MAKALAH
Oleh:
Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas rahmat,hidayat, dan karunia serta
limpahan kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Pemanenan Jeruk
Walaupun banyak kendala dan masalah penulis dapat menyelesaikan tugas
pada semester empat. Dengan penuh kesadaran diri makalah ini tidak akan mampu
selesai tanpa suatu dukungan. Penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih pada :
1. Bapak Ir. Nanang Dwi Wahyono,MM selaku direktur Politeknik Negeri Jember.
2. Titien Fatimah selaku dosen bidang studi Penyuluhan Pertanian
3. Ibu Selvi dan Bapak Nur selaku teknisi
4. Teman-teman yang telah mendukung dan membatu saya dalam membuat makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa makalah yang saya buat jauh dari sempurna. Untuk
itu penulis minta maaf kepada pembaca, oleh karena itu kami mengharap kritik dan
saran yang bersifat membangun. Agar penulis menjadi lebih baik pada makalah
selanjutnya.
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
3.1 Kesimpulan................................................................................................................15
3.2 Saran..........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................16
4
BAB I PENDAHULUAN
5
Selain dipengaruhi oleh manajemen kebun terutama pasokan nutrisi, mutu buah
jeruk juga dipengaruhi oleh kegiatan panen dan penanganan pascapanen. Beberapa
kesalahan yang sering dilakukan pada saat panen : panen pada saat buah belum masak
atau membiarkan buah di pohon melampaui batas masak fisiologis demi mengejar harga
tinggi atau karena terjerat sitem ijon, penggunaan alat panen yang tidak tepat, dan cara
panen yang belum benar. Kondisi ini biasanya diperparah oleh penanganan paska panen
yang kurang memadai seperti penggunaan wadah (packing) yang tidak tepat,
pengangkutan dari kebun ke gudang yang sembarangan, belum dilakukan sortasi dan
grading (pemutuan) dan lain sebagainya.
Jeruk bermutu diperoleh dari kebun yang terpelihara dengan baik maka harus ada
penanganan-penanganan yang baik pula dalam mengelola jeruk pascapanen guna
menambah daya beli konsumen terhadap jeruk. Maka dari dari itu penting sekali
mengetahui bagaimana cara penanganan pemanenan jeruk yang baik dilakukan.
1.3 Tujuan
Mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui pengertian pemanenan jeruk dan kriteria jeruk yang harus dipanen serta
jam berapa jeruk di panen
2. Mengetahui kendala / masalah pada saat panen jeruk serta dampak dari kendala
terserbut
3. mengetahui solusi untuk mengatasai kendala / masalah panen jeruk
6
BAB II PEMBAHASAN
Panen buah di pohon yang tinggi harus menggunakan tangga, agar cabang dan ranting
tidak rusak;
Jangan memanen buah dengan cara memanjat pohon, karena kaki kotor dapat
menyebarkan penyakit pada pohon;
7
Pemanen buah dilengkapi dengan keranjang yang dilapisi karung plastik atau kantong
yang dapat digantungkan pada leher;
Wadah penampung buah terbuat dari bahan yang lunak, bersih, dan buah diletakkan
secara perlahan. Krat walau biaya awalnya mahal, bisa ditumpuk, bertahan lama,
dapat dipakai berulang-ulang dan mudah dibersihkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jeruk yang cara pengambilanya berhati-hati dan
disimpan pada temperatur kamar 23-31oC selama 3 minggu, yang busuk mencapai 7
%; buah yang dijatuhkan diatas lantai yang busuk sebanyak 12 %; buah yang dipetik
basah yang busuk sebesar 21 %; buah yang dipetik terlalu masak yang busuk
sebanyak 29 %; buah yang terkena sinar matahari selama satu hari yang busuk
sebanyak 38 %.
8
Solusi untuk mengatasi masalah ini adalah dengan cara menentukan waktu
irigasi dan memperbaiki metode irigasi.
