Materi Kuliah Pertemuan ke- 1 : PRINSIP DASAR DAN TEKNIK SURVEY ASDP
A. PENGERTIAN SURVEY
Survey menurut Kamus Oxford berasal dari istilah bahasa Inggris yaitu to survey yang
dapat berarti memandang, meninjau, memeriksa, meneliti atau menyelidiki.Dari istilah tersebut,
dapat dibuat suatu definisi sederhana yaitu survey adalah serangkaian kegiatan untuk mencari
dan mendapatkan data dari suatu obyek yang diteliti di suatu tempat untuk suatu tujuan tertentu.
Menurut Kerlinger (2010), survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi
tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi maupun hubungan antar
variabel
Survey adalah Jenis penelitian yang mengumpulkan informasi tentang karakteristik,
tindakan, pendapat dari sekelompok responden yang representative yang dianggap sebagai
populasi. Survey merupakan salah satu alat pengukuran yang paling penting yang banyak
diterapkan dalam penelitian sosial.
suatu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpulan data yang pokok, lazimnya dengan menguji hipotesis. Berdasarkan
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa prinsip suatu kegiatan survey adalah sebagai berikut:
a. Suatu rangkaian kegiatan
b. Untuk mencari dan mendapatkan data suatu obyek di suatu tempat
c. Dilakukan dengan tujuan tertentu
Survey adalah kegiatan pencarian data, agar kegiatan pencarian data tersebut dapat
berlangsung dengan baik maka perlu dilakukan tahapan dalam pelaksanaannya, antara lain :
1) Langkah pertama, yaitu dengan membentuk hipotesis awal, menentukan jenis survey
yang akan dilakukan akankah melalui surel (e-mail), wawancara (interview),
atau telepon, membuat pertanyaan-pertanyaan, menentukan kategori dari responden,
dan menentukan setting penelitian.
2) Langkah kedua, yaitu merencanakan cara untuk merekam data dan melakukan
pengujian awal terhadap instrumen survey.
3) Langkah ketiga, yaitu menentukan target populasi responden yang akan di survey,
membuat kerangka sampel survey, menentukan besarnya sampel, dan memilih sampel.
4) Langkah keempat, yaitu menentukan lokasi responden, melakukan wawancara
(interview), dan mengumpulkan data.
5) Langkah kelima, yaitu memasukkan data ke komputer, mengecek ulang data yang telah
imasukkan, dan membuat analisis statistik data.
6) Langkah keenam, yaitu menjelaskan metode yang digunakan dan menjabarkan hasil
penemuan untuk mendapatkan kritik, serta melakukan evaluasi.
Data yang merupakan target dan hasil yang ingin diperoleh dalam suatu kegiatan survey,
juga merupakan suatu istilah yang dikutip dari bahasa Inggris yaitu bentuk jamak dari kata datum
yang dapat berarti fakta dan bahan-bahan keterangan. Dapat juga diambil suatu definisi bahwa
data adalah sekumpulan informasi baik berupa angka, gambar ataupun keterangan (yang berupa
kata-kata atau kalimat) yang menggambarkan tentang kondisi dan sifat-sifat suatu obyek.
Data yang berupa angka adalah bentuk yang paling umum dijumpai dan amat disukai oleh
para peneliti dan surveyor. Data yang berbentuk angka disebut juga dengan istilah data
kuantitatifmerupakan survey lebih merupakan pertanyaan tertutup dan bersifat lebih ilmiah, lebih
jelas dan tegas serta tidak diragukan. Bentuk data lainnya adalah kata-kata/kalimat atau
keterangan lain yang menunjukkan keadaan/mutu/sifat dari suatu obyek sehingga disebut juga
sebagai data kualitatif berupa wawancara mendalam dengan pertanyaan terbuka dengan suatu
pemyataan sifatseperti tinggi, banyak, ramai, sepi dan sedikit.
Dari berbagai definisi tentang survey tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa survey
merupakan suatu aktivitas atau kegiatan penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan suatu
kepastian informasi (seperti : jumlah orang, persepsi atau pesan-pesan tertentu), dengan cara
mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data
yang pokok. Ada beberapa kriteria dalam menentukan jenis survey, antara lain :
a) Secara teknis data yang diperoleh harus tepat (dapat mengukur variabelya
ng diinginkan) dan dengan validitas yang tinggi.
b) Secara ekonomi, survey tersebut harus murah (biaya, tenaga, dan waktu).
c) Survey harus memenuhi syarat lingkungan, dengan demikian gangguan
terhadaplingkungan yang ditimbulkan harus seminimal mungkin. Lingkungan
ini dapatberupa manusia (dan makhluk hidup lainnya), atau jalan (dan ben
da ati lainnya).
d) Sedapat mungkin dihindari survey yang melibatkan dan mengganggu
masyarakat umum.
b. Survey yang hanya menggunakan sebagian kecil dari populasi, atau hanya
menggunakan sampel dari populasi. Jenis ini sering disebut sebagai sampel survey
method.
Gambar 1-2 Survey di Pelabuhan
Sebagaimana gambaran dari definisi survey di atas, dengan melakukan kegiatan survey
maka akan didapatkan data yang berkenaan sehingga diperoleh gambaran atau potret lengkap,
baik bersifat umum/makro ataupun gambaran rinci/mikro mengenai kondisi, sifat dan kualitas
suatu obyek yang diteliti sesuai dengan tujuan diadakannya survey tersebut.
b. Kegunaan Survey
Survey dilakukan bila benar-benar perlu, dan data tersebut tidak dapat diperoleh secara
sekunder. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa survey memerlukan biaya,
tenaga dan waktu yang tidak sedikit. Agar hasil survey dapat dimanfaatkan secara
optimal, baik oleh pengumpul data (sebagai data primer) maupun oleh pihak lain
(sebagai data sekunder) sebaiknya survey dapat dilakukan dengan benar, dikompilasi,
dan hasilnya disajikan dalam format yang benar, berlaku untuk umum, dan mudah
dimengerti.
