Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang
memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu dalam
organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas
terlaksananya setiap transaksi
2. Pembagian Tugas
Pembagian tugas memisahkan fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi
(pencatatan). Dan suatu fungsi tidak boleh melaksanakan semua tahap suatu transaksi.Dengan
pemisahakn fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi pencatatan, catatan akuntansi yang
disiapkan dapat mencerminkan transaksi yang sesungguhnya terjadi pada fungsi operasi dan
fungsi penyimpanan. Jika semua fungsi disatukan, akan membuka kemungkinan terjadinya
pencatatan transaksi yang sebenarnya tidak terjadi, sehingga informasi akuntansi yang
dihasilkan tidak dapat dipercaya kebenarannya, dan sebagai akibatnya kekayaan organisasi
tidak terjamin keamanannya.
Prosedur harus mencakup perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang
memadai untuk membantu meyakinkan adanya pencatatan transaksi dan kejadian secara
memadai. Selanjutnya dokumen dan catatan yang memadai akan menghasilkan informasi
yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan dan biaya suatu
organisasi.(biasanya dilakukan berdampingan dengan penggunaan wewenang secara tepat)
Semua catatan mengenai aktiva yang ada harus dibandingkan (dicek) secara periodik
dengan aktiva yang ada secara fisik. Pengecekkan inni harus dilakukan oleh suatu unit
organisasi yang independen (selain unit fungsi penyimpanan, unit fungsi operasi dan unit
fungsi pencatatan) untuk menjaga objektivitas pemeriksaan.
Pemahaman dan evaluasi ats struktur pengendlian intern merupakan bagian yang sangat
penting dalam proses pemeriksaan oleh akuntan public.Karena baik buruknya struktur
pengendalian intern akan memberikan pengeruh yang besar terhadap:
Ada tiga cara yang bias digunakan akuntan public, yakni Internal Control Questionnaires,
Flow Chart, dan Narrative.
Cara ini banyak digunakan oleh kantor akuntan public (KAP), karena dianggap lebih
sederhana dan praktis. Biasanya KAP sudah memiliki satu set ICQ yang standar, yang bias
digunakan untuk memahami dan mengevaluasi struktur pengendalian intern diberbagai jenis
perusahaan.pertanya-pertanyaan dalam ICQ diminta untuk dijawab ya (Y), Taidak, (T), atau
tidak relevan (TR). Jika pertanyaan-pertanyaan tersebut sudahdisusun dengan baik, maka
jawaban YA akan menunjukan cirri internal control yang baik, TIDAK akan menunjukan cirri
internal control yang tidak lemah, TIDAK RELEVAN berarti pertanyaan tersebut tidak relevan
untuk perusahaan tersebut.
Flow chart menggambarkan arus dokumen dalam system dan prosedur disuatu unit
usaha, misalnya dalam flow chart untuk system dan prosedur pembelian, utan dan
pengeluaran kas, digambarkan arus dokumen mulai dari permintaab pembelian, order
pembelian sampai dengan pelunasan utang yang berasal dari pembelian tersebut.
3. Narrative
4 . JELASKAN YANG DIMAKSUD DENGAN COMPLIANCE TEST SERTA JELASKAN PULA HAL-HAL APA
SAJA YANG HARUS DIPERSIAPKAN AKUNTAN PUBLIK DALAM MELAKUKAN COMPLIANCE TEST
TERSEBUT !
Tes Ketaatan (Compliance Test) atau Test of Recorded Transactions adalah tes terhadap bukti
pembukuan yang mendukung transaksi yang dicatat perusahaan untuk mengetahui apakah setiap
transaksi yang terjadi sudah diproses dan dicatat sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah
ditetapkan manajemen. Jika terjadi penyimpangan dalam pemprosesan dan pencatatan transaksi,
walaupun jumlah (Rupiah) nya tidak material, auditor harus memperhitungkan pengaruh dari
penyimpangan tersebut terhadap efektivitas pengendalian intern.
juga harus dipertimbangkan apakah kelemahan dalam salah satu aspek pengendalian intern bisa
diatasi dengan suatu "Compensating Control"
Dalam melakukan Compliance Test auditor harus memperhatikan hal – hal seperti
berikut :
1. Kelengkapan bukti pendukung ( Supporting Schedule )
2. Kebenaran perhitungan matematis ( footing, cross footing dan extension )
3. Otorisasi dari pejabat perusahaan yang berwenang
4. Kebenaran nomor perkiraan yang di debit/kredit
5. Kebenaran posting ke buku besar dan sub buku besar