Anda di halaman 1dari 21

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA REFORMASI EKONOMI

Makalah ini di susun sebagai kelengkapan tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila
Semester I 2017 / 2018 Prodi Manajemen R-S-B

Di susun oleh :
1. Evan Prasetyo ( 17010113 )

STIE YPPI REMBANG


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh.Alhamdulillahirabbilalamin.Segalapuji
bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.
Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan denganbaik.
Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi muhammad
SAW.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “PENDIDIKAN
PANCASILA” , yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini
disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang dating dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA REFORMASI


EKONOMI” yang sangat berguna .Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga
memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
kritiknya. Terimakasih.

Rembang, 1 Desember 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul ....................................................................................................................................... i

Kata Pengantar ...................................................................................................................................... ii

Daftar Isi …........................................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …........................................................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................................... 5
D. Manfaat ......................................................................................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pancasila ...................................................................................................................... 6


B. Pengertian Paradigma ..................................................................................................................... 9
C. Pengertian Reformasi …................................................................................................................. 12
D. Peranan Pancasila sebagai Paradigma Reformasi ......................................................................... 14
E. Reformasi dengan Paradigma Pancasila ….................................................................................... 15
F. Syarat – syarat dilakukannya Reformasi …................................................................................... 15
G. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Hukum............................................................................ 15
H. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik ............................................................................ 16
I. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Ekonomi ........................................................................ 16

BAB III PEMBAHASAN MASALAH

A. Apa itu Pancasila ? ......................................................................................................................... 17


B. Apa itu Paradigma Reformasi ? ..................................................................................................... 17
C. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi ? .................................................................................... 17
D. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Hukum ? ........................................................................ 17
E. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik ? ........................................................................ 18
F. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Ekonomi ? ...................................................................... 18

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan......................................................................................................................................... 19
B. Saran .............................................................................................................................................. 19
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
Hal ini tertuang dalam alinea keempat Undang – Undang Dasar tahun 1945. Nilai- nilai dari
Pancasila berasal dari akar budaya bangsa Indonesia yang luhur. Sebagai suatu dasar Negara
maka Pancasila senantiasa dijadikan landasan dalam pengaturan kehidupan bernegara, yang
berarti bahwa segala macam peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang diambil oleh
para penyelenggara Negara tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.Hal ini menegaskan
bahwa Pancasila merupakan suatu acuan yang dijadikan dasar dalam bertindak oleh segenap
bangsa Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia, maka kita diwajibkan untuk mengaktualisasi
berbagai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam berbagai bidang
kehidupan. Maka setelah banyak aspek memperbincangkan Pancasila sebagai dasar Negara,
sekarang Pancasila pun dijadikan bahan perbincangan sebagai perilaku yang digunakan di dalam
kampus. Di mana di dalam kampus tersebut akan terdidik dengan kepemimpinan Pancasila. Baik
dalam perilaku bergaul juga dalam proses belajar mengajar di dalamnya. Serta molekul-molekul
yang menjadi bagiannya. Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan bahwa Pancasila sebagai
sistem nilai acuan, kerangka-acuan berpikir, pola-acuan berpikir; atau jelasnya sebagai sistem
nilai yang dijadikan kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus kerangka arah/tujuan bagi
‘yang menyandangnya’.

Istilah paradigma sudah dipakai dalam bidang filsafat ilmu pengetahuan. Menurut Thomas
Kuhn, Orang yang pertama kali mengemukakan istilah tersebut menyatakan bahwa ilmu pada
waktu tertentu didominasi oleh suatu paradigma. Paradigma adalah pandangan mendasar dari
para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan.
Dengan demikian, paradigma sebagai alat bantu para illmuwan dalam merumuskan apa yang
harus dipelajari & dijawab, bagaimana seharusnya dalam menjawab dan aturan-aturan yang
harus dijalankan dalam mengetahui persoalan tersebut. Suatu paradigma mengandung sudut
pandang, kerangka acuan yang harus dijalankan oleh ilmuwan yang mengikuti paradigma
tersebut. Dengan suatu paradigma atau sudut pandang dan kerangka acuan tertentu, seorang
ilmuwan dapat menjelaskan sekaligus menjawab suatu masalah dalam ilmu pengetahuan.

Reformasi adalah mengembalikan tatanan kenegaraan kearah sumber nilai yang


merupakan platform kehidupan bersama bangsa Indonesia, yang selama ini diselewengakan demi
kekuasaan sekelompok orang, baik pada masa orde lama maupun orde baru. Proses reformasi
harus memiliki platform dan sumber nilai yang jelas dan merupakan arah, tujuan, serta cita-cita
yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagaimana tujuan awal ideal para pendiri
bangsa terdahulu.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang pancasila sebagai paradigma reformasi secara
lebih lengkap.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pancasila ?
2. Apa itu Paradigma Reformasi ?
3. Jelaskan tentang Pancasila sebagai Paradigma Reformasi ?
4. Jelaskan tentang Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Hukum ?
5. Jelaskan tentang Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik ?
6. Jelaskan tentang Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Ekonomi ?

