17
14. Joint Venture (usaha patungan)
Dua perusahaan atau lebih bergabung dengan tujuan kerja sama
15. Divestiture (divestasi)
Menjual suatu divisi atau bagian dari suatu organisasi/perusahaan
16. Likuidasi
Menjual semua asset sebuah perusahaan bagian per bagian, atas nilai
asset berwujud
E 3,0
K IV V VI
S
GROWTH
T
E sedang STABILITY RETRENCHMENT
R
STABILITY
N
A
L 2,0
VII VIII IX
1,0
Total skor faktor strategi internal sebesar/ 2,886 /termasuk dalam
kategori “sedang”, sedangkan total skor faktor strategi eksternal sebesar
3,020 tergolong “tinggi”, sehingga strategi yang dipilih adalah strategi II
yaitu perusahaan dalam kondisi Grow and Build. Dalam kondisi seperti ini,
strategi yang biasa digunakan oleh perusahaan dalam penerapannya yaitu:
- Market Penetration
- Market Development
18
19
W S
-3 -2 -1 0 1 2 3
-1
-2
-3
3. Product Development
4. Concentric Diversification
5. Retrenchment
21
6. Joint Venture
Nilai koordinat:
Sumbu vertikal : FS + ES = 4,8 + (-2,2) = +2,6
Sumbu horizontal : CA + IS = (-2,0) + 4,67 = +2,67
Jadi, koordinat PT. Ciputra Development berada pada titik (2,6;2,67)
22
Posisi perusahaan menurut SPACE Matrix:
FS
4
PT. CIPUTRA
DEVELOPMENT
CA IS
-6 -4 -2 0 2 4 6
-2
-4
-6
ES
Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa posisi PT. Ciputra Development
terletak pada kuadran aggressive. Hal ini menunjukkan perusahaan dapat
menggunakan internal strengths untuk:
a. mengambil peluang dari peluang-peluang eksternalnya
b. memperbaiki kelemahan internalnya
c./menghindari ancaman-ancaman yang mungkin muncul
23
Cash cow adalah produk dengan pertumbuhan pasar yang lambat
dengan market share yang tinggi. Produk ini layak dipertahankan
karena penghasilannya lebih banyak dibandingkan investasi yang
dibutuhkan.
d. Anjing (dog)
Dog adalah produk-produk yang pertumbuhan pasar dan market
share-nya rendah, tidak menghasilkan keuntungan tetapi malah
menyedot keuangan perusahaan. Produk ini harus dihilangkan.
Data yang dibutuhkan BCG Matrix adalah data pendapatan PT. Ciputra
Development tahun 2007 dan 2008, serta data pendapatan kompetitor.
Pendapatan PT. Ciputra Development Tbk untuk tiga bulan yang berakhir
pada 31 Maret 2008 dan 2007 (dalam rupiah):
24
Posisi perusahaan berdasarkan BCG Matrix:
20
ig
)% g
n
( i
T
ra
s
a
P
n
a
h
u 10
b
m
u
tr
e
P
t
a
k h
g
n a
T d
n
e
R
CASH COW DOG
0
4,0x 1,5x 0,05x
Tinggi Rendah
Pangsa Pasar Relatif
Berdasarkan grafik di atas, PT. Ciputra Development berada pada
posisi Cash Cow, yang artinya perusahaan layak dipertahankan karena
penghasilannya lebih banyak dibandingkan investasi yang dibutuhkan.
25
Dimensi: Business Position
I II III
Investasi untuk
kuat Tumbuh Selektif Lindungi Posisi
Tumbuh
a
h )n
a 3,67
s o
U t IV V VI
n s
a o
ta P
u s Selektif / Kelola Tumbuh Terbatas /
k s Rata-rata Tumbuh Selektif
e e untuk Laba Panen
K n
r
o s
u
tk B
a (
F 2,33
VII VIII IX
Lindungi dan
Tumbuh Terbatas /
lemah Alihkan Pusat Lepaskan
Panen
Perhatian
1,0
26
5.6 The Grand Strategy (TGS) Matrix
TGS Matrix didasarkan pada dua dimensi evaluasi, yaitu competitive
position dan market growth. Dari hasil TGS Matrix ini akan ditemukan
kemungkinan strategi yang bisa diimplementasikan.
