Anda di halaman 1dari 3

Faktor-faktor penentu pada agent:

1.Agent hidup:
 Jumlah.
 Infektivitas :(Daya Menginfeksi) kemampuan agent memasuki host & menimbulkan
lasi ( Mengubah jaringan)
 Patogenesitas : Daya agent untuk menimbulkan sakit.
 Virulensi : Keganasan / Kemampuan agen menimbulkan sakit & kematian.
2. Agent tak hidup:
 Konsentrasi.
 Daya Toksinitas ( Daya Meracuni)
KARAKTERISTIK /SIFAT-SIFAT LAIN DARI AGEN HIDUP.

1.Liabilitas : Kemampuan bertahan hidup dari lingkungan.


 Dapat hidup di makanan/minuman &tanah.
 Beberapa Bakteri membentuk spora misal bacillus anthraxis & dapat hidup bertahun-tahun
di dalam tanah.
 Tungau Sarcopes Scalei hanya bertahan beberapa hari di luar tubuh Host.
2. Sistem Tranmisi: sistem yang membawa agen dari host yang satu dengan host yang lainnya.
 Agent harus keluar dari tubuh penderita & tempat keluarnya disebut Portal of Object
(ludah, dahak, air mata,udara pernafasan, urin, tinja)
 Agent harus dapat bertahan hidup sebelum memasuki media transport atau host lain.
 Ada mekanisme transport : insekta, benda benda mati( vehicle) kontak langsung.
 Agent bisa memasuki host lain==> portal of entry
1. Saluran Pencernaan
2. Saluran pernafasan.
3. Kulit.
4. Mukosa mata.
5. Kelamin.
 Latensi: Periode atau interval waktu yang diperlukan agent untuk menjadi infektif.
1. Non laten: begitu keluar langsung infektif
2. Laten : memerlukan waktu menjadi infektif (infektif di tanah ,air/infektif di
tubuh vektor.
 Spesifitas : Agen hidup mempunyai spesifitas
1. Setiap agen hidup penyebab penyakit tertentu
2. Agen dapat menstimulasi terbentuknya zat antibiotik yg spesifik.
 Selektifitas
1. Agen hidup memiliki selektifitas atas dasar waktu & organ target.
2. Penyakit tertentu dengan keaadaan lingkungan ( Temperatur,
kelembapan,ketersediaan nutrisi dll.
3. Penyakit tertentu menyerang organ tertentu.
1. Pengertian agen penyakit
Agent penyakit adalah makhluk hidup atau mati yang memegang peranan penting di dalam
epidemiologi yang merupakan penyebab penyakit dapat dikelompokkan menjadi :

1. Golongan virus, misalnya influenza dan cacar


2. Golongan riketsia, misalnya tifus
3. Golongan bakteri, misalnya disentri
4. Golongan protozoa, misalnya malaria, filaria, dan sebagainya
5. Golongan jamur, misalnya panu
6. Golongan cacing, misalnya cacing perut seperti ascaris, cacing kremi, cacing pita,
cacing tambang dan sebagainya (Budiarto, 2003)

2. Klasifikasi agen penyakit


Dibagi menjadi 5 kelompok :
a. Agen biologis, contohnya virus, bakteri, fungi
b. Agen kimia, dapat bersifat endogenous, seperti asidosis, diabetes dan uremia atau
bersifat exogenous seperti zat kimia, allergen, debu
c. Agen nutrisi, contoh protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, air
d. Agen mekanik, contoh gesekan, benturan atau pukulan yang dapat menimbulkan
kerusakan jaringan tubuh pejamu
e. Agen fisika, contoh panas, radiasi,dingin , kelembaban,tekanan, kebisingan
( Chandra, 2009 )

3. Karakteristik agen biologi


a. Dosis infeksius ialah banyaknya agen biologi yang dibutuhkan untuk dapat
menyebabkan suatu infeksi
b. Kemampuan untuk menginvansi ialah kemampuan suatu organisme untuk memasuki
tubuh dan menyebar ke melalui jaringan tubuh. Contohnya virus rabies yang selalu
menyang otak
c. Infektivitas ialah kemampuan suatu agen untuk memulai dan membuat terjadinya
infeksi.
d. Patogenesitas ialah kapasitas suatu agen untuk menyebabkan suatu penyakit pada
pejamu yang rentan
e. Virulensi ialah derajat patogenesitas suatu agen infeksius : kemampuan untuk dapat
menyebabkan penyakit yang berat atau bahkan kematian
f. Variasi antigenic ialah kemampuan suatu agen untuk mengubah komponen –
komponen antigenic yang bertanggung jawab terhadap spesifitas hasil kekebalan yang
berasal dari infeksi agen tersebut.
g. Viabilitas dalam keadaan bebas ialah kemampuan suatu organisme untuk hidup diluar
pejamu
h. Spesifitas pejamu ialah beberapa agen hanya dapat menginfeksi spesies yang spesifik
dan agen lainnya mungkin dapat menginfeksi agen lebih dari satu spesies
i. Kemampuan untuk memiliki resistensi terhadap anti-mikrobial
j. Imunogenitas (kekebalan) ialah kemampuan suatu agen untuk merangsang suatu
respn imunogenik
(Arias, 2010)

Anda mungkin juga menyukai