C. Tujuan Penulisan
Segala sesuatu yang dilakukan pasti memiliki tujuan, adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini
adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian dari Pancasila
2. Pengertian Paradigma Reformasi
3. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi
4. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Hukum
5. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik
6. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Ekonomi

D. Manfaat
Manfaat pendidikan Pancasila ?

1. Menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila


2. Membantu memahami arti sebenarnya dari Pancasila
3. Membantu individu untuk mencintai Negara Indonesia
4. Agar individu dapat berperilaku sesuai dengan isi dari butir-butir pancasila
5. ndividu dapat mengamalkan Pancasila di segala situasi
Manfaat Reformasi Ekonomi
1. Agar individu dapat mengerti keadaan perkenomian di Indonesia pada masa
pemerintahan reformasi.
2. Dapat memahami dampak reformasi pada masa pemerintahan tersebut.
3. Memahami Kebijaksanaan Perekonomian Indonesia selama pemerintahan reformasi.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pancasila

Pancasila ialah ideologi dasar negara Indonesia yang asalnya dari ajaran budha dalam
kitab tripitaka 2 kata: "panca" yaitu "lima" dan "syila" yang memiliki arti "dasar". Jadi, Pancasila
memiliki maksa 5 aturan tingkah laku yang penting. Adanya kata Pancasila sudah sejak lama
dikenal yaitu sejak zaman kerajaan Majapahit dan Sriwijaya dimana terdapat sila-sila yang ada
dalam Pancasila sudah diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat ataupun dikalangan kerajaan
meskipun sila-sila tersebut belum untuk dirumuskan secara konkrit.
Menurut kitab Sutasoma yang dikarang oleh Mpu Tantular, Pancasila memiliki arti
“pelaksanaan kesusilaan yang lima” atau “berbatu sendi yang lima”. Pancasila dipakai untuk
menjadi dasar guna mengatur segala bentuk arah serta gerak dari pemerintahan negara yang
memiliki tujuan untuk mengatur setiap penyelenggaraan yang ada dalam bernegara. Arti
lambang pancasila penuh akan makna. Fungsi pancasila salah satunya merupakan asas
kerohanian tertib hukum di Indonesia
Dalam proses merumuskan Pancasila tersebut pada awalnya saat sidang BPUPKI yang
pertama dan dipimpin oleh dr. Radjiman Widyodiningrat. Pada kala itu, beliau memberikan
sebuah saran supaya ada seseorang yang dapat memberikan ide rumusan terkait dasar negara
Indonesia yang kemudian akan dibuat nantinya. Lalu, muncullah 3 pembicara yaitu Soekarno,
Mohammad Yamin, dan Soepomo. Tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI tersebut, Ir.
Soekarno menyampaikan pidato secara lisan tentang rumusan dasar negara Indonesia.

Lalu guna memberikan nama “Pancasila” hal inilah menurut Ir. Soekarno atas masukan
dari seorang temannya yang merupakan seorang ahli bahasa. Akhirnya pada 17 Agustus 1945,
Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945
disahkan yaitu Undang-undang Dasar 1945 termasuk pembukaan yang mana di dalamnya
terdapat isi rumusan tentang 5 prinsip sebagai satu dasar negara yang kemudian dinamai dengan
Pancasila. Fungsi pancasila bagi bangsa Indonesia sangatlah penting. Untuk lebih lengkapnya,
berikut pengertian pancasila menurut para ahli :
Pengertian Pancasila Menurut Para Ahli

1. Ir. Soekarno

Pancasila merupakan isi yang terdapat dalam jiwa bangsa Indonesia secara turun-temurun
lamanya sudah terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Oleh sebab itu, Pancasila tidak saja
sebagai falsafah negara, namun cakupannya lebih luas, yaitu falsafah bangsa Indonesia.

2. Muhammad Yamin

Pancasila berasal dari kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu "Panca" yang memiliki arti “lima”
dan "Sila" yang berarti “dasar atau sebuah peraturan tingkah laku yang penting dan baik”.

3. Notonegoro

Pancasila merupakan dasar falsafah dari negara Indonesia. Pancasila merupakan dasar falsafah
dan ideologi negara yang menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai suatu dasar
kesatuan.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian Pancasila yang sebagai dasar negara ialah untuk mengatur
penyelenggaraan dalam pemerintahan negara Indonesia. Sedangkan Pancasila menurut dari
Ketetapan MPR No.III/MPR/2000 ialah sumber hukum dasar nasional.
Fungsi Pancasila

Dalam kedudukannya yaitu pancasila sebagai dasar negara maka fungsi pancasila antara lain :

1. Fungsi pancasila salah satunya sebagai sumber dari segala sumber hokum (sumber tertib hukum)
di Indonesia. Oleh sebab itu, Pancasila adalah asas kerohanian tertib hukum di Indonesia.

2. Suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar.

3. Cita-cita hukum bagi hukum dasar negara Indonesia.

4. Norma-norma yang mengharuskan Undang-Undang Dasar memiliki kandungan isi yang


mengharuskan pemerintah dan lain-lain dari penyelenggara negara untuk memegang teguh cita-
cita moral seluruh rakyat yang luhur.

5. Sumber semangat bagi UUD 1945, pelaksana pemerintahan, dan penyelenggara negara. MPR
(Majelis Permusyawaratan Rakyat) dengan Ketetapan No. XVIIV MPR/1998 yang telah
mengembalikan kedudukan Pancasila menjadi dasar negara RI.

