Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIK KEPERAWATAN PARIWISATA

II

Oleh :
Ni Luh Putu Erna Pramestyandani ( P07120215022 )
I Kadek Oki Wanjaya ( P07120215023 )
Luh Putu Ari Anggari ( P07120215024 )
Ketut Dian Wahyuni ( P07120215025 )
I Gusti Ayu Rosita Tri Rejeki ( P07120215026 )
Ni Putu Eka Ari Suardewi ( P07120215027 )
Ni Putu Candra Dewi ( P07120215028 )
Veranita Nindi Probo Utami ( P07120215029 )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2018
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN

Alamat : Jl. P MOYO No 33 A , Denpasar Selatan


Telp : (0361) 725273 FAX : (0361) 724568

FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Identitas Pasien :
Nama : Ny. MH.
Umur : 31 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Australia
Agama : Kristen
Tanggal Pengkajian : 22 Oktober 2018
Diagnosa Medis : Dislokasi Os Patella Sinistra ke arah Lateral
Alasan Masuk : Pasien mengeluh nyeri pada lutut kiri

Initial survey:
A (alertness) : +
V (verbal) :-
P (pain) :-
U (unserpons) : -

Warna tiase : Merah √ Kuning Hijau Hitam


A. SURVEY PRIMER dan RESUSITASI
AIRWAY DAN KONTROL SERVIKAL
1. Keadaan jalan nafas
Tingkat kesadaran : Compos Mentis
Pernafasan : Reguler
Upaya bernafas : Ada
Benda asing di jalan nafas : Tidak Ada
Bunyi nafas : Vesikuler
Hembusan nafas : Ada
2. Diagnosa Keperawatan
Tidak Ada
3. Intervensi / Implementasi
Tidak Ada
4. Evaluasi
Tidak Ada

BREATHING
1. Fungsi pernafasan
Jenis Pernafasan : Reguler
Frekuensi Pernafasan : 20 x/menit
Retraksi Otot bantu nafas : Tidak Ada
Kelainan dinding thoraks : Tidak Ada
Bunyi nafas : Vesikuler
Hembusan nafas : Ada
2. Diagnosa Keperawatan
Tidak Ada
3. Intervensi / Implementasi
Tidak Ada
CIRCULATION
1. Evaluasi Kapilari Refill : < 2 detik
Nadi radial/carotis : Teraba
Akral perifer : Hangat
Pengkajian nyeri :
P : Dislokasi dan Pergerakan
Q : Tertusuk-tusuk
R : Os. Patella Sinistra
S : 7 (0 – 10)
T : Terus menerus
2. Diagnosa Keperawatan
Nyeri Akut
3. Intervensi / Implementasi
- Managemen nyeri: kompres es
- Immobilisasi kaki pasien

DISABILITY
1. Pemeriksaan Neurologis:
GCS : E4V5M6 : 15
Reflex fisiologis : Ada
Reflex patologis :-
Kekuatan otot : 555555 5555
5
5555 1111

2. Diagnosa Keperawatan
Hambatan Mobilitas Fisik
3. Intervensi / Implementasi
- Immobilisasi pasien
PENGKAJIAN SEKUNDER / SURVEY SEKUNDER
1. RIWAYAT KESEHATAN
a. RKD
Ny. MH mengatakan pernah mengalami dislokasi dilutut kiri sekitar 2 tahun yang
lalu.
b. RKS
Ny. MH mengatakan bahwa saat ini ia tidak menderita penyakit apapun.
c. RKK
Ny. MH mengatakan bahwa ia dan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit
keturunan seperti HT dan DM.

2. RIWAYAT DAN MEKANISME TRAUMA


Pada hari Senin, 22 Oktober 2018, Ny. MH bermain selancar di Pantai Kuta bersama
dengan temannya tepatnya di depan pos 8 Balawista. Sekitar pukul 11.00 Wita Ny. MH
terjatuh dari papan selancar dan mengeluh nyeri pada lutut kiri. Ny. MH kemudian
diberikan pertolongan pertama oleh Tim Balawista yang bertugas di pos 8, berupa
imobilisasi pada daerah cidera. Tim Balawista pos 8 kemudian menghubungi
Balawista pos 1 untuk merujuk klien dengan menggunakan ambulance ke pelayanan
kesehatan terdekat. Tim ambulance datang bersama dengan mahasiswa Poltekkes
Denpasar, melakukan tindakan kegawatdaruratan dan segera merujuk klien ke Klinik
Code Blue.

3. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE)


a. Kepala
Kulit kepala : Normal, tidak ada lesi, mesocephal
Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
Telinga : Bersih, simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran
baik
Hidung : Bersih, penciuman baik, tidak ada pernapasan cuping
hidung.
Mulut dan gigi : Bersih, mukosa bibir lembab
Wajah : Tidak ada memar dan lesi
b. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan kelenjar getah
bening , tidak ada jejas, tidak ada lesi
c. Dada/ thoraks
Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Palpasi : Tidak ada benjolan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler

Jantung
Inspeksi : Normal
Palpasi : Tidak ada pembengkakan
Perkusi : Dullness
Auskultasi : S1/S2 reguler
d. Abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Terdengar bising usus 8x/menit
e. Pelvis
Inspeksi : Tidak tampak adanya kelainan, bentuk simetris.
Palpasi : Tidak terdapat benjolan
f. Perineum dan rektum : tidak terkaji
g. Genitalia : Tidak Terkaji
h. Ekstremitas
Status sirkulasi : Baik
Keadaan injury : Dislokasi patella sinistra ke arah lateral

4. HASIL LABORATORIUM
Tidak ada hasil laboratorium
5. HASIL PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tidak ada pemerikasaan diagnostik

6. TERAPI DOKTER
- Diazepam 5 mg
- NS 30 tpm

B. ANALISIS DATA
Data focus Analisis Masalah
Data Subyektif : Cedera olahraga, cidera Nyeri Akut
Pasien mengeluh nyeri pada kecelakaan
lutut kiri.
P : Dislokasi dan pergerakan Terlepasnya kompresi jaringan
Q : seperti ditusuk-tusuk tulang dari kesatuan sendi
R : Os Patella Sinistra
S : skala nyeri 7 Merusak struktur sendi,
T : terus menerus ligament

Data Objektif Kompresi jaringan tulang yang


TD : 120/80 mmHg terdorong ke depan
N : 88x/menit
S : 36,5 Merobek kapsul/menyebabkan
RR : 20x/menit tepi glenoid teravulsi
Pasien tampak meringis
kesakitan Ligament memberikan jalan

Tulang berpindah dari posisi


yang normal

Dislokasi

Cedera jaringan lunak


Spasme otot

Nyeri akut
Data Subyektif Cedera olahraga, cidera Hambatan
Pasien mengeluh nyeri pada kecelakaan Mobilitas Fisik
lutut kiri dan tidak bisa
digerakkan Terlepasnya kompresi jaringan
Data Obyektif tulang dari kesatuan sendi
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/menit Merusak struktur sendi,
S : 36,5 ligament
RR : 20x/menit
Pasien tampak meringis Kompresi jaringan tulang yang
kesakitan terdorong ke depan
Pasien tampak sulit
menggerakkan kaki kirinya Merobek kapsul/menyebabkan
tepi glenoid teravulsi

Ligament memberikan jalan

Tulang berpindah dari posisi


yang normal

Dislokasi

Ekstremitas

Hambatan mobilitas fisik


C. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik (trauma) ditandai dengan ekspresi
wajah meringis, skala nyeri 7 dari skala nyeri 1-10
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan musculoskeletal ditandai
dengan Kerterbatasan rentang gerak, nyeri, kesulitan membolak – balik posisi
D. PERENCANAAN

