Ilmu Penyakit Dalam Gastroenterology PDF
Ilmu Penyakit Dalam Gastroenterology PDF
Kurvatura lambung:
• Lesser curvature
• Greater curvature
DUODENUM
• Definisi • klinis
• infeksiH. pylori: 80% ulkusduodenal (DU) • Nyeri Epigastric: reda dengan
& 60%ulkus gastric (GU) [50% makanan (DU) diperparah dengan
populasiterkoloniH. pylori, hanya 5–10% makanan (GU)
jadi PUD • Komplikasi: perdarahan sal cerna
• ASA & NSAIDs: 45% erosi, 15–30% GU atas, perforasi & penetrasi, obstruksi
• Hypersecretory states (sering ulkus gastric outlet
multipel rekuren): gastrinoma (Zollinger- • Uji H. pylori; Serology: Se 80%, Sp
Ellison 90%; tidak berguna untuk konfirmasi
• sindrom, juga diare, <1% of PUD), karena bertahan tahunan di darah.
carcinoid, mastocytosis Antigen feses: Se & Sp 90%; untuk
• Keganasan: 5–10% GU konfirmasi; endoskopi (EGD) + rapid
urease test (Se & Sp 95%) EGD
• Lain2: rokok, stress ulcers (jika SSP = diperlukan untuk diagnosis;
“Cushing’s”; luka bakar= “Curling’s”), pertimbangkan bila pengobatan
• kemo, CMV atau HSV (immunosupp), empiric gagal atau ditemukan gejala
bisphosphonates; steroids bukan factor alarm. Periksa ulang 6- 12 minggu jika
resiko EGD normal
Helicobacter pylori
• Bakteri batang gram negative berbentuk S yang ditemukan
pada bagian terdalam lapisan mukosa antara mucus dengan
epitel lambung.
• Memiliki faktor virulensi antara lain:
• Definisi • Klinis
• Penyebab
• Hematemesis = muntah darah – Peptic ulcer disease (50%): H. pylori,
berwarna hitam yang berasal NSAID, gastric hypersecretory states
dari saluran cerna bagian atas. – Varises (10–30%): esophageal,
gastric, HT portal.
• Melena = buang air besar – Gastritis/gastropathy/duodenitis
(15%): NSAIDs,ASA, alcohol, stress,
berwarna hitam ter yang HT portal
berasal dari saluran cerna – Erosive esophagitis/ulcer (10%):
GERD, infeksi (CMV, HSV, atau
bagian atas. Yang dimaksud Candida pd immunosup), pill
dengan saluran cerna bagian esophagitis (bisphosphonate,
NSAIDs)
atas adalah saluran cerna di – Mallory-Weiss (10%): robekan
atas (proksimal) ligamentum sambungan gastroesofagus karena
regangan
Treitz, mulai dari jejunum – Lesi Vascular (5%)
proksimal, duodenum, gaster – Neoplastik: carcinoma esophageal
dan esophagus. atau gastric, GIST
– Perdarahan Oropharyngeal &
epistaxis darah tertelan
Tata laksana
• Nonfarmakologis: tirah baring, puasa, diet hati/lambung, pasang NGT untuk dekompresi,
pantau perdarahan
• Farmakologis:
– Transfusi darah PRC (sesuai perdarahan yang terjadi dan Hb). Pada kasus varises transfusi sampai
dengan Hb >10.
– Sementara menunggu darah dapat diberikan pengganti plasma (misalnya dekstran/hemacel) atau
NaCl 0,9% atau RL
– Untuk penyebab non varices :
• Injeksi antagonis reseptor H2 atau penghambat pompa proton
• Sitoprotektor : Sukralfat 3-4 x 1 gram atau Teprenon 3 x 1 tab
• Injeksi vitamin K untuk pasien dengan penyakit hati kronis atau sirosis hati
– Untuk penyebab varises :
• Somatostatin bolus 250 ug + drip 250 mikro g/jam intravena atau ocreotide (sandostatin) 0,1 mg/2 jam.
Pemberian diberikan sampai perdarahan berhenti atau sampai Tata Laksana/ligasi varices esophagus/
skleroterapi.
• Propanolol, dimulai dosis 2 x 10 mg dosis dapat ditingkatkan sampi tekanan diastolik turun 20 mmHg atau
denyut nadi turun 20% (setelah keadaan stabil hematemesis melena (-)
• Isosorbid dinitrat/mononitrat 2 x 1 tablet/hari setelah KU stabil
• Metoklorpramid 3 x 10 mg/hari
• Bila ada gangguan hemostasis obati sesuai kelainan
• Pada pasien dengan pecah varises/penyakit hati kronik/sirosis hati diberikan :
– Laktulosa 4 x 1 sendok makan
– Neomisin 4 x 500 mg/ Ciprofloxacin 2 x 500mg
– Obat ini diberikan sampai tinja normal.