Arti Lambang Pancasila

Burung Garuda adalah lambang negara bangsa Indonesia sejak negara Indonsia berdiri. Namun,
tidak semua orang mengetahui mengenai arti serta makna pada garuda pancasila yang merupakan
lambang negara. Sebagai warga negara Indonesia, paling tidak kita mengetahui serta mengerti
tentang arti lambang negara sebagai sikap penghargaan terhadap para pejuang bangsa. Berikut
arti lambang pancasila.
1. Burung Garuda yang merupakan kendaraan dari Dewa Wisnu yang kuat dan besar.

2. Warna dari Burung Garuda yang berwarna kuning emas menggambarkan sifat agung dan
jaya.

3. Garuda ialah burung gagah dengan mempunyai paruh, ekor, cakar, dan sayap yang
menggambarkan tenaga pembangunan dan kekuatan.

4. Jumlah bulu burung Garuda melambangkan hari kemerdekaan negara Indonesia yaitu 17
Agustus 1945.

 Bulu burung Garuda masing-masing sayap mempunyai 17 helai.

 Bulu Ekor yang mempunyai 8 helai.

 Bulu Leher yang mempunyai 45 helai.

Pada bagian dada burung Garuda tersebut terdapat sebuah perisai yang dalam arti kebudayaan
dan peradaban Indonesia merupakan senjata yang digunakan untuk berjuang, berlindung, dan
bertahan untuk meraih suatu tujuan. Perisai pada burung Garuda bergambar 5 simbol yang
berarti masing-masing :
1.
1. Bintang

Pada sila ke-1 Pancasila, yaitu melambangkan Ketuhanan yang Maha Esa.

2. Rantai Baja

Pada sila ke-2, yaitu melambangkan Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Pohon beringin

Pada sila ke-3, yaitu melambangkan Persatuan Indonesia.

4. Kepala banteng

Pada sila ke-4, yaitu melambangkan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan.

5. Padi serta kapas

Pada sila ke-5, yaitu melambangkan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Terdapat garis hitam tebal yang ada di tengah perisai yaitu melambangkan garis khatulistiwa
yang menggambarkan tempat negara Indonesia yang berada di garis khatulistiwa tersebut. Warna
dasar dari perisai tersebut berwarna merah putih seperti pada warna bendera negara Indonesia.

Itulah pengertian pancasila, fungsi pancasila, dan arti lambang pancasila. Sebagai warga negara
Indonesia (WNI) yang baik, paling tidak kita harus mengetahui serta mengerti terlebih dahulu
tentang pengertian pancasila, arti lambang pancasila, dan juga fungsi pancasila itu sendiri.
B. Pengertian Paradigma

Paradigma dikenal sebagai bukti empiris yang valid merupakan arbiter yang ultimed
untuk menyingkap winnowing (keunggulan) diantara paradigma yang sekaligus memajukan
pencapaian penjelasan paling baik secara emperis dengan yang lain. Subjektifitas tidak berarti
anything goes, kreativitas individual yang saling tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan.

Paradigma bersifat incommensurability (dapat dibandingkan) satu langkah lebih maju


daripada teori terdahulu. Hegemoni paradigma kiranya menjaga lebih baik separate (pemisahan)
sehingga paradigma yang kurang diketahui (dipahami) dapat berkembang mendominasi smug
proteksionisme(proteksi kepuasan) dengan paradigma lama.

Istilah paradigma (pardigm) sebagai konsep, pertama diperkenalkan oleh Thomas Kuns
dalam bukunya The Structur of Scientific Revolution. Paradigma merupakan terminologi kunci
dalam model perkembangna ilmu pengetahuan yang diperkenalkan oleh Kuhn. Selanjutnya
kembali dipopulerkan oleh Robert Freidrischs. Dia adalah orang yang pertama merumuskan
pengertian paradigma secara lebih jelas.

Paradigma adalah Seperangkat konsep yang berhubungan satu sama lain secara logis
membentuk suatu kerangka pemikiran. Paradigma adalah suatu cara pandang mendasar atau cara
kita melihat, memikirkan, memaknai, menyikapi serta memilih tindakan atas fenomena yang ada.
Paradigma merupakan suatu diagram atau kerangka berpikir yang menjelaskan suatu fenoma.
Paradigma mengandung berbagai konsep yang terkait dengan fokus keilmuannya.

Pengertian Paradigma Menurut Para Ahli

1. George Ritzer
Menurut George Ritzer bahwa pengertian Paradigma adalah suatu cara pendekatan investigasi
suatu objek atau titik awal mengungkapkan point of view, formulasi suatu teori, mendesign
pertanyaan atau refleksi yang sederhana. Akhirnya paradigma dapat diformulasikan sebagai
keseluruhan sistem kepercayaan, nilai dan teknik yang digunakan bersama oleh kelompok
komunitas ilmiyah.

2. Longman
Menurut Longman, bahwa pengertian Paradigma identik sebagai sebuah bentuk atau model
untuk menjelaskan suatu proses ide secara jelas
3. Husain Heriyanto
Menurut Husain Heriyanto bahwa pengertian Paradigma sebagai seperangkat asumsi-asumsi
teoritis umum dan hukum-hukum serta teknik-teknik aplikasi yang dianut secara bersama oleh
para anggota suatu komunitas ilmiah.

