Cara Menggunakannya Kompas Geologi
Cara Menggunakannya Kompas Geologi
Kompas, klinometer, dan “hand level” merupakan alat -alat yang dipakai dalam berbagai
kegiatan survei, dan dapat digunakan untuk mengukur kedudukan unsur-unsur struktur
geologi. Kompas geologi merupakan kombinasi dari ketiga fungsi alat tersebut. Jenis
kompas yang akan dibahas disini adalah tipe Brunton dari berbagai merek.
Bagian-bagian utama kompas geologi tipe Brunton diperlihatkan dalam (Gambar II.1). Yang
1. Jarum magnet
Ujung jarum bagian utara selalu mengarah ke kutub utara magnet bumi (bukan kutub
utara geografi). Oleh karena itu terjadi penyimpangan dari posisi utara geografi yang
kita kenal sebagai deklinasi. Besarnya deklinasi berbeda dari satu tempat ke tempat
lain. Agar kompas dapat menunjuk posisi geografi yang benar maka “graduated circle”
harus diputar.
Penting sekali untuk memperhatikan dan kemudian mengingat tanda yang digunakan
untuk mengenal ujung utara jarum kompas itu. Biasanya diberi warna (merah, biru atau
putih).
Dikenal 2 macam jenis pembagian derajat pada kompas geologi, yaitu kompas Azimuth
dengan pembagian derajat dimulai 0 o pada arah utara (N) sampai 360 o , tertulis
berlawanan dengan arah perputaran jarum jam dan kompas kwadran dengan
pembagian derajat dimulai 0 o pada arah utara (N) dengan selatan (S), sampai 90 o pada
3. Klinometer
Yaitu bagian kompas untuk mengukur besarnya kecondongan atau kemiringan suatu
bidang atau lereng. Letaknya di bagian dasar kompas dan dilengkapi dengan
gelembung pengatur horizontal dan pembagian skala (Gb. II.3A). Pembagian skala
Sebelum kompas digunakan di lapangan, hendaknya diperiksa dahulu apakah inklinasi dan
II.2.1.1 Inklinasi
Inklinasi adalah kecondongan jarum kompas yang disebabkan oleh perbedaan letak
geografi suatu daerah terhadap kutub bumi. Sudut kecondongan akan hampir 0
(horizontal) apabila kita berada di dekat/di sekitar equator, dan semakin bertambah
besar apabila mendekati kutub-kutub bumi. Dengan demikian, maka tiap tempat di atas
Pada dasarnya, sebelum kompas geologi itu dapat digunakan dengan baik, kedudukan
jarum harus horizontal. Untuk itu bisa digunakan beban (biasanya ada) yang dapat
II.2.1.2 Deklinasi
Deklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh arah utara jarum kompas dan arah utara
sebenarnya (Utara geografi), sebagai akibat dari tidak berimpitnya titik utara magnit dan
Besarnya deklinasi di suatu daerah umumnya ditunjukkan pada peta topografi daerah
tersebut. Untuk menyesuaikan agar kompas yang akan dipakai menunjukkan arah utara
yang sebenarnya, lingkaran derajat pada kompas harus digeser dengan cara memutar
KOMPAS GEOLOGI
“adjusting screw” yang terdapat pada sisi kompas sebesar deklinasi yang disebutkan (11
Artinya, utara magnetik berada 15 o sebelah barat dari utara geografi. Dalam hal ini
lingkaran derajat harus diputar, sehingga index (13 pada gambar II.1) akan menunjuk
Kompas geologi selain digunakan untuk menentukan arah, juga dapat dipakai untuk
Arah yang dimaksudkan disini adalah arah dari titik tempat berdiri ke tempat yang dibidik
atau dituju. Titik tersebut dapat berupa : puncak bukti, patok yang sengaja dipasang, dan
lain-lain. Untuk mendapatkan hasil pembacaan yang baik, dianjurkan mengikuti tahapan
sebagai berikut :
1. Kompas dipegang dengan tangan kiri setinggi pinggang (Gambar II. 4A)
2. Kompas dibuat horizontal (dengan bantuan “mata lembu” – 8 pada Gb. II.1) dan
3. Cermin diatur, terbuka kurang lebih 135o menghadap ke depan dan sighting arm
4. Badan diputar sedemikian rupa sehingga titik atau benda yang dimaksud tampak pada
cermin dan berimpit dengan ujung sighting arm dan garis tengah dan garis tengah
pada cermin. Sangat penting diingat bahwa : bukan hanya tangan dengan kompas
5. Baca jarum utara kompas, setelah jarum tidak bergerak. Hasil bacaan adalah arah
yang dimaksud. Pada gambar II.A, azimuth = S 45 o dan pada gambar II.B, azimuth =
N 220 o E.
