Pengertian Pancasila
Pengertian Pancasila
1. MEMILIKI OBYEK
Pancasila berdasarkan obyeknya bersifat Empiris dan Non Empiris
a. Pancasila bersifat Empiris
Merupakan hasil budaya bangsa Indonesia materi pembahasannya : lembaran sejarah,
bukti sejarah, benda sejarah, benda budaya, lembaran negara, lembaran hukum, adat
istiadat, dan sebagainya
b. Pancasila bersifat Non Empiris
Meliputi nilai budaya, moral, religius, yang tercermin dalam kepribadian, sifat karakter
dan pola budaya.
2. MEMILIKI METODE
Metode adalah seperangkat cara atau sistem pendekatan dalam rangka pembahasan Pancasila
untuk mendapatkan kebenaran yang bersifat obyektif. Metode pembahasan Pancasila adalah
metode ANALITICO SYNTETIC, perpaduan metode analisis dan sintesis
3. MEMILIKI SISTEM
Sistem merupakan satu kesatuan yang bulat, penuh saling terkait dan saling berketergantungan
satu sama lain, sehingga Pancasila merupakan suatu kesatuan yang sistematis.
4. BERSIFAT UNIVERSAL
Kebenaran suatu pengetahuan bersifat universal (tidak terbatas ruang dan waktu, dan keadaan,
kondisi maupun jumlah tertentu)
1. PENGETAHUAN DESKRIPTIF
Pengetahuan yang memberikan keterangan dan penjelasan secara obyektif kepada unsur
subjektifitas. Dalam hal ini mengkaji Pancasila secara obyektif sesuai dengan budaya bangsa
Indonesia, menjelaskan sejarah perumusan, nilai-nilai, kedudukan dan fungsi Pancasila.
2. PENGETAHUAN KAUSAL
a. Kausal Metrialis (asal mula bahan)
Nilai-nilai Pancasila berasal dari budaya bangsa Indonesia (adat istiadat, budaya, religius)
b. Kausal Formalis (asal mula bentuk)
Asal bentuk Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 berasal dari
Panitia 9 yang dibentuk oleh BPUPKI
c. Kausal Effisien (asal mula karya)
PPKI yang mengesahkan Pancasila menjadi Dasar Negara RI yang sah
d. Kausal Finalis (asal mula tujuan)
Tujuan dirumuskannya Pancasila oleh BPUPKI dan Panitia 9 termasuk Ir. Soekarno dan
Moch. Hatta untuk dijadikan Dasar Negara RI
3. PENGETAHUAN NORMATIF
Berkaitan dengan suatu ukuran, parameter, dan norma
Pancasila harus diamalkan, direalisasikan, dikongkritkan
Das sollen pengamalan Pancasila yang seharusnya
Das sein pengamalan Pancasila sesuai dengan kenyataan yang ada/dinamika kehidupan
dan perkembangan jaman
1
4. PENGETAHUAN ESSENSIAL
Pengetahuan untuk menjawab pertanyaan ilmiah (hakekat untuk mendapatkan suatu
pengetahuan tentang intisari/makna yang terdalam dari Pancasila)
2
PENGERTIAN PANCASILA
4
Pancasila bersifat aktual, dinamis, antisipatif, mampu menyelesaikan dan menyesuaikan
dengan perkembangan jaman, IPTEK, serta dinamika perkembangan dalam masyarakat.
Pancasila harus dapat mengeksplisitkan wawasannya secara lebih kongkrit, sehingga
memiliki kemampuan yang lebih tajam untuk memecahkan masalah baru dan aktual yang
sesuai dengan tuntutan jaman
1. SISTEMATIS
Tidak dapat ditukar urutannya
2. KESATUAN TOTALITAS YANG ORGANIS (UTUH MANUNGGAL SENYAWA)
Sila satu tidak dapat dipisahkan dari sila yang lainnya
3. HIERARKIS PIRAMIDAL (BERTINGKAT JENJANG)
Sila pertama merupakan dasar yang menjiwai sila kedua, sebaliknya dan seterusnya.