JUDUL
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 5
A. LATAR BELAKANG 5
B. PENGERTIAN 5
BAB II RUANG LINGKUP 7
BAB III KEBIJAKAN 8
BAB IV TATALAKSANA 8
A. Hand Hygiene dengan Air Mengalir 9
B. Hand Hygiene Berbasis Alkohol (Handrub) 10
C. Teknik Mencuci Tangan Menggunakan Handcrub 10
D. Cara Pembuatan Hand Rub Berbasis Alkohol 11
E. Hal yang Perlu diperhatikan dalam membersihkan tangan 12
BAB V DOKUMENTASI 13
BAB VI PENUTUP 14
2
Tanggal : 2 Oktober 2018
Tentang : Panduan Hand Hygiene
BAB I
PENDAHULUAN
A. Defenisi
Price (1938) menyatakan bahwa bakteri pada tangan dapat dikategorikan
menjadi dua jenis, dikenal sebagai resident flora dan transient flora. Resident
flora, terdiri dari mikroorganisme yang tersembunyi dibawah selsuperfisial
stratum korneum dan dapat pula ditemukan pada permukaan tangan.Bakteri
yang paling banyak ditemukan adalah staphylococcus epiderdimis. Resident
flora ini mempunyai dua fungsi protektif, antagonis mikroba dan kompetisi untuk
mendapatkan nutrisi di ekosistem. Secara umum, hubungan resident flora dan
kejadian infeksi sangat kecil, namun mungkin dapat menyebabkan infeksi pada
bagian tubuh yang steril seperti mata.
Transient flora (transient microbiota), yang berkoloni pada lapisan supefisial
kulit, ukuranya lebih mudah disingkirkan dengan cuci tangan yang rutin.
Mikroorganisme transient tidak berkembang biak di dalam kulit, namun
umumnya berkembangbiak di permukaan kulit. Mikroorganisme ini juga sering
berpindah seiring dengan adanya kontak antara petugas kesehatan dengan
alat, pasien bahkan dengan petugas kesehatan lain.
B. Pengertian
Kebersihan tangan / Hand hygiene adalah suatu upaya atau tindakan
membersihkan tangan, baik dengan menggunakan sabun antiseptik di bawah
air mengalir atau dengan menggunakan handrub berbasis alkohol dengan
langkah-langkah yang sistematik sesuai urutan, sehingga dapat mengurangi
jumlah bakteri yang berada pada tangan.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menghilangkan kotoran dari kulit secara mekanis dan mengurangi
jumlah mikroorganisme sementara.
2. Tujuan Khusus
a. Mendiskripsikan prosedur agar petugas senantiasa melakukan cuci tangan
pada 5 situasi/ keadaan, yaitu sebelum kontak dengan pasien, sebelum
melakukan tindakan aseptik, setelah kontak dengan cairan tubuh, setelah
kontak dengan pasien, dan setelah kontak dengan lingkungan sekitar
pasien.
b. Mengurangi risiko infeksi HAis pada pasien selama perawatan di rumah
sakit.
c. Melindungi petugas dari penularan penyakit.
d. Mencegah pasien tertular / terinfeksi oleh petugas di rumah sakit.
BAB II
RUANG LINGKUP
3
WHO menyarankan untuk setiap orang ataupetugas yang tersebut dibawah ini
untuk selalu mematuhi prosedur hand hygiene, yaitu :
1. Setiap orang yang kontak langsung dengan pasien seperti: dokter, perawat dan
petugas kesehatan lainnyalaboratorium.
2. Setiap orang yang kontak dengan pasien, meskipun tidak langsung seperti : ahli
gizi, farmasi dan petugas tehnik
3. Setiap personil yang berkontribusi dengan prosedur yang dilakukan terhadap
pasien
4. Setiap orang yang bekerja di lingkungan rumah sakit
BAB III
KEBIJAKAN
4
1. Rumah sakit menetapkan regulasi untuk menggunakan dan melaksanakan “
evidence based hand hygiene” untuk menururnkan risiko infeksi terkait layanan
kesehatan
2. Rumah sakit melaksanakan program kebersihan tangan hand hygiene di
seluruh rumah sakit sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan.
3. Rumah sakit memberikan sosialisasi pada seluruh staf rumah sakit agar dapat
melakukan cuci tangan sesuai dengan prosedur yang belaku dirumah sakit
Umum Daerah Kabupaten Kolaka Timur
4. Rumah sakit melaksanakan bukti untuk seluruh staf dalam upaya pelaksanaan 5
moment cuci tangan
5. Rumah sakit menetapkan prosedur disinfeksi sesuai dengan regulasi yang
terkait di rumah sakit umum daerah kabupaten kolaka timur
6. Rumah sakit melaksanakan evaluasi terhadap upaya menurunkan angka infeksi
terkait pelayanan kesehatan.
