BAB 11
FORMULASI PAKAN
pakan yang mudah membentuk racun atau mudah
1. Mengidentifikasi Bahan tercemar, harus disingkirkan dari campuran bahan
Baku Pakan pakan unggas.
kebutuhan sehingga perannya sebagai penyedia bungkil kelapa berkisar antara 20%-26%. Hal ini
asam amino tidak dapat diandalkan, demikian pula yang menjadi dasar mengapa bungkil kelapa
vitamin dan mineral. digunakan sebagai pendamping tepung ikan dan
jagung kuning.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dedak
bukan merupakan bahan pakan sumber nabati yang Kelemahan bungkil kelapa adalah kandungan
andal dan hanya bersipat pelengkap saja. Dedak minyaknya masih tinggi dan mudah menjadi tengik.
dewasa ini telah digantikan oleh limbah gandum Ketengikkan ini akan mengganggu selera makan
yang mempunyai kualitas lebih baik daripada dedak. unggas dan pencernaannya. Oleh sebab itu pabrik
Penggunaan dedak lebih di karenakan oleh pakan unggas jarang menggunakan bungkil kelapa
ketersediaan dan harga yang murah. dalam komposisinya.
14. Dedak Padi 1-9% Serat Tepung halus Wangi beras Coklat muda
15. Dedak Padi 9-15% Serat Tepung agak Wangi beras Coklat muda
kasar
16. Dicalsium Pospat Tepung menyengat Putih
Limbah tersebut dapat diperoleh dari pengolahan hasil pertanian, misalnya tetes hasil limbah pabrik gula, dedak
limbah pengolahan padi dll. Bahan baku lokal dapat diperoleh dengan membeli ke sentra-sentra penghasil bahan
tersebut. Misalnya untuk bahan onggok, dapat dibeli di Lampung. Tetes dapat dibeli dari pabrik gula di Lampung,
Cirebon, Klaten, Yogya dll. Beberapa bahan seperti bungkil kedelai, bungkil atau biji kapas, pollard, dll masih di
impor dari luar negeri. Kita dapat mengimpor bahan pakan dan menjualnya kembali ke pasar lokal. Pemasaran
bahan pakan dapat dilakukan dengan penjualan langsung ke peternak atau perusahaan peternakan, bisa juga
melalui pengecer bahan pakan seperti poultry shop dan koperasi.
Dalam menyusun ransum, proses yang sebaiknya harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Harus mengetahui kondisi ternak yang akan diberi pakan, apakah ternak dalam masa pertumbuhan,
produksi atau digunakan untuk kerja.
Menyiapkan data kebutuhan ternak akan zat-zat makanan.
Menentukan bahan pakan yang akan digunakan untuk menyusun ransum.
Menyiapkan data komposisi zat makanan dari bahan pakan yang akan digunakan.
Membentuk tabel daftar komposisi zat makanan dari bahan pakan yang akan digunakan.
Meneliti susunan zat makanan sesuai dengan kebutuhan ternak.
Apabila belum seimbang cek kembali susunan bahan pakan dan komposisi zat makanannya, dengan pertanyaan
apakah ransum telah merupakan pakan yang murah tetapi memenuhi syarat, perlu ditambahkan dengan pakan
tambahan seperti mineral, kapur dan lain-lain.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan data bahan pakan, kandungan nutrisinya dan
harga produk tersebut. Dalam menyusun ransum kita dapat menggunakan beberapa cara, mulai cara segi empat
pearson yang paling mudah, metode coba-coba baik secara manual maupun dibantu software komputer sampai
software komputer otomatis yang berbasis linear programing. Pada buku ini akan penulis bahas cara menyusun
dengan metode coba-coba secara manual dan dengan software komputer
Dalam menyusun pakan perlu diperhatikan harga, batas aman maksimum dan ketersediaannya. Dari segi harga
kita harus melihat apakah dari harga per Kkal (ME) atau harga per protein. Ketersediaan yang dimaksud
mengenai jumlah, mutu dan kontinyuitasnya. Ayam yang diberi makan dengan formula yang sering berubah akan
menyebakan produksi tidak optimal.
Bahan pakan dengan kandungan energinya lebih besar dari kandungan TDN dalam ransum yang kita susun kita
klasifikasikan sebagai bahan pakan sumber energi, sedang bahan pakan dengan kandungan protein lebih tinggi
dari kandungan protein dalam ransum yang kita susun kita klasifikasikan sebagai bahan pakan sumber protein.
Harga per energi diperoleh dengan membagi harga bahan per kg dengan kandungan eneergninya, demikian juga
dengan harga per protein diperoleh dengan membagi harga per kg dengan kandungan proteinnya. Misal harga
dedak per kg Rp 1500 dengan kandungan ME 2950 kkal/kg dan protein 13,3% maka:
a. maka harga per ME = Rp. 1500/2950 = Rp. 0,5,-
b. harga per protein = Rp. 1500/13,3 = Rp. 113,-
Batas aman masksimum berkaitan dengan kondisi bahan pakan itu sendiri dan pengaruhnya kesehatan ayam.