4. George Ritzer
Menurut George Ritzer bahwa pengertian Paradigma dikenal sebagai bukti empiris yang valid
merupakan arbiter yang ultimed untuk menyingkap winnowing (keunggulan) diantara paradigma
yang sekaligus memajukan pencapaian penjelasan paling baik secara emperis dengan yang lain.
Subjektifitas tidak berarti anything goes, kreativitas individual yang saling tidak menghambat
kemajuan ilmu pengetahuan. Paradigma bersifat incommensurability (dapat dibandingkan) satu
langkah lebih maju daripada teori terdahulu. Hegemoni paradigma kiranya menjaga lebih baik
separate (pemisahan) sehingga paradigma yang kurang diketahui (dipahami) dapat berkembang
mendominasi smug proteksionisme(proteksi kepuasan) dengan paradigma lama.

5. Capra
Menurut Capra bahwa definisi paradigma adalah kumpulan konsep, nilai, persepsi, dan praktik
yang dimiliki bersama oleh suatu komunitas yang membentuk suatu visi realtias yang menjadi
landasan bagiamana komunitas itu mengatur dirinya sendiri.

6. Departemen Kesehatan RI
Menurut Departemen Kesehatan RI, bahwa pengertian paradigma adalah hubungan teori-teori
yang membentuk suatu susunan yang mengukur teori itu berhubungan dengan satu yang lainnya
sehingga mampu menimbulkan suatu hal yang perlu untuk diselidiki.

7. Ferguson
Menurut Fegurson bahwa pengertian paradigma adalah pola pikir dalam memahami dan
menjelaskan suatu aspek tertentu dari setiap kenyataan.

Penjelasan Paradigma

Paradigma merupakan konsep umum yang didefinisikan sebagai pola, cetak biru ataupun
contoh, dan konsep ini penting bagi pemikiran sosial modern dalam dua konteks. yang pertama
adalah penyebaran yang disebut dengan argumen kasus paradigma dan yang kedua adala karena
arti pentingnya dalam karya yang berpengaruh dari T.S. Khun, The Structure of Scientific
Evolutions (1962).

Argumen kasus paradigma dipakai oleh aliran Linguistik: Philosophy dari Oxford pada
pertengahan abad ke-20. Argumen demikian dijumpai dalam karya Wittergenstein. Argumen
tersebut diambil dari fakta bahwa sebuah kata diajarkan dengan referensi pada kasus (paradigma)
yang jelas bahwa dari contoh sesuatu atau keadaan misalnya objek, material, kehendak bebas.
yang dirujuk kata itu harus ada. Ini tampaknya dapat menimbulkan suatu kritik bahwa kita
mungkin didasarkan pada mistifikasi atau ilusi misalnya penggunaan kata penyihir di abad ke-
17.

Kuhn menggunakan istilah paradigma dalam The Structure of Scientific Revolution, dan
istilah tersebut dianalisis oleh Margaret Masterman, yang kemudia nmembedakan 21 macam
makna dari istilah ini dalam buku edisi pertamanya.

Dalam postscript untuk edisi kedua (1970) Kuhn sendiri membedakan dua makna utama

 Seluruh konstelasi keyakinan, nilai, teknik dan sebagainya yang dianut bersama oleh
sejumlah komunitas tertentu," yakni sebuah matriks disipliner;
 Sejenis elemen dalam konstelasi tersebut, solusi teka-teki konkret yang dapat
menggantikan kaidah eksplisit sebagai basis untuk ilmu normal yakni sebuah contoh.

Contoh kedua makna ini adalah Principia Mathematica (1687) karya Isaac
Newton dan New System of Chemical Philosophy (1808) oleh John Dalton tersebut menyediakan
paradigma bagi kerja ilmu normal-sumber yang akan dieksploitasi, bukan hipotesis untuk diuji-
dalam mengelaborasi dan mengembangkan tradisi keilmuan.

Pada akhirnya, ketika muncul anomali sampai titik tertentu, akan terjadi krisis dan
periode revolusioner dalam sains akan mengawali lagi pembentukan paradigma baru sehingga
komunitas ilmiah kini bisa lebih menyatu.

Penjelasan Khun ini memunculkan banyak literatur sekunder di mana dikatakan interalia
bahwa ilmu normal tidaklah semonolitik yang dideskripsikan Khun, bahwa klaimnya tentang
"Incommensurability" paradigma berlebihan, bahwa revolusi adalah persoalan yang amat
rasional bukan konversi keyakinan, dan bahwa karyanya lemah karena menyamakan realis atau
idealis secara sistematik.

Di sini saya akan membahas dua persoalan lagi. Khun di beberapa tempat menggunakan
metafora ilmuwan setelah dia berkarya di dunia yang berbeda. Kini tampaknya jelas bahwa
setelah pergolakan revolusioner maka akan masuk akal untuk berbicara tentang ilmuwan yang
bekerja di dunia sosial atau kongnitif yang berbeda-beda tetapi mereka masih menjelaskan objek
atau dunia alam yang masih samak yakni, dalam dimensi intransitifnya.