Hasil pembacaan arah dapat dipakai untuk menentukan lokasi dimana pengamat berdiri,
dengan dibantu peta topografi. Pembidikan dapat dilakukan ke beberapa obyek yang
lokasinya diketahui dengan pasti di peta (biasanya tiga obyek) kemudian arah -arah
tersebut ditarik pada peta dengan menggunakan busur derajat dan segitiga. Titik poto ng
ketiganya, yang bila pembacaannya tepat, akan hanya berpotongan di satu titik. Titik
Membaca arah dapat juga dilakukan dengan memegang dan menempatkan kompas pada
(Gambar II. 5B). Arah yang ditunjukkan jarum dapat dibaca melalui cermin. Karena
tangan penunjuk arah terbalik (menghadap kita), maka yang dibaca adalah ujung selatan
jarum kompas. Yang mana dari kedua cara ini yang paling baik adalah tergantung dari
II.3.2 Mengukur besarnya sudut suatu lereng dan menentukan ketinggian suatu titik
1. Tutup kompas dibuka kurang lebih 45 o , sighting arm dibuka dan ujungnya di tekuk 90 o .
2. Kompas dipegang dengan posisi seperti yang diperlihatkan dalam Gb. II.6. Skala
3. Melalui lubang peep-sight dan sighting-window dibidik titik yang dituju. Usahakan agar
titik tersebut mempunyai tinggi yang sama dengan jarak antara mata pengamat
kompas, sehingga gelembung udara dalam “clinometer level” berada tepat di tengah
(Gambar II.3A).
5. Baca skala yang ditunjukkan klinometer seperti yang ditunjukkan dalam Gb. II. 3B.
Apabila jarak antara tempat berdiri dan titik yang dibidik diketahui, misalnya dengan
mengukurnya di peta maka perbedaan tinggi antara kedua titik tersebut dapat dihitung.
Perbedaan tinggi tersebut dapat juga diketahui dengan cara seperti yang diperlihatkan
dalam Gb. II.7. Dalam hal ini, ikutilah prosedur sebagai berikut :
2. Pegang kompas seperti Gb. II.6, gerakan dalam arah vertikal sedemikian rupa
sehingga gelembung udara berada di tengah (no. 9 dalam Gb. II.1 atau Gb. II.3A).
3. Bidiklah melalui lubang pengintip sehingga mata, lubang pengintip dan garis pada
jendela panjang (no. 4 pada Gb. II.1) berada dalam satu garis lurus. Perpanjangan
dari garis lurus tersebut akan “menembus” permukaan tanah di depan pada suatu
4. Beda tinggi antara pengamat berdiri dan “titik tembus” tadi sama dengan tinggi
5. Berpindahlah ke “titik tembus” tadi dan ulanglah prosedur no. 2 dan 3 di atas sampai
Untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti dalam pengukuran arah dan sudut lereng,
Dalam geologi kita hanya mengenal adanya 2 (dua) jenis unsur struktur, yaitu struktur bidang
Yang dimaksud dengan struktur bidang adalah bidang perlapisan, kekar, sesar, foliasi, dan
sebagainya. Kedudukannya dapat dinyatakan dengan j urus dan kemiringan atau dengan
Ada beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mengukur kedudukan struktur demikian di
lapangan, dan cara mana yang paling baik tergantung dari selera masing -masing atau
telah ditetapkan dan merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh instansi tempat kita
bekerja. Di sini hanya akan dikemukakan 3 (tiga) cara saja yang paling lazim dilakukan dan
Mengukur jurus dan kemiringan dengan kompas azimuth, ikutilah prosedur sebagai
berikut :
2. Letakkan salah satu sisi kompas yang bertanda E atau W (bukan N atau S) pada
3. Aturlah posisi kompas sedemikian rupa sampai horizontal dengan bantuan “mata
lembu”. Tetapi harus dijaga agar sisi kompas tetap menempel pada bidang yang
diukur (bila bidangnya renjul, lakukanlah itu dengan bantuan clipboard atau yang
semacamnya).
4. Bacalah jarum utara dan segera catat agar tidak lupa (bila kompas diangkat, jarum
akan bergerak). Angka yang anda baca adalah jurus bidang yang diukur.
KOMPAS GEOLOGI
5. Tandailah garis potong antara : bidang yang diukur dengan bidang dasar kompas (=
bidang horizontal). Biasanya dengan menekan angka keras atau menggeser a gak
keras.
6. Ubahlan posisi kompas sehingga bidang dasar komp;as tegak lurus terhadap garis
Kemudian bacalah angka yang ditunjukkan (dalam hal ini kompas dapat diangkat).
8. Putarlah kompas sedemikian rupa sehingga posisinya seperti dalam gambar II. 9C.
Buatlah horizontal dan bacalah arah yang ditunjukkan jarum utara : misalnya N, NE,
E, SE, S, SW, W, NW. Angkanya tidak perlu dicatat. Hasil pembacaan adalah arah
kemiringan.
