Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

DAYA AKTIF, REAKTIF DAN SEMU

Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Pengukuran II


Semester Ganjil Tahun Akademik 2018/2019
Dosen Pembimbing:
Muhammad Fahmi Hakim, ST. MT.

Disusun Oleh :
Yudha Adhe Widodo NIM 1731120106
Kelas D3 Teknik Listrik 2F

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
November 2018
DAYA AKTIF, REAKTIF DAN SEMU

A. Tujuan
1. Menentukan daya aktif, daya reaktif dan daya semu
2. Menentukan factor daya (cos φ)
3. Menggambarkan tiga komponen daya dalam segitiga daya beserta vector diagram
tegangan dan arus

B. Teori Dasar
Daya pada sumber tegangan searah (DC) merupakan perkalian antara tegangan dan
arus, karena tidak ada beda fasa antara keduanya. Di dalam rangkaian arus bolak-balik,
arus dapat bersifat mendahului (leading), sefasa atau terlambat (lagging) terhadap
tegangan, tergantung dari macam bebannya. Dengan adanya beban resistif, induktif dan
kapasitif pada sumber arus bolak-balik (AC) maka dapat dibedakan ada tiga daya yaitu
daya nyata (P), daya reaktif (Q) dan daya semu (S).
Pada beban resistif murni maka arus dan tegangan sefasa seperti yang diperlihatkan
pada gambar 1, besarnya daya yata sesuai persamaan (1) berikut :
𝐼𝑚 . 𝑉𝑚
P= = V . I . cos φ , cos φ = 1 maka;
2
𝑉2
P = V . I = I2 . R = (watt, W) (1)
𝑅

Keterangan :
Im = Arus maksimum
Vm = Tegangan maksimum
V = Tegangan efektif
I = Arus efektif

Gambar 1. Daya fungsi waktu pada beban resistif murni.


Pada beban induktif atau kapasitif, besarnya daya reaktif sesuai persamaan (2)
berikut :
Q = V . I . sin φ (Volt ampere reaktif, VAR) (2)
Penjumlahan secara vector daya nyata dan daya reaktif adalah daya semu dan
vector diagram untuk ketiga daya dapat dilihat seperti gambar 2 berikut :
S=P+Q=V.I (Volt ampere, VA) (3)
P
φ
Q S
S Q
φ
P
(a) (b)

Gambar 2. Vektor diagram segitiga daya (a) beban induktif, (b) beban kapasitif

C. Alat dan Bahan yang Digunakan


1. Amperemeter 1 buah
2. Wattmeter 1 fasa 1 buah
3. Lampu pijar 40 W 1 buah
4. Lampu TL 40 W 1 buah
5. Kapasitor 4µF 1 set
6. Ballast 1H 1 set
7. Kabel banana 10 buah
8. Kabel jepit 5 buah

D. Rangkaian Percobaan
E. Langkah Percobaan
1. Buat konsep perhitungan untuk percobaan daya nyata, daya semu dan daya reaktif
untuk beban lampu pijar, lampu pijar-ballast (R//L) dan lampu pijar-kapasitor (R//C)
sesuai Tabel 1.
2. Rangkailah komponen dan peralatan seperti Gambar 3.
3. Pilih batas ukur amperemeter sesuai besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian
(lihat konsep perhitungan).
4. Hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan 220 Volt.
5. Ukurlah arus dan daya nyata pada masing-masing komponen sesuai Tabel 1.

F. Data Percobaan
Beban Vs (V) I (A) P (W) Q (VAR) S (VA) cos φ
R1 (lampu pijar) 220 0,22 46 15,1 48,4 0,95
R2 (lampu TL) 220 0,32 40 58,2 70,4 0,56
R1// R2//L 220 0,69 103 112,63 151,8 0,67
R1// R2//C 220 0,38 83 11,78 83,6 0,99
R1// R2//L//C 220 0,60 104 82,5 132 0,78

G. Analisis Pengukuran
a. Beban 1
𝑃 46 𝑊
 cos φ = = = 0,95
𝑉𝑆 . 𝐼𝑇 220 𝑉 . 0,22 𝐴

 φ = cos-1 (0,95) = 18,19º


 sin φ = sin 18,19º = 0,31
 S = Vs . IT = 220 V . 0,22 A = 48,4 VA
 Q = Vs . IT . sin φ = 220 V . 0,22 A . 0,3 = 15,1 VAR
b. Beban 2
𝑃 40 𝑊
 cos φ = = = 0,56
𝑉𝑆 . 𝐼𝑇 220 𝑉 . 0,32 𝐴

 φ = cos-1 (0,56) = 55,94º


 sin φ = sin 55,94º = 0,83
 S = Vs . IT = 220 V . 0,32 A = 70,4 VA
 Q = Vs . IT . sin φ = 220 V . 0,32 A . 0,83 = 58,2 VAR
c. Beban 3
𝑃 103 𝑊
 cos φ = = = 0,67
𝑉𝑆 . 𝐼𝑇 220 𝑉 . 0,69 𝐴