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
1. Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan Pain Management
Batasan Karakteristik : keperawatan ...x...... jam diharapkan  Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang
 Bukti nyeri dengan menggunakan nyeri akut dapat berkurang dengan meliputi lokasi, karakteristik, onset/durasi,
standar daftar periksa nyeri untuk criteria : frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya
pasien yang tidak dapat NOC : nyeri dan factor pencetus
mengungkapkannya (mis., 1. Pain Level  Pastikan perwatan analgesic bagi pasien
Neonatal Infant Pain Scale, Pain Kriteria Hasil : dilakukan dengan pemantauan yang ketat
Assessment Checklist for Senior  Beristirahat dengan  Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk
with Limited Ability to nyaman/tidak gelisah mengetahui pengalaman nyeri dan sampaikan
Communicate)  Tidak tampak ekspresi wajah penerimaan pasien terhadap nyeri
 Diaphoresis
kesakitan  Gali bersama pasien dan keluarga mengenai
 Dilatasi pupil
 Ekspresi wajah nyeri (mis., mata  Frekuensi dalam batas normal factor-faktor yang dapat menurunkan atau
kurang bercahaya, tampak kacau, (dewasa : 16-24 x/menit) memperberat nyeri
gerakan mata berpencar atau tetap  Tekanan darah normal (dewasa  Berikan informasi mengenai nyeri, seperti
pada satu fokus, meringis) : 120/80mmHg) penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
 Fokus menyempit (mis., persepsi
NOC : dirasakan, dan antisipasi dari
waktu, proses berpikir, interaksi
2. Pain control ketidaknyamanan akibat prosedur
dengan orang dan lingkungan)
Kriteria Hasil :  Kendalikan factor lingkungan yang dapat
 Fokus pada diri sendiri
 Keluhan tentang intensitas  Melaporkan perubahan mempengaruhi respon pasien terhadap
menggunakan standar skala nyeri terhadap gejala nyeri pada ketidaknyamanan (mis., suhu
(mis., skala Wong-Baker FACES, professional kesehatan ruangan,pencahayaan dan suara bising)
skala analog visual, skala penilaian  Mengenali apa yang terkait  Kurangi atau eliminasifaktor-faktor yang
numeric) dengan gejala nyeri dapat mencetus atau meningkatkan nyeri
 Keluhan tentang karakteristik nyeri (mis., ketakutan, kelelahan, keadaan
 Menggunakan tindakan
dengan menggunakan standar monoton, dan kurang pengetahuan)
pengurangan (nyeri) tanpa
instrument nyeri (mis., McGill
analgesic  Pilih dan implementasikan tindakan yang
Pain Questionnaire, Brife Pain beragam (mis., farmakologi, nonfarmakologi,
Inventory interpersonal) untuk memfasilitasi penurunan
 Laporan tentang perilaku
nyeri sesuai kebutuhan
nyeri/perubahan aktivitas (mis.,
 Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan
anggota keluarga, pemberi asuhan)
 Mengekspresikan perilaku (mis., menangani nyerinya dengan tepat
gelisah, merengek, menangis,  Ajarkan penggunaan teknik non farmaklogi
waspada) (seperti,biofeedback,TENS,
 Perilaku distraksi hypnosiss,relaksasi,bimbingan antisipasi,
 Perubahan pada parameter
terapi musik, terapi bermain, terapi aktivitas,
fisiologis (mis., tekanan darah,
akupressur, aplikasi panas/dingin dan pijatan,
frekuensi jantung, frekuensi
sebelum, sesudah dan jika memungkinkan
pernapasan, saturasi oksigen, dan
ketika melakukan aktivitas yang
end-tidal karbon dioksida (CO2))
 Perubahan posisi untuk menimbulkan nyeri sebelum nyeri terjadi atau
menghindari nyeri meningkat, dan bersamaan dengan tindakan
 Perubahan selera makan penurun rasa nyeri lainnya)
 Putus asa
 Sikap melindungi area nyeri  Kolaborasi dengan pasien keluarga dan tim
 Sikap tubuh melindungi kesehatan lainnya untuk memilih dan
Faktor yang berhubungan :
mengimplementasikan tindakan penurun
 Agens cedera biologis (mis.,
nyeri nonfarmakologi sesuai kebutuhan
infeksi, iskemia, neoplasma)
 Agens cedera fisik (mis., abses,  Berikan individu penurun nyeri yang optimal
amputasi, luka bakar, terpotong, dengan peresepan analgesic
mengangkat berat, prosedur  Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk
bedah, trauma, olahraga membantu penurunan nyeri
berlebihan)
 Agens cedera kimiawi (mis., luka
Analgesic Administration
bakar, kapsaisin, metilen klorida,
 Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan
agens mustard)
keparahan nyeri sebelum mengobati pasien
 Cek perintah pengobatan meliputi obat, dosis
dan frekuensi obat analgesic yang diresepkan
 Cek adanya riwayat alergi obat
 Pilih rute IV dibandingkan IM untuk
pemberian analgesic secara teratur melalui
injeksi jika diperlukan
 Monitor tanda vital sebelum dan sesudah
pemberian analgesic pada pemberian dosis
pertama kali atau jika ditemukan tanda-tanda
yang tidak biasanya