BAB IV
TATA LAKSANA
5
WHO (World Health Organization) mensyaratkan five moment of hand
hygiene (5 waktu hand hygiene), yang merupakan petunjuk waktu kapan petugas
harus melakukan hand hygienhe, yaitu :
6
a. Gosok tangan dengan posisi telapak pada telapak.
b. Gosok telapak tangan kanan diatas punggung tangan kiri dengan jari-jari
saling menjalin dan sebaliknya.
c. Gosok kedua telapak tangan dan jari – jari saling menjalin.
d. Gosok punggung jari – jari pada telapak yang berlawanan dengan jari –
jari saling mengunci.
e. Gosok memutar ibu jari kiri dengan tangan kanan mengunci pada ibu
jari tangan kiri dan sebaliknya.
f. Gosok kuku jari-jari kiri memutar pada telapak tangan kanan dan
sebaliknya
4. Bilas tangan dengan air mengalir.
5. Keringkan tangan sekering mungkin dengan tissu.
6. Gunakan tissue untuk mematikan kran.
7
e. Resiko minimal terhadap adverse event karena meningkatnya
keamanan, berkaitan dengan akseptabilitas dan toleransinya
dibandingkan dengan produk lain.
C. Teknik Mencuci Tangan Menggunakan Handcrub
Pelaksanaan membersihkan tangan dengan menggunakan alcohol based
handrub efektif membutuhkan waktu sekitar 20-30 detikmelalui 6 (enam)
langkah kebersihan tangan. Prosedur ini dimulai dengan menuangkan 3-5 ml
handrub kedalam telapak tangan, dan kemudian memulai teknik 6 langkah :
1. Menggosok bagian dalam telapak tangan
2. Menggosok punggung tangan bergantian
3. Menggosok sela-sela jari tangan
4. Menggosok ruas jari tangan dengan mengkaitkan kedua tangan
5. Menggosok ibu jari tangan, bergantian
6. Menggosok ujung jari tangan.
8
Menurut WHO, produksi hand rub direkomendasikan dilakukan oleh
tenaga farmasi terlatih di unit farmasi. Hal ini dikarenakan ethanol yang
tidak diencerkan bersifat sangat mudah terbakar, dan bahkan tetap dapat
terpicu untuk terbakar saat berada dalam suhu dibawah 10oC. WHO juga
menyarankan untuk alasan keamanan, pembuatan handrub berbahan
dasar alcohol dalam satu kali, tidak lebih dari 50 liter. Tempat penyimpanan
idealnya ruang dengan air conditioner (AC) dan tertutup, serta terhindar dari
sinar matahari langsung.
Untuk menghindari kontaminasi organism pathogen danspora, botol
sekali pakai (disposable) lebih disarankan meskipun botol yang dipakai
ulang dapat juga dipakai sebagai wadah setelah disterilkan. Untuk
mencegah evaporasi, kapasitas maksimum yang dianjurkan adalah 500 ml
pada ruang perawatan (rawatinap) ataurawatjalan, dan 1000 liter
padakamaroperasi.
E. Hal yang Perlu diperhatikan dalam membersihkan tangan antara lain :
Sebelum dan sesudah melakukan hand hygiene, ada hal hal yang harus
diperhatikan agar tujuan hand hygiene dapat tercapai, diantaranya adalah :
1. Perawatan kuku tangan
Kuku tangan harus dalam keadaan bersih dan pendek. Kuku yang
panjang dapat menimbulkan potensi akumulasi bakteri patogen yang
terdapat di bawah kuku.
2. Perhiasan dan aksesoris
Tidak diperkenankan menggunakan perhiasan pada pada area tangan
seperti cincin, karena adanya resiko akumulasi bakteri patogen pada
perhiasan yang dipakai.
3. Kosmetik
Kosmetik yang dipakai petugas kesehatan, seperti cat kuku, dapat
menyimpan bakteri patogen, juga dapat terlepas dari tangan dan berpindah
saat melakukan kontak dengan pasien. Hal ini sangat berbahaya dan
disarankan untuk tidak dilakukan.
4. Penggunaan handuk atau tissue
Pengeringan tangan sebaiknya menggunakan tissue disposable.
Namun bila terdapat keterbatasan dalam sumber daya, handuk yang bersih
juga dapat digunakan, dengan catatan hanya digunakan sekali, dan
kemudian harus melalui proses pembersihan agar dapat dipakai kembali di
kemudian hari.
BAB IV
DOKUMENTASI
9
peningkatan budaya hand hygiene di insitusinya. Dengan dibudayakannya hand
hygiene, insitusi kesehatan akan mampu meningkatkan kualitas perawatan,
meningkatkan mutu pelayanannya, dan yang terpenting institusi kesehatan akan
mampu meningkatkan keselamatan pasien.
Pendokumentasian hand hygiene antara lain:
7. Audit kemampuan cuci tangan.
8. Audit kepatuhan cuci tangan.
9. Hasil audit dilaporkan ke direktur dan unit terkait
BAB V
PENUTUP
10
Demikian buku panduan Hand Hygiene kami susun, diharapkan dapat
berguna untuk meminimalisir resiko terkontamisainya penyakit akibat kerja di
lingkungan RSUD Kabupaten Kolaka Timur.
11