kebudayaan. Istilah Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti manusia; dan logos
yang berarti ilmu atau teori. Jadi Istilah antropologi berarti ilmu tentang manusia. Kebudayaan
berhubungan dengan kebudayaan manusia itu sendiri. Segi – segi tersebut masing – masing
menjadi objek khusus yang dipelajari atau diselidiki oleh ilmu tertentu. Sedangkan manusia
dengan segala seginya tersebut merupakan obyek umum yang dipelajari atau diselidiki berbagai
ilmu. Jadi yang membedakan antropologi budaya dari ilmu lain yang juga mempelajari masalah
manusia, ialah objek khusus yang diselidikinya. Antropologi budaya yang obyek khusus
penyelidikannya ialah kebudayaan juga perlu mengetahui anak – anak cabang ilmunya. Bahkan
antropologi budaya dengna anak – anak cabang ilmunya itu juga harus berhubungan dengan
ilmu – ilmu lain seperti sosiologi,sejarah, ilmu hukum, geografi, ekologi dan sebagainya.
Penyakit muncul tidak bersamaan dengan saat munculnya manusia, tetapi sebagaimana
dikemukakan oleh Sigerit (Landy 1977), penyakit adalah bagian dari kehidupan yang ada di
bawah kondisi yang berubah-ubah.
Menurut Foster dan Anderson kesehatan berhubungan dengan perilaku. Perilaku manusia
cenderung bersifat adaptif. Terdapat hubungan antara penyakit, obat-obatan, dan kebudayaan.
a. Batasan Dan Ruang Lingkup
Buku berjudul anthropology in Medicine menurut Foster dan Anderson belum melahirkan
disiplin baru dan hanya merupakan lapangan perhatian dari antropologi terapan. Munculnya
istilah Medicine Anthropology dari tulisan Scotch dan Paul dalam artikel tentang pengobatan
dan kesehatan masyarakat. Atas dasar ini kemudian di Amerika lahirlah antropologi
kesehatan.
Ahli-ahli antropologi tertarik untuk mempelajari faktor-faktor biologis, dan sosio-budaya
yang mempengaruhi kesehatan dan munculnya penyakit pada masa sekarang dan sepanjang
sejarah kehidupan manusia dipengaruhi oleh keinginan untuk memahami perilaku sehat
manusia dalam manifestasi yang luas dan berkaitan segi praktis.
d. Premis
Premis atau asumsi atau dalil yang mendasari atau dijadikan pedoman
individu atau kelompok dalam memilih alternatif tindakan. Premis-premis
tersebut memainkan peranan dalam menentukan tindakan individu dan
kelompok.