Untuk TGS Matrix PT. Ciputra Development adalah sebagai berikut:
Variabel: Market Growth
Sub variabel / Elemen Bobot Rating Score
Konsep perumahan 0,244 3 0,732
Prospek bisnis 0,244 3 0,732
Market size 0,152 4 0,607
Intensitas persaingan 0,089 3 0,267
Sumber daya pemasaran 0,089 3 0,267
Dukungan lingkungan 0,089 2 0,178
Kerja sama dengan bisnis global 0,058 4 0,233
Kebijakan pemerintah 0,035 2 0,069
Total Nila 1 3,086
4
PT. CIPUTRA
DEVELOPMENT
3
-1
-2
-3
-4
27
Dari hasil analisis/ TGS Matrix, dapat dilihat bahwa PT. Ciputra
Development berada pada kuadran I atau pada posisi Excellent Strategic.
Organisasi yang berada pada kuadran ini biasanya memiliki banyak sumber
daya sehingga semua strategi integrasi seharusnya merupakan strategi
yang efektif. Strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan, yaitu:
1. Market Penetration
2. Market Development
3. Product Development
4. Backward Integration
5. Horizontal Integration
6. Concentric Diversification
28
BAB VI
THE DECISION STAGE
Weakness (kelemahan)
1. Turn over pegawai (*) 0,052 - - - - - -
2. Kewajiban yang besar (utang) (*) 0,080 - - - - - -
Opportunity (peluang)
1. Iklim investasi yang prospektif 0,044 4 0,176 4 0,176 1 0,044
2. Kemudahan KPR 0,038 3 0,114 3 0,114 - -
3. Tingginya tingkat migrasi antar daerah
0,034 4 0,137 4 0,137 - -
peningkatan pertumbuhan penduduk
4. Peningkatan terhadap rumah tinggal 0,124 4 0,497 4 0,497 3 0,373
29
5. Pertumbuhan tingkat penduduk
0,145 4 0,578 3 0,434 4 0,578
p oduktif
6. Banyaknya hunian di Surabaya yang
0,049 4 0,196 4 0,196 4 0,196
terkena banji
7. Perkembangan teknologi house
0,026 3 0,079 - - 4 0,105
security
Threat (ancaman)
1. Kenaikan harga tanah 0,107 - - 3 0,320 - -
2. Kenaikan tingkat suku bunga (*) 0,073 - - - - - -
3. Tingkat inflasi yang tinggi 0,053 - - - - 4 0,212
4. Peraturan dan kebijakan pemerintah
0,098 - - - - - -
terhadap kepemilikan rumah (WNA) (*)
5. Masalah sertifikasi (*) 0,024 - - - - - -
6. Pertumbuhan properti yang makin
0,064 3 0,193 4 0,258 4 0,258
marak
7. Kompetitor yang menawarkan harga
0,120 4 0,478 3 0,359 4 0,478
bersaing
Keterangan (*):
a. Strength:
1. Kondisi keuangan yang stabil
Merupakan faktor internal yang lebih dipengaruhi oleh manajemen.
Tidak ada strategi yang relevan untuk faktor ini.
2. Kemudahan memperoleh pinjaman
Tidak ada strategi yang relevan untuk faktor ini.
3. Penggunaan/ /mesin/teknologi/ /baru/ /untuk/ /keperluan
pembangunan
Tidak ada strategi yang relevan untuk faktor ini.
b. Weakness:
1. Turn over pegawai
Tidak ada strategi yang relevan untuk mengatasi hal ini, hanya
butuh perombakan pada sistem kebijakan dan kompensasi untuk
mempertahankan karyawan dan mencegah turn over yang tinggi.