• Prosedur bedah dilakukan sebagai tindakan emergensi atau elektif. Bedah emergensi di
indikasikan bila pasien masuk dalam keadaan gawat
Perdarahan Saluran Cerna Bawah (Hematoskezia)
• Definisi
– Hematoskezia = BAB darah segar berwarna merah yang berasal dari
saluran cerna bagian bawah
• Klinis
– diarrhea, tenesmus, hematochezia
– penyebab
• perdarahan diverticular (33%): 60% di colon dextra
• Neoplastic (19%): tes perdarahan samar
• Colitis (18%): infeksi, ischemic, radiasi, inflammatory bowel disease
• Angiodysplasia (8%): sering di colon ascending & cecum
• Anorectal (4%): hemorrhoids, fissura anal, ulkus rectal
• Lain2: post-polypectomy, vasculitis
• Tata laksana
– Non farmakologis: puasa, perbaikan hemodinamik. Jika hemodinamik
stabil dapat nutrisi enteral
– Farmakologis: Transfusi darah PRC/WB sampai dengan Hb > 10 gr%,
Infus cairan.Pengobatan infeksi sesuai penyebab. Bila ada kelainan
hemostasis di obati sesuai penyebabnya
• Definisi
Klinis
Diare Akut
Pathogen Klinis
• Diare berlangsung Non inflamasi Gangguan absorpsi & sekresi, diare dgn
kurang dari 15 hari ampas, leukosit & eri (-)
sejak awal diare Toksin Keracunan makanan < 24 jam S. aureus
(menurut jurnal (dagning & susu), B cereus (nasi goring), C
gastro 2004 < 4 Perfringens (daging)
Viral Rotavirus Menular, penitipan anak, 4-8 hari
minggu)
Norovirus 50 % semua diare daerah dingin, 1-3 hari,
• Tata laksana dominan muntah
• Atasi dehidrasi Bakteri E coli (toxin) > 50% diare daerah berkembang, <7 hari
V cholera BAB cucian beras, dehidrasi & gang
• Antibiotic empirik elektrolit berat
untuk diare Parasit Giardia Lewat air, wabah, kembung
inflamasi: Shigella, Cryptosporodia Lewat air, wabah, sembuh sendiri, nyeri
cholera, C. diff, perut 80%, demam 40%
Giardia, amebiasis, Cyclospora Produk kontaminasi
Salmonella Inflamasi Invasi kolon. Diare ampas sedikit, kram
perut, tenesmus, demam, bisa leukosit &
eri (+)
Bakteri Campylobacter Unggas mentah, susu belum dipasteur,
dibawa kucing/anjing, GBS
Salmonella (non typhoid) Telur, unggas, susu
Shigella Menular, perdarahan massif & pus di
feses, leukosit (+)
E Coli (EHEC) Daging mentah, susu belum dipasteur,
eritrosit (+)
Salmonella typhi Demam, bradikardi relative, lidah tifoid
Parasite E hystolytica Tenesmus, abses hepar
Virus CMV Pasien Immunosupresi
Diare • Inflammatory (leukosit di feses, atau
lactoferrin atau calprotectin, darah
Kronik samar, demam, nyeri perut)
– Infeksi: terutama parasit, CMV, TB
• Definisi – Inflammatory bowel disease
– Diare kronik yang berlangsung lebih dari 15 hari sejak – Enteritis Radiasi, colitis ischemic, neoplasia
awal diare (menurut jurnal gastro 2004 > 4 minggu) (cancer colon, lymphoma)
• Klinis • Secretory (normal osmotik)
– Akibat obat (↑sekresi, ↑motilitas, ganggu flora normal, – Hormonal:VIP (VIPoma,Verner-Morrison),
inflammasi) serotonin (carcinoid), thyroxine, calcitonin
– (ca medullar thyroid), gastrin (Zollinger-
– PPI, colchicine, abx, SSRI, ARB, Ellison), glucagon, substansi P
NSAID, kemo, kafein – Laksative
– Osmotic (↑ osmotic, (-) lemak feses, puasa ↓ diare) – Neoplasma: carcinoma, lymphoma,
• Intoleransi Lactosa: didapat post gastroenteritis,
adenoma
operasi GI. Gejala: kembung, flatulence, begah, – ↓penyerapan asam empedu
diare. Dx: hydrogen breath test ataudiet bebas • Motility (osmotik normal)
lactose.