Khun gagal melihat perbedaan ini yang menyebabkan karyanya mengandung paradogks.
Kedua, di sejumlah tempat Khun merumuskan kriteria untuk menilai paradigma baru, khususnya
sejumlah pemecahan persoalan, akurasi prediksi, dan sebagainya, akan tetapi dia tidak
menyebutnya sebagai sesuatu yang lebih baik. Ini tampaknya keliru.
Pertama ini mengabaikan kemungkinan regresi historis. Kedua ini mengabaikan
pertimbangan bahwa realtivisme epistemik mungkin bergandengan dengan rasionalisme
(misalnya dikatakan oleh realis kritis). Kriteria Khun untuk keterlambatan historis sebenarnya
adalah kriteria (parsial) untuk pilihan rasional.

C. Pengertian Reformasi

Ketika mendengar istilah reformasi, hal pertama yang muncul di benak penulis adalah
kerusuhan yang terjadi di Indonesia pada Tahun 1998. Ya, di Indonesia aktivitas reformasi
pemerintahan di Tahun 1998 memang menghasilkan sejumlah kekacauan dan kerusuhan yang
dampaknya masih terasa hingga saat ini.

Istilah reformasi tergolong agak jarang digunakan dalam aktivitas sehari – hari, sehingga
kebanyakan orang awam tidak mengetahui apa itu arti kata reformasi. Padahal, sebagai penduduk
sebuah negara yang pernah melakukan reformasi, kita sudah sewajarnya mengetahui arti kata
reformasi.

Jika diartikan secara umum, reformasi merupakan perubahan yang dilakukan pada suatu
sistem yang dianggap gagal atau pun tidak lagi bekerja dengan efektif, sebagai tindakan atau pun
upaya melaksanakan perbaikan dalam suatu sistem tertentu. Aktivitas reformasi biasanya
dilakukan di dalam bidang pemerintahan atau pun kepemimpinan organisasi tertentu.

Definisi dan Pengertian Reformasi


Istilah reformasi pada dasarnya berasal dari kata “formasi” yang artinya susunan atau pun
tatanan, yang mendapat imbuhan “re” yang artinya pengulangan atau pun kembali. Jika diarikan
dari dasar katanya, maka pengertian reformasi adalah penataan ulang atau pun penataan
kembali berbagi macam hal (bergantung dengan objek aktivitas reformasi) yang dianggap tidak
baik, menuju ke arah yang lebih baik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, reformasi merupakan perubahan secara drastis
untuk perbaikan (bidang sosial, politik, dan agama) di suatu masyarakat atau pun negara.
Definisi Reformasi dalam Berbagai Bidang

Bidang Ekonomi – Reformasi ekonomi merupakan perubahan yang dilakukan untuk


memperbaiki tatanan pengatur perekonomian di suatu kelompok masyarakat atau pun negara.

Bidang Politik – Reformasi politik merupakan perubahan secara drastis yang dilakukan dalam
tatanan politik suatu negara untuk memperbaiki kebobrokan susunan politik yang ada di
dalamnya.

Bidang Hukum – Reformasi hukum merupakan perubahan besar – besaran yang dilakukan pada
bidang hukum yang dilaksanakan untuk memperbaiki sistem penegakan hukum di suatu negara.

Reformasi Agama – Pengertian reformasi agama merupakan perubahan sistem ajaran atau pun
pola – pola aktivitas beragama yang dirasa sudah tidak relevan dengan kehidupan saat ini. Salah
satu contoh reformasi agama adalah reformasi Protestan yang dilakukan oleh para pemimpin
agama Protestan di Eropa Barat, dan reformasi Katolik yang dijalankan oleh para pemimpin
agama Katolik yang ada di daerah Eropa.

Reformasi Pemerintahan – Reformasi pemerintahan merupakan reformasi besar – besaran yang


dilakukan pada sistem pemerintahan sebuah negara. Reformasi pemerintahan biasanya mencakup
reformasi ekonomi, reformasi hukum, dan reformasi politik yang sudah berlaku di pemerintahan
yang sebelumnya. Salah satu contoh reformasi pemerintahan adalah reformasi Negara Republik
Indonesia yang terjadi pada Tahun 1998.

Suatu gerakan reformasi memiliki kondisi syarat-syarat sebagai berikut:

1. suatu gerakan reformasi dilakukan karena adanya suatu penyimpangan-penyimpangan. Masa


pemerintahan ORBA banyak terjadi suatu penyimpangan-penyimpangan, misalnya asas
kekeluargaan menjadi “nepotisme” kolusi dan korupsi yang tidak sesuai dengan makna dan
semangat pembukuan UUD 1945 serta batang tubuh UUD 1945.

2. suatu gerakan reformasi dilakukan harus dengan suatu cita-cita yang jelas (landasan ideologis)
tertentu, dalam hal ini Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia. Jadi reformasi
pada prinsipnya suatu gerakan untuk mengembalikan pada dasar nilai-nilai sebagaimana dicita-
citakan oleh bangsa Indonesia. Tanpa landasan visi dan misi ideologi yang jelas maka gerakan
reformasi akan mengarah anarkisme, disintegrasi bangsa dan akhirnya jatuh pada kehancuran
bangsa dan negara Indonesia, sebagaimana yang telah terjadi di Uni Soviet dan Yugoslavia.

