Askep
Askep
II
Oleh :
Ni Luh Putu Erna Pramestyandani ( P07120215022 )
I Kadek Oki Wanjaya ( P07120215023 )
Luh Putu Ari Anggari ( P07120215024 )
Ketut Dian Wahyuni ( P07120215025 )
I Gusti Ayu Rosita Tri Rejeki ( P07120215026 )
Ni Putu Eka Ari Suardewi ( P07120215027 )
Ni Putu Candra Dewi ( P07120215028 )
Veranita Nindi Probo Utami ( P07120215029 )
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Identitas Pasien :
Nama : Ny. MH.
Umur : 31 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Australia
Agama : Kristen
Tanggal Pengkajian : 22 Oktober 2018
Diagnosa Medis : Dislokasi Os Patella Sinistra ke arah Lateral
Alasan Masuk : Pasien mengeluh nyeri pada lutut kiri
Initial survey:
A (alertness) : +
V (verbal) :-
P (pain) :-
U (unserpons) : -
BREATHING
1. Fungsi pernafasan
Jenis Pernafasan : Reguler
Frekuensi Pernafasan : 20 x/menit
Retraksi Otot bantu nafas : Tidak Ada
Kelainan dinding thoraks : Tidak Ada
Bunyi nafas : Vesikuler
Hembusan nafas : Ada
2. Diagnosa Keperawatan
Tidak Ada
3. Intervensi / Implementasi
Tidak Ada
CIRCULATION
1. Evaluasi Kapilari Refill : < 2 detik
Nadi radial/carotis : Teraba
Akral perifer : Hangat
Pengkajian nyeri :
P : Dislokasi dan Pergerakan
Q : Tertusuk-tusuk
R : Os. Patella Sinistra
S : 7 (0 – 10)
T : Terus menerus
2. Diagnosa Keperawatan
Nyeri Akut
3. Intervensi / Implementasi
- Managemen nyeri: kompres es
- Immobilisasi kaki pasien
DISABILITY
1. Pemeriksaan Neurologis:
GCS : E4V5M6 : 15
Reflex fisiologis : Ada
Reflex patologis :-
Kekuatan otot : 555555 5555
5
5555 1111
2. Diagnosa Keperawatan
Hambatan Mobilitas Fisik
3. Intervensi / Implementasi
- Immobilisasi pasien
PENGKAJIAN SEKUNDER / SURVEY SEKUNDER
1. RIWAYAT KESEHATAN
a. RKD
Ny. MH mengatakan pernah mengalami dislokasi dilutut kiri sekitar 2 tahun yang
lalu.
b. RKS
Ny. MH mengatakan bahwa saat ini ia tidak menderita penyakit apapun.
c. RKK
Ny. MH mengatakan bahwa ia dan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit
keturunan seperti HT dan DM.
Jantung
Inspeksi : Normal
Palpasi : Tidak ada pembengkakan
Perkusi : Dullness
Auskultasi : S1/S2 reguler
d. Abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Terdengar bising usus 8x/menit
e. Pelvis
Inspeksi : Tidak tampak adanya kelainan, bentuk simetris.
Palpasi : Tidak terdapat benjolan
f. Perineum dan rektum : tidak terkaji
g. Genitalia : Tidak Terkaji
h. Ekstremitas
Status sirkulasi : Baik
Keadaan injury : Dislokasi patella sinistra ke arah lateral
4. HASIL LABORATORIUM
Tidak ada hasil laboratorium
5. HASIL PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tidak ada pemerikasaan diagnostik
6. TERAPI DOKTER
- Diazepam 5 mg
- NS 30 tpm
B. ANALISIS DATA
Data focus Analisis Masalah
Data Subyektif : Cedera olahraga, cidera Nyeri Akut
Pasien mengeluh nyeri pada kecelakaan
lutut kiri.
P : Dislokasi dan pergerakan Terlepasnya kompresi jaringan
Q : seperti ditusuk-tusuk tulang dari kesatuan sendi
R : Os Patella Sinistra
S : skala nyeri 7 Merusak struktur sendi,
T : terus menerus ligament
Dislokasi
Nyeri akut
Data Subyektif Cedera olahraga, cidera Hambatan
Pasien mengeluh nyeri pada kecelakaan Mobilitas Fisik
lutut kiri dan tidak bisa
digerakkan Terlepasnya kompresi jaringan
Data Obyektif tulang dari kesatuan sendi
TD : 120/80 mmHg
N : 88x/menit Merusak struktur sendi,
S : 36,5 ligament
RR : 20x/menit
Pasien tampak meringis Kompresi jaringan tulang yang
kesakitan terdorong ke depan
Pasien tampak sulit
menggerakkan kaki kirinya Merobek kapsul/menyebabkan
tepi glenoid teravulsi
Dislokasi
Ekstremitas
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
1. Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan Pain Management
Batasan Karakteristik : keperawatan ...x...... jam diharapkan Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang
Bukti nyeri dengan menggunakan nyeri akut dapat berkurang dengan meliputi lokasi, karakteristik, onset/durasi,
standar daftar periksa nyeri untuk criteria : frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya
pasien yang tidak dapat NOC : nyeri dan factor pencetus
mengungkapkannya (mis., 1. Pain Level Pastikan perwatan analgesic bagi pasien
Neonatal Infant Pain Scale, Pain Kriteria Hasil : dilakukan dengan pemantauan yang ketat
Assessment Checklist for Senior Beristirahat dengan Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk
with Limited Ability to nyaman/tidak gelisah mengetahui pengalaman nyeri dan sampaikan