2. Kewajiban yang besar (utang)
Tidak ada strategi yang relevan untuk mengatasi kelemahan ini.
c. Threat:
1. Kenaikan tingkat suku bunga
30
Merupakan faktor eksternal yang sangat sulit untuk diramalkan,
sebab industri tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi tingkat
suku bunga, yang memiliki kekuatan adalah pihak Bank Indonesia.
31
BAB VII
IMPLEMENTASI STRATEGI
32
kata lain, kebijakan adalah sebagai fasilitator dan memberi panduan
dalam implementasi strategi untuk mencapai tujuan.
3. Alokasi Sumber Daya
Pada umumnya semua organisasi mempunyai 4 sumber daya utama,
yaitu sumber daya finansial, sumber daya fisik, sumber daya manusia,
dan sumber daya teknologi.
4. Mengelola Konflik
Konflik dapat didefinisikan sebagai ketidaksetujuan (disagreement) dari
dua pihak atau lebih tentang sesuatu hal. Konflik tidak bisa dihindarkan
dalam organisasi sehingga yang penting adalah bagaimana mengelola
konflik sebelum berpengaruh negatif pada pengimplementasian strategi.
5. Mempertemukan Strategi dengan Struktur
Pada dasarnya strategi dengan struktur memiliki keterkaitan, di mana
struktur dapat mempengaruhi strategi,/ dan sebaliknya. Perubahan
strategi mengakibatkan perubahan struktur organisasi dikarenakan dua
alasan utama, yaitu struktur mempengaruhi bagaimana sasaran dan
kebijakan harus dijalankan, serta struktur mempengaruhi bagaimana
sumber daya harus dialokasikan.
6. Restrukturisasi dan Rekayasa
Restrukturisasi sering dilakukan karena alasan efisiensi dan efektivitas
organisasi. Sedangkan rekayasa dilakukan lebih untuk kepentingan
karyawan dan pelanggan daripada pemegang saham. Rekayasa tidak
selalu berdampak pada struktur organisasi tetapi memiliki keterkaitan
dengan restrukturisasi.
7. Hubungan Antara Kinerja dengan Imbalan
Hal ini terkait dengan bagaimana sistem kompensasi mampu secara
obyektif diberikan sesuai dengan kinerja strategi.
8. Menghadapi Penolakan Terhadap Perubahan
Penolakan (resistance) terhadap perubahan muncul karena adanya
akibat yang dirasakan negatif dan harus ditanggung oleh individu yang
bersangkutan, seperti kerugian ekonomis, menjadi tidak yakin, tidak
pasti dan berlawanan dengan pola sosial yang berlaku. Penolakan ini
dapat berupa sabotase produksi, absen, dan tindakan lain sejenisnya.
9. Dampak Terhadap Lingkungan
Badan usaha sebaiknya melakukan formulasi dan implementasi strategi
dengan perspektif lingkungan. Strategi terhadap lingkungan dapat
dilakukan dengan memikirkan sejak awal dampak-dampak negatif dari
33
penerapan/ /strategi/ /dan/ /mempersiapkan/ /fasilitas/ /yang/ /mampu
mengurangi dampak negatif tersebut.
10. Menciptakanl lBudayal lyangl lMendukungl lImplementasi
Strategi
Agar strategi dapat berjalan lancar, maka harus memikirkan cara untuk
menciptakan budaya baru yang mendukung strategi. Budaya yang
dimaksud adalah budaya organisasi yang mampu menuntun perilaku
individu dalam organisasi sesuai dengan nilai-nilai organisasi yang ada.
11. Produksi atau Operasional dalam Implementasi Strategi
Terkait/ /dengan/ /implementasi/ /strategi,/ /produksi/ /harus/ /mampu
merealisasi sasaran-sasaran yang ditetapkan dalam strategi, khususnya
sasaran fungsional atau operasional. Dengan demikian, peranan dari
teknologi/ /produksi,/ /bahan/ /baku,/ layout,/ /kemampuan/ /mesin/ /dan
pergudangan menjadi pendukung dalam keberhasilan implementasi.
