Anda di halaman 1dari 16

Agribisnis Ternak Unggas

Nama mata pelajaran : Formulasi pakan


Kelas /semester : XI/3
Standar kompetensi : Membuat formulasi pakan
Kompetensi dasar :  Mengidentifikasi bahan baku
pakan
 Mengidentifikasi nutrisi pakan
 Menyusun formula pakan.
Alokasi waktu : 20 jam

Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar


Pemelajaran TM PS PI
Mengidentifikasi Dapat Tes Tertulis, 2 3 Modul, Tabel
Bahan Baku Mengidentifikasi Penugasan, Bahan Pakan
Pakan Bahan Baku
Mengidentifikasi Mengetahui Evaluasi 2 3 Modul, Tabel
Nutrisi Bahan Kandungan Tertulis, Pakan
Pakan Nutrisi Bahan Penugasan
Pakan
Memahami Memahami Evaluasi 2 3 Modul, Tabel
Kebutuhan Kebutuhan Tertulis Kebutuhan
Pakan Unggas Pakan Unggas
Formulasi Pakan Tersusun Evaluasi 2 3 Modul,
Formulasi Tertulis, Kalkulator
Pakan Ayam Praktek

Direktorat Pembinaan SMK 2008


Agribisnis Ternak Unggas

BAB 11
FORMULASI PAKAN
pakan yang mudah membentuk racun atau mudah
1. Mengidentifikasi Bahan tercemar, harus disingkirkan dari campuran bahan
Baku Pakan pakan unggas.

Pakan unggas harus memenuhi segala kebutuhan


Bahan pakan diklasifikasikan menjadi beberapa nutrisi bagi unggas. Unggas yang dipelihara secara
kategori yaitu: sebagai sumber protein, sumber intensif mulai dari DOC sampai akhir selalu berada
energi, mineral dan vitamin. Pengelompokan di dalam kandang. Oleh karena itu segala
tersebut digunakan untuk menyusun ransum dengan kebutuhan nutrisi unggas harus terpenuhi dalam
harga termurah (Least cost formula). Faktor utama pakan yang diberikan. Dalam menyiapkan pakan
yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan tidak hanya mencapur bahan pakan tetapi harus
pakan adalah kandungan nutrisi bahan, tingkat juga diketahui karakteristik unggas, serta di pahami
kecernaan, ketersediaan, kontinuitas dan harga. betul bahan pakan yang digunakan.
Dalam budidaya ternak unggas, baik itu ayam Produksi pakan unggas meliputi penyediaan bahan
pedaging mapun ayam petelur pakan mempunyai pakan sesuai syarat teknis pakan serta syarat
peranan yang sangat penting. Keberhasilan usaha bahan. Inti dari produksi pakan ternak adalah
peternakan unggas sangat ditentukan oleh kualitas pengaturan dan pemilihan bahan pakan.
pakan yang diberikan Ketersediaan bahan pakan merupakan factor
penentu dalam kelangsungan usaha pakan unggas.
Didalam proses budidaya unggas khususnya ayam Oleh karena itu dalam produksi pakan yang harus
biaya produksi terbesar dikeluarkan untuk pakan, diperhatikan adalah pengetahuan tentang seluk
besarnya sekitar 75% - 80% dari total biaya beluk bahan pakan sampai rantai distribusi
produksi. Hal ini berarti bahwa biaya produksi akan pengadaan bahan pakan tersebut.
dapat di tekan apabila bisa menekan biaya pakan.

1.1. Persyaratan Pakan 1.2. Sumber Bahan Pakan


Berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas maka 1.2.1. Bahan Pakan Hewani
bahan pakan unggas harus memenuhi persyaratan–
persyaratan tertentu diantaranya:
 Bahan pakan ternak yang dipergunakan tidak Bahan pakan hewani adalah bahan baku pakan
boleh bersaing dengan bahan untuk makanan yang berasal dari bagian-bagian tubuh hewan.
manusia. Apabila manusia banyak Bahan pakan hewani ini merupakan sumber protein.
membutuhkannya, maka bahan pakan tersebut Bahan pakan asal hewan sudah sejak zaman
jangan diberikan pada unggas Belanda sudah diperkenalkan kepada para
 Bahan pakan yang dipergunakan untuk pakan peternak. Bahan pakan hewani merupakan inti
ternak unggas harus tersedia dalam waktu kesempurnaan nutrisi rangsum unggas, karena
yang lama atau ketersediaN sepanjang waktu kandungan asam aminonya seimbang dan
bahan pakan tersebut diperlukan. Bahan sempurna.
pakan yang ketersediaanya pada suatu saat
ada dan kemudian hilang atau tidak ada alias Beberapa bahan pakan asal hewan yang sering
lenyap, harus dihindari. digunakan untuk unggas adalah tepung ikan, tepung
 Bahan pakan yang dipergunakan untuk pakan tulang, tepung kerang dan tepung sisa rumah
ternak unggas setiap tahun bahkan setiap potong, lemak atau minyak hewan.
bulan selalu di produksi, sehingga akan
menjamin ketersediaan bahan pakan tersebut
secara kontinyuitas . 1.2.1.1.Tepung Ikan
 Harga bahan pakan, harus dinilai dari segi
manfaat bahan pakan tersebut, sehingga Tepung ikan merupakan sumber utama asam amino
dapat mencerminkan kualitas pakan yang telah dalam ransum. Hal ini karena dalam tepung ikan
disusun. terdapat asam amino yang berkualitas dan
 Kualitas gizi bahan pakan, untuk pakan ternak seimbang. Hal yang menjadi kendala dalam
unggas, batasan kualitas adalah kandungan pemakaian tepung ikan adalah pengaruh baunya
serat kasar dari bahan pakan tersebut. pada produk unggas, baik daging maupun telurnya.
Semakin tinggi kandungan serat kasar bahan
pakan, maka akan semakin kurang berperan
bahan pakan tersebut bagi unggas. Tepung ikan berasal dari sisa-sisa pengolahan
industri makanan ikan, secara umum tepung ikan
Kelengkapan asam amino, vitamin, mineral dan mengandung protein kasar antara 60% - 70% dan
energi yang dikandung memegang peranan apakah mengandung lysin dan methionin, asam amino
bahan pakan tersebut berperan atau tidak. Bahan selalu kurang dalam bahan asal nabati.

