulnya adalah metode umum untuk
menentukan kadar unsur logam konsentrasi renik. Keadaan bentuk contoh aslinya
tidak penting asalkan contoh larut dalam air atau dalam larutan bukan air. Metode
SSA spesifikasinya tinggi yaitu unsure-unsur dapat ditentukan meskipun dalam
campuran.Pemisahan, yang penting untuk hampir-hampir semua analisis basah, boleh
dikatakan tidak diperlukan, menjadikan SSA sederhana dan menarik. Kenyataan ini,
ditambah dengan kemudahan menangani SSA modern, menjadikan analisis rutin
dapat dilakukan cepat dan ekonomis oleh tenaga laboratorium yang belum terampil.
Spektrometri merupakan suatu metode analisis kuantitatif yang
pengukurannya berdasarkan banyaknya radiasi yang dihasilkan atau yang diserap oleh
spesi atom atau molekul analit.Salah satu bagian dari spektrometri ialah Spektrometri
Serapan Atom (SSA), Merupakan metode analisis unsur secara kuantitatif yang
pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang gelombang tertentu
oleh atom logam dalam keadaan bebas.
A. Prinsip Dasar Spektrofotometri Serapan Atom
Spektrofotometer serapan atom (AAS) merupakan teknik analisis
kuantitafif dari unsur-unsur yang pemakainnya sangat luas di berbagai bidang
karena prosedurnya selektif, spesifik, biaya analisisnya relatif murah,
sensitivitasnya tinggi (ppm-ppb),dapat dengan mudah membuat matriks yang
sesuai dengan standar, waktu analisis sangat cepat dan mudah dilakukan. AAS
pada umumnya digunakan untuk analisa unsur, spektrofotometer absorpsi atom
juga dikenal sistem single beam dan double beam layaknya Spektrofotometer UV-
VIS. Sebelumnya dikenal fotometer nyala yang hanya dapat menganalisis unsur
yang dapat memancarkan sinar terutama unsur golongan IA dan IIA.Umumnya
lampu yang digunakan adalah lampu katoda cekung yang mana penggunaanya
hanya untuk analisis satu unsur saja. Metode AAS berprinsip pada absorbsi
cahaya oleh atom.Atom-atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang
tertentu, tergantung pada sifat unsurnya.Metode serapan atom hanya tergantung
pada perbandingan dan tidak bergantung pada temperatur.Setiap alat AAS terdiri
atas tiga komponen yaitu unit teratomisasi, sumber radiasi, sistem pengukur
fotometerik. Teknik AAS menjadi alat yang canggih dalam analisis. Ini
disebabkan karena sebelum pengukuran tidak selalu memerlukan pemisahan
unsur yang ditentukan karena kemungkinan penentuan satu unsur dengan
kehadiran unsur lain dapat dilakukan, asalkan katoda berongga yang
diperlukan tersedia. AAS dapat digunakan untuk mengukur logam sebanyak 61
logam.
B. Kelebihan dan Kelemahan Metode AAS
a. Kelebihan metoda AAS adalah:
• Spesifik
• Batas (limit) deteksi rendah
• Dari satu larutan yang sama, beberapa unsur berlainan dapat diukur
• Pengukuran dapat langsung dilakukan terhadap larutan contoh (preparasi
contoh sebelum pengukuran lebih sederhana, kecuali bila ada zat
pengganggu)
• Dapat diaplikasikan kepada banyak jenis unsur dalam banyak jenis
contoh.
• Batas kadar-kadar yang dapat ditentukan adalah amat luas (mg/L hingga
persen)
b. kelemahan metoda AAS adalah:
- Kurang sempurnanya preparasi sampel, seperti:
- Proses destruksi yang kurang sempurna
- Tingkat keasaman sampel dan blanko tidak sama
- Kesalahan matriks, hal ini disebabkan adanya perbedaan
matriks sampel dan matriks standar.
- Aliran sampel pada burner tidak sama kecepatannya atau
ada penyumbatan pada jalannya aliran sampel.
- Gangguan kimia berupa:
- Disosiasi tidak sempurna
- Ionisasi
- Terbentuknya senyawa refraktori
C. Gangguan-Gangguan Dalam Metode AAS
- Gangguan kimia
Gangguan kimia terjadi apabila unsur yang dianalisis mengalami reaksi
kimia dengan anion atau ketion tertentu dengan senyawa yang refraktori,
sehingga tidak semua analit dapat teratomisasi. Untuk mengatasi gangguan
ini
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. penggunaan suhu nyala yang lebih
tinggi.
2. penambahan zat kimia lain yang dapat melepaskan kation atau
anion
pengganggu dari ikatannya dengan analit. Zat kimia lain yang
ditambahkan
disebut zat pembebas (Releasing Agent) atau zat pelindung
(Protective Agent).
- Gangguan Matrik
Gangguan ini terjadi bila sampel mengandung banyak garam ayau asam,
atau bila pelarut yang digunakan tidak menggunakan pelarut zat standar,
atau bila suhu nyala untuk larutan sampel dan standar berbeda.Gangguan ini
dalam analisis kualitatif tidak terlalu bermasalah, tetapi sangat mengganggu
dalam analisis kuantitatif. Untuk mengatasi gangguan ini dalam analisis
kuantitatif dapat digunakan cara analisis penambahan satandar (Standar
Adisi).
- Gangguan Ionisasi
Gangguan ionisasi terjadi bila suhu nyala api cukup tinggi sehingga
mampu melepaskan elektron dari atom netral dan membentuk ion positif.
Pembentukan ion ini mengurangi jumlah atom netral, sehingga isyarat
absorpsi akan berkurang juga. Untuk mengatasi masalah ini dapat dilakukan
dengan penambahan larutan unsur yang mudah diionkan atau atom yang
lebih elektropositif dari atom yang dianalisis, misalnya Cs, Rb, K dan Na.
Penambahan ini dapat mencapai 100-2000 ppm.
- Absorpsi Latar Belakang (Back Ground)
Absorpsi Latar Belakang (Back Ground) merupakan istilah yang
digunakan untuk menunjukkan adanya berbagai pengaruh, yaitu dari
absorpsi oleh nyala api, absorpsi molekular, dan penghamburan cahaya.

