Berat isi atau disebut juga sebagai berat satuan agregat adalah
rasio antara berat agregat dan isi atau volume. Berat isi diperlukan
dalam perhitungan bahan campuran beton apabila jumlah bahan ditakar
dengan ukuran volume. Besar kecilnya berat isi agregat terkandung
pada berat butiran agregat dan volume agregat. Semakin besar berat
butiran agregat maka semakin besar pula berat isi agregat dan
sebaliknya. Karena berat isi agregat berbanding lurus dengan berat
butiran agregat sedangkan semakin besar volume agregat maka semakin
kecil berat isi agregat dan sebaliknya. Karena berat isi agregat
berbanding terbalik dengan besarnya volume agregat.
VI. Teori Tambahan :
= 10952,23 cm3.
3
- Berat Isi = 4
14490
= 10952,23
= 1,323 gr/cm3.
b. Cara Penusukan.
- Berat contoh + wadah (1) = 20430 gr.
- Berat wadah (2) = 5500 gr.
- Berat contoh (3) = 1– 2
= 20430 – 5500
= 15130 gr.
1
- Volume wadah (4) = 4 . π . r2. t
1 22
= × × 242 × 24,2
4 7
= 10952,23 cm3.
3
- Berat Isi = 4
15130
= 10952,23
= 1,381 gr/cm3.
c. Cara Penggoyangan.
- Berat contoh + wadah (1) = 21140 gr.
- Berat wadah (2) = 5300 gr.
- Berat contoh (3) = 1– 2
= 21140 – 5300
= 15840 gr.
1
- Volume wadah (4) = 4 . π. r2.t
1 22
= × × 242 × 24,2
4 7
= 10952,23 cm3.
3
- Berat Isi = 4
15840
= 10952,23
= 1,446 gr/cm3.
= 1,383 gr/cm3.
2. Untuk Agregat Kasar.
d = 27 cm
t = 27 cm
a. Cara Lepas.
- Berat contoh + wadah (1) = 30320 gr.
- Berat wadah (2) = 6440 gr.
- Berat contoh (3) = 1– 2
= 30320 – 6440
= 23880 gr.
1
- Volume wadah (4) = 4 . π . r2. t
1 22
= × × 272 × 27
4 7
= 15465,21 cm3.
3
- Berat Isi = 4
23880
= 15465,21
= 1,544 gr/cm3.
b. Cara Penusukan.
- Berat contoh + wadah (1) = 31760 gr.
- Berat wadah (2) = 6440 gr.
- Berat contoh (3) = 1– 2
= 31760 – 6440
= 25320 gr.
1
- Volume wadah = 4 . π . r2. t
1 22
=4× × 272 × 27
7
= 15465,21 cm3.
3
- Berat Isi = 4
25320
= 15465,21
= 1,637 gr/cm3.
c. Cara Penggoyangan.
- Berat contoh + wadah (1) = 32970 gr.
- Berat wadah (2) = 6440 gr.
- Berat contoh (3) = 1– 2
= 32970 – 6440
= 26530 gr.
1
- Volume wadah = 4 . π . r2. t
1 22
=4× × 272 × 27
7
= 15465,21 cm3.
3
- Berat Isi = 4
26530
= 15465,21
= 1,715 gr/cm3.
1,544+1,637+1,715
= 3
= 1,632 gr/cm3.
X. Kesimpulan dan Saran :
Kesimpulan :
1. Diketahui bahwa agregat halus :
a. Memiliki rata-rata berat isi =1,383 gr/cm3
b. Untuk cara lepas memiliki berat isi =1,323 gr/cm3
c. Untuk cara penusukan memiliki berat isi =1,381 gr/cm3
d. Untuk cara penggoyangan memiliki berat isi =1,446 gr/cm3
3. Dari ketiga cara yang dilakukan, maka berat isi maksimum didapat
pada cara penusukan. Dengan begitu cara ini merupakan yang
paling efektif dalam menentukan berat isi agregat.
Saran.
1. Menambah dan mengganti peralatan lama dengan yang baru.
2. Memperbesar ruangan laboratorium.
3. Meningkatkan kenyamanan di laboratorium.
4. Jumlah praktikan dibatasi pada setiap praktikum.
IX. Gambar Alat :
1. Timbangan teknis
2. Oven
Untuk mengeringkan
sampel/agregat
3. Tongkat pemadat
5. Sekop kecil
6. Wadah baja
7. Pan