2 Hambatan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan Perawatan Tirah Baring


Batasan Karakteristik : keperawatan selama ….. x …. jam  Jelaskan alasan diperlukannya tirah baring
 Tempatkan matras atau kasur terapeutik
 Dispnea setelah beraktivitas diharapkan hambatan mobilitas fisik
 Gangguan sikap berjalan pada pasein dapat berkurang dengan dengan cara yang tepat
 Gerakan lambat  Posisikan sesuai body alignment yang tepat
 Gerakan spastic kriteria hasil :  Hindari menggunakan kain linen kasur yang
 Gerakan tidak terkoordinasi NOC : teksturnya kasar
 Instabilitas postur
Ambulasi  Jaga kain linen kasur tetap bersih, kering, dan
 Kesulitan membolak – blik posisi
 Kerterbatasan rentang gerak  Tidak terganggu untuk menopang bebas kerutan
 Ketidaknyamanan  Aplikasikan papan untuk kaki di tempat tidur
berat badan
 Melakukan aktivitas lain sebagai (pasien)
 Tidak terganggu untuk berjalan
pengganti pergerakan (misal  Gunakan alat di tempat tidur yang melindungi
meningkatkan perhatian pada aktivitas dengan langkah yang efektif pasien
 Tidak terganggu untuk berjalan  Aplikasikan alat untuk mencegah footdrop
orang lain, mengendalikan perilaku,
 Tinggikan teralis tempat tidur, dengan cara
dengan pelan
fokus pada aktivitas sebelum sakit)
 Tidak terganggu untuk berjalan yang tepat
 Penurunan kemampuan melakukan
 Letakkan alat untuk memposisikan tempat
dengan kecepatan sedang
keterampilan motorik halus
 Tidak terganggu untuk berjalan tidur dalam jangkauan yang mudah
 Penurunan keterampilan melakukan
 Letakkan lampu panggilan berada dalam
dengan cepat
motorik kasar
 Tidak terganggu untuk berjalan jangkauan (pasien)
 Penurunan waktu reaksi
 Letakkan meja di samping tempat tidur berada
 Tremor akibat bergerak menaiki tangga
 Tidak terganggu untuk berjalan dalam jangkauan pasien
Faktor yang Berhubungan :  Tempelkan trapeze (segi tiga) di tempat tidur,
menuruni tangga
 Agens farmaseutikal
 Tidak terganggu untuk berjalan dengan cara yang tepat
 Ansietas
 Balikkan (pasien), sesuai dengan kondisi kulit
 Depresi menanjak
 Balikkan pasien yang tidak dapat mobilisasi
 Disuse  Tidak terganggu untuk berjalan
 Fisik tidak bugar menurun paling tidak setiap 2 jam, sesuai dengan jadwal
 Gangguan fungsi kognitif  Tidak terganggu untuk berjalan yang spesifik
 Gangguan metabolism  Monitor kondisi kulit (pasien)
 Gangguan musculoskeletal dalam jarak yang dekat (< 1
 Ajarkan latihan di tempat tidur, dengan cara
 Gangguan neuromuscular blok/20 meter)
 Gangguan sensoriperseptual yang tepat
 Tidak terganggu untuk berjalan
 Gaya hidup kurang gerak  Fasilitasi penggiliran kecil dari berat badan
dalam jarak yang sedang (> 1 blok  Bantu menjaga kebersihan (misalnya dengan
 Indeks massa tubuh diatas persentil ke-
< 5 blok) menggunakan deodorant atau parfum)
75 sesuai usia
 Tidak terganggu untuk berjalan  Aplikasikan aktivitas sehari – hari
 Intoleran aktivitas
 Kaku sendi dalam jarak yang jauh (5 blok atau  Berikan stoking antiemboli
 Keenganan memulai pergerakan  Monitor komplikasi dari tirah baring (misalnya
lebih)
 Kepercayaan budayab tentang aktivitas  Tidak terganggu untuk berjalan kehilangan tonus otot, nyeri punggung,
yang tepat mengelilingi kamar konstipasi, peningkatan stress, depresi,
 Kerusakan integritas struktur tulang  Tidak terganggu untuk berjalan kebingungan, perubahan siklus tidur, infeksi
 Keterlambatan perkembangan mengelilingi rumah saluran kemih, kesulitan dalam berkemih,
 Kontraktur  Tidak terganggu untuk
 Kurang dukungan lingkungan (missal pneumonia)
menyesuaikan dengan perbedaan
fisik atau social)
 Kurang pengetahuan tentang nilai tekstur permukaan/lantai Peningkatan Mekanika Tubuh
 Tidak terganggu untuk berjalan
aktivitas fisik  Kaji komitmen pasien untuk belajar dan
 Malnutrisi mengelilingi rintangan
menggunakan postur (tubuh) yang benar
 Nyeri
 Kolaborasikan dengan fisioterapis dalam
 Penurunan kekuatan otot Ambulasi kursi roda
 Penurunan kekuatan pengendali otot mengembangkan peningkatan mekanika tubuh,
 Penurunan ketahanan tubuh  Tidak terganggu untuk
sesuai indikasi
 Penurunan massa otot perpindahan ke dan dari kursi roda  Kaji pemahaman pasien mengenai mekanika
 Program pembatasan gerak  Tidak terganggu untuk
tubuh dan latihan (misalnya
menjalankan kursi roda dengan
mendemonstrasikan kembali teknik melakukan
aman
 Tidak terganggu untuk aktivitas/latihan yang benar)
 Informasikan pada pasien tentang struktur dan
menjalankan kursi roda dalam
fungsi tulang belakang dan postur yang
jarak dekat
 Tidak terganggu untuk optimal untuk bergerak dan menggunakan

