Anda di halaman 1dari 3

PENGADAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


1/3

DITETAPKAN OLEH DIREKTUR


TANGGAL TERBIT :
STANDARD
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. H. FARID ANWAR, M.Kes
NIP. 19610712 198803 1 012
1. Kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah/Institusi yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan
sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa. yang
menggunakan AnggaranPendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran
PendapatandanBelanja Daerah (APBD) atau pendapatan lainya yang sah
2. Barang termasuk didalamnya adalah Perbekalan Farmasi
3. Perbekalan farmasi adalah pengadaan sediaan farmasi yang terdiri dari obat, bahan
PENGERTIAN obat, alat kesehatan, reagensia, radio farmasi dan gas medis dari penyedia
barang/jasa

1. Adanya kejelasan proses pengadaan terutama pembelian barang berbahaya


tersebut dapat diadakan melalui proses yang benar sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan pengelolaan B3
TUJUAN 2. Agar semua petugas terkait dapat memahami tugas sertatanggung jawab masing -
masing sehingga tidak terjadi keracunan dalam melaksanakan tugas dan dapat
terhindar dari bahaya akibat barang-barang tersebut
3. Tercapainya tertib administrasi pengelolaan barang di RS mulai dari
perencanaan, pengadaan, penyimpanan serta penyaluran penggunaannya

1. SK Direktur RSUD Dr. H.Slamet Martodirdjo Kabupaten Pamekasan


nomor :......../ ..... / 432.403 / 2015 tentang Pengelolaan ,Identifikasi, Pengadaan,
Penyimpanan, Penanggulangan Bahan Berbahaya dan beracun (B3 ) di rumah sakit
2. SK Direktur RSUD Dr. H.Slamet Martodirdjo Kabupaten Pamekasan
KEBIJAKAN nomor : :......../ ..... / 432.403 / 2015 tentang Pemberlakuan tentang Identifikasi,
Pengadaan , Penyimpanan, Penanggulangan Bahan Berbahaya dan beracun (B3) di
rumah sakit
PENGADAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

NO. REVISI HALAMAN


NO. DOKUMEN 2/2

3. SK Direktur RSUD Dr. H.Slamet Martodirdjo Kabupaten Pamekasan


nomor :......../ ..... / 432.403 / 2015tentang Pemberlakuan , Prosedur Tetap Pengadaan
Bahan Berbahaya dan Beracun , di rumah sakit
4. SK Direktur RSUD Dr. H.Slamet Martodirdjo Kabupaten Pamekasan
nomor :......../ ...../432.403/2015 tentang Pedoman PencegahanKecelakaan Kerja di
rumah sakit
5. SK Direktur RSUD Dr. H.Slamet Martodirdjo Kabupaten Pamekasan
nomor :......../ ...../432.403/2015 tentang Kewajiban Penyediaandan Penggunaan
AlatPelindung diri bagi petugas di lingkungan rumah sakit

1. Dokter
2. Perawat
3. Sanitarian
PETUGAS 4. Tehnisi radiologi
5. Tehnisi Laboratorium
6. Apoteker
7. AsistenApoteker
8. Unit layanan pengadaan
1. Kepala Instalasi Farmasi menerima usulan kebutuhan barang /obat/ alkes /
jasa /Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari Instalasi yang terkait
2. Memastikan Tersedia MSDS dari Bahan berbahaya dan beracun yang dipergunakan
dan spill kit apabila terjadi tumpahan Bahan berbahaya dan beracun dan limbah
PROSEDUR Bahan berbahaya dan beracun
3. Daftar Usulan tersebut di olah / evaluasi menurut pedoman, menjadi daftar
usulan kebutuhan unit kerja
4. Instalasi Farmasi mengusulkan daftar kegiatan ke Pejabat Pembuat Komitmen
untuk diadakan
PENGADAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


3/3

5. PPK menyusun HPS dan menetapkan jumlah serta spesifikasi B3


6. PPK bersama Unit Layanan Pengadaan dan atau pejabat pengadaan,
mengkaji perencanaan kebutuhan Bahan berbahaya dan beracun yang
dipergunakan dan spill kit Spill Kit sesuai peraturan yang berlaku
7. PPK menugaskan Unit layanan Pengadaan Pamekasan dan atau
Pejabat Pengadaan RSUDD Dr H. Slamet martodirdjo Kabupaten
Pamekasan berdasarkan hasil jumlah HPS dan sumber dana ( APBD,
Pendapatan RS (BLUD) atau APBN)
8. Unit Layanan Pengadaan / pejabat pengadaan menyusun dan
menetapkan dokumen pengadaan dengan memasukkan persyaratan
PROSEDUR MSDS dari Bahan berbahaya dan beracun yang dipergunakan dan spill kit serta
kewajiban penyedia barang/jasa menarik kembali barang tersebut apabila rusak
dan atau kadulawarsa dan mengganti dengan barang baru
9. Unit Layanan Pengadaan / pejabat pengadaan memproses daftar
usulan sesuai Jumlah HPS dan sumber dana ( anggaran / Dana yang
tersedia)
10. Unit Laynan Pengadaan / pejabat pengadaan memproses barang/obat-
alkes/Bahan Berbahaya dan beracun (B3) dengan ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku
8. Panitia Pemeriksa Hasi lPekerjaan memeriksa dan menerima barang dan
dokumen barang dari penyedia barang / jasa
9. Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan menyerahkan kepada penyimpan
barang yang selanjutnya langsung diteruskan kepada bagian gudang
Instalasi Farmasi
1. Instalasi yang terkait (penetapan Spesifikasi barang) terdiri dari
a. Instalasi Farmasi,
Unit Terkait b. Instalasi Radiologi
c. Instalasi Laboratorium
d. Instalasi Penyehatan Lingkungan
2. Pejabat Pembuat Komitmen
3. Unit Layanan Pengadaan Pamekasan
4. Pejabat Pengadaan Langsung
5. PenyediaBarang

Anda mungkin juga menyukai