3. suatu gerakan reformasi dilakukan dengan berdasar pada suatu acuan reformasi. Reformasi
pada prinsipnya gerakan untuk mengadakan suatu perubahan untuk mengembalikan pada suatu
tatanan struktural yang ada, karena adanya suatu penyimpangan. Maka reformasi akan
mengembalikan pada dasar serta sistem negara demokrasi, bahwa kedaulatan adalah ditangan
rakyat sebagaimana terkandung dalam pasal 1 ayat (2) UUD 1945. Reformasi harus
mengembalikan dan melakukan perubahan ke arah sistem negara hukum dalam arti yang
sebenarnya sebagaimana terkandung dalam penjelasan UUD 1945, yaitu harus adanya
perlindungan hak-hak asasi manusia, peradilan yang bebas dari pengaruh penguasa, serta
legalitas dalam arti hukum. Oleh karena itu reformasi itu sendiri harus berdasarkan pada
kerangka hukum yang jelas. Selain itu reformasi harus diarahkan pada suatu perubahan ke arah
transparasi dalam setiap kebijaksanaan dalam penyelenggaraan negara karena hal ini sebagai
manesfestasi bahwa rakyatlah sebagai asal mula kekuasaan negara dan rakyatlah segaa aspek
kegiatan negara. Atau dengan prinsip, bahwa “Tiada Reformasi dan Demokrasi tanpa supremasi
hukum dan tiada supremasi hokum tanpa reformasi dan demokrasi”.

4. Reformasi diakukan ke arah suatu perubahan kearah kondisi serta keadaan yang lebih baik
dalam segala aspeknya antara lain bidang politik, ekonomi, sosial budaya, serta kehidupan
keagamaan. Dengan lain perkataan reformasi harus dilakukan ke arah peningkatan harkat dan
martabat rakyat Indonesia sebagai manusia demokrat, egaliter dan manusiawi.

5. Reformasi dilakukan dengan suatu dasar moral dan etik sebagai manusia yang berkeTuhanan
Yang Yaha Esa, serta terjaminnya persatuan dan kesatuan bangsa. Atas dasar lima syarat-syarat
di atas, maka gerakan reformasi harus tetap diletakkan dalam kerangka perspektif pancasila
sebagai landasan cita-cita dan ideologi, sebab tanpa adanya suatu dasar nilai yang jelas, maka
reformasi akan mengarah kepada disintegrasi, anarkisme, brutalisme, dengan demikian hakekat
reformasi itu adalah keberanian moral untuk membenahi yang masih terbengkalai, meluruskan
yang bengkok, mengadakan koreksi dan penyegaran secara terus-menerus, secara gradual,
beradab dan santun dalam koridor konstitusional dan atas pijakan/tatanan yang berdasarkan pada
moral religius.

D. Peranan Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi


Inti reformasi adalah memelihara segala yang sudah baik dari kinerja bangsa dan negara
dimasa lampau, mengoreksi segala kekurangannya,sambil merintis pembaharuan untuk
menjawab tantangan masa depan. Pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara masa lalu
memerlukan identifikasi, mana yang masih perlu pertahankan dan mana yang harus diperbaiki.

Pancasila yang merupakan lima aksioma yang disarikan dari kehidupan masyarakat
Indonesia jelas akan mantap jika diwadahi dalam sistem politik yang demokratis, yang dengan
sendirinya menghormati kemajemukan masyarakat Indonesia. Pemilihan umum, salah satu
sarana demokrasi yang penting, baru dipandang bebas apabila dilakukan secara langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Peranan Pancasila dalam era reformasi harus nampak sebagai paradigma ketatanegaraan,
artinya Pancasila menjadi kerangka pikir atau pola pikir bangsa Indonesia, khususnya sebagai
Dasar Negara. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini berarti bahwa
setiap gerak langkah bangsa dan negara Indonesia haru selalu dilandasi oleh sila-sila yang
terdapat dalam Pancasila. Sebagai negara hukum setiap perbuatan, baik dari warga masyarakat,
maupun dari pejabat-pejabat dan jabatan-jabatan harus berdasarkan hukum yang jelas. Jadi
hukum yang dibentuk tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
E. Reformasi Dengan Paradigma Pancasila

Setiap sila mempunyai nilai dalam paradigma reformasi, yaitu:

a. Reformasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya, gerakan reformasi berdasarkan pada
moralitas ketuhanan dan harus mengarah pada kehidupan yang baik sebgai manusia makhluk
tuhan.

b. Reformasi yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab. Artinya, gerakan reformasi
berlandaskan pada moral kemanusiaan sebagai upaya penataan kehidupan yang penuh
penghargaan atas harkat dan martabat manusia

c. Reformasi yang berdasarkan nilai persatuan. Artinya, gerakan reformasi harus menjamin tetap
tegaknya negara dan bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan.

d. Reformasi yang berakar pada asas kerakyatan. Artinya, seluruh penyelenggaraan kehidupan
berbangsa dan bernegara harus dapat menempatkan rakyat sebagai subjek dan pemegang
kedaulatan.

e. Reformasi yang bertujuan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Artinya,
gerakan reformasi harus memiliki visi yang jelas, yaitu demi terwujudnya keadilan sosial bagi
seluruh rakyat.

F. Syarat - Syarat Dilakukannya Reformasi

Untuk melakukan reformasi, ada beberapa syarat yang harus terpenuhi, yaitu:

a. adanya suatu penyimpangan.

b. berdasar pada suatu kerangka struktural tertentu.

c. Gerakan reformasi akan mengembalikan pada dasar serta sistem Negara demokrasi.

d. Reformasi dilakukan kearah suatu perubahan kearah kondisi serta keadaan yang lebih baik

e. Reformasi dilakukan dengan suatu dasar moral dan etik sebagai manusia yang Berketuhanan
Yang Maha Esa, serta terjaminnya persatuan dan kesatuan bangsa.

G. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Hukum

Dalam era reformasi akhir-akhir ini, seruan dan tuntutan rakyat terhadap pembaharuan
hukum sudah merupakan suatu keharusan karena proses reformasi yang melakukan penataan
kembali tidak mungkin dilakukan tanpa melakukan perubahan-perubahan terhadap peraturan
perundang-undangan. Agenda yang lebih konkrit yang diperjuangkan oleh para reformis yang
paling mendesak adalah reformasi bidang hukum.

Hal ini berdasarkan pada suatu kenyataan bahwa setelah peristiwa 21 Mei 1998 saat
runtuhnya kekuasaan Orde Baru, salah satu sub system yang mengalami kerusakan parah selama
Orde Baru adalah bidang hukum. Produk hukum baik materi maupun penegakkannya dirasakan
semakin menjauh dari nilai-nilai kemanusiaan, kerakyatan, serta keadilan. Sub-sistem hukum
nampaknya tidak mampu menjadi pelindung bagi kepentingan masyarakat dan yang berlaku
hanya bersifat imperative bagi penyelenggara pemerintahan.

H. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Politik

Landasan sumber nilai system politik Indonesia dalam pembukaan UUD’45 alenia IV,
jika dikaitkan dengan alenia II, dasar politik ini menunjukkan bentuk dan bangunan kehidupan
masyarakat Indonesia. Namun dalam kenyataannya nilai demokrasi ini pada masa Orla dan Orba
tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Reformasi politik pada dasarnya berkenaan dengan masalah kekuasaan yang memang
diperlukan oleh negara maupun untuk menunaikan dua tugas pokok yaitu memberikan
kesejahteraan dan menjamin keamanan bagi seluruh warganya. Reformasi politik terkait dengan
reformasi dalam bidang-bidang kehidupan lainnya, seperti bidang hukum, ekonomi, sosial
budaya serta hakamnas. Misalnya, dalam bidang hukum, segala kegiatan politik harus sesuai
dengan kaidah hukum, oleh karena itu hukum harus dibangun secara sistematik dan terencana
sehingga tidak ada kekosongan hukum dalam bidang apapun. Jangan sampai ada UU tetapi tidak
ada PP pelaksanaanya yang sering kita alami selama ini.

I. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Ekonomi

Sistem ekonomi Indonesia pada masa Orba bersifat birokratik otoritarian. Kebijaksanaan
ekonomi yang selama ini diterapkan hanya mendasarkan pada pertumbuhan dan mengabaikan
prinsip kesejahteraan bersama yang kenyataannya hanya menyentuh kesejahteraan sekelompok
kecil orang. Maka dari itu perlu dilakukan langkah yang strategis dalam upaya melakukan
reformasi ekonomi yang berbasis pada ekonomi rakyat yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

A. Apa itu Pancasila ?

Pancasila ialah ideologi dasar negara Indonesia yang asalnya dari ajaran budha dalam kitab
tripitaka 2 kata: "panca" yaitu "lima" dan "syila" yang memiliki arti "dasar". Jadi, Pancasila
memiliki maksa 5 aturan tingkah laku yang penting. Adanya kata Pancasila sudah sejak lama
dikenal yaitu sejak zaman kerajaan Majapahit dan Sriwijaya dimana terdapat sila-sila yang
ada dalam Pancasila sudah diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat ataupun dikalangan
kerajaan meskipun sila-sila tersebut belum untuk dirumuskan secara konkrit.

B. Apa itu Paradigma ?


Paradigma adalah Seperangkat konsep yang berhubungan satu sama lain secara logis
membentuk suatu kerangka pemikiran. Paradigma adalah suatu cara pandang mendasar atau
cara kita melihat, memikirkan, memaknai, menyikapi serta memilih tindakan atas fenomena
yang ada. Paradigma merupakan suatu diagram atau kerangka berpikir yang menjelaskan
suatu fenoma. Paradigma mengandung berbagai konsep yang terkait dengan fokus
keilmuannya.

C. Apa itu Reformasi ?


pengertian reformasi adalah penataan ulang atau pun penataan kembali berbagi macam hal
(bergantung dengan objek aktivitas reformasi) yang dianggap tidak baik, menuju ke arah
yang lebih baik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, reformasi merupakan perubahan secara
drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik, dan agama) di suatu masyarakat atau pun
negara

D. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi ?