 φ = cos-1 (0,67) = 47,93º


 sin φ = sin 47,93º = 0,74
 S = Vs . IT = 220 V . 0,69 A = 151,8 VA
 Q = Vs . IT . sin φ = 220 V . 0,69 A . 0,74 = 112,63 VAR
d. Beban 4
𝑃 83 𝑊
 cos φ = = = 0,99
𝑉𝑆 . 𝐼𝑇 220 𝑉 . 0,38 𝐴

 φ = cos-1 (0,99) = 8,11º


 sin φ = sin 8,11º = 0,14
 S = Vs . IT = 220 V . 0,38 A = 83,6 VA
 Q = Vs . IT . sin φ = 220 V . 0,38 A . 0,14 = 11,78 VAR
e. Beban 5
𝑃 104 𝑊
 cos φ = = = 0,78
𝑉𝑆 . 𝐼𝑇 220 𝑉 . 0,60 𝐴

 φ = cos-1 (0,78) = 38,74º


 sin φ = sin 38,74º = 0,63
 S = Vs . IT = 220 V . 0,60 A = 132 VA
 Q = Vs . IT . sin φ = 220 V . 0,60 A . 0,63 = 82,5 VAR

H. Analisis Perhitungan
a. Beban 1
𝑉2
 P =
𝑅1

𝑉2 (220 𝑉)2
R1 = = = 1052,17 Ω
𝑃 46 𝑊
𝑉 220 𝑉
 I =𝑅 = = 0,209 A
1 1052,17 Ω

 S = V . I = 220 V . 0,209 A = 46 VA
𝑃 46 𝑊
 cos φ = 𝑆
= 46 𝑉𝐴
=1

φ = cos-1 1 = 0º
 Q = √𝑆 2 − 𝑃2 = √462 − 462 = 0 VAR
b. Beban 2
𝑉2
 P =𝑅
2

𝑉2 (220 𝑉)2
R2 = = = 1210 Ω
𝑃 40 𝑊
𝑉 220 𝑉
 I =𝑅 = = 0,1818 A
2 1210 Ω

 S = V . I = 220 V . 0,1818 A = 40 VA
𝑃 40 𝑊
 cos φ = = =1
𝑆 40 𝑉𝐴

φ = cos-1 1 = 0º
 Q = √𝑆 2 − 𝑃2 = √402 − 402 = 0 VAR
c. Beban 3
 XL =2.π.f.L = 2 . 3,14 . 50Hz . 1H = 314 Ω
𝑅 . 𝑅 1052,17 .1210
 R1//R2 = Rpar = 𝑅1+ 𝑅2 = 1052,17+1210 = 562,79 Ω
1 2

1 1
 G = 𝑅𝑝𝑎𝑟 = = 0,0018 Siemens
562,79

1 1 1 1 1
 = Y = √(𝑅𝑝𝑎𝑟)2 + (𝑋𝐿)2 = √(562,79)2 + (314)2 = 0,0036 Siemens
𝑍

 I = V . Y = 220 V . 0,0036 = 0,79 A


 S = V . I = 220 V . 0,79 A = 173,8 VA
𝐺 0,0018
 cos φ =𝑌 = = 0,5
0,0036

φ = cos-1 0,5 = 60º


𝑃
 cos φ =𝑆
𝑃
0,5 = 173,8

P = 86,9 W

 Q = √𝑆 2 − 𝑃2 = √173,82 − 86,92 = 150,52 VAR


d. Beban 4
1 1
 XC = 2 .𝜋 .𝑓 .𝐶 = 2 .𝜋 .50 𝐻𝑧 .4µ𝐹 = 795,77 Ω
𝑅 . 𝑅 1052,17 .1210
 R1//R2 = Rpar = 𝑅1+ 𝑅2 = 1052,17+1210 = 562,79 Ω
1 2

1 1
 G = 𝑅𝑝𝑎𝑟 = = 0,0018 Siemens
562,79

1 1 1 1 1
 = Y = √(𝑅𝑝𝑎𝑟)2 + (𝑋𝐶)2 = √(562,79)2 + (795,77)2 = 0,0022 Siemens
𝑍

 I = V . Y = 220 V . 0,0022 = 0,484 A


 S = V . I = 220 V . 0,484 A = 106,48 VA
𝐺 0,0018
 cos φ =𝑌 = = 0,81
0,0022

φ = cos-1 0,81 = 35,90º


𝑃
 cos φ =𝑆
𝑃
0,81 = 106,48

P = 86,25 W

 Q = √𝑆 2 − 𝑃2 = √106,482 − 86,252 = 62,44 VAR


e. Beban 5
 XL =2.π.f.L = 2 . 3,14 . 50Hz . 1H = 314 Ω
1 1
 XC = 2 .𝜋 .𝑓 .𝐶 = 2 .𝜋 .50 𝐻𝑧 .4µ𝐹 = 795,77 Ω
𝑅 . 𝑅 1052,17 .1210
 R1//R2 = Rpar = 𝑅1+ 𝑅2 = 1052,17+1210 = 562,79 Ω
1 2