Direktorat Pembinaan SMK 2008


Agribisnis Ternak Unggas

kalsium dan phosphor. Tepung darah mengandung


Selain protein dan asam amino, tepung ikan juga 1,6% lemak dan 1% serat kasar. Tepung darah
merupakan sumber kalsium dan phosphor. Kedua tidak dapat sepenuhnya dapat digunakan oleh
mineral ini merupakan mineral makro yang unggas, hanya 60% asam amino yang dapat
diperlukan unggas untuk tumbuh dan bertelur. digunakan. Tepung darah dalam ransum maksimum
4%.
1.2.1.2. Limbah Industri Udang. Selain kelima hal tersebut di atas masih ada
beberapa bahan lain yang berasal dari hewan
Mutu tepung udang tergantung pada proses antara lain sisa rumah potong hewan, limbah
pengolahannya. Pengeringan dan bagian tubuh penetasan, tinja unggas, tepung tulang, tepung
yang akan diproses sangat menentukan kualitas kerang dan lain-lain.
tepung udang. Tepung udang mengandung antara
35%-45% protein kasar. Penggunaan dalam 1.2.2. Bahan Pakan Nabati.
ransum unggas dilakukan sebagai pendamping atau
dikombinasikan dengan tepung ikan atau bahan
sumber nabati. Pada unggas petelur pemberian Bahan pakan asal tumbuhan untuk unggas dibagi
tepung udang maksimal 7%, sedangkan untuk ayam atas bahan makanan yang biasa digunakan (jagung,
pedaging antara 8% sampai 14%. dedak,bungkil kacang kedelai, bungkil kelapa,
minyak nabati ) dan bahan makanan yang tidak
lazim digunakan (bungkil kacang tanah, ubi kayu
1.2.1.3. Tepung Bulu. dan lain-lain). Bahan pakan nabati merupakan
bahan pakan asal biji-bijian yang menjadi sumber
energi bagi ternak. Bahan pakan nabati kandungan
Bulu ayam sebagai hasil sampingan pemotongan
serat kasarnya cukup tinggi. Berikut adalah
ayam potong dapat di olah menjadi tepung bulu.
beberapa bahan pakan asal nabati :
Tepung bulu ini berasal dari bulu yang dikeringkan
dan kemudian digiling. Protein kasar dalam tepung
bulu berkisar antara 82%-91%. Dari kandungan 1.2.2.1. Jagung kuning.
yang begitu tinggi hanya sebagian kecil saja yang
dapat di manfaatkan unggas.
Tepung bulu mempunyai energi metabolik (ME) Jagung kuning tidak dapat dijadikan bahan pakan
sebesar 2354 kalori /kg . 35% asam amino dalam sumber protein bagi unggas, karena kandungan
tepung bulu tidak bisa dimanfaatkan oleh unggas protein yang agak rendah dan defisiensi asam
dan dikeluarkan lagi. amino. Kandungan protein dan asam amino yang
rendah sangat terkait dengan varietas dan faktor
lingkungannya. Kandungan asam amino jagung
1.2.1.4. Lemak Hewan belum mencukupi kebutuhan untuk unggas
sehingga penggunaan jagung kuning yang
Untuk mencapai energi metabolis yang dikehendaki berlebihan untuk menyebabkan kebutuhan asam
pakan unggas sering di tambah dengan lemak amino terancam. Kelebihan jagung kuning adalah
selain itu bisa pula berasal dari minyak kelapa. kandungan Xanthophyll yang menyebabkan warna
Lemak hewan yang akan digunakan sebaiknya kuning pada kaki ayam, kulit broiler dan kuning telur.
dibeli dalam jumlah yang diperlukan saja, bila perlu
disimpan hendaknya dalam bentuk minyak. Bahan pakan ternak, terutama bahan pakan utama
asal nabati dan hewani harus tahan lama yang
Cara penggunaannya adalah dengan berarti bahwa bila disimpan tidak berubah bentuk
mencampurkan lemak atau minyak dengan bahan fisik, tetap kuning, tidak berubah kandungan
terkecil dalam formula dan aduk hingga rata. Lemak nutrisinya. Sebagai contoh jamur, fusarium roseum
dapat juga digunakan sebagai bahan appetizer, yang dapat berkembang selama penyimpanan di
karena lemak hewan/lemak nabati merupakan gudang dapat meyebabkan kualitas telur menurun.
makanan yang di gemari unggas.
1.2.2.2. Dedak Halus.
1.2.1.5. Tepung Darah
Dedak halus adalah bahan pakan yang paling
Darah merupakan limbah rumah potong hewan. banyak digunakan setelah jagung. Dedak
Kualitas tepung darah untuk pakan unggas dari segi merupakan limbah proses pengolahan gabah dan
kesehatan tergantung pada bagaimana bahan itu tidak dikonsumsi oleh manusia. Dedak mempunyai
diperoleh dari rumah potong. Bila penampungan kandungan serat kasar 13%, sedangkan unggas
darah bercampur dengan kotoran, maka bahan tidak mampu mencerna serat kasar lebih dari 4%.
tersebut tidak layak di untuk digunakan sebagai Hal ini merupakan pembatas nutrisi yang
bahan pakan unggas dan sebaliknya bila berasal menyebabkan dedak halus tidak dapat digunakan
dari tempat yang bersih maka bahan tersebut secara berlebihan.
memenuhi syarat sebagai bahan pakan unggas.
Kandungan nutrisi dedak adalah kandungan protein
Tepung darah mengandung 80% protein kasar, kasar 13,5% dan kandungan energi metabolis
tetapi kurang akan asam amino isoleusin, rendah sebesar 1890 kalori/kg. Sedangkan asam amino
dedak memang lengkap, tetapi tidak memenuhi
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Agribisnis Ternak Unggas