– Irritable bowel syndrome (10–15%)
• Lain2: lactulose, laxatives, antasid, sorbitol,
fructosa • Kriteria Rome III: nyeri abdomen
– Malabsorpsi(↑osmotic, ↑lemak feses, puasa ↓ diare) berulang 3 hari/minggu selama 3 bulan
• Celiac disease terakhir plus 2 gejala: (i) mereda dengan
• Whipple’s disease BAB, (ii) onset disertai gangguan frek
• Bacterial overgrowth: ↑bakteri usus halus BAB, (iii) onset disertai gangguan bentuk
• Insufisiensi Pankreas: sering karena pankreatitis feses. Terapinyeri: antispasmodics,TCA,
kronik atau cancer pancreas SSRI. Kembung: rifaximin,probiotics.
• ↓ asam karena↓synthesis (cirrhosis) atau Diare: loperamide, alosetron (5-HT3
cholestasis malabsorpsi antagonist) konstipasi: serat 25 g/d.
– Scleroderma; neuropati otonom diabet,
hipertiroid, dll
• Definisi Inflammatory
• Colitis ulserativa (UC): idiopathic,inflammasi
mukosa colon Bowel Disease
• Crohn’s disease (CD): idiopathic,inflamasi
transmural, skip area
• Crohn disease
– Diare, umumnya tidak berdarah
– Nyeri perut pada region kanan bawah
– Nyeri dicetuskan oleh makanan
– Endoskopi: skip lesion (lesi terputus oleh regio
usus yang sehat), cobblestone
• Colitis ulserativa
– Diare, dapat dengan atau tanpa darah, berlendir
– Tenesmus atau perasaan tidak lampias BAB
– Nyeri regio rektal
– Endoskopi: pseudopolyp, umumnya melibatkan
rektum dan lesi berlanjut tanpa diselingi bagian
usus sehat (continuous lesion)
• Tata laksana
• Hindari NSAID
• Induksi remisi akut perbaikan mukosa
Pankreatitis Akut • Tata laksana
• Definisi – Non farmakologis :
• Puasa dan pemasangan infus
– reaksi peradangan pankreas untuk nutrisi parentral total
yang akut sampai amilase dan lipase serum
normal/mendekati normal dan
• klinis pada selang nasogastrik cairan
– dispepsia sedang sampai lambung < 300 cc, dan pasien tak
berat, gelisah kadang disertai merasakan nyeri ulu hati.
gangguan kesadaran – Farmakologis :
– Demam, ikterus, gangguan • Analgesik dan sedatif, infus
hemodinamik, syok dan cairan, pasang selang lambung
takikardia, bising usus • Antibiotika bila ada infeksi
menurun ( ileus paralitik) • Penghambat sekresi enzim
pankreas
– Nyeri tekan abdomen,
defans, tanda perdarahan • Prosedur bedah pada infeksi
retroperitoneal (Cullens – berat berupa drainase cairan
periumbilical, Grey Turners –
pinggang) jarang terlihat
– Amylase & lipase ↑
Hepatitis • Klinis
• Definisi • Semua hepatitis virus akut, dibagi ke
• Inflamasi hepar yang disebabkan oleh dalam 4 fase:
berbagai macam penyebab. • Fase inkubasi tidak bergejala.
• Penyebab hepatitis: autoimun, Infektifitas tertinggi, partikel virus
hepatitis imbas obat, virus, alkohol, beredar dalam darah, terjadi mulai
dan lain-lain. dari akhir fase asimtomatik pada
periode inkubasi hingga fase awal
• Virus hepatitis merupakan infeksi gejala klinis.
sistemik yang dominan menyerang
hepar. Hepatitis jenis ini paling sering • Fase preikterik gejala
disebabkan oleh virus hepatotropik konstitusional: malaise, mual, dan
(virus Hepatitis A, B, C, D, E). penurunan nafsu makan.Gejala lain
seperti penurunan berat badan,
demamyang tidak begitu tinggi, nyeri
kepala, mialgia, nyerisendi, muntah,
dan diare
• Fase ikterik pada hepatitis A biasa
terjadi pada orang dewasa, tetapi
tidak pada anak-anak. Dalam
beberapa minggu hingga bulan
semua gejala dan tanda hepatitis
seperti ikterik dan gejala sistemik
lainnya akan menghilang begitu
memasuki fase konvalesens.