D. Penerapan Spektroskopi Serapan Atom (SSA) Dalam Analisis Kimia


Untuk metode serapan atom telah diterapkan pada penetapan sekitar 60
unsur, dan teknik ini merupakan alat utama dalam pengkajian yang meliputi
logam runutan dalam lingkungan dan dalam sampel biologis. Sering kali teknik
ini juga berguna dalam kasus-kasus dimana logam itu berada pada kadar yang
cukup didalam sampel itu, tetapi hanya tersediasedia sedikit sampel dalam
analisis, kadang-kadang demikianlah kasus dengan metaloprotein misalnya.
Laporan pertama mengenai peranan biologis yang penting untuk nikel didasarkan
pada penetapan dengan serapan atom bahwa enzim urease, sekurang-kurangnya
dari organisme pada dua ion nikel per molekul protein.Sering kali tahap pertama
dalam analisis sampel-sampel biologis adalah mengabukan untuk merusak bahan
organik.Pengabuan basa dengan asam nitrat dan perklorat sering kali lebih disukai
daripada pengabuan kering mengingat susut karena menguap dari unsur-unsur
runutan tertentu (pengabuan kering semata-mata adalah pemasangan sampel
dalam satu tanur untuk mengoksidasi bahanorganik).Kemudian serapan atom
dilakukan terhadap larytan pengabuan basa atau terhadap larutan yang dibuat dari
residupengabuankering.
5. PERCOBAAN DAN HASIL
Pengaruh suhu tidak begitu besar terhadap tingkat pencemaran, penggunaan
sumber air untuk dikonsumsi, untuk mandi./mencuci ataupun untuk keperluan
lainnya. Biasanya penduduk/mahasiswa mengolah air sumber terlebih dahulu
(dimasak), jika akan dikonsumsi. Tetapi untuk kepentingan analisis di
laboratorium (pengukuran 2), kondisi suhu air sumber, diperlukan keseragaman.
Sehingga dibuat kondisi yang sama. parameter suhu berkisar antara 27,00-
28,50oC, pH berkisar antara 5,7 sampai 7,8; amoniak antara 0,01-0,34 mg/L,
sedangkan untuk klorida 22,33-64,7mg/L.

6. PEMECAHAN
Data yang diperoleh dari hasil analisa kualitas air tanah/sumur di daerah
pemukiman mahasiswa sekitar kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat
disimpulkan bahwa hasil analisis parameter suhu berkisar antara 27,00-28,50oC,
pH berkisar antara 5,7 sampai 7,8; amoniak antara 0,01-0,34 mg/L, sedangkan
untuk klorida 22,33-64,7mg/L. Untuk analisis parameter kadar besi secara umum
berada dibawah ambang batas kecuali pada lokasi 2 dan 3. Dari hasil analisa
tersebut diharapkan dapat menjadi informasi yang berharga bagi penduduk di
sekitar lokasi penelitian, terutama pada beberapa lokasi yang nilai parameternya
melebihi standar baku mutu Depkes, untuk mengantisipasi tidak mengkonsumsi
air sumber secara langsung, tapi harus mengalami serangkaian pengolahan
terlebih dahulu.
REFERENSI

DAFTAR PUSTAKA

1. Achmad, Rukesih. 2004.Kimia Lingkungan. Yogyakarta, Andi Yogyakarta.


2. Asbar, Konsep Bioegion Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir : Suatu Tinjauan Filosofi.
Makalah Falsafah Sains, Program Pasca Sarjana/S3, IPB, 2002.
3. Day R. A., JR and A. L. Underwood,
Analisis Kimia Kuantitaif, ed 5, Erlangga, Jakarta, 1990.

4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 907/Menkes/SK/VII/2002. Tentang


Estándar Baku Mutu Air Minum.
5. Khopkar S. M., Konsep Dasar Kimia Analitik, UI Press, Jakarta, 1990.
6. Periodic Table, Los Alamos National Laboratory,2003.
www.pearl1.lanl.gov/periodic/elements.htm l.
7. Vogel, A.I., A Text Book of Quantitative Inorganic Analysis, 3rd ed.

Anda mungkin juga menyukai