12. Peran SDM dalam Implementasi Strategi
Implementasi dapat gagal jika SDM tidak memiliki kompetensi memadai
untuk merealisasikan strategi.
34
faktor-faktor yang akan meningkatkan kualitas produk dan harga pasar
dari produk properti. Oleh karena itu, PT. Ciputra Development dapat
menetapkan kebijakan:
a. menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan lembaga-
lembaga terkait seperti bank dan lembaga pengurusan tanah dalam
rangka memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan bagi
konsumen.
b. mengintensifkan researchV VandV Vdevelopment dalam
menciptakan produk properti yang lebih inovatif dalam aspek lokasi
yang strategis, fasilitas pendukung yang memberikan kenyamanan
dan kemudahan, desain properti yang unik, yang akan memberikan
nilai/ /tambah/ /tersendiri/ /bagi/ /kualitas/ /produk/ /PT./ /Ciputra
Development.
35
b. menggalakkan/ /proyek/ /baru/ /di/ /daerah-daerah/ /yang
lokasinya/ /masih/ /tersedia/ /seperti/ /di/ /Surabaya/ /Timur/ /dan
mempercepat penyelesaian proyek-proyek untuk dapat memperoleh
pasar yang lebih besar
BAB VIII
EVALUASI STRATEGI
36
menghadapi lingkungan yang dinamis di mana key external factors dan key
internal factors sering berubah secara cepat dan dramatis.
Ada tiga hal yang termasuk aktivitas dasar dari evaluasi strategi, yaitu:
1. Mempelajari kembali dasar-dasar yang digunakan untuk menentukan
strategi badan usaha
PT. Ciputra Development mempunyai internal strength yang terlihat dari
brand image yang kuat di antara perusahaan bisnis yang bergerak di bidang
properti. Banyaknya kerja sama dengan berbagai pihak yang membentuk
jaringan bisnis yang kuat serta didukung dengan anak-anak perusahaannya
membuat PT. Ciputra Development mempunyai modal yang kuat dalam
menjalankan bisnisnya.
Meskipun/ /PT./ /Ciputra/ /Development/ /mempunyai/ /banyak/ internal
strength, bukan berarti tidak ada internal weakness. Kelemahan dari PT.
Ciputra/ /Development/ /adalah/ /beban/ /utang/ /yang/ /ditanggung/ /olehnya,
meskipun akan ada pertanggung jawaban dalam pengembaliannya.
Pertumbuhan tingkat penduduk produktif menjadi suatu/ opportunity
bagi PT. Ciputra Development untuk terus menjalankan bisnis properti karena
akan semakin banyaknya orang-orang kaya baru yang akan muncul.
Banyaknya perusahaan sejenis yang melakukan bisnis yang sama dalam
bidang properti menjadi kendala dalam perluasan segmen pasar. Apalagi
didukung oleh iklim investasi yang prospektif mendukung semakin banyaknya
perusahaan yang ikut ambil bagian dalam bisnis ini. Kebijakan pemerintah
dalam kepemilikan rumah oleh warga negara asing juga menjadi kendala.
Sehingga penghapusan kebijakan ini akan sangat diharapkan sehingga akan
semakin memarakkan bisnis properti di Indonesia, khususnya kota Surabaya
yang merupakan kota metropolis dan pusat bisnis di Indonesia.
37
3. Mengambil tindakan untuk memastikan bahwa kinerja sesuai yang
direncanakan
Hal ini merupakan aktivitas akhir dari evaluasi strategi dengan membuat
perubahan posisi kompetitif badan usaha untuk masa mendatang, strategi
yang dipilih dapat dilihat dari berbagai aspek, yaitu:
a. Aspek Pemasaran
Strategi promosi yang dibutuhkan untuk melakukan tindakan korektif
adalah dengan mengetahui efektifitas dan efisiensi dari promosi tersebut.