Monitoring kadar air tanah secara manual (metoda felling) merupakan cara
paling sederhana, murah dan memiliki akurasi yang baik bagi tenaga yang
berpengalaman. Caranya yaitu mengamati (melihat, merasakan dan
memperlakukan) contoh tanah pada daerah perakaran efektif (kedalaman 10 – 40
cm). Jika hasil pengamatan menunjukkan bahwa ciri tanah mendekati kondisi 50%
air tersedia (Tabel 1), berarti tanaman perlu segera dipasok air. Interval monitoring
disesuaikan dengan interval irigasi, biasanya 7 hari sekali (umur tanaman <1
tahun).
Contoh kasus :
Tanaman jeruk Siam ditanam di tanah lempung berliat pada umur 2 tahun
memiliki diameter tajuk rata-rata 1 m. Pada awal musim kemarau, kondisi tanah
memiliki ciri seperti tabel 1. Berapa air yang harus diberikan pada masing-masing
pohon ?
9
Jawaban :
Diketahui :
– Diameter tajuk = 1m R = 0,5 m
– Fk tanah lempung berliat = 70
Jadi volume air yang harus ditambahkan = ?R2 X Fk
= 3,14 X 0,52 X 70 = 55 liter/pohon
Metode Baris. Cara ini dilakukan dengan mengalirkan air pada alur (baris)
sepanjang petak di samping tanaman. Seperti halnya irigasi genangan, cara ini
kurang sesuai bagi lahan kering dan tanah berpasir meskipun penggunaan air lebih
sedikit dibandingkan irigasi permukaan.
11
Serangan lalat buah ditemukan terutama pada buah yang hampir masak. Gejala
awal ditandai dengan noda/titik bekas tusukan ovipositor (alat peletak telur) lalat
betina saat meletakkan telur ke dalam buah. Selanjutnya karena aktivitas hama di
dalam buah, noda tersebut berkembang menjadi lebih luas. Larva makan daging buah
sehingga menyebabkan buah busuk sebelum masak. Apabila dibelah pada daging
buah terdapat belatung-belatung kecil yang biasanya meloncat apabila tersentuh.
Kerugian yang disebabkan oleh hama ini mencapai 30-60 % (Dwiastuti et.al., 2004).
Solusi dari penyerangan hama lalat buah adalah pengendalian lalat buah. Ada
beberapa cara yaitu :
Lalat buah dapat dikendalikan dengan berbagai cara mulai dari mekanis, kultur
teknis, biologi dan kimia. Di alam, lalat buah mempunyai musuh alami berupa
parasitoid dari genus biosteres dan opius dan beberapa predator seperti semut, sayap
jala Chrysopidae va. (ordo Neuroptera) kepik Pentatomide (ordo Hemiptera) dan
beberapa kumbang tanah (ordo Coleoptera). Peran mush alami belum banyak
dimanfaatkan mengingat populasinya yang rendah dan banyaknya petani yang
mengendalikan hama menggunakan insektisida. Parasitoid dan predator ini lebih
rentan terhadap insektisida daripada hama yang diserangnya (Dwiastuti et.al., 2004).
12
Pengendalian secara kultur teknis dapat dilakukan dengan pengolahan tanah
(membalik tanah) dibawah pohon/tajuk tanaman dengan tujuan agar pupa terangkat ke
permukaan tanah sehingga terkena sinar matahari dan akhirnya mati (Dwiastuti et.al.,
2004).
