Sebuah Perspekif Imunologi Pada Sepsis Noenatal
Sebuah Perspekif Imunologi Pada Sepsis Noenatal
Pendahuluan
Disamping telah adanya upaya bersama secara internasional, mortalitas infeksi neonatus masih
tinggi dibeberapa wilayah di dunia, khususnya pada bayi prematur. Perkembangan terbaru flow
cytometry dan rangkaian teknologi generasi selanjutnya memebrikan temuan besar berupa
pemahaman yang lebih terintegrasi dari perkembangan sistem imun tubuh manusia dalam konteks
lingkungan mikrobialnya. Kami meninjau dan fokus pada bagaimana dampak maturasi sistem
imun inkomplet BBL sebelum masa gestasi lengkap pada kerentanan BBL terhadap infeksi serta
membahas implikasi klinis guna desain yang lebih akurat dari diagnosis sesuai usia dan strategi
preventif sepsis neonatal.
Kotak 2 Kepentingan Relatif dari system imun bawaan dan adaptif pada neonates
Sistem imun bawaan merupakan pertahanan yang cepat dan lini pertama. Terdiri dari sel myeloid
seperti, makrofag, neutrofil, basophil, eosinophil, monosit dan sel limfoid bawaan. Sistem imun
adaptif berkemampuan memperoleh memori imunologi untuk berbagai antigen, sehingga
meningkatkan respon imun pada pajanan berikutnya. Sel imun adaptif terutama terdiri dari sel
limfosit B dan T. Sebagian data terakhir menunjukan system imun bawaan dapat mengalami suatu
bentuk memori imunologi disebut ‘training’ yang dimediasi melalui perubahan epigenetic. Selama
ontogeny, sel myeloid berkembang lebih awal di masa kehamilan dibanding sel limfoid. Imunitas
adaptif memberikan perlindungan imunologi yang lebih terhadap infeksi meskipun memerlukan
waktu bertahun-tahun sejak paparan. Oleh karena itu, disbanding orang dewasa, imunologi bayi
baru lahir harus lebih mengandalkan imunitas bawaan.
Pentingnya pematangan hierarkis “inside out” ini dalam fungsi PPR selama ontogeny janin masih
belum jelas. Namun mungkin memiliki implikasi klinis yang penting. Hali ini menguatkan baik
dengan beberapa kerentanan mikroba klinis diamatai pada bayi premature awal. Sebagai contoh,
aktivitas TLR 2, memainkan peran utama pada presentasi Coagulase of negative Staphylococci
(CoNS), berkembang lambat pada kehamilan. Sejalan dengan itu , infeksi ini adalah yang paling
umum saat usia dibawah 30 mgg. Pengetahuan tentang pematangan PRRS di tahap perkembangan
juga penting karena peran adjuvant reseptor in mengambil bagian selama imunisasi. Bayi
premature cenderung menunjukkan penurunan signifikan respon antibody terhadap vaksin rutin,
pola ini juga tercermin pada orang tua.