Karakteristik tersebut meliputi : kandungan minyak, tekstur, aroma, berdebu, sifat beracun dll. Misalnya bungkil
sawit yang berlemak tidak boleh diberikan lebih dari 10% karena akan mudah tengik dan terlalu berminyak
menurunkan konsumsi pakan. Batas masimum tersebut diperoleh dari hasil penelitian. Sayang data tersebut
masih sulit diperoleh, sehingga peternak juga harus mengamati sendiri terhadap perilaku ayam dalam
pemeliharaan ternak ayam.
Tabel .... dan ....... menunjukkan urutan harga ME dan protein dari yang termurah sampai yang termahal. Dalam
menyusun ransum kita akan memilih bahan dengan harga yang lebih murah.
Seperti telah diketahui adalah beberapa cara yang dapat digunakan untuk menyusun ransum :
Metode segi empat Pearson adalah metode yang sederhana untuk mencampur 2 bahan pakan dan hanya untuk
satu nutrisi. Cara ini sering digunakan untuk mencampur premix (atau konsentrat) dan biji bijian; dan juga untuk
mencampur bahan yang kaya energi dengan bahan yang kaya protein.
Contoh: untuk ayam petelur
Terdapat 2 bahan baku yang tersedia dengan kandungan protein sebagai berikut:
Dedak mengandung protein kasar 13%
Premix konsentrat mengandung protein kasar 36%
Kita ingin mencampur pakan konsentrat dengan kandungan protein kasar 16% dari bahan baku dedak dan
premix konsntrat. Berapa persen dedak dan premix konsenrat pada pakan konsentrat tersebut ?
Dedak 20 bagian
13% 16%
Langkah 1.
Cadangkan 2% untuk mineral dan vitamin. Untuk pakan ayam petelur dewasa bisa dicadangkan sekian % untuk
kapur atau tepung kerang (antara 5-10%)
Langkah 2
Tambahkan bahan yang diinginkan dalam jumlah persentase minimum dalam pakan, misal tepung darah
sebanyak 2%
Langkah 3.
Tambahkan 30% bahan yang mempunyai Kandungan energi lebih tinggi dari yang dibutuhkan pada ransum yang
akan disusun, pilih bahan yang harga energinya paling murah, tetapi jangan melebihi batas aman maksimum.
Misal : penngunaan dedak pada ayam broiler dibatasi tidak lebih dari 30% karena akan menaikkan kadar erat
kasar diatas kebutuhan.
Langkah 4.
Tambahkan 18% bahan yang memiliki kandungan protein lebih tinggi dari protein yang dibutuhkan, pilih bahan
dengan harga protein paling murah tetapi jangan melebihi batas aman maksimum,
Langkah 5.
Tambahkan sejumlah persentasi, bahan baku sember energi, jumlahkan berapa nutrisi pakan dan bandingkan
dengan total kebutuhan nutrisi. Pilih dan tambahkan 10% bahan yang kekurangan. Teruskan menambah 10%
dan seterusnya sampai mencapai 100%
Langkah 6.
Kadang-kadang diperlukan untuk mengganti beberapa bahan dengan yang lain untuk mencapai perbandingan
(tingkat) yang diinginkan dari energi, protein dll.
4.2
Tabel..... Format bantu formulasi dengan metode coba-coba
Latihan :
Susunlah pakan ayam petelur dewasa dengan kandungan nutrisi : kadar protein 17% dan
metabolisme energi (ME) = 2750 kkal/kg. Jika disediakan bahan baku sbb:
Kandungan CP (Crude protein) dihitung dengan rumus Jumlah persen x kandungan CP dibagi 100, demikian juga dengan kandungan nutrisi
lainnya dan harga. Misal dedak padi 30%, maka jumlah CP = (30 x 13)/100 = 3,9 %, dst
Hasil penyusunan ransum diatas menunjukan bahwa kandungan protein terlalu tinggi. Untuk itu jumlah sumber protein (bungkil kedelai)
bisa dikurangi misal 3-4% dan diganti dengan sumber energi misal jagung/dedak. Kandungan kalsium masih terlalu rendah, untuk
mengatasi bisa diberikan kalsium secara terpisah dengan menabur pada tempat pakan, penambahan prosentase kapur akan menyebabkan
pakan berdebu dan kurang disukai ayam.
4.2.3.1. Otomatis
Pengoperasian software otomatis sangat mudah. Kita masukan kebutuhan nutrisi pakan yang akan disusun, kemudian kita pilih bahan baku
yang tersedia, dan komputer akan memberikan formulasi sesuai dengan yang kita miliki dalam waktu sedetik.
4.2.3.2. Semiotomatis
Pada software ini sama harus memasukan data kebutuhan pakan yang akan disusun (Requirement) dan kandungan nutrisi bhan pakan
(ingredient listing). Kemudian kita memilih bahan pakan berdasarkan harga termurah dan dicoba-coba sampai formulasi menghasilkan
formula dengan nutrisi yang kita kehendaki.
Contoh hasil perhitungan untuk pakan ayam broiler starter tertera pada Tabel ........ Kebutuhan :
Protein Kasar 22%,
ME 3200 kkal/kg,
Lysine 1,2%,
methionin 0,5%,
crude fiber (Serat Kasar) 5%,
Ca 1%
P 0,8 %
Harga <Rp5000 per kg
Ransum 100 4863 89,3 3213 21,7 1,51 0,63 4,36 1,2 0,77
kebutuhan 100 5000 90 3200 22 1,2 0,5 5 1 0,8