kebutuhan sehingga perannya sebagai penyedia bungkil kelapa berkisar antara 20%-26%. Hal ini
asam amino tidak dapat diandalkan, demikian pula yang menjadi dasar mengapa bungkil kelapa
vitamin dan mineral. digunakan sebagai pendamping tepung ikan dan
jagung kuning.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dedak
bukan merupakan bahan pakan sumber nabati yang Kelemahan bungkil kelapa adalah kandungan
andal dan hanya bersipat pelengkap saja. Dedak minyaknya masih tinggi dan mudah menjadi tengik.
dewasa ini telah digantikan oleh limbah gandum Ketengikkan ini akan mengganggu selera makan
yang mempunyai kualitas lebih baik daripada dedak. unggas dan pencernaannya. Oleh sebab itu pabrik
Penggunaan dedak lebih di karenakan oleh pakan unggas jarang menggunakan bungkil kelapa
ketersediaan dan harga yang murah. dalam komposisinya.

Pemeliharaan kualitas dedak dapat dilakukan


dengan memeriksa baunya, bila sudah tercium 1.2.2.5. Minyak Nabati.
tengik atau bau tidak normal lainnya tertanda bahwa
dedak tersebut sudah mulai rusak. Kemudian Minyak nabati merupakan salah satu bahan pakan
warnanya, dedak yang normal berwarna coklat unggas yang banyak digunakan untuk unggas
terang, bila sudah putih atau kehijau-hijauan pedaging. Hal ini karena unggas pedaging
tertanda dedak sudah rusak. Untuk melihat memerlukan energi tinggi yang biasanya hanya
pemalsuan, dapat dilakukan dengan memasukkan berasal dari minyak. Minyak nabati yang sering
sedikit dedak kedalam segelas air bening, bila digunakan untuk pakan unggas adalah minyak
banyak yang mengambang berarti dedak telah kelapa dan sejenisnya. Selain itu minyak dalam
dicampur gilingan kulit padi. pakan unggas juga akan menambah selera makan,
dan sifat berdebu pada pakan “all mash”.
Selain itu dapat diberikan parutan lugol 10% pada
dedak yang sudah dicampur air. Makin berwarna Minyak nabati yang digunakan hendaknya minyak
merah berarti kandungan Serat Kasar-nya tinggi, yang berkualitas, artinya tidak mudah rusak dan
maksimum hanya 10% yang diterima. tidak mudah tengik. Sebagai sumber energi
pendukung, minyak bukan bahan pakan utama
Terakhir untuk melihat apakah dedak tersebut sebagai sehingga persentase penggunaannya tidak
banyak dicampur dengan kapur halus, maka baku bahkan boleh tidak di gunakan.
ditambahkan larutan Hcl. Bila banyak berbuih
berarti banyak campuran kapur halusnya. Di samping kelima bahan pakan nabati di atas
masih banyak bahan pakan asal nabati yang
lainnya, misalnya bungkil kacang tanah, ubi kayu
1.2.2.3. Kacang Kedelai dan dan hasil olahannya, hijauan untuk unggas dan
Limbahnya. bahan makanan lainnya.

Syarat pakan dapat digunakan sebagai bahan 1.2.3. Premix Mineral


pakan unggas adalah bahan-bahan pakan tersebut
tidak bersaing dengan kebutuhan manusia. Kacang
kedelai merupakan sumber protein nabati bagi Premix mineral merupakan campuran antara vitmin,
unggas. Kelemahan dari kacang kedelai adalah mineral mikro, asam amino bahkan beberapa
kesediaannya yang kadang-kadang ada, kadang- produk menambahkan antioksidan. Jenis premix
kadang tidak ada serta adanya kandungan “anti mineral bermacam-macam tergantung pabrik
tripsin” pada kedelai mentah. Kacang kedelai masih pembuatnya. Cara penggunaan sebaiknya
digunakan oleh manusia untuk membuat tahu dan mengikuti rekomendasi pabrik pembuatnnya.
tempe sehingga limbah kacang kedelai yang banyak
digunakan untuk pakan unggas, berupa bungkil 1.3. Identifikasi Bahan Baku
kedelai sebagai pendamping tepung ikan. Bungkil
kacang kedelai mengandung protein berkisar antara Pakan Konsentrat
42% sampai 50%, tetapi tidak ada methionin.
Bahan pakan yang baik mempunyai tekstur, aroma
Energi metabolis bungkil kacang kedelai berkisar dan warna yang khas untuk setiap jenis. Kita perlu
antara 2825 – 2890 kalori / kg. Untuk unggas mengetahui karakter masing-masing jenis bahan,
pedaging bahan ini cukup membantu sebagai agar jika membeli kita bisa memperoleh bahan
sumber energi di samping jagung kuning. Bungkil pakan sesuai dengan yang dikehendaki. Identifikasi
kacang kedelai mempunyai kandungan serat kasar bahan baku Pakan konsentrat terdapat pada
 6%, kandungan kalsium dan phosphor juga lebih tabel ......
baik disbanding dengan biji-bijian bahan pakan
unggas lainnya.

