Populasi
Abstract
HIV/AIDS is a serious health problem in the world, including in Indonesia. It has a
huge impact in economic, social and political aspects. There fore research regarding
the knowledge of HIV/AIDS become important. This paper explores women’s knowledge
of HIV/AIDS in Indonesua using secondary data from Indonesia Demographic and Health
Survey (IDHS) 2007. In measuring the knowledge indicator used such as have you ever
heard about HIV/AIDS, knowledge of the transmission abd HIV/AIDS prevention. Statistic
descriptive, composit and binary logistic were using to answer the research problem.
The result shows that women’s knowledge in HIV/AIDS is fairly good. The main factor
which influence women’s knowledge of HIV/AIDS is their level of education along with
their spouse. Women who have finished their education in senior high has twice better
knowledge on HIV/AIDS compared to those who did not finish.
Keywords: HIV/AIDS, women’s knowledge, education level
Intisari
HIV/AIDS adalah masalah kesehatan serius yang dihadapi oleh dunia, termasuk
Indonesia. Dampak HIV/AIDS sangat besar pada aspek ekonomi, sosial, dan politik. Oleh
karenanya, sebuah penelitian tentang pengetahuan terhadap HIV/AIDS sangatlah
penting. Tulisan ini akan mengkaji pengetahuan perempuan terhadap HIV/AIDS di
Indonesia dengan menggunakan data sekunder Survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) 2007. Indikator yang digunakan adalah pernah mendengar tentang
HIV/AIDS, pengetahuan tentang penyebarannya, dan cara pencegahan HIV/AIDS. Analisis
statistik deskriptif, komposit, dan regresi biner menjadi kesatuan dalam menjawab
pertanyaan penelitian ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengetahuan perempuan
terhadap HIV/AIDS sudah cukup baik. Faktor utama yang memengaruhi pengetahuan
perempuan terhadap HIV/AIDS adalah tingkat pendidikan mereka dan pasangan mereka.
Perempuan yang telah menyelesaikan pendidikan tingkat atas mempunyai pengetahuan
dua kali lebih baik daripada mereka yang tidak.
Kata kunci: HIV/AIDS, pengetahuan perempuan, tingkat pendidikan
1
Asisten lepas di Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM
Tulisan ini akan memaparkan tingkat pe- e. kemungkinan seseorang tertular HIV/AIDS
ngetahuan perempuan di Indonesia tentang HIV/ ketika makan sepiring dengan orang yang
AIDS. Selama ini kajian mengenai pengetahuan sudah terkena virus HIV
HIV/AIDS lebih diletakkan pada tataran ma-
f. kemungkinan risiko tertular HIV/AIDS
syarakat umum sebagaimana dilakukan oleh
berkurang dengan tidak melakukan hu-
Oktarina, Hanafi, dan Asri Budisuari (2009).
bungan seks sama sekali
Masih jarang ditemukan kajian pengetahuan HIV/
AIDS dari sisi perempuan sebagai ibu rumah g. kemungkinan seseorang tertular HIV/AIDS
tangga serta faktor-faktor yang meme- karena diguna-guna/disantet
ngaruhinya. Tulisan ini akan mengupas hal Untuk mendapatkan gambaran dan pema-
tersebut. haman mengenai tingkat pengetahuan
perempuan di Indonesia tentang HIV/AIDS,
maka digunakan analisis deskriptif yang
Metode didahului dengan pemberian nilai indeks
Penelitian ini menggunakan metode ku- komposit. Hasil komposit dikategorikan menjadi
antitatif dengan mendasarkan pada analisis data dua kelas, yaitu tingkat pengetahuan tinggi dan
sekunder yang bersumber pada hasil Survei tingkat pengetahuan rendah. Tingkat penge-
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahuan tinggi memiliki nilai komposit di atas rata-
2007. Sampel yang diteliti adalah semua rata yang mengindikasikan bahwa perempuan
perempuan pernah kawin usia 15 – 49 tahun. yang diteliti mengetahui cara penyebaran
Dengan demikian, variabel-variabel yang ataupun pencegahan penularan HIV/AIDS.
digunakan untuk mengetahui tingkat penge- Sebaliknya, pengetahuan rendah meng-
tahuan HIV/AIDS bersumber dari daftar indikasikan perempuan yang diteliti tidak
pertanyaan perempuan yang meliputi. mengetahui cara penyebaran atau pencegahan
penularan HIV/AIDS.
a. pernah tidaknya mendengar HIV/AIDS
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berisiko
b. kemungkinan seseorang tertular HIV/AIDS
memengaruhi tingkat pengetahuan ibu tentang
jika berhubungan seks hanya dengan
HIV/AIDS, digunakan analisis regresi biner. Uji
seorang yang tidak mempunyai pasangan
regresi logistik digunakan karena skala data
lain
yang digunakan adalah nominal. Sebelum uji
c. kemungkinan seseorang tertular HIV/AIDS dilakukan, dibuat variabel boneka (dummy)
ketika digigit nyamuk terlebih dulu untuk setiap karakteristik karena
d. kemungkinan risiko tertular HIV/AIDS sebelumnya data sudah dikategorikan. Setiap
berkurang ketika menggunakan kondom kategori yang dijadikan referensi adalah seperti
pada saat berhubungan seks dalam Tabel 1 berikut.