Promosi yang dilakukan dapat dengan menggunakan iklan maupun
kuisioner.
38
BAB IX
KESIMPULAN
39
inflasi/ /yang/ /tinggi;/ /d)Peraturan/ /dan/ /kebijakan/ /pemerintah/ /terhadap
kepemilikan rumah bagi WNA; e)Masalah sertifikasi; f)Pertumbuhan properti
yang makin marak; g)Kompetitor yang menawarkan harga bersaing.
5./Sasaran yang akan dicapai PT. Ciputra Development terkait dengan alternatif
strategi yang telah dipilih adalah:
-/Meningkatkan kinerja dan kualitas/ SDM agar kinerja perusahaan
menjadi lebih efektif dan efisien
-/Meningkatkan kualitas layanan dan kualitas produk
-/Peningkatan penjualan properti
-/Memperluas wilayah proyek dan pemasaran ke daerah selain Surabaya
Barat
-/Meningkatkan pangsa pasar untuk seluruh daerah Surabaya
40
REFERENSI
Parimatha, K.W. dkk. Analisis Strategi Bisnis Sapi Potong Pada PT Lembu Jantan
Perkasa, Jakarta. http:/ejournal.unud.ac. i dabstrakpar i martha
%20080302005.pdf
41
42
LAMPIRAN
http:/www.12manage.com/methods_bcgmatr
http:/www.ciputradeve l opment.com/prof i x.htm l
opment.com/f il es/cd-structure-2008b.pdf
il e-about.htm l
2. Perhitungan Bobot Faktor Eksternal (EFE Matrix)
A B C D E F G H I J K L M N Weight
a. Iklim investasi yang prospektif 1 2 3 1/4 1/4 1/2 3 1/3 1/3 1/2 1/2 3 1/2 1/4 0,044
b. Kemudahan KPR 1/2 1 2 1/4 1/4 1/3 3 1/3 1/3 1/2 1/2 3 1/2 1/4 0,038
c. Tingginya tingkat migrasi antar
daerah peningkatan pertumbuhan 1/3 1/2 1 1/4 1/4 1/3 3 1/3 1/3 1/2 1/2 3 1/2 1/4 0,034
penduduk
d. Peningkatan terhadap rumah
4 4 4 1 1 3 3 1 2 3 2 4 2 1 0,124
O tinggal
e. Pertumbuhan tingkat penduduk
4 4 4 1 1 3 4 2 3 3 3 4 2 1 0,145
p oduktif
f. Banyaknya hunian di Surabaya
2 3 3 1/3 1/3 1 3 1/3 1/2 1/2 1/2 1 1/2 1/4 0,049
yang terkena banji
g. Perkembangan teknologi
1/3 1/3 1/3 1/3 1/4 1/3 1 1/3 1/2 1/2 1/2 1 1/2 1/4 0,026
house security
h. Kenaikan harga tanah 3 3 3 1 1/2 3 3 1 2 2 2 3 2 1 0,107
i. Kenaikan tingkat suku bunga 3 3 3 1/2 1/3 2 2 1/2 1 2 1 3 1 1/2 0,073
j. Tingkat inflasi yang tinggi 2 2 2 1/3 1/3 2 2 1/2 1/2 1 1/2 3 1/2 1/3 0,053
k. Peraturan dan kebijakan
pemerintah terhadap kepemilikan 2 2 2 1/2 1/3 2 2 1/2 1 2 1 3 3 4 0,098
T umah (WNA)
l. Masalah sertifikasi 1/3 1/3 1/3 1/4 1/4 1 1 1/3 1/3 1/3 1/3 1 1/3 1/4 0,024
m. Pertumbuhan properti yang
2 2 2 1/2 1/2 2 2 1/2 1 2 1/3 3 1 1/2 0,064
makin marak
n. Kompetitor yang menawarkan
4 4 4 1 1 4 4 1 2 3 1/4 4 2 1 0,120