1.2.2.4. Bungkil Kelapa

Bungkil kelapa merupakan bahan pakan sumber


protein asal nabati. Kandungan protein kasar
Direktorat Pembinaan SMK 2008
Tabel ......... Indentifikasi Pakan Konsentrat

No Bahan Tekstur Aroma Warna

1. Ampas Bir Tepung halus, Alkohol Coklat muda

2. Ampas Brem Butiran alkohol Kekuningan

3. Ampas Kecap Butiran kasar Kecap Coklat muda

4. Ampas Tahu Tepung basah kedelai Putih

5. Biji Kapas butiran Harum hitam

6. Bungkil Biji Kapas Tepung kasar Harum Hitam


(Expeller)
7. Bungkil Kacang Butiran kasar Kacang tanah Agak putih
Tanah(Expel)
8. Bungkil Kedelai 44/7 Butiran kasar kedelai Putih
kekuningan
9. Bungkil Kelapa Tepung campur Wangi Coklat
butiran minyak
kelapa
10. Bungkil Kopra Tepung campur Wangi Coklat
butiran minyak
kelapa
11. Dedak Gandum Tepung Seperti Putih
gandum kecoklatan
12. Dedak Jagung (37% Pati) Tepung Jagung Putih
kecoklatan
13. Dedak Padi 15-30% Serat Tepung kasar Wangi beras Coklat muda

14. Dedak Padi 1-9% Serat Tepung halus Wangi beras Coklat muda

15. Dedak Padi 9-15% Serat Tepung agak Wangi beras Coklat muda
kasar
16. Dicalsium Pospat Tepung menyengat Putih

17. Garam Dapur Butiran Khas garam putih

18. Jagung Kuning Butiran Harum Kuning


jagung
19. Kapur Tepung Aroma Putih
berdebu Kerang
20. Kedelai BS Butiran Kurang segar Coklat
kehitaman
21. Kedelai Sangrai Butiran harum Coklat muda
kedelai
22. Kulit Coklat Potongan kulit Harum coklat Kecoklatan

23. Kulit Kacang Tanah Potongan kulit Harum Coklat muda


kacang
No Bahan Tekstur Aroma Warna

24. Kulit Kedelai Potongan kulit Harum Kecoklatan


kedelai
25. Kulit Kopi Potongan kulit Harum kopi Kehitaman

26. Lemak Ternak Padat Seperti Putih


daging
27. Lumpur Sawit Cair Harum sawit Kecoklatan

28. Mineral Sapi Tepung Bau kerang Putih


kecoklatan
29. Minyak Sawit cair Harum sawit kuning

30. Monokalsium Pospat Tepung Bau agak Putih


menyengat
31. Onggok Butiran kasar Apek Putih abu-abu

32. Palm Kernel Meal Tepung Harum sawit coklat


(Expeller) berminyak
33. Palm Kernel Meal Tepung Harum sawit Coklat
(Solvant)
34. Premix Mineral Tepung Bau kerang Abu-abu

35. Serat Sawit Fermentasi Serat butiran Harum sawit Coklat

36. Singkong kering Batangan atau Apek Putih pucat


potongan

37. Tepung Bunga Matahari Tepung Harum Kecoklatan


(Exp)
38. Tepung Kerang Tepung Bau laut Putih pucat
berdebu
39. Tepung Tulang Tepung Bau daging Putih pucat
berdebu
40. Tetes Tebu Cair kental Tebu atau Kecoklatan
gula
41. Ubi Jalar Potongan Apek Putih
kekuningan
42. Urea Butiran Amoniak Putih

Limbah tersebut dapat diperoleh dari pengolahan hasil pertanian, misalnya tetes hasil limbah pabrik gula, dedak
limbah pengolahan padi dll. Bahan baku lokal dapat diperoleh dengan membeli ke sentra-sentra penghasil bahan
tersebut. Misalnya untuk bahan onggok, dapat dibeli di Lampung. Tetes dapat dibeli dari pabrik gula di Lampung,
Cirebon, Klaten, Yogya dll. Beberapa bahan seperti bungkil kedelai, bungkil atau biji kapas, pollard, dll masih di
impor dari luar negeri. Kita dapat mengimpor bahan pakan dan menjualnya kembali ke pasar lokal. Pemasaran
bahan pakan dapat dilakukan dengan penjualan langsung ke peternak atau perusahaan peternakan, bisa juga
melalui pengecer bahan pakan seperti poultry shop dan koperasi.

2. Nutrisi Bahan Pakan Pakan


Kandungan nutrisi bahan pakan yang perlu dipertimbangkan dalam formulasi pakan adalah protein kasar (Crude
protein), ME (metabolisme energi, kadar air (berat kering), lemak, serat kasar, kalsium (Ca), phspor (P), asam
amino lisin dan methionin. Asam amino metionin dan lisine dipertimbangkan karena kedua asam amino tersebut
konsntrasinya paling sedikit dalam bahan pakan, sehingga dengan memenuhi kedua asam amino tersebut,
kebutuhan asam amino lainnya sudah cukup. Tabel komposisi pakan tertera pada tabel.....
Tabel.... Komposisi Bahan Pakan