Kedudukan struktur bidang yang diukur dapat dicatat sebagai berikut : (misalnya) N
45 o E/20o SE, artinya : jurus bidang adalah timur laut dan miring atau condong 20 o ke arah
tenggara. Bidang N 45 o E/20 o SE bisa juga dibaca dan dicatat sebagai N 225 o E/20o SE.
Angka yang pertama diperoleh karena yang ditempel adalah sisi yang bertanda E
sedang angka yang kedua karena yang ditempel adalah sisi yang bertanda W.
Untuk mengukur jurus, lekatkan sisi kompas yang bertanda E atau W, letakkan horizontal
dan baca salah satu ujung jarum. Dianjurkan agar selalu membaca angka pada belahan
utara kompas (atau bagian dengan tanda N). Dengan demikian kita akan mempuny ai
bacaan-bacaan sebagai berikut N …E atau N….W (tidak akan terjadi S…E atau S…..W).
Untuk mendapatkan kemiringan prosedurnya sama seperti pada kompas azimuth, dan
harus dinyatakan kemana arah kemiringannya. Untuk arah kemiringan hanya jarum utara
yang dibaca.
KOMPAS GEOLOGI
N 40 o W/20o NW
Cara ini dapat diterapkan baik untuk kompas azimuth maupun kwadran. Pada dasarnya
cara ini adalah mengukur arah dan besarnya kemiringan bidang. Artinya kemana arah
kemiringannya dan berapa besarnya. Jurusnya tidak diukur, tetapi dapat diketahui
dengan sendirinya yaitu tegak lurus pada arah kemiringan. Perbedaannya dengan kedua
a. Pengukuran jurus
b. Pengukuran kemiringan
a. Letakkan sisi kompas dengan cermin sejajar bidang yang diukur (atau sama dengan
d. Hasil bacaanyna akan ditulis : 20 o N 45o E artinya : bidang itu miring 20o ke arah timur
laut.
Cara ini lebih cepat (karena hanya satu kali menentukan arah) dan tidak mungkin terjadi
kekeliruan dalam menentukan arah kemiringan bidang (kesalahan hanya akan terjadi
KOMPAS GEOLOGI
apabila kita salah membaca jarum kompas) cara ini juga banyak d iterapkan terutama di
Struktur garis yang dimaksud disini dapat berupa : poros lipatan, Perpotongan 2 bidang,
liniasi mineral, garis-garis pada cermin sesar, liniasi fragmen pada breaksi dan sebagainya.
Gambar
Kedudukannya dinyatakan dengan arah dan besarnya penunjaman atau (“plunge”) dan
“pitch”. Yang dimaksud dengan arah disini adalah sama dengan yang dibahas pada II.3.1
(menentukan azimuth), jadi cara mengukurnya j uga sama. Letakkan atau arahkan kompas
dalam posisi horizontal sedemikian rupa sehingga salah satu sisinya berimpit dengan
liniasi yang akan diukur dan “sighting arm” sejajar dengan arah garis, kemudian dibaca
jarum utara. Cara mengukurnya, dapat dilakukan dengan meletakkan langsung kompas itu
pada struktur yang diukur, atau sambil berdiri seperti pada gambar. Adapun penunjaman
atau “plunge” adalah besarnya sudut yang dibuat oleh struktur garis tersebut dengan
bidang horizontal diukur pada bidang vertikal m elalui garis tersebut (Gambar II.10).
Cara menentukan besarnya penunjaman atau “plunge” (dibaca plans), adalah dengan
membaca klinometer pada saat kedudukan kompas vertikal dan sisinya diletakkan
Perlu diingat bahwa untuk membaca arah, baik kompas azimuth maupun kwadran, jarum
yang diperhatikan hanyalah jarum utara. Dalam gambar II.2A arah yang ditunjukkan
Membaca jurus lapisan sama persis dengan membaca arah oleh karena jurus tidak lain
dari pada arah garis potong antara bidang lapisan dengan bidang horizontal.
Telah dianjurkan dalam II.4.1.2 bahwa membaca jurus pada kompas kwadran sebaiknya
diamati jarum yang berada di setengah lingkaran kompas yang bertanda N. Oleh karena itu
dapat terjadi bahwa yang berada di bagian yang bertanda N adalah jarum selatan.
Untuk membaca ketiga parameter di atas dipergunakan klinometer. Pada umumnya yang
dibaca adalah skala “derajat”, tetapi khusus untuk sudut lereng kadang -kadang juga skala
persentase (%).