Tabel 1
Referensi Kategori
Variabel Kategori
Pengetahuan tentang AIDS Pengetahuan rendah
Umur perempuan Kelompok umur 15-19
Tingkat pendidikan perempuan Tidak pernah sekolah
Tingkat pendidikan suami Tidak pernah sekolah
Status pekerjaan Tidak bekerja
Frekuensi membaca surat kabar Setiap hari
Frekuensi mendengarkan radio Setiap hari
Frekuensi menonton televisi Setiap hari
Sumber: SDKI, 2007 (diolah)
Pada Tabel 1 dijelaskan bahwa kategori yang mengurangi stigma ataupun diskriminasi
disusun menjadi referensi bagi setiap variabel, terhadap mereka.
seperti pengetahuan tentang AIDS dan umur.
Di Indonesia pengetahuan penduduk tentang
Referensi variabel disusun dengan cara
HIV/AIDS cukup baik. Hasil SDKI 2007 memper-
mengubah nilai kategori menjadi nol (0).
lihatkan sekitar 71 persen penduduk menyatakan
Sementara itu, pada kategori variabel yang
pernah mendengar HIV/AIDS. Namun di
lainnya diberikan nilai satu (1). Karena hanya
kalangan perempuan baru sekitar 49 persen. Ini
mendasarkan pada analisis kuantitatif, maka
menandakan pengetahuan HIV/AIDS di kalangan
hubungan antara variabel ataupun variabel-
perempuan Indonesia masih kurang, terutama
variabel yang berisiko memengaruhi penge-
pada kelompok usia muda 15-19 tahun (3,56
tahuan perempuan tentang HIV/AIDS tidak dapat
persen). Sementara pada kelompok umur
dijelaskan secara mendalam. Pola hubungan itu
lainnya rata-rata di atas 13 persen. Data ini
hanya dianalisis secara statistik deskriptif melalui
memperlihatkan bahwa perempuan usia muda
tabulasi silang serta statistik inferensi melalui
15-19 tahun lebih sedikit memperoleh informasi
regresi biner.
tentang HIV/AIDS daripada yang berusia lebih
tua. Ketimpangan ini seharusnya tidak perlu
terjadi karena HIV/AIDS dapat menyerang siapa
Pembahasan saja baik pada perempuan usia muda maupun
Pengetahuan tentang HIV/AIDS yang lebih tua.
Tabel 2
Pengaruh Pendidikan terhadap Pengetahuan tentang HIV/AIDS
Pendidikan
Perempuan
Tidak Pernah sekolah Reference Variable
SMP Kebawah 0,57* 0,19 0,00 1,77 0,78* 0,22 0,00 2,19
SMA 1,31* 0,20 0,00 3,70 1,67* 0,22 0,00 5,30
Lebih dari SMA 1,88* 0,21 0,00 6,53 2,23* 0,25 0,00 9,29
Pendidikan Suami
Tidak Pernah Sekolah Reference Variable
SMP Kebawah 0,20* 0,20 0,00 1,79 0,76* 0,17 0,00 2,14
SMA 0,20* 0,20 0,00 2,90 1,22* 0,17 0,00 3,38
Lebih Dari SMA 0,21* 0,21 0,00 2,97 1,27* 0,19 0,00 3,57
Sumber: SDKI, 2007 (diolah)
Keterangan: hanya menampilkan variabel yang signifikan
Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan Daftar Pustaka
mengenai pengetahuan perempuan di Indonesia Aggarwal, Rimjhim M. & Rous , Jeffrey J. 2005.
tentang HIV/AIDS dapat disimpulkan beberapa Journal Of Development Studies.
hal sebagai berikut. Awareness and Quality of Knowledge
Pertama, pengetahuan perempuan pernah Regarding HIV/AIDS Among Women in
kawin mengenai penularan dan pencegahan HIV/ India. Diunduh dari http://dx.doi.org/10.1080/
AIDS perlu ditingkatkan, terutama pada 00220380600576144. Diakses pada 26
kelompok umur muda (15-19 tahun). Februari 2009.
Kedua, secara umum, perempuan pernah Anonim. 2007. AIDS Epidemic Update.
kawin di Indonesia mengetahui cara-cara Switzerland : UNAIDS.
pencegahan penularan HIV/AIDS, yaitu setia Ahmed, Aziza; Hanssens, Cathereine; Kelly,
dengan pasangan dalam berhubungan seks dan Brook. 2009. “Protecting HIV-Positive
tidak melakukan hubungan seks dengan PSK Women’s Rights : Recomendations for the
serta menggunakan kondom ketika melakukan United States National HIV/AIDS Strategy”.
hubungan seks. Reproductive Health Matters. Vol.17
Ketiga, faktor-faktor yang berpengaruh Number 34.Pp.127-134
terhadap pengetahuan perempuan pernah kawin BKKBN. 2008. Indonesia. Survei Demografi dan
di Indonesia tentang HIV/AIDS adalah Kesehatan 2007. Ringkasan Hasil. Jakarta:
pendidikan. Perempuan yang menamatkan BKKBN
pendidikan hingga tingkat atas atau lebih
Kambodji, Linna, Kestari, and Sembiring. 1995.
berpeluang memiliki pengetahuan dua kali lebih
Adult Sexual Behavior and Other Risk
baik mengenai HIV/AIDS daripada yang tidak
Behaviors in East Java. Surabaya : Yayasan
berpendidikan.
Prospective.