• Fase konvalesens
• HBcAg (c = core/inti)
Hepatitis B – Ditemukan pada inti hepatosit
• Serologi – Tidak dalam bentuk bebas dalam darah
• HBsAg (antigen dari selubung HBV) • Anti-HBs
– Selubung penanda pertama infeksi HBV – Antibodi terhadap selubung/Anti HbsAg
– Bila + selama > 6bln Hep B kronik – Penanda riwayat imun Hepatitis B
• HBeAg • Anti-HBc
– Produk dari degradasi HbcAg – Respon pertama terhadap HbcAg
– Marker HBV sedang replikasi sangat – Terdeteksi dlm darah
infeksius
– IgM : infeksi akut
– IgG : infeksi kronik/riwayat infeksi
Sirosis
• Definisi
• Penyakit hati menahun yang difus ditandai dengan adanya
nekrosis, pembentukan jaringan ikat disertai nodul
regenerasi
• Klinis
• stigmata sirosis ( palmar eritema, spider nevi) vena kolateral
dinding perut, ikterus, edema pretibial, asites, splenomegali
• Laboratorium: rasio albumin dan globulin terbalik
• Tata laksana
• Istirahat cukup
• Diet seimbang (tergantung kondisi klinis)
• Roboransia
• Lamivudin pada sirosis hati yang disebabkan hepatitis B virus
• Komplikasi
• Hipertensi portal, SBP, hematemesis melena, sindrom
hepatorenal, gangguan hemostasis, ensefalopati hepatikum
• Tata laksana
Hepatoma • Pembedahan/reseksi tumor
• Definisi (bila tumor mengenai 1
lobus, ukuran < 3 cm)
• Tumor ganas hati primer
• Injeksi etanol perkutan
• Klinis dengan tuntunan USG (bila
• penurunan BB, nyeri perut tumor < 3 buah, ukuran < 3
kanan atas, anoreksia, cm, tumor yang residif
malaise, benjolan perut pasca reseksi hati, tumor
kanan atas residual pasca embolisasi)
• hepatomegali berbenjol- • Transplantasi hati
benjol, stigmata penyakit • Kemoembolisasi tumor
hati kronik
• RFA pada tumor <5 cm
• Laboratorium: peningkatan
AFP, PIVKA II, ALP
• USG: lesi fokal/ difus di hati
Kolelitiasis
• Definisi
– Batu di kandung empedu
– Empedu – garam empedu, phospholipid,
kolesterol; ↑ saturasi kolseterol di empedu +
mempercepat nukleasi + hypomotilitas kandung
empedu batu empedu
• Klinis
– Tipe: batu kolesterol 90%, batu pigmen 10%
– Kolik bilier: nyeri perut kanan atas atau
epigastrium, tiba2, bertahan 30 menit sd 3 jam,
menjalar ke scapula, mual
– Dipicu makanan berlemak
• Tata laksana
– Cholecystectomy (CCY), laparoscopic, jika
symptomatik
– Ursodeoxycholic acid (jarang) untuk batu
cholesterol jika tidak bisa operasi
• Komplikasi
– Kolsesistitis
– Koledokolitiasis kolangitis
Kolesistitis
• Definisi
– Reaksi inflamasi kandung empedu
akibat infeksi bakterial akut yg
disertai keluhan nyeri perut kanan
atas, nyeri tekan dan panas badan
• Klinis
– Nyeri epigastrium atau perut kanan
atas yang dapat menjalar ke daerah
scapula kanan, demam.
– Teraba massa kandung empedu,
nyeri tekan disertai tanda-tanda
peritonitis lokal, tanda Murphy (+).
Laboratorium: leukositosis.
– USG: penebalan dinding kandung
empedu, seringkali ditemukan pula
sludge atau batu
• Tata laksana
– Tirah baring
– Puasa sampai nyeri berkurang /
hilang
– Pengobatan suportif (antipiretik,
analgetik, pemberian cairan infus
dan mengoreksi kelainan elektrolit)
– Antibiotika parenteral
– Kolesistektomi bila diperlukan
Koledokolitiasis
• Definisi
– Batu di duktus biliaris
koledokus
• Klinis
– Asymptomatic (50%)
– Kolik bilier: nyeri perut
kanan atas atau
epigastrium, tiba2,
bertahan 30 menit sd 3
jam, menjalar ke scapula,
mual
– Obstruksi bilier ikterik,
pruritis, mual
• Tata laksana
– ERCP & papillotomy
– CCY
• Komplikasi
– Cholangitis, cholecystitis,
pancreatitis, stricture
• Definisi
– Obstruction duktus koledokus biliar
Kolangitis
infeksi sisi proximal dari obstruksi
• Etiologi:
– Batu duktus bilier/ koledokolitiasia (85%)
– Keganasan (biliar, pancreas) atau striktur
jinak
– Infiltrasi cacing (Clonorchis sinensis,
Opisthorchis viverrini)
• Klinis
– Charcot’s triad: nyeri perut kanan atas,
ikterik, demam/menggigil; 70%
– Reynold’s pentad: Charcot’s triad + shock
dan gangguan kesadaran;15%
• Tata laksana
– Antibiotik (broad spectrum) :ampicillin +
gentamicin (atau levofloxacin) + MNZ
(jika berat); carbapenems; pip/tazo
– 20% butuh dekompresi bilier cito via
ERCP (papillotomy, extraksi, stent).