Untuk skala “derajat”, pembacaan dapat dilakukan sampai “menit” yaitu dengan
memperhatikan nonius yang tertera pada klinometer. Pada gambar II.3B, besarnya
- Garis berangka 0 (nol) pada klinometer menunjuk diantara angka 10 0 dan 11 0. Artinya
- Untuk membaca kelebihannya dari 10 o , perhatikan garis-garis pada nonius, garis yang
mana yang berimpit dengan skala pada derajat. Dalam contoh adalah garis 30. Dengan
Untuk mempelajari geologi struktur dan lapisan kita harus mengetahui kedudukan suatu batuan
pada permukaan dengan mengukur kemiringan batuan dan arah persebarannya. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan menggunakan kompas geologi. Kedua hal tersebut
dinamakan strike dan dip.
KOMPAS GEOLOGI
Strike adalah arah garis yang dibentuk dari perpotongan bidang planar dengan bidang horizontal
ditinjau dari arah utara. Sedangkan Dip adalah derajat kemiringan yang dibentuk antara bidang
planar dan bidang horizontal yang arahnya tegak lurus dari garis strike. Bidangplanar ialah
bidang yang relatif lurus (bidang perlapisan, bidang kekar, bidang sesar, dll).
Untuk bisa memahami cara mengukur suatu kemiringan dengan kompas geologi, kita perlu
mengetahui terlebih dahulu bagian-bagian dari kompas geologi tersebut. Diantaranya adalah :
Fungsinya digunakan dalam menentukan kedataran kompas geologi saat melakukan pengukuran
strike dan trend.
Clinometer level
Fungsinya digunakan dalam menentukan kedataran kompas geologi saat melakukan pengukuran
dip dan plunge.
Clinometer scale
Index pin
penunjuk 0 derajat pada kompas geologi. Bagian ini dapat diputar-putar sesuai kebutuhan, tetapi
biasanya di arahkan ke arah Utara.
Fungsinya digunakan untuk melakukan penembakan menggunakan kompas geologi supaya yang
kita bidik tepat lurus dengan kita.
Mengukur Strike
KOMPAS GEOLOGI
Tempelkan sisi E (east), geser-geser hingga gelembung udara dalam Bull’s eye level masuk ke
dalam lingkaran, tunggu hingga jarum kompas stabil tidak bergerak, terakhir amati sudut yang
ditunjuk arah Utara. Lalu tulislah sesuai petunjuk N __˚ E
Mengukur Dip
Tempelkan sisi W (west) badan kompas usahakan membentuk sudut 90˚ terhadap strike,
Clinometer level diputar-putar sampai gelembung udara berada di antara garis dalam clinometer
level ditengah-tengahnya, terakhir baca sudut dalam clinometer scale.
Mengukur Plunge
Cara mengukurnya seperti mengukur Dip, namun karena kita mengukur struktur garis maka
pakai bantuan buku, atau papan jalan untuk mempermudah, dengan jalan menempelkan sisi buku
di struktur garis dan melakukan pengukuran di sisi buku yang lain.
Mengukur Trend
Cara mengukurnya seperti mengukur Strike, namun karena kita mengukur struktur garis kan
susah tuh, maka pakai bantuan buku, atau papan jalan untuk mempermudah, dengan jalan
menempelkan sisi buku di struktur garis dan melakukan pengukuran di permukaan datar yang
ada di buku atau papan jalan tersebut.
Mengukur Pitch
Cara mengukurnya jadi pertama buatlah garis strike di permukaan bidang, lalu langsung ukur
derajat antara struktur garis dan strike menggunakan busur derajat.
Digunakan untuk mentukan tempat kita terhadap suatu benda dan arah Utara
Untuk melakukan pengukuran dengan cara ini, kita harus menggunakan small sight, large sight
dan cermin agar hasil pengkurannya maksimal. Skema pengukuran bisa dilihat digambar.
Digunakan untuk mentukan tempat kita terhadap dua buah benda atau lebih
KOMPAS GEOLOGI
Untuk melakukan pengukuran dengan cara ini, kita harus menggunakan small sight, large sight
dan cermin agar hasil pengkurannya maksimal.
Kompas adalah
alatpenunjukarah
Kompas sendiri sudah dikenal sejak 900 tahun yang laluterbukti dengan
diketemukannya
kompaskuno
yangdipakai pejuang China sekitar tahun 1100 M
e
KOMPAS GEOLOGI
Kompas
KOMPAS GEOLOGI
Kompas adalah alat yang mendasar untuk bertahan hidup di alam liar. Bersama dengan
peta topografis yang berkualitas bagus dari wilayah yang sedang Anda jelajahi,
mengetahui cara menggunakan kompas akan memastikan Anda tidak akan pernah
tersesat. Anda dapat belajar untuk mengidentifikasi komponen dasar kompas,
membaca dengan akurat arah Anda, dan mulai mengembangkan keterampilan navigasi
yang diperlukan dengan beberapa langkah sederhana. Lihat Langkah 1 untuk memulai
belajar menggunakan kompas Anda.
Iklan