Yang tidak kalah pentingnya, hasil kompilasi data disimpan dengan benar sehingga
mudah dicari/ ditemukan. Lingkup dan sifat keteknikan angkutan sungai semakin
mengalami perubahan pada tahun-tahun terakhir ini. Informasi dibutuhkan bukan
hanya untuk perencanaan sungai, tetapi juga untuk mengestimasi konsekuensi sosial
dan lingkungan dari pelaksanaan rencana semacam itu. Tidak satupun perencanaan
sungai dapat dibahas secara terpisah; lingkup pekerjaan sudah semakin luas, dan
kebutuhan perjalanan harus dipandang dalam hubungan interaksi antara semua
jenis angkutan.
Keputusan-keputusan/ kebijakan mempengaruhi fasilitas yang ada, merubah dan
menciptakan integrasi dalam transportasi, Survey-survey diperlukan untuk banyak
tujuan dan agar dapat dilakukan dengan efisien, maka tujuan survey harus
didefinisikan dengan jelas. Jenis-jenis survey berkisar dari penentuan dan perumusan
karakteristik pola gerakan berskala besar, untuk dipakai dalam rencana struktur, sampai
survey kecil untuk memastikan kebutuhan rencana lokal, atau untuk mengumpulkan
tanggapan dari sekelompok penduduk.
Jenis-jenis survey ini dapat bervariasi dari studi tentang pejalan kaki potensial sampai
dengan permasalahan pencapaian akses jalan dari kawasan perdagangan dan
industri, ataupun masalah-masalah khusus, termasuk gerakan pekerja dan
pengunjung, atau lokasi lalu lintas penumpang dan dermaga. Ada juga persoalan-
persoalan tentang preservasi (pemeliharaan) dan konservasi (pelestarian) kawasan-
kawasan, ,kebutuhan energi dan pertumbuhan ekonomi, masalah-masalah sosial
termasuk kesejahteraan orang-orang cacat yang mobilitasnya terhambat, keterlantaran
daerah pelosok, dan masalah-masalah lain yang berinteraksi dengan kebutuhan dan
penyediaan angkutan.
Secara umum, suatu kegiatan ataupun aktivitas selalu dilaksanakan dengan urutan kegiatan
sebagaimana tergambar dalam diagram berikut :
Gagasan/ide untuk D D Desain/
A Proses A Evaluasi
melaksanakan T T
Perencanaa Rencana rancangan
kegiatan A A
n kegiatan
D
A
Evaluasi T Pelaksanaan
Kegiatan A kegiatan
D D
Pelaksanaan A A
Terjadi Identifikasi Analisa
kegiatan T T
masalah A masalah A masalah
DATA
D
Pengambilan A Rencana
Evaluasi Rencana
keputusan T pemecahan
Solusi A masalah/
solusi
Secara sederhana, teknik survey ASDP dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang cara mengorganisasikan dan melakukan kegiatan survey untuk berbagai kepentingan di
bidang ASDP sehingga dapat mencapai data yang diinginkan. Ilmu tersebut sangat berguna
sebagai dasar pengetahuan untuk dapat merencanakan dan melakukan kegiatan survey di
bidang ASDP secara optimal, efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh data yang akurat dan
memadai serta dapat dipercaya untuk berbagai kepentingan.
Sangat sering terjadi, pada banyak Dinas Perhubungan maupun unit pelaksana teknisnya
tidak terdapat data mengenai kegiatan operasional transportasi – termasuk moda ASDP di
dalamnya – maupun hal lain yang perlu untuk diketahui seperti karakteristik dan kondisi sarana
dan prasarana transportasi, lingkungan maupun karakteristik pengguna jasa maupun muatannya.
Apabila terdapat data, biasanya data tersebut tidak akurat, kurang memadai dan bukanlah data
terbaru sehingga memiliki tingkat kepercayaan/validitas yang rendah, terlebih lagi untuk instansi
yang baru dibentuk.
Karena data yang dimiliki amat terbatas, proses perencanaan dan pemecahan berbagai
masalah transportasi tidak dapat mencapai hasil yang optimal, efektif dan efisien. Sebagai
contoh, banyak sekali dermaga yang dibangun dengan berpatokan pada data yang tidak
memadai sehingga dermaga tersebut tidak mampu menunjang kegiatan bongkar muat barang
ataupun turun naik penumpang dengan balk dan bahkan tidak dapat dipergunakan pada saat
terjadiinya kondisi surut. Hal ini terjadi karena tidak adanya atau jarangnya kegiatan survey
ataupun survey yang ada tidak berlangsung secara tepat guna (efektif) maupun berhasil guna
(efisien). Untuk melaksanakan suatu survey diperlukan beberapa tahapan pelaksanaan survey,
yaitu :
Design Revise
Pretest
Questionnaire Questionnaire
Planning
Idea Organize Staff Draw Simple RevisePlan
(Study Design)
Set up Interview
Procedure and
Facility
Report Refusal
Writing Conversion
Design
Determine
Develop
Select Sample
Conduct Pilot
Revise
Conduct
Analyze Data
Prepare Report
Referensi :