Laporan Praktikum
Sebagai salah satu syarat penilaian
Mata Kuliah Pestisida dan Teknik Aplikasi
Oleh:
Ilham Basyar Ramadhan
150510160040
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
karunia dan nikmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan “Analisis Efisiensi
Penggunaan Pestisida” dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pestisida dan Teknik Aplikasi di Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.
Laporan praktikum ini penulis susun juga dengan maksud untuk memberikan
wawasan bagi para mahasiswa.
Penulis menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna
sehingga mungkin terdapat beberapa kesalahan yang tidak terduga. Oleh karena itu,
penulis menerima seluruh kritikan dari para pembaca untuk meningkatkan
kemampuan penulis dalam menyusun laporan. Penulis berharap laporan ini dapat
berguna umumnya bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
I. PENDAHULUAN
1
1.2. Tujuan Praktikum
Setelah melaksanakan praktikum ini diharapkan mahasiswa mampu
melakukan analisis terhadap rancangan penggunaan pestisida pada suatu jenis
tanaman, khususnya dari aspek ekonomi (efisiensi).
2
II. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3
d. Biaya aplikasi (biaya pestisida, biaya alat, biaya monitoring, biaya
operator)
e. Biaya lain-lain.
4
III. PEMBAHASAN
5
pada jaringan pembuluh atau biasa disebut juga browning (Agrios, 1997).
2. Busuk daun
Busuk daun merupakan salah satu penyakit pada tanaman tomat yang biasa
menyerang di dataran tinggi. Penyakit ini diebabkan oleh cendawan Phytophthora
infestans dan dapat menyebabkan kerugian hingga 100% (Euis, 1999). Salah satu
upaya pencegahan penyakit busuk daun adalah dengan penggunaan varietas tahan
(Purwanti, 2002).
Penyakit ini menyerang bagian daun pada tomat, pada infeksi yang sudah
parah , daun pada tanaman tomat akan membusuk hingga tanaman mati (Ferling,
dan Iskandar, 1995).
6
Gambar 2. Tanaman tomat yang terkena busuk daun
Sumber : http://8villages.com/full/petani/article/id/5862326090ee40ef7c858892
7
8
Gambar 2. Larva Phthorimaea operculella
3. Thrips sp.
Nama lain hama ini adalah kemereki (bahasa Jawa). Thrips menyerang
tanaman sepanjang tahun, dan serangan berat terjadi pada musim kemarau.
Serangga dewasa bersayap seperti jumbai sisir bersisi dua (Gambar 3), sedangkan
nimfa tidak bersayap. Warna tubuh nimfa kuning pucat sedangkan serangga dewasa
berwarna kuning sampai coklat kehitaman. Panjang badannya sekitar 0,8
– 0,9 mm. Gejala kerusakan secara langsung terjadi karena thrips mengisap cairan
daun. Daun yang terserang berwarna keperak-perakan atau kuning merah seperti
perunggu pada permukaan bawah daun. Daun berkerut/ keriting karena cairan
tanaman dihisap.
9
Tabel 1. Jenis pestisida yang digunakan untuk OPT pada tanaman kentang
Konsentrasi
Nama dagang
formulasi
dan bahan kl Kba Df Dba
dan dosis
aktif
larutan
Phytophtora infestans
Curthane 80
WP 0,4-0,8 0,32-0,64
1 - 2 g/l 0,1-0,2% 0,08-0,16%
(mankozeb kg/Ha kg/Ha
80%)
Bazoka green
80 WP 0,8-1,2 0,56-0,84
2 - 3 g/l 0,2-0,3% 0,16-0,24%
(propineb kg/Ha kg/Ha
70%)
Phthorimaea operculella
Alverde 240
0,00075-
SC 0,001875-
75-100% 180-240% 0,001 1,8-2,4 l/Ha
(metaflumizon 0,00025 cc/l
l/Ha
240 g/l)
Curacron 500
EC
2 cc/l 0,2 % 1% 0,4 l/Ha 2 l/Ha
(profenofos
500 g/l)
Thrips sp.
Alverde 240
0,00075-
SC 0,001875-
75-100% 180-240% 0,001 1,8-2,4 l/Ha
(metaflumizon 0,00025 cc/l
l/Ha
240 g/l)
Arrivo 30 EC
0,4-0,8 0,12-0,24
EC 1 - 2 cc/l 0,1-0,2% 0,03-0,06%
l/Ha l/Ha
(sipermetrin
10
30 g/l)
11
Tabel 3. Analisa usaha tani tomat per hektar/tahun (3 kali musim tanam)
Analisa Usaha Tani Kentang/Hektar per Tahun
Uraian Satuan Jumlah Harga Harga total (Rp)
(Rp)
1. Sarana prdouksi
a. Benih g 20 x 5 17.000 340.000
b. Pupuk
ZA Kg 350 x 3 1.200 1.260.000
SP 36 Kg 450 x 3 2.000 2.700.000
KCl Kg 400 x 3 1.750 2.100.000
Kg 20.000 40.000 800.000
Pupuk Kandang
2. Tenaga Kerja
pengolahan tanah HKP 20 40.000 800.000
Penanaman HOK pria 6x3 40.000 720.000
HOK
6x3 20.000 360.000
Wanita
Pemupukan HOK pria 6x4x3 40.000 2.880.000
HOK
6x4x3 20.000 1.440.000
Wanita
Penyiangan HOK 12 x 4 x
20.000 2.880.000
wanita 3
12
Pengguludan HOK pria 12 x 3 40.000 1.440.000
Pengairan HOK pria 4x3 40.000 480.000
Penyemprotan pestisida 12 x 9 x
HOK pria 40.000 38.880.000
3x3
Panen HOK pria 15 x 3 40.000 1.800.000
Total 52.320.000
Biaya Lain
Penyusutan alat
a. handsprayer 350.000
b. Iuran air 5.280.000
Total 5.630.000
Pendapatan
Produksi 20.823 x
Kg 5.300 331.085.700
3
Total penerimaan 331.085.700
Keuntungan 195.333.100
B/C 1,44
13
= 1,4388903 = 1,44
Hasil perhitungan B/C menujukkan nilai 1,44 berarti dapat diartikan bahwa
hasil penggunaan pestisida termasuk efisien. Hal ini berarti usaha tani yang dibuat
layak digunakan dan akan menguntungkan dikarenakan nilai B/C ratio > 1.
14
IV. KESIMPULAN
15
PUSTAKA
Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura. 2016. Produksi, Luas
Lahan dan Produktivitas Sayuran di Indonesia.
Duriat, Ati Srie dkk..2006. Penerapan Teknologi PHT pada Tanaman Kentang.
Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Lembang.
Muna. 2017. Analisis Usaha Tani.
Rokhman, H. 2013. Pemuliaan Ketahanan Kentang (Solanum tuberosum) terhadap
Nematoda (Globodera rostochiensis), 1–17. [Makalah Seminar Umum].
Yogyakarta : Jurusan Budidaya Pertanian Universitas Gadjah Mada.
Setiawan, R.A.D. 2012. Produksi Kentang Lokal Siap Hadang Kentang Impor.
Tersedia di
https://economy.okezone.com/read/2012/03/05/320/587631/produksi-
kentang-lokal-siap-hadang-kentang-impor (diakses pada 21 November
2017).
16