menjalankan kursi roda dalam tubuh


 Edukasi pasien tentang pentingnya postur
jarak sedang
 Tidak terganggu untuk (tubuh) yang benar untuk mencegah kelelahan,
menjalankan kursi roda dalam ketegangan atau injuri
 Edukasi pasien mengenai bagaimana
jarak jauh
 Tidak terganggu untuk menggunakan postur (tubuh) dan mekanika
menjalankan kursi roda melewati tubuh untuk mencegah injuri saat melakukan
pembatas lantai berbagai aktivitas
 Tidak terganggu untuk  Kaji kesadaran pasien tentang abnormalitas
menjalankan kursi roda melewati muskuloskeletalnya dan efek yang mungkin
pintu keluar masuk timbul pada jaringan otot dan postur
 Tidak terganggu untuk  Edukasi penggunaan matras/tempat duduk atau
menjalankan kursi roda melewati bantal yang lembut, jika diindikasikan
 Instruksikan untuk menghindari tidur dengan
jalan yang landai/menurun
posisi tengkurap
Pergerakan  Bantu untuk mendemonstrasikan posisi tidur
yang tepat
 Keseimbangan tidak terganggu
 Bantu untuk menghindari duduk dalam posisi
 Koordinasi tidak terganggu
 Cara berjalan tidak terganggu yang sama dalam jangka waktu yang lama
 Gerakan otot tidak terganggu  Instruksikan pasien untuk menggerakkan kaki
 Gerakan sendi tidak terganggu terlebih dahulu kemudian badan ketika
 Kinerja pengaturan tubuh tidak
memulai berjalan dari posisi berdiri
terganggu  Gunakan prinsip mekainak tubuh ketika
 Kinerja transfer tidak terganggu
 Berlari tidak terganggu menangani pasien dan memindahkan peralatan
 Melompat tidak terganggu  Bantu pasien/keluarga untuk
 Merangkak tidak terganggu mengidentifikasikan latihan postur (tubuh)
 Berjalan tidak terganggu
yang sesuai
 Bergerak dengan mudah tidak  Bantu pasien untuk memilih aktivitas
terganggu pemanasan sebelum memulai latihan atau
memulai pekerjaan yang tidak dilakukan
secara rutin sebelumnya
 Bantu pasien melakukan latihan fleksi untuk
memfasilitasi mobilisasi punggung sesuai
indikasi
 Edukasi pasein/keluarga tentang frekuensi dan
jumlah pengulangan dari setiap latihan
 Monitor perbaikan postur (tubuh)/mekanika
tubuh pasein
 Berikan informasi tentang kemungkinan posisi
penyebab nyeri otot atau sendi