BK ME CP Lisin Meth M+C SK Lemak Ca P


NO BAHAN (%) (Kkal/kg) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
1 biji kapas 92.0 2,920 23.0 0.00 0.00 0.00 19.10 21.30 0.20 0.73
bungkil biji kapas
2 (expeller) 93.0 2,320 40.9 1.59 0.55 0.55 12.00 3.90 0.20 1.05
bungkil kacang
3 tanah(expel) 90.0 2,500 42.0 1.26 0.45 0.52 12.00 7.30 0.16 0.56
bungkil kedelai
4 44/7 86.6 2,120 43.0 2.75 0.65 1.33 6.50 1.80 0.30 0.65
5 dedak gandum 86.6 1,710 15.2 0.61 0.25 0.59 9.20 3.60 0.11 1.15
dedak jagung
6 (37% pati) 89.0 2,520 12.0 0.49 0.23 0.49 6.00 5.80 0.10 0.50
dedak padi 15-
7 30% serat 89.8 1,000 7.0 0.34 0.13 0.26 24.00 7.00 2.40 1.60
dedak padi 1-9%
8 serat 89.9 2,950 13.6 0.65 0.27 0.54 6.10 15.60 2.33 1.57
dedak padi 9-15%
9 serat 89.2 2,200 13.3 0.63 0.27 0.53 11.90 10.20 2.35 1.58
10 dicalsium pospat 99.0 0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 24.00 18.00
11 DL Methionine 99.7 2,360 58.0 0.00 99.00 99.00 0.00 0.00 0.00 0.00
12 garam dapur 95.0 0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
13 jagung kuning 89.0 3,350 8.5 0.22 0.20 0.35 2.10 3.80 0.02 0.28
14 kapur 99.0 0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 38.00 0.00
15 kedelai sangrai 88.5 3,300 37.0 2.27 0.51 1.03 5.80 18.80 0.23 0.52
16 L Lisine HCl 98.5 3,730 94.5 78.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
17 lemak ternak 99.5 8,500 0.0 0.00 0.00 0.00 0.00 99.90 0.00 0.00
18 lumpur sawit 93.1 2,840 13.3 0.00 0.00 0.00 16.30 18.85 0.30 0.19
BK ME CP Lisin Meth M+C SK Lemak Ca P
NO BAHAN (%) (Kkal/kg) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
19 mineral sapi 99.0 0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 15.00 5.00
20 minyak sawit 76.6 8,600 15.3 0.00 0.00 0.00 0.00 57.20 0.00 0.00
monokalsium
21 pospat 99.0 0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 16.00 22.50
22 onggok 90.1 0 2.8 0.00 0.00 0.00 8.26 0.67 0.00 0.00
palm kernel meal
23 (Expeller) 92.7 2.913 14.6 0.44 0.32 0.52 15.70 9.80 0.20 0.46
palm kernel meal
24 (Solvant) 89 3.128 15.3 0.52 0.34 0.61 15.60 1.80 0.24 0.56
26 premix mineral 98.0 0 0.0 1.50 2.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
serat sawit
27 fermentasi 94.2 2,930 10.2 0.00 0.00 0.00 40.10 5.10 0.57 0.17
singkong (pati
28 63%) 86.4 2,770 2.5 0.08 0.03 0.05 4.50 0.00 0.15 0.10
singkong (pati
29 73%) 87.5 3,090 2.0 0.07 0.03 0.05 3.30 0.00 0.15 0.10
tepung biji kapas
30 (expel) 89.9 1,840 37.1 1.41 0.59 1.22 16.80 6.90 0.24 1.09
tepung bulu ayam
31 hidrolisis 93.0 3,276 81.0 2.28 0.57 4.34 1.00 7.00 0.33 0.55
tepung bunga
32 matahari (exp) 89.5 2,480 44.3 1.11 1.24 2.17 6.30 10.40 1.68 0.94
tepung daging
33 tulang 93.0 2,495 50.0 2.61 0.69 1.05 2.80 7.10 10.00 5.10
34 tepung darah 90.6 3,020 87.5 8.40 1.14 2.27 0.00 0.60 0.17 0.17
tepung groundnut
35 (Expel) 90.1 1,340 21.3 0.49 0.30 0.62 14.10 2.40 0.13 0.58
3. Kebutuhan Nutrisi Pakan Unggas
Kebutuhan nutrisi ayam terdapat beberapa versi. Pemerintah indonesia membuat standar tersendiri seperti tertera pada GMP (good manufacturing practice), masing-masing
perusahaan pembibitan mengeluarkan standar masing-masing dan NRC juga mengeluarkan standar tersendiri. Tabel kebutuhan NRC paling banyak dijadikan pedoman
dalam menyusun pakan unggas. Berdasarkan standar tersebut kemudian perusahaan pakan dengan sedikit modifikasi membuat pakan dengan kandungan nutrisi yang
masing-masing perusahaan sedikit berbeda. Contoh kebutuhan nutrisi pakan ayam petelur dan broiler tertera pada tabel..... dan tabel....
Table … Contoh nutrisi yang dibutuhkan ayam petelur

No Nutrisi 0-5 5-10 10-16 16 mg - 17-28 mg 28-60 mg


minggu minggu minggu bertelur
starter grower pullet 2% (pre
layer)

