Disusun Oleh :
Yudha Adhe Widodo NIM 1731120106
Kelas D3 Teknik Listrik 2F
A. Tujuan
1. Menentukan daya aktif, daya reaktif dan daya semu
2. Menentukan factor daya (cos φ)
3. Menggambarkan tiga komponen daya dalam segitiga daya beserta vector diagram
tegangan dan arus
B. Teori Dasar
Daya pada sumber tegangan searah (DC) merupakan perkalian antara tegangan dan
arus, karena tidak ada beda fasa antara keduanya. Di dalam rangkaian arus bolak-balik,
arus dapat bersifat mendahului (leading), sefasa atau terlambat (lagging) terhadap
tegangan, tergantung dari macam bebannya. Dengan adanya beban resistif, induktif dan
kapasitif pada sumber arus bolak-balik (AC) maka dapat dibedakan ada tiga daya yaitu
daya nyata (P), daya reaktif (Q) dan daya semu (S).
Pada beban resistif murni maka arus dan tegangan sefasa seperti yang diperlihatkan
pada gambar 1, besarnya daya yata sesuai persamaan (1) berikut :
𝐼𝑚 . 𝑉𝑚
P= = V . I . cos φ , cos φ = 1 maka;
2
𝑉2
P = V . I = I2 . R = (watt, W) (1)
𝑅
Keterangan :
Im = Arus maksimum
Vm = Tegangan maksimum
V = Tegangan efektif
I = Arus efektif
Gambar 2. Vektor diagram segitiga daya (a) beban induktif, (b) beban kapasitif
D. Rangkaian Percobaan
E. Langkah Percobaan
1. Buat konsep perhitungan untuk percobaan daya nyata, daya semu dan daya reaktif
untuk beban lampu pijar, lampu pijar-ballast (R//L) dan lampu pijar-kapasitor (R//C)
sesuai Tabel 1.
2. Rangkailah komponen dan peralatan seperti Gambar 3.
3. Pilih batas ukur amperemeter sesuai besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian
(lihat konsep perhitungan).
4. Hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan 220 Volt.
5. Ukurlah arus dan daya nyata pada masing-masing komponen sesuai Tabel 1.
F. Data Percobaan
Beban Vs (V) I (A) P (W) Q (VAR) S (VA) cos φ
R1 (lampu pijar) 220 0,22 46 15,1 48,4 0,95
R2 (lampu TL) 220 0,32 40 58,2 70,4 0,56
R1// R2//L 220 0,69 103 112,63 151,8 0,67
R1// R2//C 220 0,38 83 11,78 83,6 0,99
R1// R2//L//C 220 0,60 104 82,5 132 0,78
G. Analisis Pengukuran
a. Beban 1
𝑃 46 𝑊
cos φ = = = 0,95
𝑉𝑆 . 𝐼𝑇 220 𝑉 . 0,22 𝐴
H. Analisis Perhitungan
a. Beban 1
𝑉2
P =
𝑅1
𝑉2 (220 𝑉)2
R1 = = = 1052,17 Ω
𝑃 46 𝑊
𝑉 220 𝑉
I =𝑅 = = 0,209 A
1 1052,17 Ω
S = V . I = 220 V . 0,209 A = 46 VA
𝑃 46 𝑊
cos φ = 𝑆
= 46 𝑉𝐴
=1
φ = cos-1 1 = 0º
Q = √𝑆 2 − 𝑃2 = √462 − 462 = 0 VAR
b. Beban 2
𝑉2
P =𝑅
2
𝑉2 (220 𝑉)2
R2 = = = 1210 Ω
𝑃 40 𝑊
𝑉 220 𝑉
I =𝑅 = = 0,1818 A
2 1210 Ω
S = V . I = 220 V . 0,1818 A = 40 VA
𝑃 40 𝑊
cos φ = = =1
𝑆 40 𝑉𝐴
φ = cos-1 1 = 0º
Q = √𝑆 2 − 𝑃2 = √402 − 402 = 0 VAR
c. Beban 3
XL =2.π.f.L = 2 . 3,14 . 50Hz . 1H = 314 Ω
𝑅 . 𝑅 1052,17 .1210
R1//R2 = Rpar = 𝑅1+ 𝑅2 = 1052,17+1210 = 562,79 Ω
1 2
1 1
G = 𝑅𝑝𝑎𝑟 = = 0,0018 Siemens
562,79
1 1 1 1 1
= Y = √(𝑅𝑝𝑎𝑟)2 + (𝑋𝐿)2 = √(562,79)2 + (314)2 = 0,0036 Siemens
𝑍
P = 86,9 W
1 1
G = 𝑅𝑝𝑎𝑟 = = 0,0018 Siemens
562,79
1 1 1 1 1
= Y = √(𝑅𝑝𝑎𝑟)2 + (𝑋𝐶)2 = √(562,79)2 + (795,77)2 = 0,0022 Siemens
𝑍
P = 86,25 W
1 1
G = 𝑅𝑝𝑎𝑟 = = 0,0018 Siemens
562,79
1 1 1 1 1 1 1
= Y = √(𝑅𝑝𝑎𝑟)2 + (𝑋𝐿 − 𝑋𝐶)2 = √(562,79)2 + (314 − )2
𝑍 795,77
= 0,0026 Siemens
I = V . Y = 220 V . 0,0026 = 0,572 A
S = V . I = 220 V . 0,572 A = 125,84 VA
𝐺 0,0018
cos φ =𝑌 = = 0,69
0,0026
P = 86,83 W
I. Pertanyaan
1. Bandingkan hasil perhitungan dengan hasil pengukuran yang meliputi arus, daya nyata,
daya reaktif dan daya semu, berikan komentarnya.
