Komunikasi merupakan suatu kebutuhan dasar manusia untuk dapat
mengungkapkan konsep pikiran emosi dan tingkah laku. Hal penting untuk dapat melakukan komunikasi adalah dengan berbicara dan berbahasa. Faktor penting yang sangat erat kaitannya dengan proses berbicara adalah pendengaran. Pendengaran merupakan fase awal manusia untuk selanjutnya dapat menirukan proses bicara.1 Kesehatan indera pendengaran merupakan syarat penting bagi upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia karena sebagian besar infomasi diserap melalui proses mendengar yang baik. Bagi anak fungsi pendengaran berpengaruh dalam perkembangan bicara dan berbahasa, sosialisasi dan perkembagan kognitifnya.2 Sehubungan dengan hal tesebut perlu dilakukan deteksi dini ketulian.3 Deteksi dan penatalaksanaan gangguan pendengaran harus dilakukan sedini mungkin, pada anak gangguan pendengaran sangat mempengaruhi kemampuan belajar dan perkembangan bicara.4 Gangguan pendengaran atau tuli sejak lahir akan menyebabkan gangguan perkembangan bicara, bahasa dan kognitif. Bila gangguan pendengaran terlambat diketahui maka hambatan yang dihadapi akan lebih besar dan pada akhirnya akan dihasilkan sumber daya manusia yang tidak berkualitas.1 Gangguan pendengaran banyak dijumpai pada anak-anak, baik yang disebabkan gangguan sistem saraf pendengaran maupun tuli konduksi akibat serumen, cairan telinga tengah maupun perforasi membran timpani. Menurut perkiraan terakhir, 31,5 juta orang di Amerika Serikat mengalami gangguan pendengaran. Sekitar 6 dari setiap seribu bayi baru lahir memiliki beberapa jenis gangguan pendengaran unilateral atau bilateral.3 Deteksi gangguan pendengaran pada bayi dapat dilakukan mulai usia 2 hari, dengan OAE (Oto Acoustic Emission) dan/atau BERA (Brainstem Evoked Response Audiometry). Pada anak, metode pemeriksaan tergantung umur, pada anak yang lebih besar pemeriksaan pendengaran dapat dilakukan seperti pada orang dewasa apabila sudah dapat diajak bekerjasama, namun pada anak yang lebih kecil dilakukan pemeriksaan seperti pada bayi.1 Demi meningkatkan pemahaman dalam hal ini, maka dari itu penulis tertarik untuk mempelajari lebih lebih lanjut dan menuliskan kedalam bentuk referat.