Anda di halaman 1dari 4

1.

Seorang Laki-laki, berusia 70 tahun, dirawat di ruang rawat inap medikal bedah, pasien obesitas,
kategori III, kesadaran stupor, hemiparese sinistra, infus terpasang, cateter terpasang. Diagnosa
keperawatan pada pasien adalah resiko kerusakan integritas kulit.

Apakah intervensi keperawatan yang paling tepat untuk masalah resiko pada kasus diatas?
A. Bantu pasien untuk pemenuhan personal hygiene

B. Jaga linen pasien tetap kering dan bebas kerutan


C. Bantu pasien dalam perubahan posisi tiap 2 jam
D. Masase kulit punggung pasien dengan lotion

E. Berikan pelembab pada daerah tonjolan kulit

C . Rasional : Menghindari terjadinya penekanan kulit yang terlalu lama, sehingga dapat menyebabkan
terjadinya kerusakan kulit.

Referensi : Smeltzer SC & Bare BG ., (2009) Brunner & Suddarths textbook of medical-surgical nursing
by:

Lippincott-Raven PKelelahan

2. Seorang pasien anak-anak berumur 12 tahun dirawat di ruang bedah. Pasien telah dirawat
selama 3 hari akibat fraktur tibia fibula di kaki kanan. Pasien telah menjalani operasi sejak hari pertama
masuk rumah sakit. Saat ini pasien mengeluh balutan pada kaki kanannya terlalu ketat sehingga kakinya
terasa kram dan kebas. Setelah perawat melakukan pengkajian didapatkan data pasien tidak merasakan
ujung kakinya, kaki terasa nyeri saat dipegang dan akral dingin.

Apakah masalah keperawatan utama kasus di atas?


A. Kerusakan mobilitas fisik

B. Nyeri

C. Ansietas

D. Intoleransi aktivitas

E . Penurunan perfusi jaringan perifer

KUNCI JAWABAN : E. Rasional : dalam kasus tersebut di dapatkan data yang paling kuat yakni fraktur tibia
fibula di kaki kanan, kakinya terasa kram dan kebas, mengeluh balutan pada kaki kanannya terlalu
ketat sehingga terjadi penurunan perfusi jaringan perifer. Keadaan dimana individu mengalami atau
berisiko mengalami suatu penurunan dalam nutrisi dan pernapasan pada tingkat seluler perifer suatu
penurunan dalam suplai darah kapiler

KUNCI JAWABAN : B . Rasional : dalam kasus tersebut di dapatkan data luka pasien telah sembuh serta
masih sering merasa haus dan lapar lalu hasil pemeriksaan GDS terakhir 350 mg/dL. Sehingga
Penanganan terhadap diabetes (juga dikenal dengan istilah Kencing Manis, Penyakit Gula, dan juga DM)
mengharuskan penderitanya mengadopsi pola hidup sehat, dengan tujuan untuk mengontrol diabetes
dan kadar gula darah, serta untuk mencegah komplikasi jangka panjang yang bisa disebabkan oleh
diabetes. Mengadopsi gaya hidup sehat termasuk mengatur pola makan (diet) yang tepat untuk
diabetes. Jika seseorang didiagnosa memiliki diabetes, atau beresiko mengalami diabetes, bukan berarti
segalanya telah berakhir. Sebagian besar penderita diabetes tetap hidup sehat dan normal dengan
menjalankan pola hidup sehat secara reguler dan konsisten.

Kunci jawaban D.

4. Seorang pasien berusia 50 tahun dirawat di interna, pasien mengaatakan sesak napas terutama
jika beraktivitas disertai nafsu makan menurun. Hasil pengkajian ditemukan edema palperbra, pitting
edema derajat 1 pada ekstremitas bawah. Pasien nampak cemas dengan kondisinya dan dianjurkan
untuk bed rest. Hasil observasi TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi=93x/menit, suhu 36°C, frekuensi napas
30x/menit. Hasil X ray cardiomegali dan edema paru.

Apakah masalah keperawatan yang menjadi prioritas?


A. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

B. Kelebihan volume cairan


C. Pola napas tidak efektif
D. Intoleransi aktifitas

E. Ansietas

Kunci jawaban D.

keluhannya sesak napas terutama jika *Beraktifitas*, dan data pendukung seperti Kardiomegali Adanya
udem Maka ini bagian dari Intoleransi aktivitas Intoleransi aktivitas itu sebenarnya begini, tubuhnya tidak
toleran thd aktivitas, contoh, jika dia duduk dia nyeri, jika dia bergerak ke kanan dia sesak artinya ga
toleran untuk melakukan apapun maka dianjurkan untuk bedrest Berikut soal ilmu pasti... Pelipur lara

5. Seorang laki-laki usia 67 th dirawat di UGD RSU D, dengan keluhan sesak napas, hidung tampak
kembang kempis, muka pucat, sianosis, ada tarikan otot intercotae, suara napas ronchi basah, ektrimitas
bawah oedeem, BAK tidak lancer, dua hari belum BAB, Tanda tanda Vital kesadaran composmetis,
Tekanan Darah 160/100 mmHg, Nadi 94x/mnt kecil tidak teratur, Napas 30x/mnt dangkal, Suhu 37C,
Hasil Laboratorium AGD Ph; 7,29, pCO2; 50 mmHg, HCO3; 22mEq/L.
Apa interpretasi dari hasil laboratorium di atas ?

A.Alkalosis repiratorik

B.Acidosis respiratorik.

C.Alkalosis metabolik

D.Acidosis metabolic

E.Alkalosis metabolic terkontaminasi penuh

Kunci B

Asidosis respiratorik adalah suasana asam di dalam darah yang berlebihan yang berhubungan dengan
beberapa gangguan pada tubuh yang dapat menyebabkan penumpukan karbon dioksida dalam darah
sebagai akibat dari fungsi paru – paru yang buruk atau fungsi pernafasan yang lambat. Karbon dioksida
yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan pH darah menjadi turun dan darah berada dalam suasanan
asam. Jumlah karbon dioksida diatur oleh kecepatan dan kedalaman proses pernapasan. kadar karbon
dioksida yang tinggi dalam darah akan mengatur pusat pernapasan, sehingga pernapasan menjadi cepat
dan dalam

Pembahasan

Dalam pembahasan ini perlu dipahami konsep dasarnya, yaitu

1. Asidosis adalah kondisi dimana kadar pH darah lebih rendah dari nilai normal yang berarti bahwa
memiliki sifat asam ( acid), sedangkan

2. Alkalosis adalah kebalikannya, yaitu kondisi dimana kadar pH darah lebih tinggi dari nilai normal
yang berarti bahwa memiliki sifat basa ( alkali).

Jadi untuk membedakan itu acid atau alkali harus tahu nilai normal pH, ( 7,35 -7,45)
3. Rerpiratorik--- respirasi---- kalau ada kata respiratorik berarti berkaitan dengan masalah system
pernapasan. ( data pendukung di soal tentang masalah pernapasan )

4. Metabolik--- terkait dengan system metabolism Terkontaminasi penuh berarti pH dalam batas
normal

Kembali pada soal….

Ph29 = dibawah normal = asam=acid= acidosis

pCO2; 50 mmHg--- meningkat----mengindikasikan masalah pernapasan = repiratorik.

Jadi inertpretasi hasil lab. Adalah acidosis repiratorik

Anda mungkin juga menyukai