2. Gambarkan vector diagram segitiga daya pada masing-masing beban (R1//L, R1//C,
R1//R2//L//C).
3. Suatu sumber tegangan 220 VAC terhubung dengan beban pemanas 6,4 kW, 12 x 60
W lampu pijar dan motor listrik 5 HP, η = 82%, PF = 0,72. Hitunglah :
a. Total daya nyata, daya reaktif dan daya semu.
b. Arus total IT.
4. Buatlah analisis dan kesimpulan dari hasil percobaan.
5. Gambarkan diagram pengawatan pengukuran daya nyata tiga fasa menggunakan
wattmeter tiga fasa (gambar menggunakan software).
6. Gambarkan diagram pengawatan pengukuran daya nyata tiga fasa menggunakan dua
wattmeter satu fasa (gambar menggunakan software).
J. Jawaban
1. Daya nyata, daya reaktif dan daya semu antara pengukuran dan perhitungan hampir
mendekati sama. Terdapat nilai yang berbeda dapat diakibatkan kesalahan pembacaan
alat ukur, alat ukur yang kurang baik, komponen yang kurang baik, maupun sambungan
antar komponen yang kurang baik.
2. Vektor diagram segitiga daya :
a. Beban 1
S = 46 VA
φ = 0º Q = 0 VAR
P = 46 W
b. Beban 2
S = 40 VA
φ = 0º Q = 0 VAR
P = 40 W
c. Beban 3
φ = 60º
P = 86,9 W
d. Beban 4 W
S = 106,48 VA
VA Q = 62,44 VAR
P = 86,25 W
W
e. Beban 5
S = 125,84 VA
VA Q = 91,08 VAR
P = 86,83 W
W
3. Diketahui :
Vs = 220 VAC
Pemanas :P = 6,4 kW = 6400 W
cos φ = 1
Lampu pijar :P = 12 x 60 W = 720 W
cos φ = 1
Motor listrik : P = 5 HP = 5 x 746 = 3730 W
cos φ = 0,72
η = 82%
Ditanya :
a. P total; S total; Q total
b. ITotal
Dijawab :
a. Untuk pemanas :
Q =0
𝑃
cos φ =𝑆
6400
1 = 𝑆
S = 6400 VA
Untuk lampu pijar :
Q =0
𝑃
cos φ =𝑆
720
1 = 𝑆
S = 720 VA
Untuk motor listrik :
𝑃
cos φ =𝑆
3730
0,72 = 𝑆
S = 5180,56 VA
Q = √𝑆 2 − 𝑃2 = √5180,562 − 37302
= 3595,18 VAR
P total = Ppemanas + Plampu pijar + Pmotor listrik
= 6400 + 720 + 3730
= 10850 W
Q total = Qpemanas + Qlampu pijar + Qmotor listrik
= 6400 + 720 + 3595,18
= 10715,18 VAR
= 15249,06 VA
𝑆𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 15249,06
b. I = = = 69,31 A
𝑉 220
4. Di dalam rangkaian arus bolak-balik, arus dapat bersifat mendahului (leading), sefasa atau
terlambat (lagging) terhadap tegangan, tergantung dari macam bebannya. Dengan adanya
beban resistif, induktif dan kapasitif pada sumber arus bolak-balik (AC) maka dapat
dibedakan ada tiga daya yaitu daya nyata (P), daya reaktif (Q) dan daya semu (S).
5. Pengukuran daya nyata 3 fasa menggunakan 1 wattmeter 3 fasa
6. Pengukuran daya nyata 3 fasa menggunakan 2 wattmeter 1 fasa
Lampiran