1 Energi Kkal/kg 2.950 2.850 2.750 2750 2750 2750


2 Protein kasar(%) 20,50 20,00 16,80 17,50 17.7 16,3

Lysine (%) 1,16 1,03 0,78 0,87 0,82 0,75


Methionine (%) 0,52 0,47 0,35 0,38 0,41 0,38
M+C (%) 0,86 0,80 0,63 0,68 0,70 0,64
3 Lemak (%) 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
4 Mineral makro
Ca (%) 1,05 1,00 1,00 2-2,1 3,65-4,2 4 - 4,2
P (%) 0,15 0,16 0,16 0,16 0,4 0,38
5 Serat kasar (%) 5,00 6,00 8,00 8,00 8,00 8,00
Sumber: Rhone Phoulenc Animal Nutrition 1993 dan NRC 1994. untuk menghindari menurunnya
konsumsi pakan, ditambahkan kalsium 50% granular pada pakan pada fase pullet dan
prelayer.
Tabel….Contoh nutrisi yang dibutuhkan ayam broiler komersial dan NRC
No Nutrisi Merek A 0-4 Merek B 0-24 hari 24 hari-
minggu 0-4 minggu (starter) dijual
(finisher)
1 Energi Kkal/kg 3.086 3,100 3.200 3.200
2 Protein (%) 22,00 21-23 23-24 20-21
Lysine (%) 1,1 1,10 1,25 1,00
Methionine (%) 0,43 0,43 0,28 0,23
M+C (%) 0,97 0,97 0,92 0,80
3 Lemak (%) 5,00 2,5-7 9,00 10,0
4 Mineral makro
Ca (%) 0,9-1,10 0,9-1,2 1,00 1,00
P (%) 0,7-0,90 0,7-1,2 0,80 0,70
5 Serat kasar (%) 4,00 5,00 5,00 5,00

6 Kadar air (%) 12,00 13,00


7 Salinomycin (ppm) 40-60 Monensim

8 Virginiamycin 2,5-5 Zink bacitracin


(ppm)
9 Colistin (ppm) 2-20
10 Kadar abu (%) 6,50 5,00-8,00
11 Bentuk Butiran Butiran NRC 1994 NRC 1994
(crumble) (Crumble)

 salinomicin sebagai cocidostat


 virginamicin dan colistin sebagai pemacu pertumbuhan
 avilamicin sebagai growth promotor
 monensim sebagai cocidiostat
 zink bacitracin sebagai antibiotik pemacu pertumbuhan

4. Menyusun Formula Pakan


Pakan unggas harus memenuhi segala kebutuhan nutrisi bagi unggas. Unggas yang dipelihara secara intensif
mulai dari DOC sampai akhir selalu berada di dalam kandang. Oleh karena itu segala kebutuhan nutrisi unggas
harus terpenuhi dalam pakan yang diberikan. Dalam menyiapkan pakan tidak hanya mencapur bahan pakan
tetapi harus juga diketahui karakteristik unggas, serta di pahami betul bahan pakan yang digunakan .

4.1. Formulasi Pakan.


Yang dimaksud dengan formulasi ransum ternak adalah cara meramu bahan-bahan pakan ternak untuk
memenuhi kebutuhan ternak sesuai dengan tingkat produksi yang di inginkan. Di bagian atas telah diterangkan
bahwa zat-zat makanan utama yang dibutuhkan oleh ternak unggas dan harus mendapat perhatian adalah
protein dan energi. Dalam rangka penyusunan formulasi ransum ini dibutuhkan data-data tentang Kebutuhan
ternak akan zat-zat makanan dan Data komposisi zat-zat makanan dari bahan pakan yang digunakan untuk
menyusun ransum.

Dalam menyusun ransum, proses yang sebaiknya harus dilakukan adalah sebagai berikut :
 Harus mengetahui kondisi ternak yang akan diberi pakan, apakah ternak dalam masa pertumbuhan,
produksi atau digunakan untuk kerja.
 Menyiapkan data kebutuhan ternak akan zat-zat makanan.
 Menentukan bahan pakan yang akan digunakan untuk menyusun ransum.
 Menyiapkan data komposisi zat makanan dari bahan pakan yang akan digunakan.
 Membentuk tabel daftar komposisi zat makanan dari bahan pakan yang akan digunakan.
 Meneliti susunan zat makanan sesuai dengan kebutuhan ternak.

Apabila belum seimbang cek kembali susunan bahan pakan dan komposisi zat makanannya, dengan pertanyaan
apakah ransum telah merupakan pakan yang murah tetapi memenuhi syarat, perlu ditambahkan dengan pakan
tambahan seperti mineral, kapur dan lain-lain.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan data bahan pakan, kandungan nutrisinya dan
harga produk tersebut. Dalam menyusun ransum kita dapat menggunakan beberapa cara, mulai cara segi empat
pearson yang paling mudah, metode coba-coba baik secara manual maupun dibantu software komputer sampai
software komputer otomatis yang berbasis linear programing. Pada buku ini akan penulis bahas cara menyusun
dengan metode coba-coba secara manual dan dengan software komputer

Dalam menyusun pakan perlu diperhatikan harga, batas aman maksimum dan ketersediaannya. Dari segi harga
kita harus melihat apakah dari harga per Kkal (ME) atau harga per protein. Ketersediaan yang dimaksud
mengenai jumlah, mutu dan kontinyuitasnya. Ayam yang diberi makan dengan formula yang sering berubah akan
menyebakan produksi tidak optimal.

Bahan pakan dengan kandungan energinya lebih besar dari kandungan TDN dalam ransum yang kita susun kita
klasifikasikan sebagai bahan pakan sumber energi, sedang bahan pakan dengan kandungan protein lebih tinggi
dari kandungan protein dalam ransum yang kita susun kita klasifikasikan sebagai bahan pakan sumber protein.

Harga per energi diperoleh dengan membagi harga bahan per kg dengan kandungan eneergninya, demikian juga
dengan harga per protein diperoleh dengan membagi harga per kg dengan kandungan proteinnya. Misal harga
dedak per kg Rp 1500 dengan kandungan ME 2950 kkal/kg dan protein 13,3% maka:
a. maka harga per ME = Rp. 1500/2950 = Rp. 0,5,-
b. harga per protein = Rp. 1500/13,3 = Rp. 113,-

Batas aman masksimum berkaitan dengan kondisi bahan pakan itu sendiri dan pengaruhnya kesehatan ayam.
Karakteristik tersebut meliputi : kandungan minyak, tekstur, aroma, berdebu, sifat beracun dll. Misalnya bungkil
sawit yang berlemak tidak boleh diberikan lebih dari 10% karena akan mudah tengik dan terlalu berminyak
menurunkan konsumsi pakan. Batas masimum tersebut diperoleh dari hasil penelitian. Sayang data tersebut
masih sulit diperoleh, sehingga peternak juga harus mengamati sendiri terhadap perilaku ayam dalam
pemeliharaan ternak ayam.