harga bersaing
28,50 31,17 33,67 7,50 6,58 24,50 36,00 9,00 14,83 20,83 12,92 39,00 16,33 10,83 1,000
3. Perhitungan Bobot Critical Success Factor Untuk The Competitive Profile Matrix (CPM)
A B C D E F G H Weight
a. Pertumbuhan tingkat penduduk produktif 1 2 2 2 2 3 3 2 0,232
b. Peningkatan permintaan terhadap rumah tinggal 1/2 1 2 2 2 3 2 1 0,170
c. Kompetitor yang menawarkan harga bersaing 1/2 1/2 1 1 1 2 1 1 0,104
d. Kenaikan harga tanah 1/2 1/2 1 1 1 2 2 1 0,114
e. Brand image yang kuat 1/2 1/2 1 1 1 3 1 1/2 0,102
f. Struktur modal yang kuat 1/3 1/3 1/2 1/2 1/3 1 1/2 1/3 0,051
g. Promosi yang gencar dan kuat 1/3 1/2 1 1/2 1 2 1 1/2 0,084
h. Lokasi yang strategis dan luas 1/2 1 1 1 2 3 2 1 0,143
4,17 6,33 9,50 9,00 10,33 19,00 12,50 7,33 1,00
44
4. Perhitungan Bobot Dimensi Industry Attractiveness Untuk General Electric – McKinsey Matrix
A B C Weight
a. Intensitas persaingan 1 1 1/2 0,250
b. Ukuran pasar (market size) 1 1 1/2 0,250
c. Profitability 2 2 1 0,500
4 4 2 1
5. Perhitungan Bobot Dimensi Business Position Untuk General Electric – McKinsey Matrix
A B C D Weight
a. Pertumbuhan usaha 1 1 1/2 1/2 0,165
b. Pangsa pasa 1 1 1/2 1/2 0,165
c. Kualitas layanan 2 2 1 2 0,392
d. Promosi dan pemasaran 2 2 1/2 1 0,279
6 6 3 4 1
6. Perhitungan Bobot Variabel Market Growth Untuk The Grand Strategy Matrix (TGS)
A B C D E F G H Weight
a. Konsep perumahan 1 1 2 3 3 3 4 5 0,244
b. Prospek bisnis 1 1 2 3 3 3 4 5 0,244
c. Market size 1/2 1/2 1 2 2 2 3 4 0,152
d. Intensitas persaingan 1/3 1/3 1/2 1 1 1 2 3 0,089
e. Sumber daya pemasaran 1/3 1/3 1/2 1 1 1 2 3 0,089
f. Dukungan lingkungan 1/3 1/3 1/2 1 1 1 2 3 0,089
g. Kerja sama dengan bisnis global 1/4 1/4 1/3 1/2 1/2 1/2 1 3 0,058
h. Kebijakan pemerintah 1/5 1/5 1/4 1/3 1/3 1/3 1/3 1 0,035
3,95 3,95 7,08 11,83 11,83 11,83 18,33 27 1,000
7. Perhitungan Bobot Variabel Competitive Position Untuk The Grand Strategy Matrix (TGS)
A B C D E F G H Weight
a. Kemampuan menciptakan inovasi 1 1 2 3 3 4 5 5 0,251
b. Pangsa pasa 1 1 2 3 3 4 5 5 0,251
c. Efisiensi biaya 1/2 1/2 1 2 2 3 4 4 0,160
d. Kompetensi SDM 1/3 1/3 1/2 1 1 2 3 3 0,099
e. Sistem kendali sediaan 1/3 1/3 1/2 1 1 2 3 3 0,099
f. Teknologi pendukung inovasi 1/4 1/4 1/3 1/2 1/2 1 2 2 0,062
g. Kualitas layanan 1/5 1/5 1/4 1/3 1/3 1/2 1 1 0,039
h. Promosi 1/5 1/5 1/4 1/3 1/3 1/2 1 1 0,039
3,82 3,82 6,83 11,17 11,17 17,00 24,00 24,00 1,000
45