Secara umum gejala penyakit CVPD pada jeruk adalah sebagai berikut ;
13
a) Belang-belang kuning pada daun dengan pola tidak teratur dan tidak simetris
antar setengah bagian kanan dan kiri daun.
b) Belang kuning tidak hanya pada bagian atas daun saja, tapi juga pertumbuhan
daun terhambat, daun kaku, mengecil, meruncing, dan menghadap tegak ke atas
(terutama pada daun di ujung ranting).
c) Buah apabila dibelah menjadi 2 (dua) bagian dalamnya tampak tidak simetris, biji
tidak bernas, dan ujung biji berwarna cokelat. Awal gejala tanaman sehat yang
kemudian terkena CVPD ringan akibat ditularkan oleh kutu loncat dari tanaman
sakit biasanya akan terlihat hanya pada sisi tertentu dari tajuk saja (sektoral).
d) Jika serangan CVPD yang terjadi akibat penggunaan bibit tidak sehat (bibit yang
terinveksi CVPD), maka sejak awal pertumbuhan tanaman akan lambat dan
merana.
1) Menanam bibit jeruk sehat dan bersertifikat: bebas penyakit dan jelas varietasnya
(dapat diperoleh dari penangkar bibit jeruk yang telah terdaftar di Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Mutu Benih). Bibit sehat diperbanyak dari sumber
(pohon induk) yang sehat. Perbanyakan melalui kultur jaringan biasa digunakan
untuk menghasilkan pohon induk yang bebas penyakit sehingga selanjutnya akan
menghasilkan bibit yang bebas penyakit pula.
14
Penggunaan insektisida kimia
15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan diatas yaitu mahasiswa/i mengetahui
Mengetahui pengertian pemanenan jeruk dan kriteria jeruk yang harus dipanen serta jam
berapa jeruk di panen, Mengetahui kendala / masalah pada saat panen jeruk serta dampak
dari kendala terserbut yang meliputi tujuan mengetahui solusi untuk mengatasai kendala /
masalah panen jeruk. Berikut kesimpulan :
1. Umur buah yang optimum untuk dipanen adalah sekitar 8 bulan dari saat bunga
mekar. Ciri-ciri buah yang siap dipanen : jika dipijit tidak terlalu keras; bagian bawah
buah jika dipijit terasa lunak dan jika dijentik dengan jari tidak berbunyi nyaring,
warnanya menarik (muncul warna kuning untuk jeruk siam). Jeruk dipanen pada saat
embun pagi lenyap
2. Kendala yang terjadi pada panen jeruk yaitu gagal panen yang diakibatkan oleh
kekeringan pada saat musim kemarau, terserang hama lalat buah dan terserang
penyakit CVPD
3. Dampak dari kendala tersebut adalah buah rontok, gugur sebelum panen, buah
berukuran kecil dan buah tidak simetris. Akibatnya buah terserbut tidak berlaku di
pasaran dan menyebabkan kerugian bagi petani
4. Solusinya adalah pengaturan metode irigasi kembali, pemupukan yang tepat (5T),
pembungkusan buah, pengasapan kebun, sanitasi kebun, penggunaan bibit yang sehat,
menggunakan perangkap kuning dan penyemprotan insektisida.
3.2 Saran
Seharusnya penulisan makalah dilakukan ketika sebelum presentasi dilakukan
dan sebelum pembuatan media penyuluhan
16
DAFTAR PUSTAKA
Azzamy. 2016. Teknik Pengendalian Lalat Buah pada Tanaman Jeruk. Dalam
https://mitalom.com/teknik-pengendalian-lalat-buah-pada-tanaman-jeruk/ diakses
pada tanggal 26 November 2018.
BPTP Kalimantan Barat. 2016. Teknologi Penanganan Lalat Buah Pada Tanaman Jeruk.
Dalam
http://kalbar.litbang.pertanian.go.id/index.php/teknologi/hortikultura/buah/pengendali
an-opt/600-lalat-buah-pada-tanaman-jeruk diakses pada tanggal 26 November 2018.
Azzamy. 2017. Pengendalian Penyakit CVPD pada Jeruk Secara Alami dan Kimiawi.
Dalam https://mitalom.com/pengendalian-penyakit-cvpd-pada-jeruk-daun-jeruk-
menguning-secara-alami-dan-kimiawi/ diakses pada tanggal 26 November 2018.
17