Tabel .... dan ....... menunjukkan urutan harga ME dan protein dari yang termurah sampai yang termahal. Dalam
menyusun ransum kita akan memilih bahan dengan harga yang lebih murah.

4.2. Cara Menyusun Formula

Seperti telah diketahui adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk menyusun ransum :

4.2.1. Metode Segiempat Pearson

Metode segi empat Pearson adalah metode yang sederhana untuk mencampur 2 bahan pakan dan hanya untuk
satu nutrisi. Cara ini sering digunakan untuk mencampur premix (atau konsentrat) dan biji bijian; dan juga untuk
mencampur bahan yang kaya energi dengan bahan yang kaya protein.
Contoh: untuk ayam petelur
Terdapat 2 bahan baku yang tersedia dengan kandungan protein sebagai berikut:
 Dedak mengandung protein kasar 13%
 Premix konsentrat mengandung protein kasar 36%
Kita ingin mencampur pakan konsentrat dengan kandungan protein kasar 16% dari bahan baku dedak dan
premix konsntrat. Berapa persen dedak dan premix konsenrat pada pakan konsentrat tersebut ?

Menggunakan metode segi empat Pearson

Dedak 20 bagian
13% 16%

Premix konsentrat 3 bagian


36% ______
23 bagian

Dedak sebanyak 36-16 = 20 bagian setara dengan 20/23x100% = 87%


Premix konsntrat 16-13= 3 bagian setara dengan 3/23x100% = 13%
Jika menyusun 100 kg pakan maka komposisinya 87 kg dedak dan 13% premix konsntrat.

4.2.2. Metoda Coba-Coba

Langkah 1.
Cadangkan 2% untuk mineral dan vitamin. Untuk pakan ayam petelur dewasa bisa dicadangkan sekian % untuk
kapur atau tepung kerang (antara 5-10%)

Langkah 2
Tambahkan bahan yang diinginkan dalam jumlah persentase minimum dalam pakan, misal tepung darah
sebanyak 2%

Langkah 3.
Tambahkan 30% bahan yang mempunyai Kandungan energi lebih tinggi dari yang dibutuhkan pada ransum yang
akan disusun, pilih bahan yang harga energinya paling murah, tetapi jangan melebihi batas aman maksimum.
Misal : penngunaan dedak pada ayam broiler dibatasi tidak lebih dari 30% karena akan menaikkan kadar erat
kasar diatas kebutuhan.

Langkah 4.
Tambahkan 18% bahan yang memiliki kandungan protein lebih tinggi dari protein yang dibutuhkan, pilih bahan
dengan harga protein paling murah tetapi jangan melebihi batas aman maksimum,

Langkah 5.
Tambahkan sejumlah persentasi, bahan baku sember energi, jumlahkan berapa nutrisi pakan dan bandingkan
dengan total kebutuhan nutrisi. Pilih dan tambahkan 10% bahan yang kekurangan. Teruskan menambah 10%
dan seterusnya sampai mencapai 100%

Langkah 6.
Kadang-kadang diperlukan untuk mengganti beberapa bahan dengan yang lain untuk mencapai perbandingan
(tingkat) yang diinginkan dari energi, protein dll.
4.2
Tabel..... Format bantu formulasi dengan metode coba-coba

Bahan Jumlah CP ME Ca (%) P Harga


baku (%) (%) (kkal/kg) (%) /kg

Latihan :
Susunlah pakan ayam petelur dewasa dengan kandungan nutrisi : kadar protein 17% dan
metabolisme energi (ME) = 2750 kkal/kg. Jika disediakan bahan baku sbb:

Tabel..... Data Bahan Baku pakan


No Jenis barang PK(%) ME Ca P harga
(Kkal/kg) (%) (%) per kg
bungkil kelapa
1sawit 13.00 1,900 0.18 0.46 1500
2dedak jagung 12.00 1,719 0.1 0.5 1500
3dedak padi 13.00 1,940 2.4 1.6 1500
4Molases 8.50 3,320 0.67 0.05 1500
dedak
5 gandum/pollar 12.00 1,800 0.11 0.15 1600
bungkil kacang
6 tanah 39.10 2,520 0.18 0.57 2000
7 bungkil kelapa 20.00 1,950 0.11 0.44 2000
8 jagung kuning 8.70 3,340 0.02 0.28 2500
9 bungkil kedelai 52.08 3,350 0.3 0.65 6500
10 tepung ikan 70.00 3,020 3.5 2.6 9000
11 tepung darah 87.50 2,290 0.17 0.17 10000
Data diolah dari berbagai sumber, NRC 2004 untuk kepentingan simulasi, kandungan nutrisi dari tabel yang
berbeda dan harga bahan baku bisa bervariasi.
Tabel..... Daftar Bahan Baku Pakan dan urutan harga per protein

No Jenis barang PK(%) harga pe kg harga


per
protein
1 bungkil kacang tanah 39.10 2000 51
2 bungkil kelapa 20.00 2000 100
3 tepung darah 87.50 10000 114
4 dedak padi 13.00 1500 115
5 bungkil kelapa sawit 13.00 1500 115
6 bungkil kedelai 52.08 6500 125
7 dedak jagung 12.00 1500 125
8 tepung ikan 70.00 9000 129
9 dedak gandum/pollar 12.00 1600 133
10 Molases 8.50 1500 176
11 jagung kuning 8.70 2500 287