Peranan Pancasila dalam era reformasi harus nampak sebagai paradigma ketatanegaraan,
artinya Pancasila menjadi kerangka pikir atau pola pikir bangsa Indonesia, khususnya
sebagai Dasar Negara. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini
berarti bahwa setiap gerak langkah bangsa dan negara Indonesia haru selalu dilandasi oleh
sila-sila yang terdapat dalam Pancasila. Sebagai negara hukum setiap perbuatan, baik dari
warga masyarakat, maupun dari pejabat-pejabat dan jabatan-jabatan harus berdasarkan
hukum yang jelas. Jadi hukum yang dibentuk tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai
Pancasila.
E. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Hukum ?
Dalam era reformasi akhir-akhir ini, seruan dan tuntutan rakyat terhadap pembaharuan
hukum sudah merupakan suatu keharusan karena proses reformasi yang melakukan penataan
kembali tidak mungkin dilakukan tanpa melakukan perubahan-perubahan terhadap peraturan
perundang-undangan. Agenda yang lebih konkrit yang diperjuangkan oleh para reformis
yang paling mendesak adalah reformasi bidang hukum.
Hal ini berdasarkan pada suatu kenyataan bahwa setelah peristiwa 21 Mei 1998 saat
runtuhnya kekuasaan Orde Baru, salah satu sub system yang mengalami kerusakan parah
selama Orde Baru adalah bidang hukum. Produk hukum baik materi maupun penegakkannya
dirasakan semakin menjauh dari nilai-nilai kemanusiaan, kerakyatan, serta keadilan. Sub-
sistem hukum nampaknya tidak mampu menjadi pelindung bagi kepentingan masyarakat
dan yang berlaku hanya bersifat imperative bagi penyelenggara pemerintahan

F. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik ?


Landasan sumber nilai system politik Indonesia dalam pembukaan UUD’45 alenia IV, jika
dikaitkan dengan alenia II, dasar politik ini menunjukkan bentuk dan bangunan kehidupan
masyarakat Indonesia. Namun dalam kenyataannya nilai demokrasi ini pada masa Orla dan
Orba tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Reformasi politik pada dasarnya berkenaan dengan masalah kekuasaan yang memang
diperlukan oleh negara maupun untuk menunaikan dua tugas pokok yaitu memberikan
kesejahteraan dan menjamin keamanan bagi seluruh warganya. Reformasi politik terkait
dengan reformasi dalam bidang-bidang kehidupan lainnya, seperti bidang hukum, ekonomi,
sosial budaya serta hakamnas. Misalnya, dalam bidang hukum, segala kegiatan politik harus
sesuai dengan kaidah hukum, oleh karena itu hukum harus dibangun secara sistematik dan
terencana sehingga tidak ada kekosongan hukum dalam bidang apapun. Jangan sampai ada
UU tetapi tidak ada PP pelaksanaanya yang sering kita alami selama ini.

G. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Ekonomi ?


Sistem ekonomi Indonesia pada masa Orba bersifat birokratik otoritarian. Kebijaksanaan
ekonomi yang selama ini diterapkan hanya mendasarkan pada pertumbuhan dan
mengabaikan prinsip kesejahteraan bersama yang kenyataannya hanya menyentuh
kesejahteraan sekelompok kecil orang. Maka dari itu perlu dilakukan langkah yang strategis
dalam upaya melakukan reformasi ekonomi yang berbasis pada ekonomi rakyat yang
berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
BAB IV
PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan kami yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Kami banyak berharap para pembaca sudi memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan serta penyusunan makalah di
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami dan para mahasiswa STIE YPPI
REMBANG pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.

A. Simpulan

Gerakan Reformasi terjadi disebabkan oleh lemahnya pandangan manusia terhadap nilai-
nilai Pancasila. Keinginan mereka untuk meraih kejayaan dengan KKN justru membalikan fakta
sesungguhnya. Peristiwa yang terjadi pada masa lampau tepatnya tahun 1997 seharusnya
dijadikan pelajaran oleh bangsa kita.

Secara umum Pancasila merupakan dasar cita-cita reformasi di bidang hukum, politik,
ekonomi dan bidang pendidikan tidak mungkin dilakukan dengan pemikiran secara teori namun
haruslah mendasar dan memiliki landasan yang mana bersumber pada nilai-nilai Pancasila.

Berdasarkan hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan individu, masyarakat dalam
pergaulannya berbangsa dan bernegara harus melaksanakan hak dan kewajibansesuai tugas dan
fungsinya. Maka diperlukan aturan yang menjadi acuan dalam bertingkah laku yaitu
Pancasila.Perguruan Tinggi menyediakan layanan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Masyarakat akademik harus mengembangkan budaya ilmiah yang merupakan esensi pokok dari
aktivitas Perguruan Tinggi. Dalam dunia kampus masyarakat ilmiah harus benar-benar
mengamalkan budaya akademik. Agar tidak terjebak pada kepentingan penguasa, masyarakat
kampus harus bersifat objektif dan harus mempertahankan apa yang harus dikehendakinya.
Mereka pun harus bersumber pada hati nurani serta sikap moral yang luhur yang bersumber pada
ketuhanan dan kemanusiaan.

B. Saran

1. Kepada pembaca diharapkan makalah ini dapat menabah wawasan mengenai peranan
Pancasila sebagai Paradigma.

2. Kepada rakyat Indonesia diharapkan bisa menerapkan nilai-nilai pancasila dalam melakukan
gerakan Reformasi di bidang hukum, politik, dan Ekonomi serta Pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

http://woocara.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-pancasila-fungsi-arti-lambang-
pancasila.html

http://www.artikelsiana.com/2017/08/pengertian-paradigma-contoh-definisi.html

http://pengertiandefinisi.com/pengertian-reformasi-dalam-berbagai-macam-bidang/

http://mobelos.blogspot.co.id/2014/02/pengertian-dan-definisi-reformasi.html

http://mirud1992.blogspot.co.id/2012/12/makalah-pancasila-sebagai-paradigma.html

Anda mungkin juga menyukai