1 1
 G = 𝑅𝑝𝑎𝑟 = = 0,0018 Siemens
562,79

1 1 1 1 1 1 1
 = Y = √(𝑅𝑝𝑎𝑟)2 + (𝑋𝐿 − 𝑋𝐶)2 = √(562,79)2 + (314 − )2
𝑍 795,77

= 0,0026 Siemens
 I = V . Y = 220 V . 0,0026 = 0,572 A
 S = V . I = 220 V . 0,572 A = 125,84 VA
𝐺 0,0018
 cos φ =𝑌 = = 0,69
0,0026

φ = cos-1 0,69 = 46,37º


𝑃
 cos φ =𝑆
𝑃
0,69 = 125,84

P = 86,83 W

 Q = √𝑆 2 − 𝑃2 = √125,842 − 86,832 = 91,08 VAR

I. Pertanyaan
1. Bandingkan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran yang meliputi arus, daya nyata,
daya reaktif dan daya semu, berikan komentarnya.
2. Gambarkan vector diagram segitiga daya pada masing-masing beban (R1//L, R1//C,
R1//R2//L//C).
3. Suatu sumber tegangan 220 VAC terhubung dengan beban pemanas 6,4 kW, 12 x 60
W lampu pijar dan motor listrik 5 HP, η = 82%, PF = 0,72. Hitunglah :
a. Total daya nyata, daya reaktif dan daya semu.
b. Arus total IT.
4. Buatlah analisis dan kesimpulan dari hasil percobaan.
5. Gambarkan diagram pengawatan pengukuran daya nyata tiga fasa menggunakan
wattmeter tiga fasa (gambar menggunakan software).
6. Gambarkan diagram pengawatan pengukuran daya nyata tiga fasa menggunakan dua
wattmeter satu fasa (gambar menggunakan software).

J. Jawaban
1. Daya nyata, daya reaktif dan daya semu antara pengukuran dan perhitungan hampir
mendekati sama. Terdapat nilai yang berbeda dapat diakibatkan kesalahan pembacaan
alat ukur, alat ukur yang kurang baik, komponen yang kurang baik, maupun sambungan
antar komponen yang kurang baik.
2. Vektor diagram segitiga daya :
a. Beban 1

S = 46 VA
φ = 0º Q = 0 VAR
P = 46 W
b. Beban 2

S = 40 VA
φ = 0º Q = 0 VAR

P = 40 W

c. Beban 3

S = 173,8 VA Q = 150,52 VAR


VA

φ = 60º

P = 86,9 W
d. Beban 4 W

S = 106,48 VA
VA Q = 62,44 VAR

P = 86,25 W
W
e. Beban 5

S = 125,84 VA
VA Q = 91,08 VAR

P = 86,83 W
W
3. Diketahui :
Vs = 220 VAC
Pemanas :P = 6,4 kW = 6400 W
cos φ = 1
Lampu pijar :P = 12 x 60 W = 720 W
cos φ = 1
Motor listrik : P = 5 HP = 5 x 746 = 3730 W
cos φ = 0,72
η = 82%
Ditanya :
a. P total; S total; Q total
b. ITotal
Dijawab :
a. Untuk pemanas :
 Q =0
𝑃
 cos φ =𝑆
6400
1 = 𝑆

 S = 6400 VA
Untuk lampu pijar :
 Q =0
𝑃
 cos φ =𝑆
720
1 = 𝑆

 S = 720 VA
Untuk motor listrik :
𝑃
 cos φ =𝑆
3730
0,72 = 𝑆

S = 5180,56 VA

Q = √𝑆 2 − 𝑃2 = √5180,562 − 37302
= 3595,18 VAR
P total = Ppemanas + Plampu pijar + Pmotor listrik
= 6400 + 720 + 3730
= 10850 W
Q total = Qpemanas + Qlampu pijar + Qmotor listrik
= 6400 + 720 + 3595,18
= 10715,18 VAR

S total = √𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 2 + 𝑄𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 2 = √108502 + 107152

= 15249,06 VA
𝑆𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 15249,06
b. I = = = 69,31 A
𝑉 220

4. Di dalam rangkaian arus bolak-balik, arus dapat bersifat mendahului (leading), sefasa atau
terlambat (lagging) terhadap tegangan, tergantung dari macam bebannya. Dengan adanya
beban resistif, induktif dan kapasitif pada sumber arus bolak-balik (AC) maka dapat
dibedakan ada tiga daya yaitu daya nyata (P), daya reaktif (Q) dan daya semu (S).
5. Pengukuran daya nyata 3 fasa menggunakan 1 wattmeter 3 fasa
6. Pengukuran daya nyata 3 fasa menggunakan 2 wattmeter 1 fasa
Lampiran

Pengukuran daya Beban 1

Pengukuran daya Beban 2


Pengukuran daya Beban 3

Pengukuran daya Beban 4

Pengukuran daya Beban 5

Anda mungkin juga menyukai