Tabel.... Daftar bahan baku Pakan dan urutan harga ME

No Jenis barang ME (Kkal/kg) harga per kg harga per


ME

1 dedak padi 3,350 1500 0.45


2 dedak jagung 2,520 1500 0.60
3 jagung kuning 3,340 2500 0.75
4 bungkil kelapa sawit 1,950 1500 0.77
5 Molases 1,900 1500 0.79
6 dedak gandum/pollar 1,800 1500 0.83
7 bungkil kelapa 1,940 2000 1.03
8 bungkil kacang tanah 1,719 2000 1.16
9 bungkil kedelai 3,320 6500 1.96
10 tepung darah 3,020 10000 3.31
11 tepung ikan 2,290 9000 3.93

Hasil formulasi dengan metode coba-coba


bahan baku Jumlah CP (%) ME Ca (%) P (%) Harga
premix mineral 2 0.000 0.000 200
kapur 7 0.000 0.000 2.100 0.000 35
tepung darah 2 1.750 45.800 0.003 0.003 200
dedak padi 30 3.900 1005.000 0.720 0.480 450
bungkil kedelai 18 9.374 597.600 0.054 0.117 1170
periksa 59 15.024 1648.400 2.877 0.600 2055
dedak jagung 10 1.200 171.900 0.010 0.050 150
perksa 69 16.224 1820.300 2.887 0.650 2205
nutrisi ransum 69 11.730 1897.500 2.070 0.483
jagung 10 0.870 334.000 0.002 0.028 250
periksa 79 17.094 2154.300 2.889 0.678 2455
jagung 10 0.870 334.000 0.002 0.028 150
periksa 89 17.964 2488.300 2.891 0.706 2605
jagung 11 0.957 367.400 0.002 0.031 275
jumlah 100 18.921 2855.700 2.894 0.737 2880
Ransum yang
diinginkan 16-17% 2750 3 0.7

Kandungan CP (Crude protein) dihitung dengan rumus Jumlah persen x kandungan CP dibagi 100, demikian juga dengan kandungan nutrisi
lainnya dan harga. Misal dedak padi 30%, maka jumlah CP = (30 x 13)/100 = 3,9 %, dst

Hasil penyusunan ransum diatas menunjukan bahwa kandungan protein terlalu tinggi. Untuk itu jumlah sumber protein (bungkil kedelai)
bisa dikurangi misal 3-4% dan diganti dengan sumber energi misal jagung/dedak. Kandungan kalsium masih terlalu rendah, untuk
mengatasi bisa diberikan kalsium secara terpisah dengan menabur pada tempat pakan, penambahan prosentase kapur akan menyebabkan
pakan berdebu dan kurang disukai ayam.

4.2.3. Perhitungan dengan Software Komputer


Perhitungan formulasi pakan dengan soft komputer sangat mudah. Kita tinggal membeli soft ware jadi, namun harganya mahal sekitar
Rp.200.000.000. software yang dijual ada yang otomatis dengan basis linear programin atau semi otomatis dengan basis program borland
atau excel. Pertama kita harus membuat kebutuhan nutrisi pakan yang akan kita susun, kedua membuat daftar nutrisi bahan pakan lengkap
dengan harganya.

4.2.3.1. Otomatis

Pengoperasian software otomatis sangat mudah. Kita masukan kebutuhan nutrisi pakan yang akan disusun, kemudian kita pilih bahan baku
yang tersedia, dan komputer akan memberikan formulasi sesuai dengan yang kita miliki dalam waktu sedetik.

4.2.3.2. Semiotomatis
Pada software ini sama harus memasukan data kebutuhan pakan yang akan disusun (Requirement) dan kandungan nutrisi bhan pakan
(ingredient listing). Kemudian kita memilih bahan pakan berdasarkan harga termurah dan dicoba-coba sampai formulasi menghasilkan
formula dengan nutrisi yang kita kehendaki.
Contoh hasil perhitungan untuk pakan ayam broiler starter tertera pada Tabel ........ Kebutuhan :
 Protein Kasar 22%,
 ME 3200 kkal/kg,
 Lysine 1,2%,
 methionin 0,5%,
 crude fiber (Serat Kasar) 5%,
 Ca 1%
 P 0,8 %
 Harga <Rp5000 per kg

Bahan pakan persen Harga BK ME CP Lys Met SK Ca P


perunit
Tepung darah 2 10.000 90,6 3020 87,5 8,4 1,14 0 0,17 0,17
Kapur 1 300 99 0 0 0 0 0 38
Minyak sawit 6 6000 9 9300 0 0 0 0 0 0
Dedak 20 1500 89,2 2200 13.3 0,63 0,27 0,53 2,35 1,58
Jagung kuning 45 2500 86,9 3340 8,7 0,22 0,2 2,1 0,04 0,30

Tepung ikan 9 9.000 92 3320 70 5,39 2,02 0 3,5 2,6


Premix mineral 0,5 10.000 99

DL Met 0,2 200.000 99,7 2360 58 0 99 0 0 0


L Lysine 0,3 200.000 98,5 3730 94,5 78 0 0 0 0
Bungkil kedelai 16 6.500 88 2180 43,5 2,65 0,61 6,1 0,3 0,65

Ransum 100 4863 89,3 3213 21,7 1,51 0,63 4,36 1,2 0,77
kebutuhan 100 5000 90 3200 22 1,2 0,5 5 1 0,8

Anda mungkin juga menyukai