Terapi Latihan : Ambulasi


 Beri pasein pakaian yang tidak mengekang
 Bantu pasein untuk menggunakan alas kaki
yang memfasilitasi pasein untuk berjalan dan
mencegah cedera
 Sediakan tempat tidur berketinggian rendah,
yang sesuai
 Tempatkan saklar posisi tempat tidur di tempat
yang mudah dijangkau
 Dorong untuk duduk di temppat tidur, di
samping tempat tidur (“menjuntai”), atau di
kursi, sebagaimana yang dapat ditoleransi
(pasein)
 Bantu pasein untuk duduk di sisi tempat tidur
untuk memfasilitasi penyesuain sikap tubuh
 Konsultasikan pada ahli terapi fisik mengenai
rencana ambulasi, sesuai kebutuhan
 Instruksikan ketersediaan perangkat
pendukung, jika sesuai
 Instruksikan pasien untuk memposisikan diri
sepanjang proses pemindahan
 Gunakan sabuk [untuk] berjalan (gait belt)
untuk membantu perpindahan dan ambulasi,
sesuai kebutuhan
 Bantu pasien untuk perpindahan, sesuai
kebutuhan
 Berikan kartu penanda di kepala tempat tidur
untuk memfasilitasi belajar berpindah
 Terapkan/sediakan alat bantu (tongkat,
walker/kursi roda) untuk ambulasi, jika pasein
tidak stabil
 Bantu pasein dengan ambulasi awal dan jika
diperlukan
 Instruksikan pasein/care giver mengenai
pemindahan dan teknik ambulasi yang aman
 Monitor penggunaan kruk pasein atau alat
bantu berjalan lainnya
 Bantu pasein untuk berdiri dan ambulasi
dengan jarak tertentu dan dengan jumlah staf
tertentu
 Bantu pasein untuk membangun pecapaian
yang realistis unuk ambulasi jarak
 Dorong ambulasi independen dalam batas
aman
 Dorong pasein untuk “bangkit sebanyak dan
sesering yang diinginkan” (up ad lib), jika
sesuai
E. PELAKSANAAN
No Tgl/ jam Implementasi Respon Paraf

1 22 – 10-2018 Melakukan pengangkutan DS: pasien mengeluh nyeri


11.00 wita pasien dari air ke daratan pada lutut kiri
DO: pasien nampak meringis
kesakitan, terdapat pada lutut
kiri

11.10 wita Melakukan pengkajian DS: pasien mengeluh nyeri


ABCD pada pasien pada lutut kiri
DO: A dan B clear, C terganggu
(nyeri pada lutut, deformitas
pada lutut kiri), D clear (tingkat
kesadaran compos mentis)

11.15 wita Melakukan pengkajian DS:


nyeri P: dislokasi
Q: nyeri terasa ditusuk-tusuk
R: lutut kiri
S: 7(0-10) skala nyeri
T: terus menerus
DO:
Pasien tampak meringis,
terdapat dislokasi pada lutut kiri

11.25 wita Memberikan kompres es DS: pasien mengeluh nyeri


pada litut kiri
DO: kompres es diberikan pada
lutut kiri

11.30 wita Melakukan pengangkutan DS: -


ke ambulance dan merujuk DO: pasien diangkut
pasien ke fasilitas menggunakan long spine board,
kesehatan pasien dirujuk ke klinik Code
Blue

11.40 wita Melatih manajemen nyeri DS: -


(relaksasi) DO: pasien mampu melakukan
relaksasi dengan melakukan
menarik nafas dalam, pasien
tampak lebih tenang

11.50 wita Melakukan imobilisasi DS: pasien mengeluh nyeri


pada lutut kiri
DO: membatasi pergerakan
lutut pasien dengan cara
menyangga
F. EVALUASI
No Tgl / jam Catatan Perkembangan (SOAP) Paraf

1 22- 10- 2018 S : Pasien mengeluh nyeri pada lutut kiri dengan skala
11.55 wita nyeri 7 (0-10) skala nyeri
O:
- Terdapat dislokasi pada lutut kiri
- Pasien Nampak meringis
- Pasien mampu melakukan teknik relaksasi
A : Nyeri akut
P : memberikan teknik relaksasi, memberikan
kompres es, merujuk pasien ke fasilitas pelayan
kesehatan dan berikan analgetik

2 11.55 wita S : Pasien mengeluh nyeri pada lutut kiri dan kaki
tidak bisa digerakkan
O:
- Terdapat dislokasi pada lutut kiri
- Pasien tampak meringis
- Kaki pasien disangga untuk imobilisasi
A : Hambatan Mobilitas fisik
P : Merujuk pasien ke fasilitas kesehatan, lakukan
reposisi

……………………………. 2018
Pembimbing Praktik Nama Mahasiswa
Ketua Kelompok

…………………………………….. ……………………………….
NIP. NIM.

Pembimbing Akademik

………………………………………
NIP.

Anda mungkin juga menyukai