Communicate) Tidak tampak ekspresi wajah penerimaan pasien terhadap nyeri
Diaphoresis
kesakitan Gali bersama pasien dan keluarga mengenai
Dilatasi pupil
Ekspresi wajah nyeri (mis., mata Frekuensi dalam batas normal factor-faktor yang dapat menurunkan atau
kurang bercahaya, tampak kacau, (dewasa : 16-24 x/menit) memperberat nyeri
gerakan mata berpencar atau tetap Tekanan darah normal (dewasa Berikan informasi mengenai nyeri, seperti
pada satu fokus, meringis) : 120/80mmHg) penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
Fokus menyempit (mis., persepsi
NOC : dirasakan, dan antisipasi dari
waktu, proses berpikir, interaksi
2. Pain control ketidaknyamanan akibat prosedur
dengan orang dan lingkungan)
Kriteria Hasil : Kendalikan factor lingkungan yang dapat
Fokus pada diri sendiri
Keluhan tentang intensitas Melaporkan perubahan mempengaruhi respon pasien terhadap
menggunakan standar skala nyeri terhadap gejala nyeri pada ketidaknyamanan (mis., suhu
(mis., skala Wong-Baker FACES, professional kesehatan ruangan,pencahayaan dan suara bising)
skala analog visual, skala penilaian Mengenali apa yang terkait Kurangi atau eliminasifaktor-faktor yang
numeric) dengan gejala nyeri dapat mencetus atau meningkatkan nyeri
Keluhan tentang karakteristik nyeri (mis., ketakutan, kelelahan, keadaan
Menggunakan tindakan
dengan menggunakan standar monoton, dan kurang pengetahuan)
pengurangan (nyeri) tanpa
instrument nyeri (mis., McGill
analgesic Pilih dan implementasikan tindakan yang
Pain Questionnaire, Brife Pain beragam (mis., farmakologi, nonfarmakologi,
Inventory interpersonal) untuk memfasilitasi penurunan
Laporan tentang perilaku
nyeri sesuai kebutuhan
nyeri/perubahan aktivitas (mis.,
Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan
anggota keluarga, pemberi asuhan)
Mengekspresikan perilaku (mis., menangani nyerinya dengan tepat
gelisah, merengek, menangis, Ajarkan penggunaan teknik non farmaklogi
waspada) (seperti,biofeedback,TENS,
Perilaku distraksi hypnosiss,relaksasi,bimbingan antisipasi,
Perubahan pada parameter
terapi musik, terapi bermain, terapi aktivitas,
fisiologis (mis., tekanan darah,
akupressur, aplikasi panas/dingin dan pijatan,
frekuensi jantung, frekuensi
sebelum, sesudah dan jika memungkinkan
pernapasan, saturasi oksigen, dan
ketika melakukan aktivitas yang
end-tidal karbon dioksida (CO2))
Perubahan posisi untuk menimbulkan nyeri sebelum nyeri terjadi atau
menghindari nyeri meningkat, dan bersamaan dengan tindakan
Perubahan selera makan penurun rasa nyeri lainnya)
Putus asa
Sikap melindungi area nyeri Kolaborasi dengan pasien keluarga dan tim
Sikap tubuh melindungi kesehatan lainnya untuk memilih dan
Faktor yang berhubungan :
mengimplementasikan tindakan penurun
Agens cedera biologis (mis.,
nyeri nonfarmakologi sesuai kebutuhan
infeksi, iskemia, neoplasma)
Agens cedera fisik (mis., abses, Berikan individu penurun nyeri yang optimal
amputasi, luka bakar, terpotong, dengan peresepan analgesic
mengangkat berat, prosedur Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk
bedah, trauma, olahraga membantu penurunan nyeri
berlebihan)
Agens cedera kimiawi (mis., luka
Analgesic Administration
bakar, kapsaisin, metilen klorida,
Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan
agens mustard)
keparahan nyeri sebelum mengobati pasien
Cek perintah pengobatan meliputi obat, dosis
dan frekuensi obat analgesic yang diresepkan
Cek adanya riwayat alergi obat
Pilih rute IV dibandingkan IM untuk
pemberian analgesic secara teratur melalui
injeksi jika diperlukan
Monitor tanda vital sebelum dan sesudah
pemberian analgesic pada pemberian dosis
pertama kali atau jika ditemukan tanda-tanda
yang tidak biasanya
1 22- 10- 2018 S : Pasien mengeluh nyeri pada lutut kiri dengan skala
11.55 wita nyeri 7 (0-10) skala nyeri
O:
- Terdapat dislokasi pada lutut kiri
- Pasien Nampak meringis
- Pasien mampu melakukan teknik relaksasi
A : Nyeri akut
P : memberikan teknik relaksasi, memberikan
kompres es, merujuk pasien ke fasilitas pelayan
kesehatan dan berikan analgetik
2 11.55 wita S : Pasien mengeluh nyeri pada lutut kiri dan kaki
tidak bisa digerakkan
O:
- Terdapat dislokasi pada lutut kiri
- Pasien tampak meringis
- Kaki pasien disangga untuk imobilisasi
A : Hambatan Mobilitas fisik
P : Merujuk pasien ke fasilitas kesehatan, lakukan
reposisi
……………………………. 2018
Pembimbing Praktik Nama Mahasiswa
Ketua Kelompok
…………………………………….. ……………………………….
NIP. NIM.
Pembimbing Akademik
………………………………………
NIP.